4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Data dan Literatur
Data dan literatur atau informasi yang sesuai dan mendukung proyek ini diperoleh
dari berbagai sumber, antara lain :
1.
Literatur
:
-
Koran atau surat kabar, buku, dan artikel
-
Internet
2.
Kuisioner yang dibagikan pada masyarakat sekitar; wanita dan pria, khususnya
anak-anak mudanya
3.
Wawancara mbok jamu dan pemilik warung jamu
4.
Melakukan survey ke warung-warung jamu dan instansi nara sumber.
2.2 Sejarah Jamu
2.2.1 Penemuan obat dari bahan tanaman alami
Di Indonesia, nenek moyang kita memanfaatkan tumbuhan untuk bahan obat-
obatan sejak jaman dahulu kala. Sejarah tersebut terekam dalam sebuah dokumen
|
5
tertua, yakni tahun 772 setelah Masehi, pada relief candi Borobudur berupa lukisan
tentang obat, yang sampai sekarangpun
masih digunakan sebagai obat. Dokumen
serupa terdapat pula pada relief candi Prambanan, Penataran dan Tegalwangi.
Ramuan-ramuan obat yang berasal dari
tumbuhan
ini ditulis oleh penemunya, di
atas daun lontar, yang di Bali disebut Lontar Usada dan ditulis dari tahun 991
sampai 1016 setelah masehi. Demikian juga di Sulawesi Selatan terdapat penulisan
resep-resep yang dinamakan
Lontarak
Pabbura. Pada zaman keraton-keraton
Indonesia, misalnya Keraton Surakarta, pengetahuan tentang ramuan-ramuan obat
dari
bahan
alam ini
telah
dibukukan
kedalam "Kawruh
Bab
Jampi
Jawi"
atau
"Pengetahuan tentang Jamu Jawa", yang diterbitkan pada
tahun 1858 dan
memuat
sebanyak 1734 ramuan jamu.
2.2.2 Munculnya slogan Back To Nature
Dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, ikut pula masuk pengetahuan
Barat, yang lambat laun menggeser pengetahuan tentang obat alam pada
masyarakat, selanjutnya mengakibatkan berkurangnya pengetahuan tentang obat
alam,
bahkan
hingga
enggan
menggunakan
karena
dianggap
obat
kampung
dan
tidak berkhasiat. Padahal kenyataan menunjukkan bahwa tidak seperti yang diduga,
obat alam mampu berperan dalam mengatasi masalah kesehatan, yang ternyata dari
jaman
dahulu
pada
saat
obat
kimia
belum dikenal,
nenek
moyang
kita
mampu
bertahan hidup serta mampu menurunkan generasi-generasi penerus. Ini sebenarnya
|
6
merupakan bukti bahwa obat alam memiliki kemampuan
menanggulangi
masalah
kesehatan yang dihadapi. Pada jaman perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia,
dalam rangka
mengantisipasi
kurangnya obat-obatan
bagi
para
pejuang
kemerdekaan, para dokter yang bertugas di medan juang memalingkan
perhatiannya pada obat yang berasal dari alam, khususnya tumbuh-tumbuhan.
Dengan meneladani semangat cinta obat alam yang telah ditunjukkan oleh Prof. Dr.
M. Sardjito, Drs. Med. Ramali, yang berjuang di daerah Surakarta,
mereka
mempelopori penyusunan buku tentang formula obat-obat alam, yang diberi nama
"Formularium Medicamentorum Soloensis".
Maka, ketika dunia barat mendengungkan semboyan "Back To Nature", kita
sebenarnya telah mendahului memanfaatkan obat alam dalam pelayanan kesehatan,
hanya saja karena lambannya pertumbuhan semangat cinta obat alam tersebut,
maka sampai kini pun perjuangan untuk memulihkan kedudukan obat alam dalam
dunia kesehatan masih harus terus kita lakukan.
