7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Internet
2.1.1
Pengertian Internet
Menurut pakar internet Onno. W. Purbo,
Internet dengan berbagai aplikasinya
seperti
Web,
VoIP,
E-Mail
pada
dasarnya
merupakan
media
yang
digunakan untuk
mengefesiensikan proses komunikasi (Prihatna, 2005, p7).
Sedangkan
menurut
tim penelitian dan pengembangan wahana komputer
(2005,
p4),
Internet adalah
metode
untuk
menghubungkan berbagai
komputer ke
dalam satu
jaringan global, melalui protokol yang disebut Transmission Control Protocol / Internet
Protocol (TCP /IP).
Berdasarkan kedua
pendapat
diatas,
maka
dapat
disimpulkan bahwa
internet
adalah suatu
jaringan komunikasi antara komputer yang besar, yang mencakup seluruh
dunia dan berbasisi pada sebuah protokol yang disebut TCP / IP (Transmission Control
Protocol
/
Internet
Protocol).
Selain
itu,
internet dapat disebut
sebagai sumber
daya
informasi yang dapat digunakan oleh seluruh dunia dalam mencari informasi
2.1.2
Sejarah Internet
Pada
awalnya
internet
merupakan jaringan
komputer
yang
dibentuk
oleh
Departemen Pertahanan
Amerika
Serikat di
tahun
1969,
melalui proyek
ARPA
yang
disebut ARPANET
(Advanced
Research
Project
Agency
Net),
dimana
mereka
mendemonstrasikan bagaimana dengan
hardware dan software
komputer
yang bebasis
UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui
|
8
saluran
telepon. Proyek
ARPANET
merancang
bentuk
jaringan,
kehandalan, seberapa
besar informasi dapat dipindahkan, dan
akhirnya semua
standar yang
mereka tentukan
menjadi cikal
bakal
untuk pembangunan protokol baru
yang sekarang dikenal sebagai
TCP/IP (Transfer Control Protocol / Internet Protocol).
Tujuan awal
dibangunnya proyek
itu adalah
untuk keperluan militer. Pada saat
itu
Departemen Pertahanan
Amerika Serikat (US Department
Of
Defenses)
membuat
sistem
jaringan
komputer
yang
tersebar
dengan
menghubungkan komputer
di
daerah-
daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari
terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada
awalnya
ARPANET
hanya
menghubungkan 4
situs
saja
yaitu
Stanford
Research
Institute,
University
of
California
at
Santa
Barbara,
University
of
Utah
dan
University of California at Los Angeles dimana mereka membentuk satu jaringan
terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diiperkenalkan pada bulan oktober
1972. tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua
unversitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga
membuat ARPANET kesulitan
untuk mengaturnya.
Oleh
sebab
itu
ARPANET
dipecah
manjadi
dua,
yaitu
MILNET untuk
keperluan militer dan
ARPANET
baru yang
lebih kecil
untuk keperluan
non-militer
seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama
DARPA internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.
2.1.3 World Wide Web (WWW)
World Wide Web merupakan jaringan dokumentasi yang sangat besar yang saling
berhubungan satu dan lainnya. Satu set protokol yang mendefinisikan bagaimana
|
9
sistem
bekerja
dan
mentransfer
data,
dan
sebuah
software
yang
membuatnya bekerja
dengan
mulus.
Web
menggunakan tehnik
hypertext
dan
multimedia
yang
membuat
internet mudah digunakan dijelajahi dan dikonstribusikan.
Web merupakan
sistem
hypermedia
yang
berarea
luas yang
ditujukan
untuk
akses secara
universal.
Salah satu
kuncinya adalah
kemudahan
tempat seseorang atau
perusahaan dapat menjadi bagian dari web berkonstribusi pada web (Hanson, 2000, p4)
Web
merupakan sistem
yang
menyebabkan pertukaran data di
internet
menjadi
mudah dan efisien. Web terdiri atas 2 komponen dasar;
Server
web : sebuah komputer
dan
software yang
menyimpan dan
mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet
Browser
web
:
software
yang
dijalankan
pada
komputer
pemakai
atau client
yang
meminta
informasi
dari
server
web
yang
menampilkannya
sesuai dengan
file data itu sendiri. (Hanson, 2000, p5)
Menurut
Hardjono
(2006,
p2)
Web
Merupakan fasilitas
hiperteks
untuk
menampilakn data berupa teks, gambar, suara, animasi, dan data multimedia lainnya.
Ada
2
kategori
dalam
perograman web,
yaitu
pemrograman
Server
Web
dan
Client
Web.
Pada
pemrograman
Server
Side,
perintah-perintah program
(script)
dijalankan di server
web, kemudian
hasil dikirimkan ke
browser dalam bentuk HTML
biasa.
Adapun
pada
Client
Side,
perintah
program
dijalankan pada
browser
web
sehingga ketika
klien
meminta dokumen
script,
maka
script
dapat
di-download
dari
server kemudian dijalankan pada browser yang bersangkutan.
|
10
2.1.4
Istilah-Istilah Internet
2.1.4.1 HTML (Hypertext Markup Language)
HTML digunakan
untuk
membangun
suatu
halaman
web. Sekalipun
banyak
orang menyebutnya sebagai suatu bahasa pemrograman, HTML sebenarnya sama sekali
bukan bahasa pemrograman, karena seperti tercermin dari namanya, HTML adalah suatu
bahasa
mark
up.
HTML
digunakan
untuk
melakukan mark
up
(penandaan) terhadap
sebuah dokumen
teks.
Tanda tersebut
digunakan
untuk
menentukan
format
atau
style
dari teks yang ditandai.
2.1.4.2 HTTP ( Hypertext Transfer Protocol )
HTTP adalah suatu protokol yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta
atau mengambil suatu dokumen yang disediakan di web server.
Protokol
ini
merupakan protokol
standar
yang
digunakan
untuk
mengkses web
pages.
Selain
HTTP
terdapat pula
Secure
HTTP
yang dikembangkan
oleh
Enterprise
Integration Technology (EIT), National Centre for Supercomputing Aplication (NCSA),
dan
RSA
Data
Security. Secure
HTTP
ini
adalah
HTTP
yang
aman
dimana
antara
pengguna dan
server
menggunakan
suatu
form
entry
data.
Pengguna
dapat
mengklik
pada sebuah tombol persetujuan
yang aman, dan program
klien akan menjalankan
sebuah kunci keamanan bagi sesi tersebut dengan form tersebut.
2.1.4.3 Uniform Resource Locator ( URL )
URL merupakan sistem pengalamatan yang digunakan pada Word Wide Web. Di
internet URL menggabungkan informasi mengenai jenis protokol yang digunakan,
|
![]() 11
alamat
situs
dimana resource
ditempatkan,
lokasi
sub
directory
dan
nama
file
yang
digunakan
Sintak lengkap suatu URL
Access-methode ://server_name I : [port ]/directory/file
ex :
http://www.microsoft.com/mspress/net /default.asp
URL diatas terdiri dari komponen komponen :
a)
http
:
tipe internet protokol
yang digunakan
untuk
menyimpan dan
mengirim
informasi
b) :// : standart pemberian tanda baca URL.
c)
www.microsoft.com nama domain situs dimana resources disimpan.
: nama domain situs dimana resources disimpan.
d) /mspress/net
:
tempat direktori ke resources
yang
tersimpan di komputer yang
jauh (dalam hal ini sebuah file ).
e)
Default.asp : nama file yang dibuka
URL
menyediakan sebuah daftar
metode yang konsisten dan
mudah dimengerti
dari berbagai macam situs internet, terutama pada situs world wide web.
2.1.4.4 Javascript
Javascript
adalah bahasa pemrograman yang sederhana karena bahasa ini
tidak
dapat digunakan untuk membuat aplikasi ataupun applet. Dengan javascript, kita dapat
dengan mudah membuat sebuah halaman web yang interaktif (Hardjono, 2006, p4)
Sedangkan menurut
Ellsworth
dan
Matthew
(1997,
p179),
Javascript
adalah
pendekatan lain untuk
membuat
hal web
menjadi
lebih
interaktif, baik dalam deteksi
|
12
maupun tanggapan ke interaksi pengguna dengan halaman web. Javascript dapat
langsung digabungkan dengan HTML tanpa harus dicompile terlebih dahulu.
2.1.5
PHP ()
Menurut Welling dan Thompson (2003, p2), PHP adalah bahasa scripting untuk
sisi
server
yang
dirancang secara
khusus
untuk
web.
Dalam
halaman
HTML
dapat
dimasukkan
kode-kode PHP
yang
akan
dijalankan setiap
kali
halaman
tersebut
dieksekusi. Kode-kode PHP akan
diinterpretasikan pada
server web dan
menghasilkan
HTML atau output lainnya yang akan dilihat oleh pengunjung web.
PHP
disusun tahun
1994 dan
merupakan hasil
kerja
keras
satu
orang,
Rasmus
Lerdorf.
Kemudian
dilanjutkan oleh
orang-orang
lain
dan
telah
melewati
tiga
kali
penyusunan
ulang
secara
besar
untuk
memberikan
hasil
produk
yang
matang
seperti
yang
ada
sekarang ini.
Pada
januari
2001,
PHP
digunakan
hampir lima
juta
daerah
di
seluruh dunia, dan jumlah ini terus bertambah.
PHP merupakan
produk Open Source. PHP awalnya
berarti
Personal Home
Page, tetapi diubah dengan penamaan konvensi rekursif GNU dan sekarang PHP
ialah
PHP Hypertext Preprocessor.
Beberapa
dari
pesaing
PHP
ialah
Perl,
Microsoft
Active
Server
Pages
(ASP),
Java Server Pages (JSP) dan Allaire Cold Fusion. Dalam perbandingan dengan produk-
produk tersebut, PHP memiliki beberapa kekuatan termasukdiantaranya ialah:
Performa yang tinggi
PHP sangat efisiensi menggunakan sebuah server yang tidak mahal, dapat
melayani berjuta-juta permintaan per hari.
|
![]() 13
Integrasi Database
PHP
memiliki
koneksi
yang
mengijinkan kebanyak
sistem
database
dengan
menggunakan MySQL,
dapat melakukan koneksi
langsung ke postfreSQL,
mSQL,
Oracle,
dbm,
filePro,
Hyperwave,
Informix,
InterBase,
dan Sybase
database.
Menggunakan Open
Database
Connectivity
Standard
(ODBC),
dapat
melakukan koneksi
ke
banyak
database
yang
disediakan oleh
driver
ODBC,
termasuk produk Microsoft.
Library yang built-in
Karena PHP dirancang untuk digunakan pada web, PHP memiliki banyak fungsi
yang
telah
dibangun untuk
mendukung
banyak
tugas
yang berguna pada
web.
Dengan PHP, dapat menampilkan gambar GIF, koneksi dengan layanan network
yang
lain,
mengirim e-mail,
dan
membuat
file
PDF,
semuanya
hanya dengan
beberpa baris kode.
Biaya yang rendah
PHP gratis. PHP dapat didownload kapanpun dari
http://www.php.net tanpa
biaya.
Mudah dipelajari dan digunakan
Sintaks dari
PHP
mengambil
dasar bahasa pemograman
lain,
utamanya
C
dan
Perl. Jika telah mengetahui C atau Perl atau sebuah bahasa seperti C contohnya
C++ atau java, maka PHP dapat hampir secara langsung dapat digunakan secara
produktif.
|
14
Portabilitas
PHP dapat digunakan pada banyak sistem operasi. Kode PHP dapat ditulis pada
operasi sistem
UNIX
yang
gratis seperti
Linux
dan
FreeBSD, operasi sistem
UNIX yang komersial seperti Solaris dan IRIX, atau berbagai versi dari
microsoft windows.
