Home Start Back Next End
  
20
2.6.1 Sejarah Steganografi
Herodotus ( 485 – 535 sebelum masehi ) dengan karyanya “The Histories”, yaitu
cerita  perang  antara  kerajaan  Persian 
yang  besar  dengan  Greek 
yang  kecil.
Dimana
menceritakan
tentang
Histaiaeus yang
ingin
mengajak
Aristagoras
dari
Miletus   untuk   melawan   raja   Persian.   Untuk   mengamankan   rencananya,
Histaiaeus menggundulkan kepala yang akan membawa pesan, kemudian
menuliskan pesan di kepala yang telah digunduli tersebut, dan kemudian
menunggu sampai rambutnya tumbuh kembali. Pembawa pesan tersebut bebas
berpergian   tanpa   dicurigai.   Ketika   sampai   ditujuan,   dia   menggundulkan
kepalanya lalu memberikan pesan yang terutulis di kepalanya kepada penerima
pesan.
Tahun 1518 Johannes Trithemius menulis buku “Steganographia: hoe est ars per
occultam  scripturam  animi  sui  voluntatem  absentibus  aperiendi  certa yang
artinya 
Steganografi:
the 
art 
through 
which 
writing 
is 
hidden 
requiring
recovery by the minds of men.” ( Judge, 2001 ).
Studi
pertama
mengenai
steganografi
modern
dipersembahkan
oleh
Simmons,
The
prisoners’
problem
and
the
subliminal
channel”,
pada
tahun
1983.
Cerita
Prisoners’   Problem   mengenai   dua   orang   tahanan   Bob   dan   Alice   yang
ditempatkan pada sel penjara
yang berbeda dan
ingin
melarikan diri dari penjara
bersama-sama. 
Akan tetapi, komunikasi diantara mereka harus diperiksa dengan
ketat 
oleh 
Willie 
si 
kepala 
pengawas 
penjara. 
Selain 
itu, 
hanya 
plaintext
( informasi yang memiliki arti yang jelas dan dimengerti untuk siapapun ) yang
dapat 
melewati 
pemeriksaan 
keamanan, 
sementara 
segala 
bentuk 
chipertext
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter