BAB 2
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1  Riwayat Singkat  PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Pada tahun 1971 Perusahaan memperoleh ijin Pemerintah RI 
dengan fasilitas
penanaman
modal
asing
berdasarkan Keputusan
Menteri
Perindustrian RI
tanggal
29
November 1971, No. 616/M/SK/XI/1971, untuk mendirikan pabrik pakan ternak di
Jakarta di atas area seluas 2,4 Ha dengan para pendiri adalah Sumet Jiaravanon, Jaran
Chiaravanont, Montri Jiaravanont, Johannes Purnama Sudarma, SH.
Perusahaan  didirikan  berdasarkan  akta  Notaris  Drs.  Gde  Ngurah  Rai,  S.H.
Notaris di Jakarta, No.6 tanggal 7 Januari
1972 dan telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman RI dalam Keputusan No. Y.A.5/197/21 tanggal 8 Juni 1973 dan diumumkan
dalam 
Berita   Negara   RI   No.65   tanggal   14   Agustus   1973,   Tambahan   No.573.
Berdasarkan Akta Notaris Gde Ngurah Rai, S.H. No.25 tanggal 26 Mei 1982, yang
disahkan oleh Menteri Kehakiman
RI dalam Keputusan No. C2-282-HT.01.04 tanggal
17 Juni 1983, para Pemegang Saham Perorangan Asing diganti oleh Pemegang Saham
Perusahaan Asing yaitu Charoen Pokphand Overseas Investment Limited. Kemudian
terhitung sejak tanggal 8 April 1986, sesuai dengan akta Notaris Drs. Gde Ngurah Rai,
S.H. no. 13, jumlah pemegang saham perorangan bertambah menjadi 31 orang, dengan
ikut sertanya karyawan-karyawan Perusahaan dalam pemilikan saham Perusahaan, pada
tanggal
8
Juni
1990
dengan
ijin
dari
BKPM
No.
219/III/PMA/90
nama
Perusahaan
7
  
8
diubah dari PT
Charoen Pokphand Indonesia Animal
Feedmill
Co.,
Ltd.
menjadi.
PT
Charoen Pokphand Indonesia.
Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tahun 1972, dengan kapasitas
sebesar 20.000 ton per tahun. Jenis produksi yang dihasilkan antara lain adalah pakan
ternak
(sapi, babi) dan pakan unggas (ayam petelur, ayam pedaging, itik). Selanjutnya
pada tahun 1976 dan 1979, Perusahaan melakukan ekspansi usaha ke Surabaya dan
Medan  dengan      mendirikan  pabrik  pakan  ternak
yang
berkapasitas  masing-masing
24.000 ton dan 80.000 ton per tahun.
Setelah mengalami beberapa kali peningkatan produksi, pada saat ini Perusahaan
memiliki kapasitas produksi
sebesar 650.000
ton pertahun
yang tersebar di Jakarta di
atas area seluas 27.284 m2 (sebesar 200.000 ton per tahun), Surabaya di atas area seluas
42.565 m2 (sebesar 250.000 ton  
per tahun) dan Medan di atas area seluas 17.595 m2
(sebesar 200.000 ton per tahun)
Dengan mengamati perkembangan permintaan pasar udang yang semakin
meningkat, pada tahun 1988 Perusahaan memutuskan untuk melakukan ekspansi ke
bidang  produksi  pakan  udang  dengan  mendirikan  pabrik  pakan  udang  berkapasitas
40.000 ton per tahun di Medan.
Dalam rangka mewujudkan rencana Perusahaan untuk
memperkuat
posisi
pemasaran
pakan
unggas
Perusahaan,
maka
dalam
Rapat
Umum
Luar
Biasa
Pemegang
Saham tanggal
24
April
tahun
1990
para
pemegang
saham
Perusahaan memutuskan untuk mengambil alih 80% saham PT Charoen Pokphand Jaya
Farm, suatu perusahaan yang berdomisili di Jakarta dan bergerak di bidang pembibitan
ayam ras.
  