Ketersediaan Source code
Source code
PHP dapat
diakses.
Tidak
seperti
produk komersial,
produk
yang
source
codenya
tertutup,
jika
ada
sesuatu
yang
hendak
dimodifikasi atau
ditambahkan pada PHP, dapat dilakukan dengan langsung dan gratis.
2.2
Sistem
2.2.1
Pengertian Sistem
Menurut McLeod dan Schell (2001, p9), sistem didefinisikan sebagai
sekelompok elemenelemen
yang
terintegrasi dengan
maksud
yang
sama
untuk
mencapai suatu tujuan,
Sedang menurut Mulyadi (2001, p5), sistem adalah suatu jaringan prosedur yang
dibuat menurut pola yang terpadu untuk melakukan pokok perusahaan.
Menurut Mulyadi (2003,
p2), ada beberapa karakterisktik sistem, yaitu
sebagai
berikut :
a)
Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur yang membentuk subsistem.
b)
Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan.
c)
Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
d)
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
|
15
2.2.2
Pengertian Informasi
Informasi adalah data yang telah diproses atau data yang memiliki arti. (McLeod
dan Schell, 2001, p12)
Informasi adalah data yang telah diubah bentuknya menjadi berarti dan berguna
bagi pengguna-pengguna khusus. (OBrient, 2003, p13)
Dari teori-teori diatas dapat dikatakan bahwa informasi adalah sekumpulan data-
data yang telah diolah atau diproses sehingga mempunyai arti.
2.2.3
Pengertian Sistem Informasi
Menurut
Laudon
dan
Laudon
(2003
,p7)
secara
teknis
informasi didefinisikan
sebagai
kumpulan
komponen
saling
berhubungan
yang
mengumpulkan (yang
mengambil),
memproses,
menyimpan,
dan
mendistribusikan informasi
untuk
mendukung
pengambilan
keputusan,
pengkoordinasian,
pengendalian
analisa
dan
menampilkannya dalam
suatu
organisasi.
Dimana
teknologi
informasi
itu
meliputi
hardware, software, data, teknologi penyimpanan dan penyedia jaringan suatu portfolio
dari pembagian sumber teknologi informasi pada organisasi.
Menurut
Thompson
dan
Cats-Baril (2003,
p202),
sistem
informasi
adalah
teknologi
informasi
berbasis
sistem
yang
saling
terintegrasi yang
didesain
untuk
mendukung
operasi,
manajemen, dan
fungsi
pengambilan keputusan dari
suatu
organisasi.
Menurut OBrient (2003, p7), sistem informasi sebagai penggabungan kombinasi
antara
orang,
hardware,
software,
jaringan
komunikasi dan
sumber
data
melalui
pengumpulan, pengubahan dan penyebaran informasi dalam suatu organisasi. Teknologi
|
16
informasi
adalah
hardware, software telekomunikasi,
database manajemen,
dan
teknologi pemrosesan informasi lainnya yang digunakan oleh sistem informasi.
2.3
Database
2.3.1
DBMS (Database Management System)
Menurut Ramakrishnan dan
Gehrke
(2003,
p4),
DBMS
adalah
software
yang
dirancang untuk
membantu dalam
memelihara dan
menggunakan kumpulan data
yang
berukuran besar dan kebutuhan banyak sistem sesuai dengan kegunaan masing-masing.
DBMS memberikan banyak keuntungan seperti :
Kemandirian data (data independence)
Effisien dalam mengakses data (eficient data access)
Keamanan dan integritas data (data integrity and security)
Administrasi data (data administration)
Akses bersama dan perbaikan dari kerusakan data (concurent accsess and crash
recovery)
Waktu pembangunan
aplikasi yang singkat (reduce application development
time)
2.3.2
RDBMS (Relational Database Management System)
Menurut
Petroutsos (2000,
p38),
database
relational
adalah
database
yang
didasarkan
pada
hubungan
antar
data
data
yang
dikandungnya.
Database
disimpan
dalam
tabel
dan
tabel
mengandung
data
yang
berhubungan atau
entity,
misal
orang,
produk, pesanan, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah menjaga tabel tetap kecil dan
|
17
dapat dikelola serta entity entity yang terpisah disimpan di dalam tabel tabel
yang
tersendiri.
Date
(2000,
p25)
mengatakan bahwa
Relation
Database
Management
atau
Relational
DBMS
atau
singkatnya RDBMS
system
secara
sederhana
dapat diartikan
sebagai
suatu
sistem
dimana data
dilihat
oleh penggunanya hanya
sebagai
tabel
dan
operator yang digunakan oleh pengguna, misalnya untuk mengambil data adalah
operator yang dapat menghasilkan tabel baru dari tabel yang lama.
Relational
Database
adalah
sekumpulan
data
yang
saling
berhubungan yang
selanjutnya dikenal sebagai RDBMS
(Relational Database Management System),
sebuah
sistem
manajemen database
yang
digunakan secara
luas
saat
ini
karena
konsistensinya dalam menyajikan data.
2.3.3
MySQL
Menurut Hardjono
(2006,
p181)
Database
MySQL
merupakan
sistem
manajemen berbasis data
SQL
yang
sangat
terkenal dan bersifat
open
source.
MySQL
dibangun,
didistribusikan dan
didukung
oleh
MySQL
AB.
MySQL
AB
merupakan
perusahaan
komersial
yang dibiayai
oleh pengembang
(developer)
MySQL. MySQL
dapat didefinisikan sebagai :
MySQL
merupakan sistem
manajemen database.
Database
merupakan
struktur
penyimpanan data.
Untuk
menambah,
mengakses,
dan
memproses
data
yang
disimpan
dalam
sebuah
database
komputer.
Diperlukan sistem
manajemen
database seperti MySQL Server.
|
18
MySQL
merupakan sistem manajemen database atau basis data terhubung
(relational database management system). Database terhubung menyimpan data
pada
tabel-tabel terpisah. Hal tersebut akan menambah kecepatan dan
fleksibilitasnya.
Kata
SQL
pada
MySQL
merupakansingkatan dari
Structured
Query
Language.
SQL
merupakan bahasa
standar
yang
digunakan
untuk
mengakses database dan ditetapkan oleh ANSI/ISO SQL Standard.
MySql merupakan software open source. Open Source berarti semua orang
diijinkan
menggunakan dan
memodifikasi model.
Semua
orang
dapat
men
download software MySQL dari internet dan
menggunakannya tanpa membayar.
Anda dapat mempelajari Source Code dan menggunakannya sebagai kebutuhan
Server
database MySQL
mempunyai kecepatan akses
tinggi,
mudah digunakan,
dan andal. MySQL dikembangkan untuk menangani database yang besar secara
cepat
dan telah sukses digunakan selama bertahun-tahun. Konektivitas,
kecepatan,
dan
keamanannya
membuat
server MySQL
cocok
untuk
mengakses
database di internet.
Fitur utama MySQL adalah:
Ditulis dalam bahasa C dan C++
Bekerja
dalam
berbagai platform
(misalnya Mac
Os X, Solaris, Sun OS, Unix,
Novel Netware, Windows, dan lain-lain)
Menyediakan mesin penyimpan (engine storage) transaksi dan nontransaksi
Server tersedia sebagai program yang terpisah untuk digunakan pada lingkungan
jaringan klien/server.
|
19
MySQL
mempunyai library yang dapat ditempelkan pada aplikasi yang berjalan
sendiri,
sehingga
aplikasi
tersebut
dapat
digunakan pada
komputer
yang
tidak
mempunyai jaringan.
Mempunyai sistem password yang fleksibel dan aman
Dapat menangani basis data dalam skala besar, basis data dalam server MqSQL
dapat berisi 50 juta record
MySQL
termasuk jenis
RDBMS
(Relational
Database
Management
System).
Pada
MySQL sebuah database
terdiri atas tabel-tabel. Sebuah tabel terdiri atas
tabel dan
kolom
2.4
Pemasaran
2.4.1
Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler dan Armstrong (2004, p7) pemasaran adalah fungsi
bisnis yang
mengidentifikasi
keinginan
dan
kebutuhan
yang
belum
terpenuhi
oleh
konsumen
dan
mengukur seberapa
besar
keinginan
dan
kebutuhan
tersebut,
menentukan
target
pasar
mana yang akan dilayani oleh
perusahaan dan
menentukan berbagai produk,
jasa
dan
cara
yang
tepat
untuk
melayani
pasar
tersebut.
Jadi,
pemasaran berperan
sebagai
penghubung antara kebutuhan masyarakat dengan hasil output sebagai industri.
Pemasaran
merupakan
salah
satu
bidang
pengambilan
keputusan
yang
paling
sulit bagi perusahaan. Masalah-masalah pemasaran tidak hanya memperlihatkan ciri-ciri
kualitatif
murni seperti masalah-masalah
yang dihadapi
oleh bagian akuntansi,
keuangan, promosi dan lain-lain. Berbagai variabel psikologis memainkan peranan yang
besar, misalnya faktor kepuasan pelanggan. Banyak keputusan pemasaran harus dibuat
|
20
dimana
informasi yang tersedia tidak mencukupi, ketinggalan jaman, tidak akurat dan
sebagainya.
Pemasaran
terdiri
atas serangkaian prinsip-prinsip
untuk
memilih pasar sasaran,
mengevaluasi kebutuhan konsumen, mengembangkan barang dan jasa, memberikan nilai
kepada
konsumen
dan
laba
bagi
perusahaan.
Kebanyakan perusahaan
yang
berhasil,
keberhasilan
itu
diraih
berkat
upaya
mempraktekkan
suatu
orientasi
pada
pelanggan
yang dijalankan dengan seksama.
Menurut Madura ( 2001, p83 ), pemasaran adalah tindakan berbagai perusahaan
untuk
merencanakan dan melaksanakan rancangan produk, penentuan
harga,
distribusi,
promosi.
Dari pengertian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa pemasaran
pada
dasarnya
merupakan kegiatan
yang
dilakukan manusia
dalam
memenuhi
kebutuhannya melalui
proses
pertukaran
barang dan
jasa.
Dengan
adanya kebutuhan
tersebut, hal
ini
mendorong
manusia mengadakan hubungan timbal balik antara penjual
dan
pembeli
melalui
penciptaan
dan
pertukaran barang
untuk
memenuhi kebutuhan
tersebut.
Hal ini tidak berarti penjual dan promosi itu tidak penting tetapi keduanya adalah
bagian
dari
Marketing
Mix
yang
lebih
besar
atau
bagian
dari
seperangkat alat-alat
pemasaran yang harus dimainkan untuk mendapatkan dampak maksimum terhadap
pasar.
2.4.2
Bauran Pemasaran
Kotler
dan
Armstrong
(2004,
p71)
mendefinisikan bauran
pemasaran
sebagai
seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol yang dipadukan oleh perusahaan untuk
|
21
menghasilkan
respon yang diinginkan
pasar sasaran.