Gerakan back to nature atau kembali ke alam menjadi
inspirasi
hidup sehat bagi
masyarakat dunia saat ini. Bangsa Indonesia
patut
bersyukur
karena
kaya
akan
bahan-bahan alami. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus mengoptimalkan
pemanfaatannya dengan menyosialisasikan hidup sehat dengan jamu.
|
7
2.2.3 Tradisi jamu di Indonesia
Jamu yang berasal dari bahasa Jawa ini merupakan obat tradisional berupa racikan
akar-akaran
atau
tumbuh-tumbuhan.
Jamu
digunakan
dalam penyembuhan,
pemeliharaan, kesehatan dan kecantikan secara alami, serta racikan tumbuhan
untuk makanan dan minuman tradisional.
Tradisi meracik dan meminum jamu telah berjalan ratusan bahkan ribuan tahun dan
sudah membudidaya pada periode kerajaan Hindu-Jawa. Hal ini dibuktikan dengan
adanya prasasti Madhawapura dari jaman Majapahit yang menyebut adanya profesi
tukang
meracik
jamu
yang
disebut
Acaraki. Tradisi terus dikembangkan di
keraton Yogya dan Solo. Sampai permulaan abad XX tradisi tersebut masih
menjadi
sesuatu
yang
eksklusif,
hanya
dikerjakan oleh kalangan tertentu saja.
Pertama
kali
berkembang
di
daerah
Jawa
Tengah,
termasuk
Yogyakarta
dan
di
Jawa Timur.
Secara umum, dapat dilihat bahwa
minum jamu sudah menjadi budaya Indonesia.
Ditandai
dengan
peranan
jamu
yang
sangat beragam bagi
kehidupan,
mulai dari
proses kelahiran, masa remaja, dewasa, bahkan sampai tua. Racikan jamu
menyimpan suatu perpaduan seni dan pengetahuan. Pemeliharaan ini perlu terus
dibina agar budaya aslinya tetap terjaga kelestariannya.
|
8
2.3 Pembagian Jamu
Sesuai perkembangan cara pengolahannya, dapat dikategorikan menjadi 3 jenis :
Jamu tradisional
Merupakan jamu yang diracik murni dari tumbuhan-tumbuhan alami secara
langsung, sehingga rasa alami bahan dan aroma yang diracik benar-benar
terasa. Biasanya dibawa dan
masih dilakukan oleh jamu gendong keliling.
Namun, takaran bahan dan cara dapat berbeda-beda (tidak persis) pada
setiap racikan
yang dibuat oleh masing-masing
mbok
jamu gendong.
Sebagai pemanis, disediakan jeruk nipis, gula putih atau gula merah.
Kelemahan
jamu yang
diracik
secara
tradisional, biasanya terletak pada
kehigienisan
atau kebersihannya.
Metode
yang
ada
dalam mengolah
jamu
dapat dibedakan menjadi beberapa cara, yakni :
1. Merebus semua bahan sampai mendidih dan matang, yang kemudian
akhirnya dimasukkan ke dalam botol jamu yang telah disediakan
2. Memeras
sari
yang
ada, kemudian
mencampurnya
dengan
air
matang (digodog) dan siap disajikan.
Jamu modern
Merupakan jamu tradisional yang telah berevolusi dengan cara olah yang
praktis, modern, dan menarik. Dan ini telah ditempuh oleh beberapa
perusahaan-perusahaan jamu, agar jamu tersebut dapat dikonsumsi dengan
lebih
mudah oleh masyarakat. Keuntungannya dalam hal
ini, takaran
yang
sama dalam setiap kemasan, kualitas, dan kehigienisannya telah dijaga baik
|
9
oleh
mereka.
Namun,
kadar
kekentalan lebih
terasa di produk-produk
kemasan ini, sehingga apabila jamu tidak diatur dosis minumnya, lama-
kelamaan akan terjadi endapan dalam tubuh.