9
2.2
Visi, Misi dan Strategi Jangka Panjang PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
2.2.1
Visi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Visi:
¾
Menjadi
perusahaan
tangguh
dan
terintegrasi
dalam
industri
agribisnis
dan
akuakultur
¾
Menjadi 
perusahaan 
tempat 
para 
profesional 
mengembangkan 
diri 
dan
berkarya bagi perusahaan dan negara
2.2.2
Misi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Misi:
¾
Ikut 
serta 
menyehatkan 
dan 
mencerdaskan 
bangsa 
dengan 
menyediakan
sumber protein yang bernilai gizi tinggi dan murah
¾
Ikut serta mengembangkan industri agribisnis dan akuakultur di Indonesia
¾
Ikut
serta
menciptakan
lapangan kerja
dan mengembangkan tenaga
kerja yang
terampil dan produktif
  
10
2.3 Struktur Organisasi PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Ra pat
Um um Pem
egang Saham
Dew a n
Kom isaris
Direktur U tam
a
Inte rna l A ud it
Direksi
Departemen
Pemasaran
Departemen Produksi
Departemen
Pembelian
Departemen
Sumber Daya Manusia
Departemen
Keuangan
Departemen
Teknologi Informasi
De pa rt eme n
R&D
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
2.4 Tugas dan Tanggung Jawab
o
Rapat Umum Pemegang Saham
¾ 
Mengangkat 
anggota 
direksi 
serta 
menetapkan 
gaji 
anggota  dewan
komisaris
¾ 
Menetapkan arah, gagasan,
langkah-langkah dan
tujuan jangka panjang
bagi perusahaan.
¾ 
Menganalisa 
pertanggungjawaban 
seluruh  kegiatan 
operasional  serta
keuangan perusahaan.
o
Dewan Komisaris
¾ 
Menetapkan visi dan misi perusahaan
¾ 
Mempelajari,  menganalisa  serta  melakukan  check balancing terhadap
seluruh laporan dari direktur
  
11
¾ 
Memberi 
tanggung 
jawab 
dan  kepercayaan  kepada  direktur  selaku
pimpinan operasional perusahaan
¾ 
Menentukan  kebijakan  dan  arahan  teknis  terhadap  seluruh  keputusan
yang diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham
o
Direktur Utama
¾ 
Mengendalikan  dan  mengawasi  jalannya  seluruh  kegiatan  operasional
dan keuangan perusahaan
¾ 
Memberikan 
laporan 
pada 
Dewan 
Komisaris 
mengenai 
operasional
perusahaan dalam jangka waktu tertentu
¾ 
Membuat  dan  mendistribusikan  tugas  dan  wewenang  pada  masing-
masing bagian.
¾ 
Mengambil  keputusan  dan  menentukan  arah  operasional  perusahaan
sesuai kondisi perusahaan.
o
Direksi
¾ 
Melaporkan jalannya kegiatan perusahaan kepada Direktur Utama
¾ 
Menerima laporan dari masing–masing departemen sesuai dengan bidang
masing-masing
o
Internal Audit
¾ 
Membantu
direktur
utama
dalam
proses
penyusunan
kebijakan
perusahaan berikut anggaran tahunan perusahaan.
¾ 
Membantu
direktur
utama
dalam
melaksanakan
seluruh
aktivitas
perusahaan dalam bidang internal audit.
¾ 
Mengkoordinasi penyimpanan, pemeliharaan dan pengamanan dokumen
serta peralatan kerja yang berada dalam tanggung jawabnya.
  