Bauran
pemasaran
terdiri atas
segala
seuatu
yang
dapat
dilakukan
perusahaan
untuk
mempengaruhi permintaan
produknya
Kemungkinan-kemungkinan itu dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok
variabel yang dikenal dengan Empat P, yaitu:
a)
Produk (product)
merupakan kombinasi
barang
dan
jasa
yang
perusahaan tawarkan
pada
pasar
sasaran.
b) Harga (price)
Merupakan jumlah
uang
yang
harus
konsumen
bayarkan
untuk
mendapatkan
produk tersebut. Penetapan harga oleh pihak konsumen dilakukan dalam dua cara
yaitu
harga
eceran
dan
harga
grosir.
Disamping
itu
masih
diberikan berupa
potongan
harga, kelonggaran dalam pembayaran dengan persyaratan kredit dan
sebagainya.
Harga
harus
diukur
dengan
nilai
yang
dirasakan
dari
tawaran
itu,
atau
kalau
tidak
maka
pembeli
akan
beralih
kepada
pesaing
untuk
membeli
barang atau jasa yang dibutuhkan.
c)
Tempat (place)
Menunjukkan
berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menjadikan produk dapat diperoleh dan tersedia bagi konsumen sasaran. Dengan
demikian produsen harus
mengatur seluruh distribusi yang tepat (melalui grosir,
pengecer). Disamping itu mengecek persediaan dan
mengatur pengangkutan dan
penyimpanan produk secara efisien harus dilakukan secara teratur.
|
22
d)
Promosi (promotion)
Merupakan berbagai
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
perusahaan untuk
mengkomunikasikan manfaat
dari
produk
dan
untuk
menyakinkan
konsumen
sasaran agar mambelinya.
2.4.3
Manajemen Pemasaran
Kotler dan
Armstrong
(2001, p18)
mendefinisikan
manajemen pemasaran
sebagai
analisis,
perencanaan,
implementasi, dan
pengendalian dari
program-program
yang
dirancang
untuk
menciptakan, membangun,
dan
memelihara
pertukaran
yang
menguntungkan dengan pembeli sasaran untuk mencapai tujuan perusahaan
Banyak
orang
beranggapan bahwa
manajemen
pemasaran
adalah
mencari
pelanggan
yang cukup banyak
untuk output perusahaan saat
itu,
namun pandangan ini
terlalu
sempit.
Perusahaan
memiliki
suatu
tingkat
harapan
permintaan atas
produk-
produknya. Pada suatu saat tertentu, mungkin saja tidak ada permintaan, permintaannya
memadai, permintaannya tidak
teratur, atau terlalu banyak permintaan, dan
manajemen
pemasaran
harus
mencari
cara
untuk
menghadapai semua
situasi
permintaan
yang
berbeda-beda ini. Manajemen pemasaran tidak hanya berhubungan dengan mencari dan
meningkatkan permintaan, tetapi juga mengubah atau bahkan menurunkan permintaan
2.4.4
Konsep Pemasaran
Menurut
Kotler
dan
Armstrong
(2001,
p23)
Konsep
Pemasaran mengatakan
bahwa,
untu
mencapai
tujuan
organisasi
tergantung pada
penentuan kebutuhan dan
keinginan
pasar
sasaran
dan
memuaskan pelanggan
secara
lebih
efektif
dan
efisien
daripada yang dilakukan oleh pesaing
|
![]() 23
Titik Awal
Fokus
Cara
Akhir
Pabrik
Produk yang sudah
ada
Penjualan
dan
promosi
Laba lewat volume
penjualan
Tabel 2.1 Konsep Penjualan
Titik awal
Fokus
Cara
Akhir
Pasar
Kebutuhan
pelanggan
Pemasaran terpadu
Laba
lewat
kepuasan pelanggan
Tabel 2.2 Konsep Pemasaran
Konsep penjualan dan konsep pemasaran kadang-kadang membingungkan. Tabel
diatas membandingkan kedua konsep tersebut. Konsep penjualan memandang dari
dalam ke
luar.
Konsep
ini dimulai
dari
pabrik, terfokus pada
produk
perusahaan
yang
sudah ada, dan meminta penjualan dan promosi yang gencar untuk memperoleh
penjualan
yang
menguntungkan. Kosep
ini
sangat
terfokus
menaklukkan
pelanggan,
mendapatkan penjualan
jangka
pendek
dengan
sedikit perhatian
mengenai
siapa
atau
mengapa
membeli.
Sebaliknya,
konsep
pemasaran
memandang dari
luar
ke
dalam.
Konsep
ini dimulai dari pasar
yang dikenal baik, berfokus
pada kebutuhan pelanggan,
mengkoordinasikan semua
aktifitas
pemasaran
yang
mempengaruhi
pelanggan,
dan
membuat
laba
dengan
menciptakan hubungan
jangka
panjang
dengan
pelanggan
berdasarkan nilai dan kepuasan pelanggan. Dengan konsep pemasaran, perusahaan
|
24
membuat
apa
yang
diinginkan
pelanggan,
dan
karenanya
memuaskan pelanggan
dan
menghasilkan laba.
Ada
perbedaan yang
nyata
antara
konsep
penjualan
dan
konsep
pemasaran.
Sastradipoera (2003, p23) menjelaskan sebagai berikut:
1. Jika konsep penjualan
memusatkan perhatiannya pada kebutuhan penjual, maka
konsep pemasaran memusatkan perhatiannya pada kebutuhan produk.
2. Jika konsep penjualan sibuk dengan kebutuhan penjual
untuk
mengubah barang
dan
jasa
yang
dihasilkan organisasinya agar
menjadi
uang
tunai,
maka konsep
pemasaran sibuk dengan
gagasan
untuk memuaskan kebutuhan para pelanggan
melalui
produk
dan
segala
sesuatu
yang
berhubungan dengan
penciptaan,
pengiriman, dan pengonsumsian produk tersebut.
2.4.5
Strategi Pemasaran
Menurut Kotler
dan Armstrong
(2001,
p76)
Strategi pemasaran adalah
logika
pemasaran yang digunakan perusahaan dengan harapan agar unit bisnis dapat mencapai
tujuan pemasaran.
Walker
et al.
(2003, p12)
menyatakan bahwa
fokus
utama
dari
strategi
pemasaran
adalah
mengalokasikan
dan
mengkoordinasikan sumber
daya
dan
aktifitas
secara efektif
untuk mencapai tujuan perusahaan dalam produk pasar yang spesifik.
Hal penting yang perlu ditentukan adalah ruang lingkup strategi pemasaran yang
lebih
spesifik pada
target
pasar
(target market)
untuk setiap
produk
atau
lini produk
tertentu.
Selanjutnya,
perusahaan membangun
keunggulan
kompetitif
(competitive
advantage) dan sinergi
melalui
program
bauran
pemasaran
terpadu
(well-integrated
|
25
marketing mix) yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan potensial yang
ada dalam target pasar.
Kerin dan Peterson (2004, p2) lebih menekankan strategi pemasaran pada proses
bagaimana strategi pemasaran terjadi.
Strategic marketing management consists of five complex and interrelated
analytical processes:
1. Defining the organizations business, mission, and goals
2. Identifying and framing organizational growth opportunities
3. Formulating product-market strategies
4. Budgeting marketing, financial, and production resources
5. Developing reformulation and recovery strategies.
2.4.6
Bauran Komunikasi Pemasaran
Menurut
Kotler
dan
Armstrong
(2001,
p111)
Bauran
komunikasi pemasaran
(promotion mix) merupakan perpaduan khusus antara
iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, dan
hubungan
masyarakat yang digunakan perusahaan untuk
meraih tujuan
iklan
dan
pemasarannya. Definisi
dari keempat alat promosi
utama
ini adalah
sebagai
berikut.
1.
Periklanan (advertising)
segala
biaya
yang
harus
dikeluarkan
sponsor
untuk
melakukan
presentasi
dan
promosi
non
pribadi dalam
bentuk
gagasan,
barang
atau jasa
|
26
2.
Penjualan personal
(personal
selling)
presentasi pribadi
oleh
para
wiraniaga
perusahaan
dalam
rangka
mensukseskan
penjualan
dan
membangun hubungan
dengan pelanggan
3. Promosi penjualan (sales promotion)
insentif
jangka pendek untuk
mendorong
pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa
4. Hubungan masyarakat (public relation) membangun hubungan baik dengan
publik terkait untuk memperoleh dukungan, membangun citra perusahaan yang
baik dan menangani atau menyingkirkan gosip, cerita dan peristiwa
yang dapat
merugikan.
5. Pemasaran
langsung (direct marketing) Komunikasi
langsung dengan sejumlah
konsumen
sasaran
untuk
memperoleh tanggapan
langsung
(pengguna
surat,
telepon,
faks,
e-mail,
dan
lain-lain
untuk
berkomunikasi langsung
dengan
konsumen tertentu atau usaha untuk mendapat tanggapan langsung)
Kertajaya (2006,p9) menyatakan bahwa pada era saat ini, bentuk-bentuk promosi
word of mouth, seperti
rekomendasi akan
semakin
penting.
Konsumen sudah
semakin
jenuh dan bingung karena terlalu
banyaknya
informasi
yang beredar
melalui berbagai
media.
Internet
yang
usianya belum
genap sepuluh tahun, sekarang sudah
menjadi
hal
yang
biasa.
Begitu pula
telepon seluler,
hampir
tiap
menit
kita
menerima SMS
yang
isinya macam-macam dan kadang membingungkan
|
27
2.5
E - Marketing
2.5.1
Pengertian E - Marketing
Kothler dan Amstrong (2004, p74) menyatakan bahwa ecommerce terdiri dari 2
bagian.
e-marketing
dan
e-purchasing.
e-marketing
adalah
sisi
pemasaran dari
e-
commerce, yang terdiri dari usaha perusahaan
untuk memberikan informasi, berpromosi
dan
menjual
produk
dan
pelayanan melalui
internet.
Bagian
lain
selain
e-marketing
adalah e-purchasing , yang merupakan sisi proses penjualan dari e-commerce.
Jika
pemasaran tradisional
adalah
mengenai
kegiatan
pertukaran yang
memberikan kepuasan
kepada
perusahaan
dan
konsumen,
apakah
e-marketing
itu?
Internet
marketing
adalah
proses
pembangunan
dan
pemeliharaan hubungan
dengan
konsumen
melalui
aktivitas
online
untuk
memfasilitasi pertukaran
ide,
produk,
dan
pelayanan yang memuaskan tujuan dari kedua belah pihak (perusahaan dan konsumen)
Menurut
Mohammed et.al
(2003,
p4)
Internet
marketing
merupakan
proses
membangun dan
mempertahankan hubungan dengan pelanggan melalui kegiatan online
untuk memfasilitasi pertukaran ide, produk, dan pelayanan, untuk memenuhi keinginan
kedua pihak.
2.5.2
Keuntungan E-marketing
Kothler
dan
Armstrong
(2004, p74-75)
menyatakan
keuntungan
e-marketing sebagai
berikut:
Bagi pembeli:
1. Tidak
harus
menghadapi orang-orang penjualan
(salesman
/
saleswoman)
yang
dapat
mempengaruhi konsumen
dan
membuat
mereka
marah
/
jengkel
(untuk
orang-orang tertentu)
|
28
2. Konsumen
dapat
mempelajari
produk
tanpa
menunggu
salesperson
untuk
menjelaskan dan menghabiskan waktu dengan salesperson
3. Internet dapat memberikan akses ke informasi produk secara jelas dan customer
dapat bebas memilih produk (banyak pilihan)
4. Pembeli dapat berinteraktif dengan penjual
Bagi penjual:
1. Internet adalah alat yang kuat untuk membangun relasi dengan customer
2. Mengurangi biaya (toko, sewa, asuransi, dan peralatan)
3. Meningkatkan kecepatan dan efisiensi
4. Memotong
harga jual untuk konsumen,
karena internet menghubungkan
langsung dengan supplier, pabrik, distributor, dan konsumen
5. Menciptakan harga
rendah dan
meningkatkan efisiensi untuk
fungsi-fungsi
logistik seperti: proses order, menjaga inventory, pengiriman dan promosi.
