BAB 2
LANDASAN
TEORI
Bab
ini
berisi
teori –
teori
pendukung
yang perlu
digunakan
dalam pembuatan
apliakasi
ini, diantaranya adalah pengenalan jaringan,
protokol
komunikasi, OSI
layer,
dan teori – teori khusus diantaranya adalah network monitoring, sms.
2.1
Network
Network (Anonymous,2002,p102) adalah koneksi dua atau lebih alat yang
dapat
berkomunikasi. Network
komputer
merupakan 
kumpulan
komputer
dan
periferals (printer, plotter, modems, scanner dan sebagainya) yang terhubung satu
dengan  lainnya  melalui  media  komunikasi(saluran/  link).  Hubungan  tersebut
dapat langsung (lewat kabel) atau tidak langsung (lewat modem, radio), sehingga
mereka dapat berkomunikasi dengan bantuan protokol komunikasi.
2.1.1
Sejarah Network
Pertama kali
komputer
(Lukas, 2000, pp102-103)
berkomunikasi
antar 2 tempat (point-to-point). Kemudian ini dikembangkan menjadi
banyak point sehingga memerlukan banyak jaringan kabel yang
menghubungkan antar komputer. Akibatnya jaringan komunikasi
data
semakin luas sehingga terbentuklah suatu network. Yang dapat
digambarkan sebagai berikut :
7
  
8
Gambar 2.1 Jaringan dan Node
Keterangan :
Simbol N sebagai NODE yang ada dalam jaringan
Komputer bagi network merupakan STATION
Host atau node
Merupakan tempat dimana data diterima/dikirimkan dan data
tersebut akan diproses
lanjut untuk diteruskan ke
link yang ada di dalam
network sesuai dengan jalur tujuan yang dituju.
Disini
akan
ditentukan route
data
yang
akan
ditempuh
dan
cara
pelaksaannya didalam network
Link
Link
adalah
hubungan
komunikasi
antara
host/node yang
satu
dengan yang lain. Hubungan tersebut dapat berupa kabel atau media
lainnya
seperti
jaringan
telepon,
satelit, radio
dan
Hubungan
ini
bagi
pemakai
tidak
menjadi
masalah
sebab
semua
itu akan
diatur
dalam
software, ia cukup hanya hubungan terhadap host/node saja.
  
9
Software
Software adalah prosedur pengendali yang mengatur hubungan
komunikasi antar host/node. Software
inilah yang mengatur keseluruhan
komunikasi, tanpa adanya software ini tidak mungkin terjadi komunikasi
dan
biasanya
software ini
sudah
disediakan
oleh
pembuat
jaringan,
sehingga user akan melihat hal tersebut secara transparan.
2.1.2
Jenis Jenis Jaringan
Jaringan dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
2. Wide Area Network (WAN)
3. Metropolitan Area Network (MAN)
1. LAN
LAN  adalah  jaringan  data 
yang
bersifat  high
speed, fault
tolerant dan memiliki cakupan area geografi yang sempit (downes et. al,
1998, p38)
Ciri-ciri LAN:
-
Beroperasi pada area yang terbatas
-
Memiliki kecepatan transfer yang tinggi
-
Dikendalikan secara privat oleh administrator lokal
-
Menghubungkan secara fisik alat-alat yang berdekatan
  
10
Gambar 2.2 Jaringan LAN
2. WAN
WAN adalah gabungan dari beberapa Local Area Network yang
terhitung dalam jarak jangkauan yang jauh, misalnya antar kota (Myhre,
2000, p2)
Ciri-ciri WAN:
-
Beroperasi pada area yang luas
-
Memiliki kecepatan transfer yang lebih rendah daripada LAN
-
Menghubungkan  alat-alat  yang  terpisah  dalam  jarak  jauh  bahkan
global
  
11
Gambar 2.3 Jaringan WAN
3. MAN
MAN  ditujukan  untuk  menghubungkan  jaringan  komputer  di
dalam satu kota (Forouzan, 2003, p15)
Ciri-ciri MAN:
-
Bisa berupa satu jaringan tunggal seperti jaringan televisi kabel, atau
bisa
berupa
penggabungan
sejumlah LAN
menjadi
jaringan
yang
lebih besar
  
12
-
Dimiliki dan dioperasikan oleh
sebuah perusahaan tertentu, seperti
perusahaan publik atau perusahaan telepon lokal.
Gambar 2.4 Jaringan MAN
2.1.3
Klasifikasi Network
Network  diklasifikasikan  (Lukas,  2000,  pp103-106)  berdasarkan
pemakaiannya sehingga dikategorikan sebagai berikut :
1.   Private Network
2.   Vendor Network Architecture
3.   Value Added Network
  
13
1. Private Network
Merupakan
jaringan
yang
dirancang,
diimplementasikan
seluruhnya oleh pemakai (Lukas, 2000, p104).
Keuntungan dari Private Network :
1.   Pemakai mempunyai kendali penuh pada seluruh jaringan.
2.   Pemakai   dapat   mengadakan   pilihan   seperti   seperti   apa   yang
diinginkan.
3.   Tidak
ada
organisasi
lain
yang
dapat
masuk
ke jaringan tersebut,
sehingga dapat dikatakan  bahwa faktor keamanannya tinggi.
Kerugian dari Private Network :
1.   Pemakai
harus
bertanggung
jawab
penuh
atas
perancangan,
implementasi, operasi, dan maintenance dari jaringan tersebut.
2.   Pemakai
harus
membentuk
bagian
teknik
yang bertanggung
jawab
atas kelancaran operasi dari jaringan tersebut.
3.   Lebih mahal dalam segi ekonomis.
Contoh jaringan ini adalah  :
-
LAN (yang dibentuk untuk area tertentu saja).
-
Jaringan PLN yang menggunakan High Voltage Line.
  
14
2. Vendor Network Architecture
Merupakan jaringan yang konfigurasi dan kendalinya dibuat oleh
suatu  produsen  komputer  tertentu,  pemakai  tinggal  memilih  sistem
jaringan yang sesuai dengan kebutuhannya (Lukas, 2000, p104).
Keuntungan dari Vendor Network Architecture :
1.   Adanya jaminan
dari 
produsen(vendor
bahwa 
system 
jaringan
tersebut akan dapat bekerja dengan baik.
2.   Maintenance dari vendor.
3.   Upgrading yang mudah dengan biaya yang relatif murah.
4.   Pemakai dapat
mengandalkan
pada
keahlian
dan
kemampuan dari
produsen(vendor).
Kerugian dari Vendor Network Architecture :
1.   Lebih mahal pada investasi awal
2.   Pemakai tergantung
sepenuhnya pada pihak ketiga,
yaitu produsen
peralatan tersebut.
Contoh – contoh dari VNA adalah :
1. Burroughs Network Architecture (BNA)
Produk dari Burrough Corp
2. Distributed Communications Architecture (DCA)
Produk dari Sperry-Univac
3. DEC Network Architecture (DNA)
Produk dari Digital Equipment Corp.
  