12
¾
Memeriksa dan membuat laporan berkala tentang realisasi anggaran
pendapatan dan biaya underwriting, penggunaan anggaran biaya operasi
dan belanja modal serta analisis penyimpangan untuk disampaikan ke
direktur utama.
o
Departemen Pemasaran
¾ 
Mencari informasi mengenai pesaing dan aktivitasnya
¾ 
Membuat strategi pemasaran secara global
¾ 
Memasarkan dan menjual produk Perusahaan.
¾ 
Melakukan program promosi kepada peternak.
¾ 
Memberikan after sales service kepada peternak
¾ 
Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur Pemasaran
o
Departemen Produksi
¾ 
Memproduksi sesuai dengan kebutuhan permintaan.
¾ 
Menjaga agar produk pakan ternak yang dihasilkan tetap menjaga mutu.
¾ 
Melakukan perawatan terhadap mesin-mesin pengolah makanan ternak.
¾ 
Melakukan pengaturan jadwal pengiriman pakan ternak kepada peternak.
¾ 
Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur produksi.
o
Departemen Pembelian
¾ 
Mencari dan mendata nama-nama pemasok baru.
¾ 
Menentukan dan melakukan pembelian dengan pemasok yang terpilih
dengan mempertimbangkan pemenuhan persyaratan harga, spesifikasi,
serta batasan waktu penyerahan.
  
13
¾ 
Membuat  analisa  terhadap  pangsa  pasar  dan  menyediakan  peramalan
pembelian dalam memenuhi kebutuhan pasar .
¾ 
Menganalisa pembuatan harga dan biaya, membuat dan mempublikasikan
daftar harga, membuat harga pakan ternak yang baru.
¾ 
Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur Pembelian.
o
Departemen Sumber Daya Manusia
¾ 
Bertanggung jawab untuk membuat pendataan gaji seluruh karyawan.
¾ 
Bertanggung
jawab atas
penerimaan
karyawan
baru
dan
mengevaluasi
daftar hadir karyawan.
¾ 
Menentukan kebijakan pengembangan sumber daya manusia.
¾ 
Melakukan hubungan dengan pemerintah.
¾ 
Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur Sumber Daya Manusia .
o
Departemen Keuangan
¾ 
Menyusun laporan keuangan untuk direktur Keuangan.
¾ 
Mengkoordinasikan penyusunan anggaran tahunan perusahaan.
¾ 
Mengawasi pelaksanaan anggaran.
¾ 
Mengatur 
pembayaran 
gaji 
karyawan 
dan  biaya 
perusahaan  seperti
telepon, listrik, dll.
¾ 
Mengatur penagihan kepada pelanggan.
¾ 
Mengawasi penerimaan dan pengeluaran kas.
¾ 
Membuat pembukuan atas seluruh aktivitas perusahaan.
¾ 
Menganalisis penyebab terjadinya penyimpangan dana.
  
14
o
Departemen Teknologi Informasi
¾ 
Melakukan   maintenance  komputer   dan   segala   peralatan   teknologi
informasi perusahaan.
¾ 
Mendukung dan memelihara basis data perusahaan.
¾ 
Menganalisa 
dan 
merancang 
sistem 
dan  program 
yang  dibutuhkan
perusahaan agar proses bisnis berjalan dengan baik.
¾ 
Memberikan laporan kegiatan kepada Direktur Teknologi Informasi.
o
Departemen R&D
¾ 
Melakukan penelitian terhadap pakan ternak.
¾ 
Mencari   alternatif-alternatif   pakan   ternak   dan   produk-produk   yang
dihasilkan oleh perusahaan.
¾ 
Melakukan 
pengembangan 
terhadap 
produk-produk 
yang 
dihasilkan
perusahaan.
2.5  Kegiatan dan Prospek Usaha Perusahaan
2.5.1 Umum
Perusahaan
bergerak
dalam bidang
pembuatan,
perdagangan
Pakan
Ternak,
Pakan Udang dan Pakan Ikan khususnya dalam Pakan Unggas, Udang dan Ikan.
Produk tersebut dipasarkan dalam bentuk Komplet Butiran, Konsetrat
Tepung
dan Komplet
Tepung
untuk Pakan Ternak sedangkan
untuk Pakan
Udang dan
Ikan dalam bentuk Butiran.
  