Dalam jamu
modern, cara dan bentuk
mengkonsumsi jamu, telah memiliki
jenis bentuk yang beragam, diantaranya :
1. Pil / tablet / kaplet
Merupakan jamu yang telah dikemas ke dalam sebuah obat yang
berukuran
kecil, yang
dapat dikonsumsi dengan
cara
meminumnya
sesuai dengan dosis yang dianjurkan. Cara ini tentunya lebih mudah
dicerna
oleh
sebagian masyarakat
yang
tidak
tahan
dan
sulit
mengkonsumsi jamu
melalui
cara
yang tradisional, entah dari bau
atau bentuknya.
2. Bubuk
Cara kedua yang juga praktis dan mudah dikonsumsi oleh
masyarakat
Indonesia.
Caranya
dengan
melarutkan
bubuk
tersebut
ke dalam gelas yang diseduh dengan air panas / hangat dan akhirnya
siap diminum. Sebagai tambahan pemanis, dapat
menggunakan
jeruk nipis, gula putih atau gula merah hangat. Ini dilakukan sebagai
pemanis dan penyegar, apabila minuman jamu tersebut terasa pahit
atau terlalu kental.
3. Cair
Biasanya berupa jamu yang juga berfungsi sebagai obat penyakit,
yang dapat diminum secara
langsung, seperti
:
Tolak Angin (Sido
|
10
Muncul), Antangin JRG (Sido Muncul), Orangin (Air Mancur),
OBHerbal (Antangin-Sido Muncul).
4. Ekstrak
Berbentuk seperti bubuk. Hanya saja di dalam kemasan tersebut
memiliki bahan-bahan tambahan tanaman obat lain, yang menambah
fungsi dan khasiat dari jamu
tersebut.
Sebagai pelengkap jamu
(Komplit), biasanya ada
tambahan ekstrak
herbal
sambiloto, kunyit
atau empon-empon di dalamnya.
Semuanya
itu
dikemas
ke
dalam kemasan
yang
beragam oleh
setiap
perusahaan
jamu
di
Indonesia.
Ini sekaligus
telah
meningkatkan
kualitas
jamu
itu dan
memberi
pengaruh
yang besar pada
peningkatan
masyarakat
dalam mengkonsumsi jamu.
Jamu alternatif
Jamu
alternatif
merupakan
cara
lain
yang
telah
dikembangkan
oleh
beberapa
perusahaan
yang
tergerak di bidang jamu di
Indonesia. Cara
ini
dapat lebih memudahkan peningkatan rasa partisipasi masyarakat untuk
mengkonsumsi jamu, yang ternyata juga dapat diolah secara menarik, guna
membantu konsumennya mendapat sedikit demi
sedikit khasiat yang
dihasilkan oleh jamu tersebut. Jenis-jenis yang telah ditempuh oleh mereka,
antara lain berupa :
1. Permen; seperti produk Antangin dan Tolak Angin (Sido Muncul)
2. Minuman kemasan berkategorikan jamu; dapat dibedakan menjadi :
|
11
Larutan / air (Larutan Cap Kaki Tiga; rasa original, Leci, Apel,
Jeruk, dan Jambu oleh Este - PT. Sinde Budi Sentosa)
Teh (Slimming Tea oleh Mustika Ratu)
Madu
(Madurasa
oleh
Air
Mancur,
Madu
Kembang
Sido
Muncul oleh Sido Muncul)
Ginseng (Este-Emje Ginseng; rasa kopi, coklat, dan original
oleh Este-Emje - Sido Muncul)
Jahe (Jahe Wangi oleh Sido Muncul)
Beras Kencur dan Kunir Asam (Mustika Ratu)
Asam Jawa (Asam Jawa oleh Ultra dan ABC)
Kopi (Este-Emje kopi)
Sesuai jenisnya, jamu dapat dikategorikan menjadi 2 macam, yaitu :
Jamu untuk kesehatan
Digunakan sebagai obat kesehatan terhadap penyakit-penyakit yang
diderita, penyegaran tubuh, dan juga berfungsi sebagai pertahanan dan
kekebalan tubuh
yang baik,
yang nantinya bertujuan
untuk memiliki hidup
yang sehat. Umumnya
khasiat yang dihasilkan jamu diperuntukkan bagi
penyakit-penyakit ringan,
seperti
batuk,
flu,
pegal
linu,
asam
urat, pusing,
sehat pria dan
wanita,
dan
lain
sebagainya.