15
4. System Network Architecture (SNA)
Produk dari IBM Corp.
5. Distributed System Network (DSN)
Produk dari Hewlett Packard
6. PRIMENET
Produk dari Prime Computer
7. Virtual Network
Produk dari Computer Automation
3. Value Added Network
Merupakan suatu jaringan yang menggunakan fasilitas saluran
komunikasi yang sudah ada,
misalnya dengan menggunakan saluran
telepon, tetapi dengan
dikendalikan oleh produsen melalui suatu
komputer induk (Lukas, 2000, p105).
Keuntungan dari Value Added Network :
1.   Investasi paling murah.
2.   Produsen bertanggung jawab atas sistem komunikasi data tersebut.
3.   Pemakai  hanya  dikenakan  biaya  berdasarkan  waktu  penggunaan
komputer induk.
Kerugian dari Value Added Network :
1.   Kendali berada seluruhnya pada produsen.
2.   Tingkat keamanan yang rendah
  
16
Contoh
contoh
dari
Value
Added
Network
adalah
Compuserve,Tymnet, Arpanet,dan Telenet.
2.1.4
Topologi Jaringan
Walaupun
ketiga
sistem jaringan
tersebut
di
atas
mempunyai
karakteristik
yang
berbeda
beda dengan
masing
masing
keuntungan
dan  kerugiannya,  namun  secara  umum  ketiga  sistem  jaringan  tersebut
dapat
mempunyai
salah satu dari topologi jaringan (Lukas, 2000, pp106-
107) di bawah ini, yaitu :
1.   Centralized
2.   Distributed
3.   Unconstrained
1. Centralized
Topologi jaringan
ini (Lukas, 2000, p106) dapat dikenal dengan
adanya satu pusat kendali yang berupa komputer induk (host computer).
Jenis –
jenis konfigurasinya dapat berbentuk seperti salah satu
konfigurasi di bawah ini:
Star (Bintang)
Ada 
satu  simpul 
yang 
berfungsi  sebagai  pusat 
kendali,
dengan beberapa cabang
yang
mempunyai karakteristik yang sama.
  
17
Masing –
masing cabang dapat
mencapai pusat kendali
pada suatu
saat yang sama.
Gambar 2.5 Topologi star
Hierarchi/Tree
Ada satu simpul yang berfungsi pusat kendali dengan
beberapa cabang yang kemampuannya
tidak
sama
tergantung
dari
hirarkinya. Masing –
masing cabang tergantung pada hirarkinya
berada pada kendali dari cabang yang di atasnya.
  
18
Gambar 2.6 Topologi tree
Multidrop
Ada satu simpul yang berfungsi sebagai pusat kendali dengan
beberapa cabang, yang kemampuannya
dapat
sama
ataupun
tidak.
Pada satu waktu,
hanya ada satu cabang
yang dapat mencapai pusat
kendali.
2. Distributed
Topologi jaringan
ini (Lukas, 2000, p107) dapat dikenal dengan
adanya dua atau lebih pusat kendali yang mempunyai kemampuan yang
setingkat. Konfigurasi – konfigurasi yang mengikuti topologi distributed
ini dapat berupa :
  
19
Loop/Ring
Pada konfigurasi ini tidak ada
pusat
kendali,
semua
cabang
mempunyai kemampuan yang sama dan dapat berhubungan satu
dengan lainnya.
Gambar 2.7 Topologi ring
Mesh
Konfigurasi  ini  ditandai  dengan  adanya  dua  lintasan  pada
setiap cabang.
  
20
Gambar 2.8 Topologi mesh
Mesh of tree
Konfigurasi  ini  dapat  diketahui  dengan  adanya  beberapa
pusat
kendali
yang
mempunyai
konfigurasi mesh,
tetapi
masing
masing pusat kendali tersebut mempunyai beberapa cabang yang
berkonfigurasi mesh.
3. Unconstrained
Merupakan  topologi  jaringan  (Lukas,  2000,  p107)  yang
tidak mengikuti salah satu dari topologi tersebut di atas.
2.1.5
Teknik Jaringan
Teknik jaringan (Lukas, 2000, p107) untuk melakukan komunikasi
dilakukan dengan cara :
  
21
-
Switched Communication Network
-
Broadcast Communication Network
1. Switched Communication Network
Konsep dasar Switched Communication Network adalah (Lukas,
2000, p107) membawa informasi dari sumber ke tujuan lewat beberapa
node
didalam jaringan.
Konsep
ini
akan
mengakibatkan
beberapa
hal
sebagai berikut :
hubungan  node dengan  station berupa  point to point,  sedangkan
antar node berupa multiplexing.
   
Ada topologi antar
node didalam
jaringan
   
Satu
node
dapat
dihubungkan
satu
atau
lebih
node
lewat 
beberapa
link.
Switched Communication Network dapat terbagi atas :
-
Circuit Switched Network
-
Message Switched Network
-
Packet Switched Network
a. Circuit Switched Network
Circuit  Switched  Network  (Lukas, 2000, p108) mempunyai
spesifikasi sebagai berikut ini :
Station
satu
berhubungan
dengan station
lainnya
lewat
beberapa
node dalam satu jalur (path) yang telah ditentukan.
  
22
Jalur path sudah ditentukan didalam network pada tiap node.
Masing – masing node dihubungkan oleh link.
Perlu establishment sebelum data transfer.
Ada circuit disconnect setelah selesai data transfer.
Gambar 2.9 Jaringan circuit switch
Kelebihannya :
1.   Sangat cocok untuk data yang dikirim terus menerus
2.   mudah   dalam   proses   pertukaran   data   sebab   jaringan   akan
transparan bagi
user,
dimana
jika
ada
connection(path) dalam
establishment tidak perlu lagi memikirkannya sebab akan dikontrol
oleh jaringan untuk dimaintain.
3.   Tiap
node
mempunyai
kemampuan
untuk
mencari
jalur
kosong
(routing strategy).
  