15
Adapun jenis-jenis produk Perusahaan adalah sebagai berikut :
I.
Pakan Ternak
1.       Pakan sapi dari masa anak sapi, sapi muda dan sapi induk
2.       Pakan babi dari masa anak babi, babi muda dan babi induk
II.
Pakan Unggas
1.
Pakan ayam pedaging dari
masa
awal,
masa pertumbuhan hingga
masa
akhir
2.       Pakan ayam petelur dari masa awal, masa pertumbuhan dan masa akhir
3.       Pakan ayam aduan dari masa awal, masa pertumbuhan dan masa dewasa
4.
Pakan
itik
pedaging
dari
masa
awal,
masa
pertumbuhan
hingga
masa
akhir
5.       Pakan itik petelur dari masa awal, masa pertumbuhan dan masa akhir
III.
Pakan Ikan
1.       Pakan ikan lele dari masa pertumbuhan hingga masa akhir
2.       Pakan ikan mas dari masa pertumbuhan hingga masa akhir
IV.
Pakan Udang
Pakan udang dari masa awal, masa pertumbuhan dan masa akhir Sekitar
95  %  dari  produksi  Perusahaan  adalah  Pakan  Unggas  (Ayam)  dan  sisanya
terdiri dari berbagai jenis Pakan Ternak lainnya. Untuk Pakan Udang,
Perusahaan baru memulai produksinya dalam tahun 1990.
  
16
Poultry
?
Memproduksi poultry feed (chicken, duck) dan cattle feed (pig, cow)
?
Pembibitan Parent Stock, Final Stock untuk peternakan broiler dan layer.
?
Bahan baku utama
untuk bisnis
pakan, diantaranya
jagung dan bungkil
kedelai.
?
Distributor utama untuk produk kesehatan hewan
Food processing
?
Pengoperasian rumah potong ayam.
?
Memproduksi produk
makanan olahan
high quality” dari daging ayam,
sapi dan udang
Aquaculture
?
Produksi pakan ikan dan udang
?
Pengoperasian
penetasan
udang,
tambak
udang
yang
terintegrasi
serta
cold storage.
Agriculture
?
Perdagangan   dalam   agriculture  termasuk   pembibitan   buah-buahan,
sayur-sayuran, sterilizer, pesticides, dan peralatan agriculture
2.5.2  Produksi
A. Penyediaan bahan baku
  
17
Komponen terbesar dari bahan baku yang dibutuhkan oleh Perusahaan
adalah 
jagung, 
bungkil 
kacang 
kedelai, 
tepung 
ikan 
dan 
tepung 
tulang.
Kebutuhan Perusahaan atas bahan baku
utama
tersebut beserta bahan baku
lainnya, dipenuhi oleh para pemasok baik dari dalam
negeri seperti
Bulog dan
perusahaan swasta lainnya maupun dari luar negeri. Dalam kuantitas
perbandingan bahan baku lokal dengan import adalah 65 % untuk lokal dan   35
%
untuk
import.
Dan
dalam
nilai adalah 60
%
untuk
lokal  
dan
40
%
untuk
import. Pemasokan bahan baku dalam negeri cukup banyak kecuali dalam musim
kemarau panjang, yang mengakibatkan berkurangnya pemasokan lokal tersebut
harus dipenuhi oleh pemasokan bahan baku import.  Dalam menentukan tingkat
persediaan bahan baku utama tersebut, Perusahaan memperhatikan hal-hal
dibawah ini :
1. Mutu bahan baku
2. Faktor musiman
3. Sumber pemasokan
4. Faktor pembiayaan
Persediaan bahan baku lokal Perusahaan adalah sebesar 1,5 (satu setengah)
bulan penjualan dan persediaanbahan baku import adalah sebesar 3 bulan.
B. Proses produksi pakan ternak dan udang
Bahan baku seperti bungkil kacang kedelai, tepung ikan dan bahan baku
lainnya
dites
kualitasnya
di
laboraturium sebelum dimasukkan
kedalam
silo/gudang tempat penampungan. Bahan
baku
dari
gudang
tersebut dites
lagi
  