Selain dikonsumsi,
ada
juga
yang bertujuan untuk menghangatkan badan, yang umumnya berbentuk
minyak, seperti : Minyak Telon (Nyonya Meneer) dan Minyak Kayu Putih
(Sido Muncul).
|
12
Jamu untuk kecantikan
Digunakan sebagai perawatan kecantikan wajah dan tubuh, agar penampilan
lebih menarik dan juga sehat. Kelebihannya
tentunya karena berasal dari
tanaman-tanaman alami
Indonesia, berarti iklim dan kondisi kulit juga
disesuaikan melalui kosmetik-kosmetik tersebut. Elemen-elemen dan sari
jamu tersebut diambil dan diolah sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
bahan kosmetik yang alami dan sehat. Ini dilakukan oleh beberapa
perusahaan Indonesia yang memperhatikan
kegunaan
jamu
sebagai
bahan
kosmetik, diantaranya adalah Mustika Ratu dan Sariayu Martha Tilaar.
Jamu untuk kecantikan dapat dibagi lagi menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Kosmetik (untuk wajah)
Mulai dari lipstik, bedak, alas bedak, perona pipi, penyegar (toning),
dan
juga
pelembab.
Kondisi
iklim dan
bahan
yang
cocok
dengan
keadaan kulit kita, memungkinkan kualitas produk tetap dipercaya.
Diantaranya adalah Mustika Ratu dan Sariayu Martha Tilaar.
2. Perawatan tubuh
Digunakan sebagai perawatan tubuh
secara
alami.
Biasanya
jamu
tersebut
diolah
menjadi
minuman
dalm bentuk
kemasan,
yang
beberapa diantaranya memiliki kadar lemak yang lebih sedikit
daripada produk lain.
Diantaranya berfungsi untuk :
Pelangsingan tubuh; Kiranti untuk langsing (slim), dan pegel linu
Haid; Kiranti untuk datang bulan.
|
![]() 13
2.4 Bahan / khasiat dan Cara Pengolahan Jamu
Jamu Beras Kencur
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Pegal / kelelahan
cabe, kencur, kunci, asam, kedawung, jahe, kapulogo, gula.
beras, kencur, kedawung, jahe, asam kawak, gula.
2.
Pegal, nafsu makan
beras, kencur, gula, asam kawak.
beras, jahe, kencur, kapulogo, cengkeh, pala.
kencur,
kedawung,
gula
merah,
asam,
jeruk
nipis
garam,
jahe, beras (disangan).
3.
Meningkatkan nafsu makan
beras, jahe, asam, gula merah/putih, kedawung, kencur.
beras, kencur, jahe, gula kunir,
keningar, asam,
kedawung,
pandan, sereh, daun jeruk purut.
4.
Pegal, linu-linu
kencur, asam, kedawung, gula, jeruk nipis.
beras, kencur, kunci, ke dawung, gula, asam.
5.
Menambah nafsu makan,
pegal-pegal
kencur, jahe, asam, gula merah, jeruk nipis, keda wung,
keningar.
beras, jahe, kencur, kapulogo, cengkeh, pala.
Jamu Kunir Asam
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Segar, adem-ademan
kunir, asam kawak, temulawak, gula.
kunir, asam kawak, jeruk nipis, gula merah.
2.
Untuk perut, adem-ademan
kunir (banyak), asam kawak, gula merah.
3.