23
Kelemahannya :
1.   Kedua station harus dalam keadaan ready.
2. Jalur  
path  
diduduki  
terus  
selama  
komunikasi  
masih
dipegang(belum
direlease/disconnect),   walaupun   tidak   ada
pertukaran data.
3.   Jika trafficnya tinggi (banyak yang ingin memakai) maka ada call
yang terhambat(block)
b. Message Switched Network
Message Switched Network (Lukas, 2000, p109)  mempunyai
spesifikasi sebagai berikut ini :
Tidak perlu dedicated path selama data transfer.
Tidak  memerlukan  establishment pada  waktu  akan  melakukan
pengiriman data (Connectionless).
Tiap node dalam network akan ada buffer untuk menampung data
yang akan diteruskan.
Sangat cocok untuk data yang pendek tetapi tidak terus menerus.
Message
akan
dikirim
dari satu
node ke
node
yang
lain
dengan
metode store and forward, dimana
message tersebut harus antri
ditiap
node
utnuk
mencari
jalur
untuk
dapat diteruskan
ke node
berikutnya secara FIFO.
  
24
Keuntungannya :
1.   Tidak perlu set up koneksi (Establisment)
2.   Line efisiensi lebih baik dari Circuit Switched
3.   Masing – masing station tidak harus siap bersamaan.
4. 
Jika
jalur padat,
masih dapat mengirimkan data,
hanya
waktunya
menjadi lebih lama.
5.   Dapat dibuat priorty dalam jaringan
6.   Ada copy message didalam jaringan
Kerugiannya :
1.   Proses lebih lambat, karena metode store and forward.
2.   Khusus hanya untuk data tidak untuk suara
3. 
Tidak dapat dipakai untuk real time processing dan interactive
processing.
c. Packet Switched Network
Packet  Switched  Network  mempunyai (Lukas, 2000, p110)
spesifikasi sebagai berikut ini :
Menggabungkan
keuntungan dari Packet
dan
Message
Switched
dengan mengurangi kerugiannya.
Data message dipecah atas beberapa bagian yang lebih kecil yang
disebut paket. Sehingga waktu utnuk menunggu di node akan
pendek, karena isi paket yang lebih kecil dari message.
  
25
Cara
kerja
jaringan
packet
ada
2
macam tipe,
yaitu
virtuil
circuit,
memerlukan
sstablisment dan
datagram
service,
tidak
memerlukan establisment.
Kelebihannya :
1.   Link utilization (penggunaan link) lebih efektif.
2.   Datagram  packet switching sangat  efektif  untuk  message yang
pendek
3.   Virtual Circuit sangan efektif untuk pertukaran data yang panjang
dan terus menerus.
Kelemahannya :
1.   Butuh flow control pada virtual circuit
2.   Butuh reorder packet sequence pada datagram.
Tabel di bawah ini menggambarkan perbedaan antara virtual dengan datagram
Tabel 2.1 Time event untuk berbagai teknik switching
  
26
2. Broadcast Communication Network
Konsep dasar
Broadcast Communication Network (Lukas, 2000,
p111) adalah :
1.   Membawa
informasi data dari sumber ke tujuan tanpa intermediate
switching node.
2.   Setiap
Station
dapat
menghubungi
semua
transceiver
(Transmitter/Receiver) lewat media yang sama.
3.   Semua
Station
menggunakan
media
yang
sama
secara
bersamaan
(share)
Secara sederhana dikatakan bahwa satu station
memancarkan
sesuatu,
akan dapat
diterima
oleh
semua station lainnya.
Contoh
yang
sangat sederhana
adalah CB Radio System, yang ditune pada frekuensi
yang sama, akan dapat saling berkomunikasi.
Akibatnya pada broadcast terdapat :
Masing – masing station perlu I/O port untuk komunikasi
Hanya
satu station yang dapat
mengirim informasi
pada
satu
saat,
sehingga perlu controling untuk access media.
Kapasitas interconection sangat terbatas karena media yang dipakai.
Pada arsitekur
jenis ini (broadcast) perlu diperhatikan methode
access dalam network, yaitu :
1. Sistem yang centralize
2. Sistem
Distribusi
  
27
Centralize  ataupun Decentralize  keduanya dapat menggunakan
mode transmisi secara Asyncronous maupun Syncronous.
Pengiriman data dapat dilakukan dengan cara :
1.   Round robin (semua station dapat giliran)
Teknik ini efektif untuk banyak node dengan data yang
dikirim tidak
melebihi
selang
waktu
yang diberikan
padanya.
Jika
banyak data
yang akan dikirim dan
hanya sebagian node saja yang
mengirim ,teknik
ini
tidak
efektif,
sebaiknya
gunakan teknik
yang
lain.
2.   Reservation
Jika data banyak dikirim pada satu node dan terus
menerus,
sedang pada
node
lainnya tidak ada data (stream traffic) teknik
ini
sangat baik diterapkan.
3.   Contention
Sporadic transmission dan interactive terminal dengan host
,jika ini metoda pengirimannya, maka contention sangat cocok.
Dari tekniknya, Broadcast Communication dapat dibagi atas : packet
radio network, satelite network dan area network.
2.1.6
Media Transmisi
Komputer dan alat komunikasi lainnya menggunakan sinyal untuk
mengirim data (Forouzan, 2003, p174). Sinyal ini ditransmisikan dari satu
  
28
perangkat ke perangkat lainnya dalam bentuk energi elektromagnetik yang
disebarkan melalui
media transmisi. Energi elektromagnetik, serangkaian
kombinasi dari listrik dan
medan
magnet saling bergetar satu sama
lain,
termasuk di dalamnya ada daya, gelombang radio, sinar infra merah, sinar
tampak,  sinar  UV,  sinar  X,  sinar  gamma,  dan  sinar  kosmik.  Masing-
masing  dari  sinar  tersebut  memiliki  bagian  spektrum  elektromagnetik.
Dari spectrum elektromagnetik tersebut, tidak semuanya dapat digunakan
untuk komunikasi.
Media 
yang 
menggunakan  spektrum 
elektromagnetik 
tersebut
dapat  dibagi  ke  dalam  beberapa  tipe.  Untuk  kepentingan  komunikasi,
media transmisi dapat dibagi
menjadi 2 kategori besar,
yaitu
guided dan
unguided.
1. Guided Media
Guided media merupakan
media
transmisi
yang
menyediakan
saluran satu perangkat ke perangkat lainnya, termasuk di dalamnya:
-
Kabel twisted pair
-
Kabel coaxial
-
Kabel fiber-optic
Sinyal yang dilewati oleh media ini adalah memiliki keterbatasan
fisik. Kabel
twisted pair
dan coaxial
menggunakan konduktor logam,
berupa tembaga, yang mampu menerima dan mengirimkan sinyal dalam
  