18
sebelum dimasukkan
kedalam mesin
penggiling.
Hasil
penggilingan
diolah
dengan memasukkan berbagai obat dengan
formula
tertentu
kedalam
mesin
pencampur kemudian hasilnya dites lagi di laboraturium sebelum dikemas untuk
yang berbentuk mash atau diproses lebih lanjut
menjadi bentuk butiran. Tes
laboraturium juga dilakukan setelah proses pembutiran kemudian kemudian baru
dikemas. Baik pakan ternak, pakan udang maupun ikan, proses produksinya
adalah sama hanya bahan bakunya yang berbeda.
C. Fasilitas Produksi
Tabel 2.1 Fasilitas Produksi
Jenis
Kapasitas produksi
Lokasi
Pakan Ternak
2.700.000 ton/tahun
Tangerang,
Sidoarjo
(2  pabrik)
dan
Medan
Pakan Udang
25.000 ton/tahun
Medan
Pakan Ikan
160.000 ton/tahun
Jakarta dan Medan
Ayam Olahan
4.000 ekor/jam
Serang
Peralatan Peternakan
feeder, drinker,
egg
tray,
chicken
cage, dll
Tangerang
Day 
Old 
Chick 
(melalui 
PT
Charoen Pokphand Jaya Farm)
350.000.000 ekor/tahun
Banten, Jawa
Barat,
Jawa
Tenga
Jawa
Timur,
Bali,
Sumatera Utar
Riau,
Lampung,
Kalimantan Selata
dan Sulawesi Utara.
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
2.5.3
Pemasaran
A. Organisasi
Operasi  perusahaan  dibagi  atas  2  divisi  yaitu  divisi  Peternakan  dan  divisi
Perikanan.   Divisi   Peternakan   mengkhususkan   diri   dalam   memproduksi   dan
  
19
memasarkan pakan
ternak. Sedangkan divisi Perikanan
mengkhususkan diri dalam
memproduksi dan memasarkan pakan udang.
B. Sistem Pemasaran
Pemasaran Produk Perusahaan kepada para peternak dilakukan melalui 2 cara,
yaitu:
1.
Zero
Level
Channel, dimana perusahaan secara langsung memasarkan
produknya kepada para peternak
2.   One-Level Channel, dimana perusahaan memasarkan produknya kepada para
peternak
melalui
ratusan Poultry
Shop yang
tersebar
di
berbagai
kota
di
Indonesia.
Dalam  pengembangan  pangsa  pasar,  perusahaan  menekankan  pada 
mutu
produk
dan
pelayanan purna
jual.
Dalam hal
ini perusahaan didukung oleh
team
Technical Service Perusahaan dengan cara memberikan pembinaan dan pengarahan
baik
menyangkut
teknis
maupun
manajemen
kepada
para
peternak
dan
petambak
serta  oleh  bagian  penelitian  dan  pengembangan  perusahaan  yang  secara  terus
menerus  berusaha 
meningkatkan  mutu  produk  Perusahaan  antara 
lain  melalui
bantuan   teknis   dari   Charoen   Pokphand   Group,   Bangkok,   yang   merupakan
Perusahaan Agrobinis terbesar di Asia. Bantuan teknis tersebut
mencakup bantuan
teknologi baik
menyangkut formula, penelitian dan pengembangan kualitas produk,
teknis proses produksi serta pengawasan mutu dan pemeriksaan bahan baku hingga
hasil akhir, baik pakan ayam maupun pakan
untuk
pertambakan,
terutama
pakan
udang.
  