6. Biaya komunikasi lebih murah menggunakan e-mail daripada surat biasa
7. Perusahaan dapat
membuat katalog digital
yang
murah daripada membuat
katalog menggunakan kertas dan printing (percetakan)
8. Katalog / informasi produk dapat diupdate kapan saja / secara fleksibel
9. Internet adalah medium global
yang dapat
membuat marketer
memasuki pasar
dunia / global market.
|
29
2.5.3 Internet Marketing Mix
4P dari pemasaran teradisional
ialah product, price, promotion dan place /
distribution. Keempat bagian dari marketing mix tradisional tersebut adalah bagian dari
internet marketing mix ditambah 2 elemen baru yaitu Community dan Branding.
Community:
Community adalah sekumpulan orang
yang saling berinteraksi, yang terdiri atas
minat yang sama, yang dapat memenuhi kebutuhan anggotanya, yang tidak dapat dicapai
secara
individual.
Community
dapat
membangun kesadaran
pelanggan
(
awareness
),
mendukung eksplorasi dan komitmen
Branding:
Branding
memiliki
2
peran
dalam
strategi
pemasaran.
Pertama,
branding
merupakan
hasil dari aktivitas-aktivitas perusahaan. Program pemasaran
mempengaruhi bagaimana
konsumen
melihat
merek
perusahaan
dan
meningkatkan
nilai
merek
tersebut. Kedua,
branding
merupakan bagian dari
setiap
strategi
pemasaran, setiap
kegiatan
pemasaran
menentukan apakah merek kita kuat atau lemah (Mohammed et.al, 2003, p14)
2.5.4 Tujuh Tahap Membangun E-Marketing
Menurut Mohammed et.al
(2003, p8) Pembangunan e-marketing terdiri
dari 7 tahapan sebagai berikut:
1. Meneliti peluang pasar
2. Memformulasikan strategi pemasaran
3. Mendesain customer experience
4. Mendesain interface
5. Mendesain program pemasaran
|
30
6. Mendapatkan informasi pelanggan melalui teknologi
7. Mengevaluasi program pemasaran
2.5.4.1 Meneliti Peluang Pasar
Mohammed et.al
(2003,
p20)
menyatakan bahwa
tugas
utama
dari
internet
marketer
adalah
mencari peluang
pasar yang
baru,
yang
tidak
didapat
dari
pemasaran
tradisional. Dimanakah bisnis akan menempatkan
posisinya? Ini adalah pertanyaan
dasar,
dimana setiap
perusahaan
harus
memperhatikannya. Secara
ideal
lokasi
dipilih
berdasarkan keinginan konsumen, dimana sedikit atau tidak ada pesaing, dimana
terdapat
peluang
keuangan yang
besar,
dan
dimana
perusahaan
dapat
memposisikan
dirinya secara baik untuk memenuhi keinginan konsumen. Pada kenyataanya sangat sulit
untuk
menemukan semua
elemen
tersebut
dalam
satu
lokasi.
Perusahaan
sebaiknya
mengikuti 6 langkah proses untuk meneliti peluang pasar, yaitu:
1. Meneliti peluang dalam sistem nilai yang ada atau yang baru
Langkah
pertama
ini
akan
membahas
peluang
suatu
perusahaan
untuk
bisa
berkembang berdasarkan pada proses
bisnis
yang
berjalan
saat
ini,
serta
dengan
adanya
internet
apakah
peluang
yang
dimiliki
oleh
suatu
perusahaan
dapat lebih dikembangkan. Melihat peluang perusahaan dari sebuah sistem nilai,
terdapat 3 jenis sistem nilai, yaitu:
a. Trapped Value
Dalam Network Company,
perusahaan akan
menciptakan pasar
yang
lebih
efisien
ataupun
sistem
nilai
yang
lebih
efisien
untuk
terbebas dari
trapped value.
|
31
b. New to the world value
Untuk
menciptakan
nilai yang new to the world, perusahaan dapat
menggunakan 3 cara, yaitu:
Customize Offerings
Pelanggan merupakan elemen paling penting dalam proses bisnis
sebuah
perusahaan. Banyak
perusahaan
yang
dewasa
ini
memberikan
kesempatan lebih
luas
kepada
pelanggan untuk
dapat
melakukan
pemesanan produk
sesuai dengan keinginan pelanggan, dan tidak hanya
terpaku pada produksi massal yang dipasarkan oleh perusahaan.
Build Community
Menciptakan komunitas untuk para pelanggan, seperti adanya
chat
room
ataupun
forum
komunikasi
yang
lain,
diharapkan dapat
menigkatkan tingkat loyalitas pelanggan terhadap perusahaan
Introduce New-to-the-world functionality (customer experience)
Adanya inovasi
dari
produk-produk
lama
yang
telah
beredar
dipasaran. Produk
inovasi
tersebut
menjadi
sebuah
differentiation
yang
unik, sehingga akan menimbulkan pengalaman baru bagi pelanggan yang
menggunakan produk tersebut.
c. Hybrid Value
Gabungan dari sistem nilai trapped value dengan new to the world value
dengan
mengkombinasikan sisi positif dari kedua
value tersebut, perusahaan
dapat menggunakan 3 mekanisme untuk menciptakan Hybrid Value, yaitu:
|
32
Disturb Pricing
Adanya
variasi
harga
untuk
1
jenis produk,
sehingga konsumen
cenderung akan memilih pemasok yang menawarkan harga terendah
Enable ease to access
Kemudahan
dalam
mengakses
ketersediaan informasi
yang
dibutuhkan oleh pelanggan
Radically extend reach
Merupakan penggabungan 2 hal yang saling terkait dalam sebuah
situs
perusahaan. Dengan
adanya
Hybrid
Value,
perusahaan
dapat
menembus batasan
pasar
yang
ada
saat
ini
atau
membuat
pasar
baru
dengan biaya pengembangan yang minim.
2. Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak ditemukan atau tidak terpenuhi
Pada
langkah kedua
ini
proses
bisnis sebuah perusahaan yang telah
ada
akan dianalisa
untuk
melihat apakah sistem
yang berjalan saat
ini dapat
memenuhi kebutuhan dari pelanggan atau tidak. Kebutuhan yang tidak terpenuhi
oleh
sistem
yang
lama
akana
dijadikan sebagai
salah
satu
tujuan
dari
pengembangan sistem baru yang akan dibuat.(Mohammed et.al, 2003, p40)
3. Menentukan target segmen pasar
Mohammed et.al (2003, p47)
menyatakan bahwa perusahaan harus dapat
melihat
semua pelanggannya, dan
mengelompokkannya sehingga
memberikan
|
33
kemudahan
kepada perusahaan
untuk
menentukan target
perusahaan.
Adapun
segmentasi pelanggan berdasarkan pada beberapa hal, yaitu:
a. Demografi
Berdasarkan pada umur, jenis kelamin, pendapatan dan tingkat pendidikan
b. Geografi
Berdasarkan pada lokasi tempat pelanggan
c. Behaviour
Berdasarkan pada kebiasaan pelanggan melakukan transaksi
d. Occasion
Berdasar pada acara-acara khusus
e. Psychografi
Berdasar pada gaya hidup dari pelanggan
f.
Benefit
Berdasar pada keuntungan yang bisa diberikan kepada pelanggan oleh
perusahaan
Tujuan
dari segmentasi
pasar
adalah
untuk
mengidentifikasi kombinasi
dari variabel-variabel pasar yang akan menghasilkan segmentasi pelanggan yang
actionabel dan meaningful.
Segmentasi pada
actionable
merupakan
segmentasi
yang
konsisten
dengan bagaimana sebuah perusahaan bisa go-public dan harus bisa diukur serta
digambarkan.
Segmentasi yang
meanigful
merupakan
segmentasi
yang
mampu
menjelaskan penyebab tingkah laku pelanggan.
|
34
4. Mengetahui
sumber
daya
yang
dibutuhkan
untuk
menyampaikan
penawaran
Mohammed et.al
(2003,
p56)
menyatakan
bahwa sistem
sumber
daya
(
resource system ) merupakan sebuah kumpulan dari kegiatan dan aset-aset yang
terpisah
yang
dimiliki
oleh
perusahaan ataupun
individu,
dimana
ketika
digabungkan
akan
menciptakan
keunggulan perusahaan.
Sumber
daya
dalam
sebuah perusahaan dapat dikategorikan dalam 3 klasifikasi, yaitu:
a. Customer facing
Meliputi kekuatan
merek
dagang, kekuatan
pemasaran,
dan
luasnya
daerah distribusi.
b. Internal
Berhubungan dengan
kegiatan
operasional
perusahaan,
contohnya
meliputi:
teknologi,
pengembangan produk,
skala
ekonomi,
dan
karyawan
yang berpengalaman
c. Upstream
Berhubungan dengan
hubungan
antara perusahaan
dengan pemasok,
contohnya:
bentuk
kerjasama
dengan
pemasok-pemasok, tingkat
kesempurnaan kerjasama antara perusahaan dengan pemasok
5. Mengetahui daya tarik peluang
Empat area yang digunakan untuk menentukan karakter dan tingkat dari sebuah
peluang, yaitu:
a. Competitive intensity ( Kekuatan pesaing )
Dua jenis pesaing untuk sebuah proses bisnis, yaitu:
|
35
Direct competitor
Pesaing
yang
dalam
industri
yang
sama,
yang
menawarkan
produk atau jasa yang sama
Indirect Competitor
Pesaing tidak
langsung dapat
dikategorikan menjadi 2
kategori,
yaitu:
¾
Substitude producers, perusahaan lain
yang menawarkan produk atau
jasa
yang
berbeda
namun
memiliki fungsi
yang sama dengan
yang
ditawarkan oleh perusahaan
¾
Adjacent
Competitors,
Pesaing yang tidak
menawarkan produk
yang
secara
langsung
menjadi
pengganti,
namun
memiliki
potensi
untuk
menjadi substitude producers
b. Customer dynamics
Dinamika
pelanggan dalam
membuat, meningkatkan,
mempertahankan unit permintaan merupakan hal yang harus dianalisa setelah
menganalisa pesaing
c. Technology Vulnerability
Dengan
adanya
perkembangan teknologi
yang
terus
menerus,
maka
harus
dilihat
juga
teknologi
apa
yang
dapat
digunakan dalam
mengembangkan potensi yang ada
d. Microeconomics
Dua
faktor
yang
harus
dilihat
dalam
microeconomics
adalah
yaitu
market
size
dan
profitability.