29
bentuk arus listrik. Kabel fiber-optic menggunakan kabel berbentuk kaca
yang mampu menerima dan mengirim sinyal dalam bentuk cahaya.
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.10 Guided media (a) Twisted pair, (b) Coaxial, (c) Fiber-optic
2. Unguided Media
Unguided
media
mengirim gelombang
elektromagnetik
tanpa
menggunakan konduktor fisik. Tipe komunikasi yang menggunakan
media ini disebut sebagai komunikasi nirkabel (wireless). Sinyal secara
normal akan disebarkan melalui udara sehingga tersedia untuk perangkat
apa pun yang memiliki kemampuan untuk menerimanya.
Gambar berikut menunjukkan bagian dari spektrum
elektromagnetik dari frekuensi 3 KHz sampai dengan 900 THz yang
dapat digunakan untuk komunikasi nirkabel.
  
30
Lightwave
Radiowave dan Microwave
Infrared
3
300
400 900
KHz
GHz
THz THz
Gambar 2.11 Spektrum elektromagnetik
Bagian
dari
spektrum elektromagnetik
berupa
gelombang
radio
(radiowave) dan gelombang mikro (microwave), yang dibagi menjadi 8
tingkat,
yang biasa disebut
bands, dimana
masing-masing
band
diatur
oleh   kebijakan   Negara.   Band  ini   dimulai   dari   VLF   (Very  Low
Frequency)
sampai
dengan
EHF
(Extremely High Frequency).
Tabel
berikut menunjukkan pembagian band berikut frekuensi dan aplikasinya.
Tabel 2.2 Tabel band dan frekuensi
Band
Frekuensi
Aplikasi
VLF (Very Low Frequency)
LF (Low Frequency)
MF (Middle Frequency)
HF (High Frequency)
VHF (Very  High Frequency)
UHF (Ultra High Frequency)
SHF (SUper High Frequency)
EHF (Extremely High Frequency)
3-30 KHz
30-300 KHz
300 KHz-3 MHz
3-30 MHz
30-300 MHz
300 MHz-3 GHz
3-30 GHz
30-300 GHz
Navigasi radio jarak jauh
Menara radio Radio
AM Komunikasi
pesawat TV VHF,
radio FM
TV UHF, telpon seluler, satelit
Satelit komunikasi
Radar, satelit
  
31
Gelombang
transmisi
nirkabel (Forouzan,
2003,
p186)
dibagi
menjadi 3 kelompok besar, yaitu gelombang radio (radiowave),
gelombang mikro (microwave), dan inframerah.
a.   Radiowave
Meskipun tidak ada batasan jelas
antara
gelombang
radio
dengan gelombang mikro, namun biasanya gelombang
elektromagnetik yang
memiliki
rentang
frekuensi
antara
3
KHz
sampai dengan 1 GHz biasanya disebut gelombang radio. Sifat dari
gelombang
radio
adalah omnidirectional, yaitu gelombang
elektromagnetik akan disebarkan ke segala arah, sehingga antenna
pengirim dan penerima tidak perlu diarahkan. Kekurangannya adalah
pada saat gelombang radio dilewatkan akan rentan terganggu oleh
antena
lain
yang
sedang
mengirim sinyal dengan frekuensi yang
sama. 
Gelombang radio biasa digunakan untuk komunikasi banyak
arah (multicast) seperti radio dan tv.
b.   Microwave
Gelombang mikro memiliki rentang frekuensi antara 1 GHz
sampai dengan 300 GHz. Sifat gelombang mikro adalah
unidirectional, yaitu gelombang tersebut akan terfokus secara
menyempit
(satu
arah),
yang
berarti
antena
pengirim dan penerima
harus diarahkan. Mode ini mempunyai keuntungan karena sepasang
antena  
dapat  
diarahkan  
tanpa  
mengganggu  
antena  
lainnya.
  
32
Gelombang 
mikro  biasa  digunakan 
untuk  komunikasi  satu  arah
(unicast) seperti telepon selular, jaringan satelit, dan WLAN.
c.Inframerah
Sinyal
inframerah berada pada
frekuensi 300 GHz sampai
dengan 400 THz (dengan panjang gelombang 1 mm sampai dengan
770 nm), sehingga hanya bisa digunakan untuk komunikasi jarak
dekat.
Karena
sinar
inframerah mempunyai
frekuensi
yang
tinggi,
maka tidak bias melewati dinding. Keuntungan menggunakan sinyal
infra merah adalah mampu mencegah gangguan antara satu sistem
dengan sistem lain, sehingga komunikasi jarak dekat yang sedang
dilakukan 
tidak  dapat  dipengaruhi  oleh  sistem 
yang 
lain  pada
ruangan yang berbeda. Inframerah tidak dapat digunakan di luar
gedung karena sinar matahari memiliki gelombang inframerah yang
dapat mengganggu komunikasi. Sinyal inframerah dapat digunakan
untuk 
komunikasi 
jarak 
dekat 
dalam  area 
tertutup 
yang
menggunakan perambatan garis lurus.
2.1.7
Medium Access Control
Untuk
melakukan
access
ke
jaringan,
kita
memerlukan control
access (Lukas, 2000, p117), dan itu sangat bergantung dari topologi
network, kerja sistem dalam jaringan serta type
media yang dipakai. Jadi
medium access control akan dibagi menjadi 2 macam sistem access, yaitu
:
  
33
1.   Centralized
Medium
access
control
yang
mempunyai jaringan Centralize
diperlukan :
Topologi
Star,
dikarenakan
Sentral
Switching
akan
menghubungkan semua node yang ada dalam jaringan.
Media yang dipakai biasanya twisted pair.
Teknik yang dipergunakan Circuit Switched.
Contoh : Alohanet.
Keuntungan dari Centralize :
a.   Pengontrolan tinggi
b.   Sederhana penyambungannya
c.   Mudah mengkoordinasikan sebab 1 sentral
Kelemahannya :
a.   Untuk slave yang banyak, mengakibatkan sentral sangat sibuk.
b.   Pada broadcast dapat terjadi delay propogasi.
2.   Distributed
Medium  access  control  yang mempunyai jaringan distributed
diperlukan :
Topologi 
Bus, dikarenakan data akan dikirimkan ke semua
tempat lewat bus dalam network.
  