20
C. Persaingan
Persaingan  antar  pabrikan  dalam  industri  sejenis  perusahaan  adalah  cukup
ketat,
dewasa
ini
ada
sekitar
20
pabrikan
yang
beroperasi
dalam industri
ini.
Didukung oleh pengalaman selama 20 tahun serta team Technical Service yang kuat,
maka pada  tahun 1990 ini Perusahaan telah berhasil menguasai sekitar 30 % pangsa
pakan ternak Indonesia berdasarkan Commodity Survey ICN No. 30, tanggal 26 Juni
tahun 1989 -PT. Data Consult, yang diolah kembali
D. Sasaran Pemasaran
Sasaran
pemasaran
pakan
ternak
perusahaan mencakup sebagian besar kota-
kota
dipulau
Jawa,
Sumatera,
Kalimantan dan Sulawesi. Sedangkan Daerah
pemasaran pakan udang Perusahaan saat ini mencakup kota-kota di Sumatra Utara,
Lampung, Jawa Barat. Pemasaran ditujukan kepada para peternak independen (
peternak
yang
memiliki
modal
sendiri dalam
menjalankan
usaha peternakannya )
dan juga para peternak Plasma (peternak yang mana modal dan pengembangannya
tergantung pada perusahaan PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.)
Pabrik Pakan
Ternak
Pembibitan
DOC
Agen  / Distributor
Mitra
Usaha
Peternak  Independen
Pakan
Ternak
DOC
Peternak  Plasma
Gambar 2.2 Sasaran Pemasaran
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
  
21
2.6 Kepengurusan Perusahaan
Perusahaan diurus oleh Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris sesuai
dengan ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar Perusahaan. Anggota-anggota Dewan
Komisaris dan Direksi diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Para Pemegang
Saham Perusahaan. Kewajiban dan hak anggota Dewan Komisaris dan Direksi diatur
dalam
Anggaran
Dasar
Perusahaan
dan
keputusan-keputusan
Rapat
Umum Para
Pemegang Saham Perusahaan.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagal berikut:
KOMISARIS
Presiden Komisaris
: Sumet Jiaravanon
Wakil Presiden Komisaris
: Dhanin Chearavanont
Wakil Presiden Komisaris
: Montri Jiaravanont
Komisaris
: Eddy Susanto Zaoputra
Komisaris Independen
: Budiman Elkana
Komisaris Independen
: Ping Perdana Kusuma
DIREKSI
Presiden Direktur
: Thirayut Phitya Isarakul
Wakil Presiden Direktur
: Prasert  Poongkumarn
Wakil Presiden Direktur
: Thong Chotirat
Wakil Presiden Direktur
: Franciscus Affandy
Direktur
: Veeravat Kanchanadul
Direktur
: Min Tieanworn
Direktur
: Chingchai Lohawatanakul
Direktur
:
Adirek Sripratak
  
22
Direktur
:
Hadi Gunawan
Direktur
:
Djoko Muhammad Basoeki
Direktur
:
Johannes Hadi Krisnadharma
2.7 Proses bisnis dari PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
Gambar 2.3 Proses bisnis PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
  
23
DC
Proses bisnis dari PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk adalah sebagai berikut.
Pelanggan(peternak)
yang datang akan memberikan
form pemesanannya kepada bagian
customer service dari perusahaan kemudian customer service akan membuatkan sales
planning yang
mana akan dicek terlebih dahulu history pelanggan dan juga
history
pembayarannya, jika tidak mengalami masalah akan dilanjutkan pembuatan sales order
untuk   diberikan kepada bagian gudang buat di keluarkan barang dari gudang jika
pesanan
pelanggan
di
gudang
tidak
dapat dipenuhi
maka
akan diproduksi
oleh
perusaahaan dan akan dikirimkan pada pelanggan. Jika stok pakan ternak yang diminta
oleh
pelanggan
tersedia
di
gudang
maka pelanggan
dapat
membawa
pulang
segera
pesanan
pakan
ternaknya.
Pembayaran
dapat
dilakukan
dengan
cash dan
juga
kredit
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan perusahaan.
2.8   Struktur Departemen TI
CIO
B
TS
(B usiness  & Te chnology  Support)
(D ata Opera ting
Centre)
Use r Su pp or t
Bu siness
Applica tion 
Technic al Developm en t
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Departemen TI
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
  