Luasnya pangsa pasar
yang
ada
akan
sangat
|
36
menentukan penghasilan yang didapat. Margin dari keuntungan
yang tinggi
akan
sangat
menarik
karena
dapat
menghasilkan
keuntungan
tingkat
tinggi
dengan tingkat penjualan
yang sama. Dengan mengetahui luasnya pasar dan
keuntungan yang dapat diraih akan menentukan bagaimana sebuah
perusahaan mendapatkan penghasilan. (Mohammed et.al, 2003, p60-64)
6. Membuat keputusan go or no-go
Setelah
melalui
5
langkah
diatas,
maka
perusahaan harus
memiliki
gambaran
jelas
mengenai
peluang
pasar,
sistem
nilai
perusahaan, dapat
mengidentifikasi segmen
pelanggan
serta
pesaing,
dan
dapat
mengidentifikasi
teknologi
dan
kekuatan yang
ada
dalam
perusahaan,
dimana
hasil analisa dari
elemen-elemen tersebut dapat menghasilkan keputusan go or no-go (Mohammed
et.al, 2003, p66)
2.5.4.2 Memformulasikan Strategi Pemasaran
Proses ini terdiri dari menganalisis peluang pasar dan bagaimana strategi
pemasaran potensial memperkuat perusahaan dan strategi unit bisnis.
Strategi pemasaran
yang didukung oleh program pemasaran ( Marketing
mix
)
memiliki 3 komponen utama, yaitu:
1. Segmentasi
Menurut
Kotler
dan
Armstrong
(2001,
p285)
Segmentasi pasar
adalah
membagi
suatu pasar
menjadi kelompok-kelompok pembeli
yang berbeda,
yang
memiliki
kebutuhan,
karakteristik, atau
perilaku
yang
berbeda
yang
memungkinkan membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
|
37
Mohammed et.al
(2003, p92)
menyatakan bahwa segmentasi
merupakan
pembagian
pasar
kedalam
beberapa
sub-unit
pelanggan
berdasarkan pada
kesamaan-kesamaan
seperti
kesamaan
produk
yang
disukai,
biaya
yang
harus
dikeluarkan
untuk
melayani
pelanggan
atau
karakteristik yang
cocok
untuk
program-program pemasaran
yang
ada.
Segmentasi
yang
baik
akan
menghasilkan segmantasi pasar yang actionable dan meaningful.
Dalam
segmentasi
akan
terjadi 4
kemungkinan perubahan
karakteristik
segmentasi yang disebabkan oleh internet.
a. No change
Tidak terjadi perubahan segmentasi yang besar baik dari
ukuran maupun
komposisinya, contohnya: untuk perusahaan yang memiliki pelanggan tetap
b. Market Expansion
Terjadi
perluasan
pasar
bukan
dari
komposisinya, namun
dari
ukuran
masing-masing segmen. Hal
ini disebabkan karena tidak adanya lagi batasan
geografis seperti halnya apabila kita melakukan proses bisnis secara offline
c. Market reclassification
Terjadi perubahan dalam komposisi atau karakteristik segmentasi pasar.
Hal ini disebabkan oleh fitur-fitur tambahan dalam website perusahaan yang
menyebabkan pelanggan
menjadi
lebih
demanding
ataupun
lebih
mendiskriminasikan. Hal ini akan mempengaruhi keuntungan perusahaan.
d. Reclassified Expansion
Merupakan perubahan yang terjadi tidak hanya pada ukuran, namun pada
komposisi
segmentasi pasar
juga.
Targeting
dan
positioning
memegang
peranan penting dalam kesuksesan e-marketing
|
![]() 38
Market Expansion
Reclassified
Expansion
No Change
Market
Reclassification
Perubahan karakteristik
segmentasi yang
disebabkan oleh internet
Tidak
Ya
Ya
Perubahan
ukuran
segmen
pasar
Tidak
Gambar 2.1 Perubahan karakteristik segmentasi
2.
Targeting
Kotler
dan
Armstrong
(2001, p285)
mendefinisikan target
pasar
adalah
suatu proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu
atau lebih segmen pasar untuk digarap.
Mohammed et.al (2003, p92) menyatakan bahwa Target pasar merupakan
pemilihan dari segmentasi yang paling menarik dan dapat dicapai dengan sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Proses
mengidentifikasi dan
memilih segmen ini
disebut targeting
Targeting untuk internet marketing terdiri dari 4 skenario:
a. Blanket Targeting
Terjadi
perluasan
dalam
segmentasi pasar,
hal
ini
dimungkinkan
apabila banyak diantara segmen pasar dari perusahaan merupakan pengguna
internet
|
39
b. Beachhead Targeting
Perusahaan akan
memfokuskan
pada
segmen
yang
lebih
kecil
yang
dari
awalnya
merupakan
segmen
yang
lebih
menyenangi menggunakan
internet
untuk
bertransaksi, dan
akhirnya
akan
secara
otomatis
meluas
ke
semua segmen pasar.
c. Bleed Over Targeting
Dalam bleed over targeting, target segmen pelanggannya merupakan
gabungan dari
sebagian
pelanggan offline
dan
pelanggan
baru
yang
online.
Melayani segmen pelanggan yang offline maupun online.
d. New Opportunity Targeting
Perusahaan akan
memilih
segmen
pasar
yang
sepenuhnya
baru,
berbeda dari segi kebutuhan, dan jangkauan
tempat dari segmen pelanggan
offline. Benar-benar menargetkan pada peluang bisnis yang benar-benar baru.
Jika skenario ini yang dipiliholeh perusahaan, maka memerlukan merek yang
baru dan belum mendapatkan posisi di masyarakat.
3. Positioning
Kotler dan Armstrong (2001, p285)
menyatakan bahwa positioning pasar
adalah
perumusan
pemosisian
bersaing
produk
dan
menciptakan bauran
pemasaran yang lebih rinci
Menurut Mohammed et.al (2001, p92) positioning merupakan bagaimana
perusahaan
mempengaruhi pelanggan,
mendesain
pesan-pesan
pemasaran
sehingga sebuah produk yang ditawarkan dapat dianggap unik dan bernilai untuk
pelanggan. Strategi untuk pelanggan
merupakan kombinasi dari
strategi
untuk
|
40
produk, jaringan pemasaran, harga, dan promosi yang membutuhkan perbedaan
(
differentiation )
Seperti pada proses targeting, kriteria
untuk positioning
yang efektif
tidak
berubah.
Strategi
positioning menekankan pada
diferensiasi
yang
meaningful, communicable, dan financial attractive.
Keempat skenario positioning yaitu:
a. Blanket positioning
Pada
skenario pertama
ini
,
target
segmen
tidak
berubah, dan
positioning
yang
dilakukan
sangatlah
sederhana, karena
strategi
positioningnya
tidak
berbeda
dari
strategi
positioning secara
offline yang
telah ada.
b. Reachhead positioning
Target segmen adalah segmen offline yang lebih luas. Positioningnya
serupa, tetapi lebih terfokus pada kelompok pelanggan yang lebih kecil.
c. Bleed over positioning
Target
segmen
terdiri
dari
konsumen lama
dan
konsumen baru.
Positioningnya
menyerupai penawaran offline,
tetapi
juga
membuat
penawaran online yang menarik bagi pelanggan baru.
d. New opportunity offering
Skenario terakhir memposisikan ulang
seluruh penawaran. Mencoba
untuk
menjangkau target
segmen
yang
benar-benar baru.
Strategi
positioningnya
akan
lebih
efektif
apabila strategi positioning
offline
sebelumnya belum mempengaruhi persepsi target segmen baru.
|
41
2.5.4.3 Mendesain Customer Experience
Menurut
Mohammed et.al
(2003,
132)
Perusahaan
harus
mengerti
tipe
dari
customer
experience
yang
disesuaikan dengan
peluang
pasar.
Experience
sebaiknya
berkaitan dengan positioning perusahaan dan strategi pemasaran perusahaan. Desain dari
customer experience membangun sebuah jembatan antara strategi pemasaran level tinggi
dan taktik program pemasaran.
Pada tahap
ini dijelaskan lebih
lanjut tentang konsep dari customer experience
yaitu:
1. Experience Functionality
Pada
tahap
ini
pelanggan merasa
bahwa
website
yang
disediakan oleh
perusahaan
telah
mampu
menyediakan fungsi-fungsi
yang
mendukung
semua
kebutuhan yang diinginkan oleh pelanggan
Pada tahap ini terdapat beberapa prinsip-prinsip utama, yaitu:
a. Kegunaan dan kemudahan navigasi
Kegunaan mengukur seberapa baik
sebuah website
dalam memenuhi
kebutuhan user
dan
membuat suatu
jalan
yang dapat membantu user untuk
mencapai
tujuannya.
Kegunaan
dipengaruhi oleh
banyak
elemen,
meliputi
kecepatan loading struktur halaman dan struktur grafik
b. Kecepatan
Kecepatan menunjuk
pada
waktu
yang
dibutuhkan untuk
menampilkan suatu webpage pada layar user
|
42
c. Reliability
Reliability
menjelaskan berapa periode download pada suatu website.
Reliability juga dipengaruhi oleh seberapa sering website mendownload
secara cepat walaupun jaringannya sedang sibuk
d. Security
Pelanggan
biasanya
ingin
mengetahui apakah
mereka
dapat
mempercayai keamanan suatu website dalam bertransaksi
e. Media accessibility
Media
accessibility
adalah
kemampuan sebuah website
untuk dapat
didownload dari beberapa macam platform
2. Experiencing Intimacy
Bila
suatu
perusahaan
sudah
dapat
menyediakan dasar-dasar
dari
functionality,
maka
posisinya akan
berubah
ke
tahap
kedua,
yaitu
pelanggan
merasa bahwa perusahaan telah memahami kebutuhan dan keinginan pelanggan.
Hal
ini merupakan suatu tindakan yang dapat mendekatkan hubungan pelanggan
dengan perusahaan.
Pada tahap ini terdapat beberapa prinsip-prinsip utama, yaitu:
a. Customization
Adalah kemampuan sebuah website
untuk
mengubah dirinya sendiri
sesuai dengan keinginan user
b. Communication
Menunjuk pada
dialog
yang
terbuka
antara
website
dengan
user.
Komunikasi mempunyai 3 bentuk yaitu firm-to-user-communication (seperti
|
43
konfirmasi
e-mail),
user-to-firm-communication
(seperti
permintaan
customer service), dan two-ways-communication (seperti instant messanging)
c. Consistency
Menunjuk pada derajat dimana customer experience pada suatu
website tidak berubah-ubah
d. Trustworthiness
Penilaian user terhadap website dan layanan dari perusahaan
(kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan)
e. Exceptional value
Pada tahap
ini user
yakin bahwa perusahaan menawarkan nilai
tambah bagi mereka sehingga user tidak dapat dengan
mudah dibujuk oleh
produk lainnya
f.