34
Memerlukan  protokol  yang 
memakai  prinsip  distribusi  pada
waktu melakukan akses kedalam network.
Media yang dipakai twisted pair, coax, atau fiber optic.
Dipakai teknik Packet Switched.
2.1.8
Akses Jaringan
Pada
waktu
melakukan
akses
ke
dalam
jaringan
(Lukas,
2000,  p119),  dipakai  beberapa  cara.  Cara 
yang  paling 
umum
dilakukan pada jaringan adalah :
1.   Polling
Dipakai 
pada 
multipoint 
link,
dilakukan 
jika 
primary
menginginkan data dari secondary.
2.   Token Passing
Ada 2 jenis token passing, yaitu :
Token Bus
Single channel Broadband dengan kecepatan 1,5,10 Mbps
Token Ring
3.   CSMA dan CSMA/CD
Carrier
Sense
Multiple
Access/
Collision
Detection.
Dipakai
pada
komunikasi
Baseband
dengan
media
coax
(10
Mbps), digital signalling dan topologi bus.
Karakteristik CSMA/CD :
Random Access
  
35
Mendengar sambil bicara
Apabila ada tabrakan, semua station akan mendengar untuk
kemudian broadcast kembali dengan waktu random.
2.2
Protocol dan Arsitektur Protocol
Proses pertukaran informasi (Stallings, 2000, pp13-22) antara komputer
untuk keperluan saling kerja sama
secara
umum menunjukkan suatu komunikasi
komputer. Hampir sama dengan itu, saat dua komputer atau lebih saling
dihubungkan
melalui
sebuah
jaringan
komunikasi,
rangkaian
station
station
komputernya disebut sebagai komputer network. Karena dengan tahap yang sama
saling kerja sama diperlukan antara user terminal dan komputer, istilah – istilah
ini sering digunakan ketika beberapa entiti dari sistem adalah terminal.
Saat membahas masalah komunikasi komputer dan jaringan komputer,
terdapat dua konsep penting, yakni :
Protocol
Arsitektur komunikasi – komputer (computer communications architecture),
atau arsitektur protokol (protocol architecture)
Sebuah protokol dipergunakan untuk proses komunikasi di antara entiti
pada
sistem yang
berbeda
beda. Istilah entiti
dan
sistem dipergunakan dalam
berbagai
istilah
umum. Sebagai contoh adalah program – program aplikasi user
(user appliacation programs), program transfer file (file transfer package), sistem
manajemen
data-base
(data-base management system), fasilitas electronic mail,
dan terminal. Sedangkan contoh untuk isitilah sistem adalah komputer, terminal,
  
36
dan sensor remote
(remote sensors). Perlu diingat bahwa pada beberapa kasus
tertentu di mana entiti dan sistem berada bersifat coextensive (misalnya, terminal).
Umumnya, suatu entiti cukup
mampu
untuk
mengirim dan
menerima
informasi,
dan suatu sistem secara fisik merupakan objek yang berbeda yang memuat suatu
entiti  atau 
lebih. 
Bagi 
dua 
entiti 
agar  dapat 
berkomunikasi 
secara  lancar,
ibaratnya, keduanya harus berbicara dengan dua bahasa yang sama. Apa yang
dikomunikasikan,  bagaimana 
komunikasi 
itu 
terjadi, 
serta  saat 
komunikasi
tersebut dilakukan haruslah sesuai dengan kesepakatan diantara entiti – entiti yang
terlibat. Kesepakatan yang dimaksud menunjuk pada sebuah protokol, yang dapat
juga diartikan sebagai suatu rangkaian aturan yang membawahi proses pertukaran
data
diantara
dua
entiti. Elemen
elemen
kunci
untuk
sebuah
protokol
adalah
sebagai berikut :
•   Syntax : Meliputi segala sesuatu yang berkaitan dengan format data dan level
level sinyal
Semantics
:
Meliputi
informasi
kontrol
untuk
koordinasi
dan pengendalian
kesalahan
•   Timing : Meliputi kesesuaian urutan dan kecepatan
Dua
arsitektur
protokol
telah
disediakan
sebagai
suatu
dasar
atau
basis
bagi pengembangan
standar
standar
komunikasi
:
TCP/IP
protocol suite
dan
OSI reference model. TCP/IP adalah arsitektur standar yang banyak dipergunakan
dan OSI telah menjadi model standar 
untuk mengkalisifikasikan fungsi – fungsi
komunikasi.
  
37
2.2.1
Arsitektur Protocol TCP/IP
TCP/IP (Stallings, 2000, pp18-21) merupakan hasil dari
pengembangan
dan
riset
protokol
yang
dilakukan atas jaringan paket –
switched eksperimental (experimental packet –
switched network),
ARPANET,
dan
didanai
oleh
DARPA (Defence
Advanced
Research
Project Agency), dan secara umum dikenal sebagai TCP/IP protocol suite.
Protocol
suite
ini
terdiri
atas
sekumpulan
protokol
dalam
jumlah
besar
yang dijadikan sebagai standar Internet.
Tidak ada model protokol TCP/IP resmi sebagaimana yang ada
dalam OSI.
Bagaimanapun
juga,
bila
didasarkan
atas
standar
standar
protokol
yang
telah
dikembangkan,
kita
dapat
menyusun task
task
komunikasi untuk TCP/IP menjadi lima lapisan independen secara relatif :
Lapisan Aplikasi (Application Layer)
Lapisan Host-to-host
atau transport
Lapisan internet (Internet Layer)
Lapisan Akses Jaringan (Network Access Layer)
Lapisan Fisik (Physical Layer)
Physical layer
meliputi
interface
fisik
antara
suatu
perangkat
transmisi
data
(misalnya,
workstation, komputer) dengan sebuah media
transmisi
atau
jaringan.
Lapisan
ini
berkaitan
dengan
karakteristik
karakteristik khusus dari media transmisi, sifat sinyal, rate date, dan lain –
lain yang berkaitan dengan hal itu.
  