24
2.9   Pembagian Tugas dalam Departemen TI
BTS Manager
¾ 
Merencanakan & mengembangkan sistem terkomputerisasi
¾ 
Tanggung jawab terhadap TI komputer dan telekomunikasi
¾ 
Melakukan perencanaan dan pengembangan SDM dalam departemen TI
Business Application
¾ 
Mengembangkan aplikasi yang sudah ada
¾ 
Menganalisa aplikasi yang ada agar dapat berjalan dengan baik dan lancar
¾ 
Menganalisis bisnis dan sistem yang ada
User Support
¾ 
Menangani masalah hardware & OS yang terjadi pada user
¾ 
Melakukan perbaikan atas komputerr & maintenance
¾ 
Instal program yang dibutuhkan user
Technical Development
¾ 
Melakukan program aplikasi maupun perbaikan software yang ada
¾ 
Melakukan  koding  untuk  sistem  aplikasi  baru  yang  dibuat  oleh  bagian
business Application
¾ 
Memberikan pelatihan pada User
  
25
DCO(Data Centre Operation)
¾ 
Melakukan pengontrolan aliran data dalam perusahaan
¾ 
Melakukan pengontrolan jaringan pada perusahaan
2.10
Visi, Misi & Strategi Departemen TI
Visi
Meningkatkan
daya
guna & peranan
TI
yang
mendukung kinerja
selaras
dengan
pemenuhan kebutuhan TI yang optimal bagi user
Misi
¾ 
Meningkatkan kinerja departemen TI
¾ 
Menciptakan  kondisi 
yang 
mendukung  SDM  dalam  departmen  TI  agar
mencapai kinerja optimal
¾ 
Meningkatkan pengelolaan manajemen dalam departemen TI yang baik
¾ 
Mendukung
&
memberikan
hasil terbaik dalam
menjawab kebutuhan
user
dalam bidang TI.
  
26
2.11 Proses Bisnis Departemen TI
Gambar 2.5 Proses bisnis Departemen TI masalah Operasional
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
Penjelasan Gambar:
User
yang    mengalami    masalah    dalam    menggunakan    komputernya    dapat
menghubungi
Helpdesk
online
yang
mana
siap
siaga
untuk
membantu
user,
jika
tetap tidak bisa juga maka akan diserahakan pada bagian User support dari divisi TI
yang
mana
terdiri
dari 3
bagian yaitu
terkait
dengan
aplikasi, Hardware dan
juga
masalah network. Seorang helpdesk online yang menentukan masalah yang diterima
oleh user akan ditujukan pada user support bagian mana dengan memberikan memo
mengenai keluhan user yang dicatatnya.
  
27
G
Gambar 2.6 Proses bisnis departemen TI masalah update software dan hardware
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
Penjelasan gambar :
Seorang
user
yang
merasa
membutuhkan hardware
ataupun peningkatan pada
softwarenya dapat
mengajukan pada departemen TI dan jika
memang perlu
maka akan
dibuat
sebuah
proposal
yang
berisikan
tujuan,
jenis,
dan juga
biaya
yang
dibutuhkan
untuk pengadaan hardware
dan software tersebut. Departemen Keuangan akan
melakukan
diskusi
mengenai
penting
tidaknya
software
maupun i yang ingin dibeli
dengan
melihat
dari
faktor
biaya
yang
akan dikeluarkan
perusahaan.
Kemudian
jika
departemen
setuju
maka
akan
dibuatkan
form pembelian
oleh
departemen
keuangan,
selanjutnya diberikan kepada bagian user support
untuk memverifikasinya jika setuju
akan
diberikan
kepada
departemen
pembelian
untuk
diberikan
kepada vendor-vendor
yang terkait untuk kemudian disalurkan kepada pelanggan.
  