Shift form consumption to leisure activity
Merupakan perubahan proses,
dari
hanya
menggunakan website
saja
menjadi suatu aktivitas yang menyenangkan
3. Experience Evangelism
Pada
tahap
terakhir
ini
konsumen telah puas
terhadap seluruh
layanan
yang diberikan oleh perusahaan sehingga mereka bersedia untuk menjadi seorang
evangelist dimana mereka akan menceritakan pengalamannya kepada orang lain
Ada beberapa bentuk dari experience evangelism, yaitu:
|
44
a. Taking the world to the market
Orang suka sekali ikut menceritakan
pengalaman mereka tentang
suatu
produk
apabila
mereka
mendapatkan pengalaman
yang
menarik dari
produk tersebut
b. Active community membership
Kondisi ini dikarakterisasikan dengan adanya partisipasi komunitas
c. The company cares about my opinion
Hal ini dikarakteristikan dengan adanya user
yang sangat diperlukan
untuk
membantu pengembangan perusahaan dengan memberikan opini
yang
berguna
sebagai
masukan
bagi
perusahaan dan
adanya
timbal
balik
dari
perusahaan terhadap opini user / pelanggan
d. Defender of experience
Kebanyakan
individu
menceritakan
pada
orang
lain
bagaimana
mereka menggunakan suatu produk dan berusaha membujuk orang lain untuk
menggunakan produk yang disukainya. (Mohammed et.al, 2003, p135-p140)
2.5.4.4 Mendesain Interface
Internet telah merubah tipe tempat dari marketplace ( interaksi face to face ) ke
marketspace ( interaksi screen to face ). Perbedaan kuncinya adalah bahwa sekarang
hubungan dilakukan melalui media interface teknologi. Interface ini dapat berupa
desktop PC, subnotebook, Personal Digital Assistant ( PDA ), mobile phone, Wireless
Application Protocol ( WAP ) device, atau aplikasi lain yang dapat menggunakan
internet.
|
45
Mohammed et.al (2003, p161) menyatakan bahwa terdapat 7 elemen yang harus
diperhatikan dalam merancang customer interface, yaitu:
1. Context
Merupakan look-and-feel dari desain sebuah webpage. Terdapat 3 jenis kriteria,
yaitu:
a. Aesthetics criteria
Desain look-and-feel
yang lebih ditekankan pada nilai artistik sebuah
webpage,
seperti penggunaan
warna dan
grafis
yang
menarik,
penggunaan
makromedia
flash
untuk
pembuatan
tombol
navigasinya, sehingga
menciptakan desain situs yang sangat enak dipandang.
b. Functional criteria
Desain
web
yang
lebih
ditekankan pada
fungsi
dari
web
tersebut,
semua
desain
web
dibuat
sesimpel
mungkin selama
fungsi
web
tercapai.
Misalnya web
yang
berfungsi sebagai
pusat
informasi, maka
desain
web
tersebut akan sederhana namun memiliki informasi yang sangat lengkap.
Tiga faktor penting dari functional criteria, yaitu:
¾
Section breakdown
¾
Linking structure
¾
Navigation tools
c. Hybrid Criteria
Desain
web
yang
merupakan gabungan
dari
kedua
kriteria
diatas.
Selain memenuhi functional criteria dari sebuah website, web tersebut harus
mampu menarik pelanggan dari sisi aesthetic
|
46
2. Content
Meliputi semua digital information yang terdapat pada sebuah web, baik
dalam bentuk audio, video, image, ataupun teks. Dimensi dari content, yaitu:
a. Offering mix
Content
dari web
meliputi
produk
yang
ditawarkan,
informasi
dan
pelayanan
b. Appeal mix
Content dari web meliputi promosi dan pesan-pesan yang ingin
dikomunikasikan oleh perusahaan dari sebuah web
c. Multimedia mix
Mengarah
pada variasi
media
( text, audio, image, grafik ) yang
terdapat dalam sebuah web
3. Komunitas
Komunitas
merupakan
hubungan
yang
terjadi
antara
sesama
pengunjung atau
pelanggan dari
sebuah
website.
Komunitas
dapat
menarik
pelanggan
untuk
mengunjungi kembali sebuah website karena beberapa hal, yaitu:
a. Komunitas dapat menciptakan content yang menarik
Bentuk-bentuk
contentnya
seperti
member
posting,
community
exclusive dan research
|
47
b. Komunitas
dapat
membuat
aktivitas-aktivitas
tertentu
menjadi
mungkin atau lebih mudah, terutama untuk suatu kebutuhan yang tidak
dapat dipenuhi secara individu
Dengan
adanya
komunitas,
memungkinkan terjadinya
pembagian
informasi
yang
mungkin
berguna
untuk
pelanggan
yang
lainnya.
Hal
ini
dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan yang
mendapatkan informasi
tersebut
4. Customization
Dimensi dari customization, yaitu:
a. Personalization
Setiap
pelanggan diberikan
kesempatan untuk
memilih
pengaturan
yang berbeda pada layout
sebuah website
sesuai dengan preference
masing-
masing seperti personalisasi dalam personalized e-mail account, content, dan
layout configuration
b. Tailoring
Penyajian
informasi
yang
berbeda
antar
masing-masing pelanggan
disesuaikan dengan kebiasaan
yang pernah dilakukan
sebelumnya atau juga
berdasarkan
pada
preference
dari
pelanggan-pelanggan yang
memiliki
kemiripan
|
48
5. Communication
Komunikasi antar perusahaan kepada pelanggannya terdiri dari:
a. Broadcast Dimension
Komunikasi
satu
arah
dari
perusahaan
kepada
pelanggannya
dan
tidak memerlukan respon dari pelanggan seperti FAQs dan E-mail
newsletters
b. Interactive Dimension
Komunikasi
dua
arah
antara
perusahaan dengan
pelanggan,
contohnya user input, customer service dan e-commerce dialogue.
c. Hybrid Dimension
Gabungan dari
dimensi
broadcast
dan
interactive,
contohnya
pemberian freeware
yang
dapat
didownload
oleh
user
dan
user
dapat
mengirimkan kepada user
lain, hal ini secara otomatis membantu perusahaan
dalam melakukan promosi.
6. Connection
Kemampuan sebuah
website
untuk
berpindah dari
sebuah
webpage
ke
webpage lainnya ataupun website
lainnya dengan on click baik pada text, image,
maupun toolbar yang lain.
Dimensi pada connection:
a. Link to site
Hubungan
antara
sebuah website
dengan
website
lainnya
yang
membuat user secara total keluar dari website sebelumnya dan
masuk
kedalam website yang dituju.
|
49
b. Homesite background
User
dapat memasuki website
lainnya, namun background
dari
website
utama
tetap
dipertahankan. Dalam
hal
ini
hubungan
antar
website
utama dengan website yang dituju harus memiliki batasan-batasan yang jelas.
c. Outsource content
Content dari web yang diinginkan user dimasukkan kedalam content
website
utama,
sehingga user
tidak
perlu
berpindah website
untuk
mendapatkan informasi yang dicari
d. Percentage of homesite content
Sebagian
dari
content
sebuah
website
kadangkala tidak sepenuhnya
diatur
oleh
sebuah
website
sehingga
perlu
diperhatikan bagaimana strategi
content dari sebuah website.
e. Pathway of connection
Pathway of connection yang
dapat membawa user keluar dari
website
disebut
sebagai
pathway-out
,
sedangkan pathway
yang
dapat
membawa
informasi
lain dari
luar website tanpa benar-benar meninggalkan
website disebut sebagai pathway-in. Beberapa online retailers mempunyai
koneksi
ke
situs
lain.
Terkadang
mereka
menawarkan
program
gabungan
yang mengijinkan situs lain terhubung melalui banner atau tombol
7. Commerce
Fitur dari customer interface yang
mendukung berbagai aspek dari
transaksi pedagang. Dimensi dari commerce yaitu:
a. Registration
|
50
b. Shopping chart
c. Security
d. Kredit card approval
e. One click shopping
f.
Order through affiliances
g. Configuration technology
h. Order tracking
i.
Delivery option
2.5.4.5 Mendesain Program Pemasaran
Setelah melalui langkah pertama sampai langkah keempat. Perusahaan sebaiknya
mempunyai arah
strategi yang jelas. Perusahaan
telah
memutuskan target
segmen dan
posisis
spesifik
agar
selalu
diingat oleh
target konsumen.
Dengan
mendesai program
pemasaran, konsumen akan
diarahkan
menjadi konsumen
yang
berkomitmen dan
loyal
bagi perusahaan.
Customer
relationship
mendeskripsikan tahapan
hubungan
konsumen
dan
menjelaskan teknik
untuk
membawa
konsumen
kedalam
hubungan
yang
diinginkan
perusahaan. Ada empat tahap dalam customer relationship:
1. Awareness
Pada
tahap
ini
konsumen
mengetahui tentang
keberadaan perusahaan
tersebut, tetapi belum ada keinginan untuk melakukan transaksi atau melakukan
komunikasi dengan perusahaan
|
51
2. Exploration
Pada
tahap
ini
konsumen
mulai
mempertimbangkan kemungkinan
terjadinya pertukaran, mencari informasi atau bahkan memulai pembelian. Tahap
ini memfokuskan pada daya tarik web, mengembangkan kepercayaan dan norma,
membangun hubungan yang kuat serta dapat memuaskan konsumen
3. Commitment
pada tingkat ini kedua pihak merasakan adanya rasa tanggung jawab satu
dengan yang lain. Indikasi yang muncul dari adanya komitmen adalah tingkatan
bagaimana masing-masing pihak saling berkontribusi terhadap relationship. Pada
tahap ini konsumen telah melakukan transaksi pembelian
4. Dissolution
Tahap ini terjadi ketika ada salah satu pihak atau kedua belah pihak ingin
mengakhiri hubungan
Tahap
kelima
ini akan
menghasilkan
Marketspace
Relationship
Levers
Matrix
yaitu
sebuah kerangka
kerja
untuk
mengidentifikasi
pendorong-pendorong
pemasaran
apa
saja
yang
paling
tepat
dalam
mempengaruhi dan
menggerakkan pelanggan
ke
berbagai tahapan hubungan. (Mohammed et.al, 2003, p214-p221)
|
![]() 52
Tahap Hubungan
Awareness
Exploration
Commitment
Dissolution
Product
Price
Communication
Community
Distribution
Branding
Tabel 2.3 Maketspace Matrix
(Mohammed et.al, 2004, p542)
2.5.4.6 Mendapatkan Informasi Pelanggan Melalui Teknologi
Pada lingkungan yang terpusat pada konsumen, perusahaan harus membuat dan
bertindak pada 3 keputusan kunci, yaitu:
a. Secara strategis memilih pasar yang akan dituju
b. Belajar lebih mengenai konsumen dan alat strategis
untuk mendapatkan target
konsumen
c. Menaksir keuntungan jangka panjang dari konsumen dan memegang teguh
konsumen kunci
Perusahaan
dapat
menggunakan teknologi
untuk
mendapatkan, mengatur,
menganalisa, dan
memfasilitasi
informasi
konsumen
yang
relevan,
yang
dapat
mengurangi
ketidaktentuan yang
berhubungan
dengan ketiga
hal
diatas.
(Mohammed
et.al, 2003, p628).
|
53
2.5.4.7 Mengevaluasi Program Pemasaran
Tahap
ini
melakukan pengevaluasian menggunakan metriks untuk
mengetahui
kesehatan suatu perusahaan, dan apakah suatu program marketing dapat dijalankan.
Matriks ini membahas 3 aspek, yaitu:
Financial Metriks
Mengukur finansial perusahaan.
Customer-based Metriks
Mengukur kesehatan aset konsumen sebuah perusahaan
Internet Marketing Program Implementatian Metriks
Digunakan
untuk
melihat
seberapa
efektif
dan
baiknya
kinerja
elemen-
elemen
dalam
program
marketing,
dalam
membangun
aset berorientasi
pelanggan
2.6
Analisis Porter
Pearce
dan
Robinson
(2000,
p86)
menyatakan bahwa
buku
profesor
Harvard
Michael E. Porter Competitive Strategy mendorong konsep lingkungan industri ke dalam
pemikiran strategik
dan
perencanaan usaha.
Dalam artikel
Harvard
Business
Review,
Porter menjelaskan lima kekuatan yang mempengaruhi persaingan dalam suatu industri.
Kerangka
acuannya
yang
tersusun
rapi
membantu para
manajer
strategik
untuk
mengaitkan pengaruh
faktor-faktor lingkungan
jauh dengan akibatnya
atas
lingkungan
operasional perusahaan.
Sifat dan derajat persaingan dalam suatu industri bergantung pada lima kekuatan
atau faktor: Ancaman pendatang baru, daya tawar menawar pembeli (pelanggan), daya
|
![]() 54
tawar
menawar
pemasok,
ancaman
produk
atau
jasa
substitusi (jika
ada), dan
pertarungan diantara
para
anggota
industri
(peserta
persaingan). Untuk
menyusun
rancangan
strategi
menghadapi
kekuatan-kekuatan ini
dan
tumbuh,
suatu
perusahaan
harus memahami bagaimana cara kerja kekuatan-kekuatan tersebut dalam industri dan
bagaiman pengaruh mereka terhadap perusahaan dalam suatu situasi tertentu.
Pendatang baru
Ancaman
pendatang baru
Daya tawar menawar
pemasok
Pemasok
Persaingan di kalangan
anggota industri
Persaingan diantara
perusahaan yang
sudah ada
Daya tawar menawar
pembeli
Pembeli
Ancaman
produk atau
jasa subtitus
i
Subtitusi
Gambar 2.2 Diagram Porter
(Pearce dan Robinson 2000, p86)
2.6.1
Pendatang Baru
Menurut
Pearce dan
Robinson
(2000,
p.87)
pendatang baru
ke
suatu
industri
membawa masuk kapasitas baru, keinginan untuk mereggut bagian pasar (market share),
dan sering kali sumber daya yang cukup besar. Perusahaan yang melakukan diversifikasi
|
55
melalui akuisisi ke dalam industri dari pasar lain seringkali memanfaatkan sumber daya
mereka untuk dapat berkembang.
Besarnya ancaman masuk bergantung pada hambatan masuk yang ada dan pada
reaksi dari peserta persaingan yang sudah ada menurut perkiraan calon pendatang baru.
Jika hambatan masuk tinggi dan calon pendatang baru memperkirakan akan menghadapi
perlawanan keras dari peserta persaingan yang sudah ada, pendatang baru ini jelas tidak
merupakan ancaman yang serius.
2.6.2
Pemasok Yang Kuat
Menurut
Pearce
dan
Robinson (2000,
p.88)
pemasok
dapat
memanfaatkan
kekuatan
tawar
menawarnya
atas
para
anggota
industri
dengan
menaikkan
harga atau
menurunkan kualitas
barang
dan
jasa
yang
dijualnya.
Pemasok
yang kuat
karenanya,
dapat menekan kemampulabaan suatu
industri yang
tidak dapat
mengimbangi kenaikan
biaya dengan
menaikkan harganya sendiri. Contoh: Dengan
menaikkan
harga
mereka,
produsen
konsentrat
minuman
ringan
mempunyai andil
dalam
penurunan
kemampulabaan
perusahaan-perusahaan pembotolan
karena
perusahaan
pembotol
ini
(akibat persaingan tajam dari
minuman ringan bubuk, sari buah, dan
jenis-jenis
minuman lain) tidak leluasa menaikkan harga mereka sendiri.
Kekuatan
masing-masing
pemasok
(atau
pembeli)
bergantung pada
sejumlah
karakteristik situasi
pasarnya
dan
pada
tingkat
kepentingan relatif
penjualan
atau
pembeliannya dalam industri tersebut dibandingkan dengan keseluruhan bisnisnya.
Kelompok pemasok kuat jika:
1. Kelompok
ini didominasi oleh sedikit perusahaan dan
lebih terkonsentrasi
ketimbang industri tempat mereka menjual produk.
|
56
2.
Produk
pemasok
bersifat
unik
atau
setidak-tidaknya terdiferensiasi, atau
jika
terdapat biaya pengalihan (switching cost).
Biaya pengalihan adalah biaya tetap
yang harus ditanggung pembeli jika berganti pemasok. Ini
timbul karena, antara
lain,
spesifikasi produk
pembeli
terikat
pada
pemasok
tertentu,
pembeli
telah
menginvestasikan dana besar
untuk peralatan khusus atau
untuk
menguasai cara
pengoperasian peralatan dari pemasok (seperti pada perangkat lunak komputer),
atau
lini
produksinya terkait
dengan
fasilitas
produksi
pemasok
(seperti
pada
beberapa pabrik kemasan minuman ringan)
3. Pemasok tidak bersaing dengan produk-produk lain dalam industri. Sebagai
contoh,
persaingan antara
perusahaan baja
dan
perusahaan aluminium dalam
menjual ke industri kaleng melemahkan kekuatan masing-masing pemasok
4.
Pemasok
memiliki
kemampuan untuk
melakukan
integrasi
maju
ke
industri
pembelinya. Ini
memberikan
kekuatan
bagi
pemasok
untuk
memaksa
industri
menerima syarat-syarat pembelian yang ditetapkan pemasok.
5. Industri bukan merupakan pelanggan penting bagi pemasok. Jika industri adalah
pelanggan
penting,
nasib
pemasok akan
sangat
bergantung pada
industri
yang
bersangkutan, dan
mereka akan berusaha melindungi industri melalui penetapan
harga yang wajar dan dukungan dalam kegiatan-kegiatan seperti R&D dan lobi
2.6.3
Pembeli Yang Kuat
Menurut Pearce dan
Robinson
(2000,
p.90)
pembeli atau pelanggan dapat juga
menekan harga,
menuntut kualitas
lebih
tinggi
atau
layanan
yang
lebih
banyak,
dan
mengadu domba sesama anggota industri . semua ini dapat menurunkan laba industri.
|
57
Kelompok pembeli kuat jika:
1. pembeli terkonsentrasi
atau membeli
dalam
jumlah (volume) besar.
Pembeli
volume
besar
khususnya
merupakan
ancaman
yang
potensial
jika
biaya
tetap
yang tinggi merupakan karakteristik
industri. Seperti pada industri kemasan
logam
kilang
jagung,
dan
bahan
kimia curah,
misalnya yang
membuat upaya
menjaga produksi pada kapasitas penuh menjadi sulit.
2. Produk
yang dibeli dari industri bersifat standar atau tidak terdiferensiasi.
Pembeli
yang
pasti
selalu
bisa
mencari
pemasok
lain,
dapat
mengadu
domba
sesama anggota industri.
3. Produk yang dibeli dari industri merupakan
komponen
penting dari produk
pembeli
dan
merupakan
komponen biaya
yang
cukup
besar. Pembeli
mungkin
akan
berusaha
mendapatkan
harga
yang
menguntungkan dan
membeli
secara
selektif.
Bila
produk
yang
dijual
oleh
industri
yang
bersangkutan merupakan
bagian kecil saja dari biaya pembeli, pembeli biasanya tidak terlalu peka harga
4. Pembeli
menerima
laba
yang rendah. Ini akan
mendorong pembeli
untuk
menekan
biaya
pembeliannya.
Tetapi,
pembeli
yang
labanya
tinggi,
umumnya
kurang peka
harga (tentu saja, jika produk
yang dibeli
tidak
merupakan
komponen biaya yang besar bagi pembeli).
5. Produk industri tidak penting bagi kualitas produk atau jasa pembeli. Bila
kualitas
produk
pembeli
sangat
dipengaruhi oleh
produk
industri,
umumnya
pembeli
akan
kurang
peka
harga,
industri
yang
situasinya seperti
ini
meliputi
industri
peralatan
ladang
minyak,
yang
kerusakan
peralatannya
dapat
mengakibatkan kerugian besar, dan kabinet instrumen medik, dan tes elektronik,
|
58
yang kualitasnya dapat mempengaruhi impresi penggunaan tentang kualitas
peralatan didalamnya
6.
Produk industri tidak menghasilkan penghematan bagi pembeli. bila produk atau
jasa
industri
memberikan manfaat
besar,
pembeli
tidak
terlalu
peka
harga,
sebaliknya
mereka
lebih
memperhatikan mutu.
Ini
terjadi
dalam
industri
jasa
seperti
perbankan investasi
dan
akunting
publik.
Dalam
industri
seperti
ini,
kesalahan dalam perhitungan dapat sangat mahal dan memalukan.
7. Pembeli mempunyai
kemampuan
untuk melakukan
integrasi
balik. Produsen
Mobil
Tiga Besar dan pembeli mobil
utama seringkali memanfaatkan ancaman
ini sebagai senjata
runding.
Tetapi ada kalanya suatu
industri terlalu berlebihan
dalam
mengancam
industri
pembeli
sehingga
para
anggotanya
mungkin
melakukan integrasi maju.
Sebagian besar
sumber
kekuatan pembeli
ini
juga
berlaku
untuk
kelompok
konsumen
selain
untuk
pembeli
industri
dan
komersial, tetapi
diperlukan
modifikasi
tertentu. Konsumen cenderung lebih peka harga jika mereka membeli produk yang tidak
terdiferensiasi, relatif mahal terhadap penghasilan mereka, dan jika kualitas tidak terlalu
penting bagi mereka.
2.6.4
Produk Substitusi
Menurut David (2001, p101 ) Produk substitusi merupakan
produk
lain
yang
bisa
menggantikan produk
tertentu dalam
memenuhi
kebutuhan
yang
sama.
Semakin
banyak
tersedia
dan
mudah
diperoleh produk
substitusi dari
suatu
industri
semakin
mengancam industri tersebut. Artinya persaingan tidak hanya bersal dari produk sejenis
tetapi juga persaingan dari produk lain yang bisa menggantikan produk tersebut.
|
59
Dengan
menetapkan batas
harga
tertinggi
(ceiling
price),
produk
atau
jasa
substitusi membatasi potensi
suatu
industri. Jika
industri
tidak
mampu
meningkatkan
kualitas
produk
atau
mendiferensiasikannya, laba
dan
pertumbuhan
industri
dapat
terancam.
Produk pengganti yang
secara
strategik
layak
diperhatikan
adalah
produk
yang
(a)
kualitasnya
mampu
menandingi kualitas
produk
industri
atau
(b)
dihasilkan
oleh
industri
yang
menikmati
laba tinggi.
Produk
pengganti seringkali masuk dengan
cepat
kedalam industri jika terjadi persaingan yang
ketat dalam
industri
mereka sendiri
yang
mengakibatkan turunnya harga atau naiknya kinerja
2.6.5
Persaingan Diantara Para Anggota Industri
Menurut
Pearce
dan
Robinson
(2000,
p.91)
persaingan di
kalangan
anggota
industri
terjadi
karena
mereka
berebut
posisi
dengan
menggunakan taktik
seperti
persaingan harga,
introduksi
produk,
dan
perang
iklan.
Persaingan
tajam
seperti
ini
bersumber pada sejumlah faktor:
1. Jumlah peserta persaingan banyak dan kurang lebih setara dalam hal ukuran dan
kekuatan.
2. Pertumbuhan
industri
lambat,
menyulut perang
memperebutkan
bagian
pasar
yang melibatkan perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan ekspansi.
3. Produk atau jasa tidak terdiferensiasi atau tidak membutuhkan biaya
pengalihan.
Jika
produk
terdiferensiasi atau
melibatkan
biaya
pengalihan,
pembeli akan terikat pada satu pemasok dan pemasok
yang bersangkutan akan
terlindung dari serbuan para pesaingnya.
|
60
4. Biaya
tetap (fixed cost) tinggi atau produk bersifat
mudah rusak
(perishable),
mengundang keinginan kuat untuk menurunkan harga.
5.
Penambahan kapasitas
harus
dalam
jumlah
besar.