38
Network
access
layer berkaitan dengan pertukaran data antara
sebuah
ujung
sistem dengan
jaringan
di
mana
dihubungkan.
Komputer
pengirim  harus  menyediakan  jaringan  dengan  alamat  komputer  yang
dituju, sehingga jaringan dapat
mengirimkan data ke tujuan secara
tepat.
Komputer pengirim juga dapat meminta servis – servis tertentu, misalnya
prioritas,
yang
mungkin disediakan oleh jaringan. Software khusus yang
dipergunakan pada lapisan ini tergantung
pada
tipe
jaringan
yang
digunakan ; standar –
standar berbeda telah dikembangkan untuk circuit
switching,
paket
switching
(misalnya,
X.25),
LAN
(misalnya,
ethernet),
dan lain-lain.
Lapisan
network
access berkaitan
dengan
pengaksesan
ke
mana
serta pengiriman data
melewati sebuah jaringan untuk dua ujung sistem
yang dihubungkan ke jaringan yang sama. Dalam kasus tersebut di
mana
dua perangkat dihubungkan ke jaringan yang berbeda, diperlukan prosedur
prosedur tertentu agar data dapat
melintasi jaringan yang bermacam –
macam.
Ini
merupakan
fungsi dari Internet layer. IP(internet protocol)
dipergunakan pada lapisan ini untuk menyediakan fungsi routing melintasi
jaringan yang bermacam –
macam. Protokol ini diterapkan tidak hanya
pada ujung sistem namun juga pada jalur – jalurnya.
Router adalah suatu processor yang menghubungkan dua jaringan
dan fungsi utamanya adalah untuk merelay data dari satu jaringan ke
jaringan yang lain pada jalurnya mulai dari sumber ke ujung sistem tujuan.
  
39
Dengan mengabaikan sifat aplikasi yang melakukan proses
pertukaran data, ada syarat – syarat umum yang harus dipenuhi agar suatu
data dapat dipindahkan
dengan tepat.
Yaitu, dengan
memastikan
bahwa
seluruh
data
tiba
di
aplikasi
tujuan dan
data
yang
tiba
tersebut
sesuai
dengan yang diperintahkan saat data
dikirim. Mekanisme –
mekanisme
untuk pengiriman yang andal ini berada pada
lapisan host-to-host atau
lapisan transport. TCP (Transmission Control Protocol) adalah protokol
yang paling umum dipergunakan untuk menyediakan fungsi ini.
Terakhir, application layer (lapisan aplikasi) berisikan logik yang
dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi user. Untuk setiap jenis
aplikasi
yang
berbeda,
misalnya
file
transfer, diperlukan modul terpisah
yang sesuai dengan aplikasi tersebut.
Lapisan network access dan
fisikal
menyediakan
interaksi antara
ujung
sistem dengan
jaringan,
sedangkan
lapisan
aplikasi
dan
transport
dikenal dengan nama end-to-end protocol; mereka mendukung interaksi
antara dua end system. Pada
lapisan internet(internet layer),
ujung sistem
menyampaikan informasi tentang jalur –
jalur namun juga menyediakan
beberapa fungsi umum antara dua end system tersebut.
2.2.2
Model OSI
Model OSI (Open System Interconnection) (Stallings, 2000, pp22-
23)
dikembangkan
oleh
ISO
(International
Organizationfor
  
40
Standardization)
sebagai
model
untuk
arsitektur
komunikasi
komputer,
serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standar-standar protokol.
Model OSI terdiri dari tujuh lapisan, yaitu:
Application
Menyediakan akses ke lingkungan OSI serta menyediakan layanan
informasi terdistribusi.
Presentation
Menyediakan 
keleluasaan 
terhadap 
proses  aplikasi 
untuk
bermacam representasi data(syntax)
Session
Menyediakan struktur kontrol untuk komunikasi diantara aplikasi –
aplikasi ; menentukan, menyusun, mengatur dan mengakhiri koneksi
sesi diantara aplikasi – aplikasi yang sedang beroperasi
Transport
Menyediakan
transfer
data
yang
handal
dan
transparan
diantara
titik ujung; menyediakan perbaikan end-to-end error dan flow control.
Network
Melengkapi lapisan yang lebih tinggi dengan keleluasaan dari
transmisi data dan teknologi – teknologi switching yang dipergunakan
untuk menghubungkan sistem; bertugas menyusun, mempertahankan,
serta  mengakhiri koneksi.
  
41
Data link
Menyediakan
transfer
informasi yang reliabel melewati link
fisik;
mengirimi block (frame) dengan sinkronisasi yang diperlukan, kontrol
error, dan flow control.
Physical
Berkaitan
dengan
transmisi
bit
stream yang
tidak
terstruktur
sepanjang media
physical(physical
medium);
berhubungan
dengan
karakteristik  prosedural,  fungsi,  elektris,  dan  mekanis  untuk
mengakses media fisikal.
Perancang OSI mengasumsikan bahwa model dan protokol –
protokol
yang
dikembangkan
di
dalam model
ini
akan
mendominasi
komunikasi
komputer,
akhirnya menggantikan
implementasi
proprietary
protokol dan saingan model multivendor seperti TCP/IP. Hal ini tidak
terjadi. Meskipun, banyak protokol
yang sangat bermanfaat telah
dikembangkan sesuai konteks OSI, seluruh tujuh model lapisan ini tidak
dapat berkembang dengan baik. Malah, justru arsitektur TCP/IP
lah yang
mendominasi.
  
42
Gambar 2.12 Perbandingan tabel OSI dengan tabel TCP/IP
2.3
Perangkat Keras Jaringan
Dalam membangun
jaringan
pasti
dibutuhkan
peralatan
untuk
dapat
menghubungkan komputer atau perangkat keras lainnya agar dapat saling
berkomunikasi. Berikut beberapa peralatan yang umum digunakan dalam sebuah
jaringan:
1.   Network Interface Card (NIC)
NIC atau yang lebih dikenal dengan network card merupakan sebuah
PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi untuk menghubungkan komputer
  