Adem-ademan, sariawan,
perut dingin, penyegar
kunir, asam kawak, gula.
kunir, kedawung, asam kawak, gula
|
![]() 14
4.
Panas dalam
kunir, asam kawak, gula.
kunir, sinom, asam kawak, jeruk nipis, gula
5.
Untuk melancarkan haid
kunir, asam kawak, gula merah gula obat.
6.
Perawatan hamil muda
kunir, asam kawak, gula merah menyuburkan kandungan
Jamu Kunir asam dikatakan oleh sebagian besar penjual jamu sebagai jamu 'adem-
ademan atau seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu
untuk menyegarkan
tubuh atau dapat membuat tubuh menjadi dingin.
Jamu Sinom
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Segar badan
kunir, asam kawak, gula.
2.
Sariawan
temulawak, kunir, sinom, asam kawak, jeruk nipis.
3.
Adem-ademan, sariawan
kunir, asam kawak, sinom, jeruk nipis
kunir, asem, sinom, jeruk nipis, gula
4.
Minuman segar
kunir (sedikit), asam kawak, gula.
5.
Penyegar
kunir, asam kawak, gula, jeruk nipis.
kunir, gula merah, asem dan gula obat.
6.
Seger-segeran,
menyuburkan kandungan
sinom, kunir, asem, jeruk nipis.
7.
Seger-segeran
sinom, jeruk nipis, gula merah/putih, kunir,asem.
8.
Mendinginkan perut
kunir, asem, gula putih, obat gula
Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan jamu sinom tidak banyak berbeda
dengan jamu kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada tambahan bahan sinom.
|
![]() 15
Jamu Cabe Puyang
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Pegal di pinggang
cabe, puyang, kudu, adas, gula, asam kawak.
2.
Kaki mudah payah
cikalen cabe, puyang, gula, asam.
3.
Pegal, linu
cabe, puyang, asem, gula.
cabe, puyang, kedawung, gula, asam kawak.
cabe, puyang, merica, gula merah/putih, empon-empon.
kedawung, keningar, cabe, puyang, kunir, jahe.
4.
Cikalen
cabe, puyang, jahe, merica, kunci.
5.
Kesemutan
cabe, puyang, gula, asam.
6.
Pegal, adem panas
cabe, puyang, kunir, temu ireng, temulawak.
7.
Pegal-pegal, ampas untuk
'bobok' / tidur
cabe, puyang, jahe, kunir, adas pulosari.
8.
Pegal-pegal, menyehatkan
badan
cabe, kedawung, puyang gula merah, garam.
9.
Badan meriang
cabe, puyang, kunir, asem, jahe.
10.
Hamil tua, pegal-pegal
cabe, puyang, beras, kunir, gula merah.
Jamu Pahitan
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Gatal-gatal
pule, kedawung, widoro laut, sambiloto, adas.
babakan pule, sambiloto brotowali (beli bahan bungkusan).
2.
Gatal-gatal, kencing manis
sambiloto, pule, widoro putih.
3.
Kurang nafsu makan
racikan bungkusan (beli).
4.
Gatal, kencing manis
sambiloto, empon-empon komplit.
5.
bau badan, perut sebah
Sambiloto (dapat juga untuk gatal-gatal dan nafsu makan)
|
![]() 16
6.
Gatal-gatal, bau badan
brotowali+sambiloto (ramuan jadi dari Solo).
7.
Menurunkan kholesterol,
cuci darah
cabe, puyang, jahe, kunir, adas pulosari.
8.
Pegal, menyehatkan badan
sambiloto, brotowali.
9.
Kencing manis, gatal-gatal
jerawat
sambiloto, brotowali, babakan pule.
Khusus
untuk jamu pahitan,
ternyata
tidak
semua pembuat jamu mampu
meracik
sendiri
bahan-bahannya.
