11
1919,
dan
diproduksi untuk
pasar
komersial
pada
tahun
1923
oleh
Arthur
Scherbius.
Scherbius
mendapatkan hak
paten
pada
mesin
Enigma
untuk
perusahaan
Berlin
Chiffriermasschinen Aktiengesellschaft. Pakar
cryptanalysis Polandia, Marian
Rejewski,
bekerja
bersama Perancis dari
tahun
1928
sampai
dengan
tahun
1938,
berhasil
memecahkan pengkabelan
sistem
3
rotor
yang
digunakan
Jerman
saat
itu
dan
menciptakan berkas
kartu
yang
dapat
mengantisipasi 6
kali
17,576
kemungkinan posisi
rotor. Jerman mengubah indikator sistem dan
jumlah rotor menjadi 6 pada 1938,
sehingga
meningkatkan
kesulitan
untuk
memecahkan
cipher
Enigma.
Dalam
kerjanya
pada
tahun
1938,
Polandia
dan
Perancis
mengkonstruksi
mesin
prototipe
yang
disebut
The Bombe
untuk memecahkan cipher
Enigma. Namanya diturunkan dari bunyi
detikan yang dihasilkan oleh mesin.
Usaha
memecahkan cipher
Enigma
diambil
alih
oleh
Inggris
di
Bletchley
Park
(Inggris) dan dipimpin oleh banyak ilmuwan terkemuka termasuk Alan Turing. Prototipe
Bombe
Turing
muncul pada tahun 1940,
dan
Bombe berkecepatan tinggi dikembangkan
oleh Inggris dan Amerika Serikat pada tahun 1943.
Selama bertahuntahun kriptografi
menjadi bidang khusus
yang
hanya dipelajari
oleh
pihak
militer.
Agen
keamanan
nasional
Amerika
Serikat
(National
Security
Agency),
Uni
Soviet,
Inggris,
Perancis,
Israel,
dan
negaranegara lainnya
yang
telah
membelanjakan
miliaran dolar
untuk
mengamankan komunikasi
mereka dari pihak
luar.
Di
samping
itu,
mereka juga
selalu
mempelajari kodekode rahasia
negara
lain. Dengan
adanya persaingan
ini
maka kriptografi
terus
berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman.
Namun pada 30 tahun terakhir
ini, kriptografi tidak hanya dimonopoli oleh pihak
militer saja. Hal
yang sama juga dilakukan oleh
individuindividu
yang
menginginkan
|