43
dengan jaringan komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang terdapat pada
mainboard komputer.
2.   Repeater
Sebuah
jaringan
komputer
mempunyai keterbatasan
daya
jangkau
jaringan yang menggunakan kabel dengan tipe UTP
hanya memiliki daya
jangkau
hingga
100m.
Oleh
karena
itu diperlukan
sebuah
alat
yang
dapat
berfungsi
untuk
memperpanjang
jangkauan jaringan
dari
medium
komputer
tersebut.  Alat  yang  dimaksud  tersebut  adalah  repeaterRepeater berguna
untuk membangkitkan dan menguatkan sinyal-sinyal yang menganalisis pada
jaringan komputer sehingga jaringan komputer dapat menjangkau jarak yang
lebih jauh.
3.   Hub
Hub 
memiliki 
prinsip 
kerja 
yang 
sama 
dengan 
repeater 
yakni
berfungsi untuk menguatkan sinyal-sinyal pada jaringan komputer. Namun
yang
membedakannya
dengan
repeater
adalah pada
hub
terdapat
port-port
yang lebih banyak sehingga hub dikenal juga dengan multiport repeater. Ada
2
alasan di dalam menggunakan hub, yakni hub digunakan sebagai titik pusat
koneksi  dari  sambungan  jairngan  (titik  pusat  dari  topologi  star).  Alasan
lainnya adalah apabila ada masalah
dengan
kabel
jaringan
yang
menghubungkan sebuah komputer, maka
maslah tersebut tidak akan
mempengaruhi jaringan (hal ini berbeda bila menggunakan topologi bus
dimana apabila ada kabel jaringan yang bermasalah maka akan berdampak
pada jaringan)
  
44
4.   Bridge
Bridge merupakan alat yang bekerja untuk menghubungkan 2 segmen
LAN 
atau 
lebih. 
Tujuan 
utama 
dari  penggunaan  bridge 
adalah 
untuk
memfilter traffic antara kedua segmen LAN. Bridge dapat melakukan filtrasi
terhadap
data
yang
akan
melewatinya
dengan
menggunakan
alamat Media
Access Control (MAC) yang merupakan alamat permanen unik yang ada pada
setiap network interface.
5.   Switch
Switch juga dikenal sebagai multiport bridge. Switch juga melakukan
penyaringan terhadap data yang melewatinya
dengan
menggunakan
alamat
MAC. Dengan adanya
filtrasi pada switch
ini maka jaringan komputer akan
lebih efisien. Walaupun switch memiliki jumlah port yang banyak (mirip hub)
namun  switch memiliki  kelebihan  lainnya  dibandingkan  hub.  Dalam  satu
waktu
yang
sama,
hubungan
komunikasi dapat
terjadi
lebih
dari satu
(pada
hub hal ini tidak bisa dilakukan).
6.   Router
Router  bekerja untuk melakukan routing  yaitu
menentukan  jalur
terbaik yang akan dilalui sebuah paket data berdasarkan pada alamat IP yang
terdapat pada data yang melewatinya. Karena kemampuannya mengarahkan
(routing) paket data berdasarkan alamat IP, router ini menjadi alat yang cukup
penting
di
dalam sebuah
jaringan
internet. Router
bekerja
dengan
cara
menganalisa alamat IP dari paket data yang masuk. Berdasarkan hasil analisa
tersebut, router memutuskan apakah data tersebut perlu diteruskan atau tidak.
  
45
Apabila perlu diteruskan, maka router juga dapat memilih router terbaik bagi
paket data tersebut dan kemudian meneruskan ke port yang sesuai. Kelebihan
lain dari router adalah dapat
memfiltrasi data
yang
melewatinya berdasarkan
ACL (Access Control List), menjembatani komunikasi antar protokol yang
berbeda
(misalnya
antara
protokol
IP dengan protokol
IPX) dan
juga
antar
teknologi yang berbeda-beda (misalnya antara token ring dengan ethernet).
2.4
Network Monitoring
Dibawah
ini akan dibahas
mengenai pengertian dan tujuan dari Network
monitoring.
2.4.1 Pengertian
Network monitoring (Wong, 2000, p2) adalah koleksi informasi
yang
diperlukan
di
dalam network
management.
Aplikasi
network
monitoring dibuat
untuk
mengumpulkan
data
untuk
aplikasi network
management.
Sebenarnya network
monitoring dapat
dibagi
menjadi
2
bagian
(Anonymous,
2001,
p425)
yaitu
connection
monitoring dan
traffic
monitoringConnection  monitoring  adalah  teknik monitoring  jaringan
yang  dapat  dilakukan  dengan  melakukan  tes  ping  antara  monitoring
station dan device target, sehingga dapat diketahui bila koneksinya down.
Traffic  monitoring  adalah teknik monitoring jaringan dengan melihat
  
46
paket   aktual   dari   traffic  pada   jaringan   dan   menghasilkan   laporan
berdasarkan traffic jaringan.
2.4.2
Tujuan
Tujuan  dari  network monitoring adalah  (Wong,  2000,  pp2-3)
adalah untuk mengumpulkan informasi yang berguna dari berbagai bagian
jaringan 
sehingga 
jaringan 
dapat  diatur 
dan 
dikontrol 
dengan
menggunakan informasi yang telah terkumpul tersebut.
Beberapa alasan utama dilakukannya network monitoring :
1.   Adalah  sulit  untuk  mengawasi  apa  yang  sedang  terjadi  di  dalam
jaringan yang memiliki sejumlah besar mesin (host) tanpa alat
pengawas yang baik.
2. Untuk  mengetahui  masalah  pada  jaringan  sebelum  manager
menanyakan kepada administrator dan sebelum pelanggan menelepon.
Tanpa kemampuan utnuk monitoring jaringan, seorang administrator
hanya dapat bereaksi terhadap problem jika problem tersebut
muncul
dibandingan mencegah problem ini sebelumnya.
3.   Untuk menjaga agar jaringan selalu dalam keadaan sehat.
4.   Untuk
mendeteksi kesalahan pada
jaringan, gateway dan server yang
penting.
5. Untuk 
memberitahukan 
masalah 
kegagalan 
jaringan 
kepada
administrator secepatnya.
6.   Mendokumentasikan jaringan
  
47
7.   Keuntungan akan administrasi yang disentralisasi.
8.   Adalah suatu keharusan dalam lingkungan jaringan.
2.5
Program Ping
Ping
adalah perintah
TCP/IP
yang
utama
digunakan
untu
pemecahan
masalah konektivitas, pencapaian dan resolusi nama (Anonymous, 2004). Ping
pada 
sistem  operasi  Windows 
menjelaskan 
konektivitas 
pada 
level 
IP  ke
komputer
TCP/IP
lainnya
dengan
mengirimkan
pesan
ICMP Echo
Request.
Kemudian, tanda terima
dari dari pesan Echo Reply yang bersangkutan akan
ditampilkan
bersama
dengan
round-trip times.
Namun,
sebenarnya
kebijakan
penyaringan
paket
pada
router, firewall
atau jenis
keamanan yang lain dapat
mencegah lalu lalang pesan ICMP tersebut.
Ketika pesan ICMP echo reply dikembalikan oleh tujuan, TTL dan
round-
trip time dihitung.
Ping
menghitung
round-trip time
dengan
menyimpan
waktu
kapan ping
mngirimkan Echo Request pada bagian data di dalam pesan
ICMP.
Ketika  Echo 
Reply 
dikembalikan,  ping
mengurangi 
waktu 
itu 
dari 
waktu
sekarang.
2.6
Aplikasi Yang Digunakan
Dalam membangun aplikasi
ini digunakan
beberapa software
baik
yang
berfungsi sebagai sistem operasi maupun program – program pendukung.
  
