26
pertama menerima sinyal input dari switch, sensor, dan lain lain.
Untuk
tegangan
input
AC,
dalam converter
diubah
menjadi
tegangan
DC
yang
bisa
(converter) yang di hubungkan dengan semua
input, keluaran dari converter tidak
langsung terhubung dengan CCU karena jika terhubung langsung akan terjadi sentakan
tegangan
input
dan
bisa
membuat
CCU
tidak
berfungsi,
misalkan
dalam converter
menerima tegangan AC 20 volt yang diberikan input kepada CCU, oleh karena CCU
hanya bekerja pada tegangan DC 5 volt, maka CCU bisa
mengalami kerusakan fatal, di
situlah
optoisolator
atau
optocoupler
sebagai isolator elektronik
melindungi
CCU
dari
kerusakan tersebut.
Sinyal on off dari keluaran converter dibawa
berupa
sinar
dengan
sebuah
LED
(Light
Emitting
Diode)
dalam
satu
arah
di
dalam optoisolator,
sentakan
tegangan
tidak
akan melewati optoisolator dalam arah yang sama.
Sewaktu ada sinyal input, optoisolator mengirim sinyal ke CCU melalui blok output
logic,
ketika
sinyal
yang
diterima
block
output
logic
dalam keadaan
on
maka
diubah
menjadi
kode
sinyal
berupa
0
yang
diterima
oleh
CCU
kalau
dalam off
maka
diubah
menjadi
kode
sinyal
berupa
1
yang
diterima
oleh
CCU,
yang
dijadikan
modul
yang
terdiri
sederetan
angka
secara
paralel,
dimana
modul
kode
angka-angka
dalam setiap
terminal bisa disusun secara bersamaan, dalam setiap kode sinyal
menggambarkan status
on
off
yang
kemudian
di
scan
oleh
blok
scan
input
dan
ditempatkan
kedalam memori
ROM seperti yang diberitahu sebelumnya.
2.4.2.4.2 Modul output
Dimana
gambar
layout dari
module output bisa dilihat pada
gambar 2.7. sebagai
berikut;
|