Penambahan demikian
mengganggu
keseimbangan penawaran
permintaan
industri
dan
seringkali
menimbulkan kelebihan kapasitas dan penurunan harga.
6.
Hambatan
keluar
tinggi.
Hambatan keluar,
seperti
adanya
aset
khusus
atau
keterikatan
manajemen
pada suatu
bisnis
tertentu,
memaksa
perusahaan
terus
bertahan
meskipun mungkin
mereka
harus
menerima ROI
rendah atau bahkan
negatif.
Kelebihan
kapasitas
terus
terjadi,
dan
kemampu-labaan peserta
persaingan
yang masih
sehat akan
terganggu
karena perusahaan yang merana
terus berusaha bertahan. Jika keseluruhan
industri menderita kelebihan
kapasitas,
campur
tangan
pemerintah mungkin
dirasa
perlu,
khususnya
jika
pesaing asing terlibat.
7. Para peserta persaingan beragam dalam hal strategi, asal usul dan kepribadian.
Mereka memiliki pemikiran
yang berbeda dalam
hal
cara bersaing dan
terus
berkonfrontasi satu sama lain.
Meskipun suatu perusahaan harus hidup bersama banyak faktor ini, karena
mereka
merupakan
bagian
integral
dari
perekonomian,
perusahaan
masih
mempunyai
keleluasan
tertentu
untuk
memperbaiki keadaan
melalui
perubahan
strategik.
Sebagai
contoh,
perusahaan
dapat
saja
berusaha
meningkatkan biaya
pengalihan pembeli atau
meningkatkan
diferensiasi
produk.
Pemusatan
usaha
penjualan
pada
segmen
industri
yang paling cepat tumbuh atau pada wilayah pasar
yang biaya
tetapnya paling rendah
dapat
mengurangi
dampak
persaingan
antar
anggota
industri.
Jika
ini
mungkin,
suatu
perusahaan dapat berusaha menghindari konfrontasi dengan pesaing
yang menghadapi
|
![]() 61
hambatan keluar tinggi dan, dengan demikian, dapat menghindar dari perang harga yang
menyakitkan.
2.7
Penentuan Sampel
Ukuran sampel dari suatu populasi dapat ditentukan dengan menggunakan rumus
Slovin yang dikutip Husein (2001, p74) seperti berikut:
N
n =
1+Ne
2
Dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran
ketidaktelitian
karena kesalahan
pengambilan
sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan misalnya 2% pemakaian rumus diatas mempunyai
asumsi bahwa populasi berdistribusi normal
Husein
(2001,
p75)
menyatakan ada
pendapat
lain,
yaitu
dari
Gay
yang
menyatakan ukuran minimum sampel
yang dapat diterima berdasarkan desain / metode
penelitian yang digunakan, yaitu sebagai berikut:
Desain deskriptif minimal 10% dari populasi. Untuk populasi yang relatif kecil
minimal 20%
Desain deskriptif korelasi , minimal 30 subyek
Metode ex post facto , minimal 15 subyek per kelompok
Metode eksperimental, minimal 15 subyek
|
62
Pembaca
jangan
sampai
terjebak dengan
kaidah
ini.
Misalnya: jika
jumlah
elemen
populasi 50 buah, kita dapat
memakai sampel sebanyak 10 buah
walau elemen sampel
heterogen begitu kecil. Mengapa tidak diambil
secara populasi saja jika
memang tidak
ada kendala
2.8 Teknik Analisis Data
Menurut
Sugiyono
(2006,
p142)
Dalam
penelitian kuantitatif, analisa
data
merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data
dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik.
Terdapat dua
macam statistik
yang
digunakan untuk analisis data dalam penelitian,
yaitu: statistik deskriptif, dan statistik
inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.
2.8.1 Statistik Deskriptif dan Inferensial
Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data
dengan
cara
mendeskripsikan
atau
menggambarkan data
yang
telah
terkumpul
sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum
atau
generalisasi. Penelitian
yang
dilakukan
pada
sampel,
analisisnya
dapat
menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial.
Termasuk
dalam
statistik
deskriptif antara
lain
adalah
penyajian
data
melalui
tabel,
grafik,
diagram
lingkaran,
pictogram,
perhitungan modus,
median,
mean
(pengukuran tendensi sentral), perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data
melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan prosentase.
|
![]() 63
Statistik
inferensial (sering
juga
disebut
statistik
induktif
atau
statistik
probabilitas),
adalah
teknik statistik
yang
digunakan
untuk
menganalisis
data
sampel
dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.
Rumus rata-rata:
Jumlah data
µ =
Banyaknya data
Rumus simpangan baku:
?
(x1 - µ)2
S
2
=
n - 1
µ = Rata-rata
S = Simpangan baku
x = Data ke
n = Banyaknya data
2.8.2
Statistik Parametris dan Nonparametris
Sugiyono
(2006,
p144)
menyatakan bahwa
pada
statistik
inferensial
terdapat
statistik
parametris
dan
nonparametris. Statistik
parametris
digunakan
untuk
menguji
parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel.
(pengertian statistik disini adalah data yang diperoleh dari sampel). Parameter populasi
|
64
itu
meliputi:
rata-rata
µ,
simpangan
baku
s,
dan
varians s².
Sedangkan
statistiknya
adalah meliputi rata-rata x bar, simpangan baku s, dan varians s²
.
Penggunaan
statistik parametris dan
nonparametris tergantung pada
asumsi dan
jenis
data
yang
akan
dianalisis.
statistik
parametris
kebanyakan digunakan
untuk
menganalisis
data
interval
dan
rasio,
sedangkan
statistik
nonparametris kebanyakan
digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal. Statistik parametris mempunyai
kekuatan yang lebih daripada statistik nonparametris, bila asumsi
yang
melandasi dapat
terpenuhi. Jadi untuk menguji hipotesis dalam penelitian kuantitatif yang menggunakan
statistik, ada
dua
hal
utama
yang
harus
diperhatikan, yaitu
macam
data
dan
bentuk
hipotesis yang diajukan.
2.8.3
Macam-Macam Data Penelitian
Penelitian
adalah
merupakan
cara
ilmiah
untuk
mendapatkan data
yang
valid.
Untuk
bisa
mendapatkan data
yang
valid
tersebut,
maka
peneliti
harus
terlebih
dulu
mengetahui
macam-macam data.
Macam-macam data
yang
dikemukakan
berikut,
diperoleh
dengan
instrumen
yang
menggunakan skala
nominal,
ordinal,
interval,
dan
rasio.
Macam data
ada
dua,
yaitu data
kualitatif dan data
kuantitatif. Data
kualitatif
adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan
gambar.
Data kuantitatif
adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. (skoring: baik
sekali = 4, baik = 3, kurang baik = 2 dan tidak baik = 1)
Data kuantitatif dibagi dua, yaitu data diskrit / nominal dan data kontinum. Data
nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit
atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil menghitung.
|
![]() 65
Data kontinum adalah data
yang bervariasi menurut tingkatan dan
ini
diperoleh
dari hasil pengukuran. Data ini dibagi menjadi data ordinal, data interval, dan data rasio.
Data ordinal adalah data
yang berbentuk rangking atau peringkat. Misalnya juara I,
II,
III dan
seterusnya. Data
ini bila dinyatakan dalam
skala,
maka
jarak
satu
data dengan
data yang lain tidak sama.
Data
interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai
nol
(0) absolut /
mutlak. Data-data yang diperoleh dari pengukuran dengan instrumen sikap
dengan skala likert misalnya adalah berbentuk data
interval.
Data interval dapat dibuat
menjadi data ordinal (peringkat).
Data rasio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol (0) mutlak.
Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Data ini dapat dirubah ke dalam data
interval dan ordinal.data ini juga dapat dijumlahkan atau dibuat perkalian secara aljabar.
Data rasio adalah data yang paling teliti.(Sugiyono, 2006, p14-p16)
Untuk
menganalisa data
interval dan
rasio pada
statistik
parametris digunakan
rumus t-test
Rumus t-test:
µ - µ
o
t
=
s
vn
t
=
t
hitung
µ = rata-rata
µ
o
=
rata-rata ideal
|
66
s = Simpangan baku
n = banyaknya data
2.8.4
Skala Pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan
yang digunakan sebagai acuan untuk
menentukan panjang pendeknya
interval
yang ada
dalam alat
ukur,
sehingga alat
ukur
tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variabel yang diukur dengan instrumen
tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,. Sehingga akan lebih akurat, efisien dan
komunikatif.
Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian bisnis antara lain adalah:
1. Skala Likert
2. Skala Guttman
3. Rating Scale
4. Semantict Deferensial
5. Skala Thurstone
Kelima
jenis
skala
tersebut
bila
digunakan dalam
pengukuran,
akan
mendapatkan
data interval atau rasio. Hal ini tergantung pada bidang yang akan diukur. Yang akan
dibicarakan pada bab ini hanya skala Likert dan Guttman.
2.8.4.1 Skala Likert
Menurut Sugiyono
(2006,
p86)
Skala
Likert digunakan
untuk
mengukur
sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
|
67
Dengan
skala
Likert,
maka
variabel
yang
akan
diukur
dijabarkan menjadi
indikator
variabel.
Kemudian indikator
tersebut
dijadikan
sebagai
titik
tolak
untuk
menyusun item-item instumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban
setiap
item
instrumen
yang
menggunakan skala
Likert
mempunyai
gradasi dari sangat positif sampai negatif, dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka
jawaban itu dapat diberi skor, misalnya
1. Sangat setuju/selalu/sangat positif diberi skor
5
2. Setuju/sering/positif diberi skor
4
3. Ragu-ragu/kadang-kadang/netral diberi skor
3
4. Tidak setuju/hampir tidak pernah/negatif diberi skor
2
5. Sangat tidak setuju/tidak pernah/sangat negatif diberi skor
1
Instumen
penelitian
yang
menggunakan
skala
Likert
dapat
dibuat
dalam
bentuk
checklist ataupun pilihan ganda.
2.8.4.2 Skala Guttman
Sugiyono (2006, p90) menyatakan bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan
didapat
jawaban
yang
tegas,
yaitu
ya-tidak;
benar-salah ;
pernah-tidak pernah;
positif-negatif dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio
dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau di skala Likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata
sangat
setuju
sampai
sangat
tidak
setuju,
maka
dalam
skala
Guttman hanya
ada
dua
interval
yaitu
setuju
dan
tidak
setuju.
Penelitian
menggunakan skala
Guttman
dilakukan
bila
ingin
mendapatkan
jawaban
yang
tegas
terhadap
suatu
permasalahan
yang ditanyakan.
|
68
Skala guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda. Juga dapat dibuat
dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol. Misal
untuk
jawaban setuju diberi
skor 1
dan
tidak
setuju diberi
skor
0.
analisa
dilakukan
seperti pada skala Likert.
2.8.5
Uji Pihak Kanan
Sugiyono
(2006,
p162)
menyatakan
bahwa
uji
pihak kanan
digunakan apabila
hipotesis
nol (Ho)
berbunyi
lebih
kecil
atau
sama
dengan dan hipotesis
alternatifnya
(Ha) berbunyi lebih besar (>). Kalimat lebih kecil atau sama dengan sinonim dengan
kata paling besar
Contoh hipotesis deskriptif (satu sampel):
Hipotesis
:
Daya tahan lampu merek A paling lama 400 jam
Hipotesis alternatif
:
Daya tahan lampu merek B lebih besar dari 400 jam
Ho : µ = 400 jam
Ha : µ > 400 jam
|