36
melindungi
aset
kekayaan,
memelihara integritas data, memungkinkan
tujuan organisasi untuk dicapai secara efektif dan menggunakan sumber
daya yang efisien. Gondodiyoto & Hendarti (2006, p384), menyimpulkan
batasan-batasan audit sistem informasi sebagai berikut:
suatu
evaluasi
untuk
mengetahui tingkat kesesuian antara sistem
informasi dengan prosedur yang telah ditetapkan (atau kebutuhan
pengguna, user needs), dan untuk mengetahui apakah suatu sistem
informasi
telah
didesain dan
diimplementasikan
secara
efektif,
efisien,
dan
ekonomis,
memiliki mekanisme
pengamanan
aset,
serta menjamin integritas data yang memadai.
Jadi, audit sistem informasi adalah
suatu evaluasi
yang dilakukan
oleh pihak yang independent dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk
menilai
tingkat
kesesuaian
antara
sistem informasi
yang
berjalan
dengan
prosedur yang telah ditetapkan organisasi agar tercapai efisiensi dan
efektifitas sistem informasi, pengamanan aset serta integritas data.
2.3.2
Tujuan Audit Sistem Informasi
Tujuan audit sistem informasi menurut Weber (dalam
Gondodiyoto
&
Hendarti,
2006)
adalah
untuk
memastikan
sejauhmana
(1) pengamanan aset-aset perusahaan, (2) efektifitas sistem, (3) efisiensi
sistem, dan (4) integritas data perusahaan.
Sedangkan
menurut
ISACA (dalam Gondodiyoto &
Hendarti,
2006, p400) bahwa audit objectives dalam audit terhadap IT Governance
adalah effectiveness, confidentiality,
data integrity, availability,
efficiency, dan realibility.
|