Enam
orang
mengatakan
membeli
racikan
jamu
pahitan
dan pada umumnya dibeli di tempat asalnya, yaitu dari peracik jamu di Solo. Bahan
baku dasar dari jamu pahitan adalah sambiloto. Pembuatan jamu pahitan adalah
dengan
merebus
semua
bahan
ke
dalam
air
sampai
air
rebusan
menjadi
tersisa
sekitar separuhnya. Cara ini dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang
terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air rebusan. Sebagai hasil akhirnya,
diperoleh
rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus
jamu pahitan, tidak diberikan
gula atau bahan pemanis lain.
Jamu Kunci Suruh
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Sari Rapat, keputihan, bau
keringat / badan
kunci, sirih, gula, asam kawak.
kunci, suruh, beluntas.
2.
Keputihan
kunci, majakan, suruh, asam.
3.
Mengencangkan perut,
keputihan
kunci, sirih, kencur, jahe.
kunci,
suruh, jambe,
kunci pepet,
kayu legi,
manis jangan,
delima
|
![]() 17
4.
Galian rapet, keputihan,
menghilangkan bau rahim,
darah merah / putih
kunci, suruh, pinang, temulawak, delima, kencur.
5.
Supaya keringat tidak
berbau, keputihan
kunci, suruh, kunir.
6.
Keputihan, merapatkan
rahim
kunci, suruh, kunir.
7.
Keputihan, awet muda,
menguatkan gigi
kunir, kunci, suruh, majakan, gula merah.
Jamu Kudu Laos
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Menurunkan tekanan darah
(tinggi), melancarkan
peredaran darah
kudu, laos, gula, asam kawak.
2.
Menambah nafsu makan
kudu, merica/lada, laos, asam kawak, gula, kedawung.
kudu, laos, kedawung, asam kawak, gula merah, merica
3.
Supaya badan segar
laos, kudu, bawang putih, merica, gula, asam kawak
4.
Enak perut, nafsu makan,
terlambat datang bulan
laos, merica, kudu, asam kawak, gula merah.
5.
Menghangatkan badan
kudu, laos, gula merah, asam kawak, jeruk nipis.
6.
Penambah nafsu makan,
supaya badan hangat
kudu, laos, bawang putih, merico, tape singkong
|
![]() 18
Jamu Uyup-uyup / Gepyokan
No.
Khasiat
Bahan yang digunakan
1.
Melancarkan ASI
beluntas, temulawak, katu, asem, gula.
empon-empon komplit, beluntas, suruh, daun katu, gula,
asem, jeruk nipis.
beluntas, puyang, krokot, lampes, sinom, suruh, temulawak,
gula, asem, jeruk nipis.
kunir, asam kawak, beluntas, simbukan, kedawung, gula
merah.
kunir,
puyang,
daun
pepaya,
temuireng,
sembukan,
beluntas, jambu, jarak.
2.
Melancarkan ASI,
menghilangkan bau badan
katu, temuireng, temula wak, kunir, kunci.
3.
Melancarkan ASI,
mendinginkan perut kawak
kunir, beluntas, beras, gula merah, asem.
Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu yang digunakan untuk meningkatkan
produksi air susu ibu pada ibu yang sedang menyusui.
Contoh di atas merupakan jamu yang secara umum dikonsumsi oleh banyak orang
dan
dibawa
oleh
jamu
gendong
keliling. Contoh-contoh
tersebut pun
dapat
dilakukan sendiri di rumah sesuai kebutuhan dan cara yang disukai masing-masing
orang.
Resep-resep
jamu
yang
telah
dikenal
secara
turun-temurun
ini
telah
ada
sejak dahulu kala. *Empon-empon
:
sejenis
ramuan alami
untuk kesehatan,
tanaman-tanaman tambahan alami semacam kunyit, adas dan lain sebagainya.
|
19
2.5 Penelitian tentang Jamu
Jamu Gendong
Dari hasil penelitian dan tradisi yang ada pada penjaja jamu gendong, dapat diambil
kesimpulan bahwa:
Dikenal
8
jenis
jamu
yang dibawa
oleh para
jamu
gendong,
yaitu beras
kencur, kunir asam, sinom, cabe puyang, pahitan, kunci suruh, kudu
laos,
dan uyup-uyup / gepyokan
Dalam
pembuatan
jamu
gendong,
tampaknya
tidak
ada
perbedaan
bahan
baku pokok untuk setiap jenis jamu, hanya komposisi
yang
berbeda
dan
variasi
dari
bahan
yang
bersifat
sebagai
tambahan
serta
pada
umumnya
tidak menggunakan takaran standar
Terdapat
kesamaan
pengetahuan pada
pembuat jamu
tentang
manfaat dari
setiap jenis jamu
Selalu terlihat menggunakan selendang, bakul, kebaya dan botol jamu
Pengolahan jamu dengan cara sederhana dan tradisional.
Jamu Modern
Pada jamu modern, keaslian dan proses pengolahan jamu diawasi oleh Badan
Pengawasan Obat dan Makanan (POM), yang selain bertujuan untuk memperoleh
khasiat
jamu
yang
murni,
juga
untuk
meraih
mutu
jamu
yang
baik dan
terjaga.
Sehingga,
hasil
yang
didapat
nantinya
benar-benar
menghasilkan
produk-produk
|
![]() 20
yang telah terjamin kualitasnya dan sampai kini pun telah dipercaya oleh sebagian
besar masyarakat untuk memperoleh satu tiket kesehatan secara alami dan benar.
Berikut pembahasan umum tentang jamu tradisional dan modern :
Tradisional
Modern
Cara olah
produk
Direbus sampai matang dan
diminum langsung atau
kemudian disaring sehingga
hanya diperoleh sarinya saja
Telah dikembangkan ke beragam
jenis
oleh fasilitas
teknologi,
yaitu bubuk, pil, kaplet, cair,
permen, minuman kemasan, dsb
Khasiat
Menguatkan,
menyegarkan
dan menyehatkan badan
Menguatkan, menyegarkan dan
menyehatkan badan
Kemasan
Selain dapat diolah sendiri,
jamu dikemas dengan botol
oleh penjaja jamu gendong
Telah
dikemas
ke
dalam
bentuk
praktis
:
sachet
/
kemasan kecil
satu persatu, botol dan plastik
Distribusi
Jamu
(gendong)
yang
berkeliling
sekitar
wilayah
perumahan dan pasar
Warung, supermarket / swalayan,
iklan (TV dan radio, atau melalui
acara-acara / event-event khusus
Kelebihan
Diracik
secara
tradisional
sehingga
rasa
dan
juga
kekentalannya pun alami.
Rasa
tidak
terlalu
kental
dibanding yang kemasan.
Tidak
terdapat
endapan
yang
besar
pada
tubuh
karena
Takaran,
kehigienisan,
dan
kualitasnya telah terjaga
dengan
baik.
Telah dikemas ke dalam kemasan
yang praktis dan efisien.
Telah
mencakup
ke
berbagai
jenis dan cara dalam memperoleh
|
![]() 21
berbentuk cair.
Cara
ini
dapat
diolah
sendiri
dengan mudah di rumah.
khasiat jamu tersebut.
Memiliki aroma dan rasa yang
lebih menarik dan disukai orang.
Menghemat waktu dan praktis.
Kekurangan
Penambahan pemanis yang
dilakukan
oleh
beberapa
penjaja jamu gendong, bahwa
ada
yang
menggunakan
pemanis
buatan
sebagai
tambahan pemanisnya.
Kehigienisan
dan
kualitasnya
terkadang diragukan.
Distribusi
secara tradisional
kurang
dapat
dengan
cepat
tersebar dengan baik.
Cara tradisional ternyata tidak
cukup praktis dan menghemat
waktu pengolahan.
Takaran bahan dapat berbeda-
beda pada setiap orang,
sehingga efek yang dihasilkan
pun dapat berbeda pula.