28
2.12           Jaringan Informasi dan Spesifikasi Hardware/Software
Berikut ini adalah jaringan dan spesifikasi hardware/software yang digunakan PT.
Charoen Pokphand Indonesia Tbk :
•   Jaringan Informasi PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Jaringan  informasi  yang  berjalan  PT.  Charoen  Pokphand  Indonesia  Tbk
menggunakan jaringan Local Area Network antar departemen-departemen yang ada
dalam PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk
Database
Database
Departemen
Sumber
Daya Manusia 
Printer
Departemen
Keuangan
Printer
Database
Printer
Departemen
Pembelian
Database
Server
Departemen
Teknologi
Informasi
Printer
Database
Database
Pusat
Database
Departemen
R&D
Printer
Printer
Departemen
Produksi
Database
Departemen
Pemasaran
Printer
Gambar 2.7 Jaringan Informasi PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
Spesifikasi Hardware dan Software yang digunakan untuk kegiatan dalam sistem
yang berjalan meliputi :
  
29
Tabel 2.2 Spesifikasi Hardware
HARDWARE
SPESIFIKASI
JUMLAH
Komputer
Server HP RP5440
1
Pentium 4
300
Printer
LX-300+II
100
Epson Stylus C67
50
Scanner
HP ScanJet 2400
46
(Sumber Internal PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk, 2006)
Software yang digunakan untuk kegiatan dalam sistem yang berjalan adalah :
¾ 
Operating Sistem Microsoft Windows Xp Professional edition.
¾ 
Microsoft office 2003
¾ 
Antivirus NOD32 Small Business Edition
¾ 
Modul SAP Sales and Distribution (SD)
¾ 
Modul SAP Production Planning (PP)
¾ 
Modul SAP Quality Management (QM)
¾ 
Modul SAP Material Management (MM)
¾ 
Modul SAP Financing (Fi)
¾ 
Modul SAP Controlling (Co)
¾ 
Modul SAP Human Resource (HR)
2.13
Portfolio Bidang TI/SI
Portfolio TI/SI bagi perusahaan
merupakan arah kemana perusahan akan bergerak.
Berikut adalah perencanaan yang dilakukan oleh PT.Charoen Pokphand Indonesia Tbk.:
  
30
Pe
rbandingan
Light's
On dan Pr oje ct
Budge t
Light's On
budget
50%
Project
Budget
50%
Pr oj ect Budget
Li ght's On budget
Gambar 2.8 Perbandingan Lights on budget dan project budget
(Sumber hasil olahan data)
Portfolio
Pe
rus ahaan
Managem ent
15%
Servi ce
15%
Apli kasi
40%
A
plikasi
Infrastruktur
Service
M
anagement
Infrastruktur
30%
Gambar 2.9 Perbandingan Portfolio perusahaan
(Sumber hasil olahan data)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala bagian TI dan juga bagian Strategic
planning
dapat
ditunjukkan
pada
gambar
2.8 dari perbandingan
lights
on dan
project
budget
dari
Perusahaan
PT.Charoen Pokphand
Indonesia.Tbk
menunjukkan
bahwa
perbandingan biaya
light’s On dan project budget berbanding sama 50 % oleh karena
perusahaan sedang fokus pada pengembangan proyek ERP pada divisi perusahaan Aqua
dan juga biaya
yang diperlukan juga cukup besar untuk pengembangan proyek tersebut
yang
dapat
ditunjukkan
pada
gambar 2.9
yang
menunjukkan
perbandingan
besarnya
konsentrasi yang diberikan perusahaan atas 4 komponen yang berperan dalam
pembentukan
biaya
perusahaan
seperti
manajemen, service,
aplikasi
dan
juga
infrastruktur
perusahaan
dengan
perbandingannya
terbesar
terletak
pada
aplikasi
dan
juga infrastruktur dengan perbandingan 40% aplikasi dan 30% untuk infrastruktur. Serta
perbandingan service dan manajemen 15%.