48
1.   Microsoft Visual Basic 6.0
Visual Basic 6.0 (Mangkulo, 2004,
p1) adalah salah satu produk
bahasa pemrograman yang  
dikeluarkan oleh microsoft, salah satu
perusahaan software
terkemuka
di
dunia.
Visual
Basic
6.0
merupakan
bahasa
pemrograman
yang
mudah digunakan utnuk pengembangan
aplikasi, baik itu aplikasi kecil maupun aplikasi besar. Dengan banyaknya
komponen
kontrol
yang
disediakan
oleh Visual
Basic 6.0
membuat
para
programmer
dan
pengembang
aplikasi
lebih
mudah
dalam pembuatan
aplikasi.
Sedangkan pengertian kata ”Visual” dan kata ”Basic” berikut ini
diambil dari MSDN website (Anonymous, 2004). Kata ”Visual” mengacu
kepada metode yang digunakan untuk
membuat
GUI.
Daripada
menulis
sejumlah baris kode untuk mendeskripsikan tampilan dan lokasi dari
elemen  antarmuka,  Visual  Basic  dapat  dengan  mudah  menambahkan
objek  yang  telah  dibuat  sebelumnya
untuk  ditempatkan  di  layar.  Kata
”Basic” mengacu pada bahasa pemrograman BASIC (Beginners All-
Purpose Symbolic Instruction Code) yaitu bahasa pemrograman yang
digunakan oleh banyak orang dalam sejarah komputer. Visual Basic telah
berevolusi dari bahasa BASIC dan sekarang mengandung ratusan fungsi,
kalimat   dan   kata   kunci   yang   berhubungan   langsung   dengan   GUI
Windows.
  
49
2.7
Teknologi SMS
Aplikasi SMS telah diakui merupakan aplikasi messaging
yang paling
populer di dunia. SMS telah menjadi lahan yang menjanjikan untuk meraih
peluang bisnis di pasar konsumen maupun industri di dunia. Dari jumlah kiriman
SMS
di
dunia, 90%
masih
merupakan
kiriman jenis person
to
person. Namun
demikian,
SMS
sangat
potensial
untuk dikembangkan
menjadi aplikasi berbasis
industri
dengan
berbagai
macam layanan,
seperti m-commerce,
location
based
service, periklanan, voting, permainan, hiburan, dsb.
SMS pada awalnya tidak terhitung sebagai layanan penting dalam jaringan
telpon 
seluler 
karena 
SMS 
dikembangkan 
terutama  sebagai  alat 
pengirim
informasi data konfigurasi dari telpon seluler dan tidak lebih dari sekedar layanan
tambahan
daripada
sebagai
bagian
dari
protokol
jaringan.
Penambahan
fungsi
SMS
sebagai
alat
pengirim pesan
singkat
dari
pengguna
ke
pengguna
lainnya
sebenarnya buka merupakan solusi dari hasil pemikiran serius. Namun demikian
pada
akhirnya
SMS
menjadi
sukses
secara tidak terduga sebagai layanan
messaging paling populer di dunia.
SMS adalah layanan untuk mengirim dan menerima pesan tertulis (teks)
dari maupun kepada MS (Mobile station). Pesan teks yang dimaksud tersusun dari
huruf,
angka,
atau
karakter
alfanumerik.
Pesan
teks
dikemas
dalam satu
packet/frame yang berkapasitas maksimum 160 byte yang dapat direpresentasikan
berupa
160
karakter. Pada
proses
pengiriman
pesan diterima oleh
SMS Center
(SMSC), dimana
tujuan
pesan
harus sesuai
dengan mobile device yang
dituju.
Untuk
melakukan hal
tetsebut,
SMSC
mengirimkan
permintaan
SMS
ke
Home
  
50
Location Register (HLR) untuk menemukan roaming (kemampuan device dalam
menerima
sinyal
walaupun
di
luar
daerah) dari
nomor
yang dituju. Lalu
HLR
akan memberikan respon kepada SMSC berupa:
1.   aktif atau tidak aktif
2.   posisi dari roaming
Jika status tidak aktif, maka SMSC akan menyimpan pesan tersebut dalam
jangka
waktu
tertentu.
Ketika
pesan berhasil terkirim
maka
HLR
akan
memberitahu SMSC, dan SMSC akan memberi tahu si pengirim pesan.
2.7.1    Kelebihan SMS
Kelebihan SMS antara lain:
1.   Harga   per   kiriman   tetap/konstan.   Apabila   beban   biaya   telpon
bervariasi maka beban biaya kiriman SMS adalah tetap. Hal ini
berpengaruh terutama
pada pelanggan yang menggunakan kartua
prabayar yang mempunyai kredit pulsa terbatas pada telpon seluernya.
2.   Praktis,
pesan
dapat
dikirim
ke
penerima
tanpa
harus
si
penerima
standby di tempat
3.   Handal, ketika pesan SMS terkirim dan masuk gateway, dan gateway
telah berhasil
mengirimkannya ke nomor tujuan,
maka gateway akan
mengirim pesan
acknowledgement
ke
pengirim
bahwa
pesan
telah
dikirim.
  
51
2.7.2
Kekurangan SMS
Kekurangan SMS antara lain:
1.   Data yang terbatas, data yang dikirim melalui SMS terbatas pada 160
karakter
2. 
Tergantung pada
traffic, jika
traffic pada
jaringan SMS padat,
maka
pesan
yang dikirim
menjadi
lebih
lambat
sampai
di
tujuan dan
jika
jaringan SMS sangat padat maka ada kemungkinan pesan yang dikirim
tidak bisa sampai ke penerima
3.   Tergantung
sinyal,
jika
telpon
seluler pengirim
atau penerima
tidak
bisa
mendapatkan
sinyal,
maka
pesan
SMS
tidak
dapat dikirim atau
diterima.