Diantara banyak
merk-merk
jamu, ternyata masih banyak
produk yang
menggunakan
bahan kimia yang beredar di
Indonesia.
Rasa yang dirasakan setelah
minum, terasa lebih kental.
Dapat menjadi endapan dalam
tubuh jika tidak mengatur kadar
konsumsinya.
*berdasarkan survey yang telah diteliti dari masyarakat dan internet
|
22
2.6 Keunggulan Jamu dengan Obat Berbahan Dasar Kimia
Dalam hal khasiat dan efek samping, jauh lebih baik daripada obat yang
berbahan dasar kimia murni
Menyehatkan tubuh secara alami dan tentunya sangat bermanfaat
Berasal dari tumbuhan-tumbuhan yang alami
Tidak mengandung bahan kimia yang lebih berbahaya bagi tubuh
Telah diolah menjadi bentuk dan jenis yang beragam, sehingga konsumen dapat
mengkonsumsinya dengan lebih mudah dan nikmat
Dalam cara pengolahan, kini kehigienisan, kualitas dan takarannya telah terjaga
dengan baik, yang sekarang telah tersedia ke dalam kemasan-kemasan menarik
dan praktis.
Namun obat dari bahan tumbuhan tersebut ternyata juga mempunyai efek samping.
Walaupun begitu, efek samping yang dihasilkan oleh obat-obat tradisional tersebut
tentunya lebih kecil dibandingkan dengan obat yang berbahan dasar kimia.
2.7 Maksud dan Tujuan
Semua
faktor dan data
umum ini dimaksudkan untuk
mendukung dasar penelitian
kampanye yang saya buat tentang jamu. Yang kemudian merancang strategi kreatif
yang menarik dan komunikatif bagi target audience yang dituju. Tujuannya adalah
|
23
untuk menyadarkan para kalangan masyarakat muda tentang khasiat jamu dan juga
mengangkat nilai tradisionalnya yang telah diakui telah membantu mencapai tubuh
yang sehat secara alami, melalui cara komunikasi visual yang lebih menarik.
2.8 Hasil Survey Mengenai Perkembangan Budaya Minum Jamu
Bertujuan untuk mengetahui
bagaimana perkembangan, dukungan dan pendapat
mereka
tentang
budaya
minum jamu
dan
melihat
bagaimana
reaksi
masyarakat
terhadap
jamu.
Survey
ini dilakukan di kota
Jakarta yang
telah
dipengaruhi
oleh
teknologi maju dan penuh kesibukan.
Berdasarkan kuisioner (100 responden) dan wawancara yang telah diteliti, maka
hasil kesimpulan dari data yang terkumpulkan adalah sebagai berikut :
a. Wawancara dengan Mbok jamu / penjaja jamu gendong :
Ramuan dan resep jamu yang telah menyebar dan digunakan oleh
mereka telah dilakukan secara turun-temurun
Respon
masyarakat
pengkonsumsi
jamu
sangat positif
terhadap khasiat
dan efek jamu
Mereka bekerja mulai dari pagi hari dan dijual secara berkeliling
Mereka sendiri telah mengkonsumsi jamu sebagai minuman sehari-
sehari dan telah terbukti bahwa jamu membantu mereka agar dapat terus
berjualan keliling
|
24
Biasanya
mereka
berkeliling
dari
perumahan
ke
perumahan
lain
atau
berjualan di warung-warung kecil khusus jamu dan juga pasar
Mereka
juga
tidak
memungkiri
bahwa
mereka
juga
membawa
merk-
merk jamu dan bahan lain sebagai pelengkap
Biasanya jamu
yang dibawa oleh rata-rata penjaja jamu gendong ada 8
jenis, yaitu : beras kencur, kunir asam, sinom,
cabe puyang, pahitan,
kunci suruh, kudu laos, dan uyup-uyup / gepyokan.
b. Wawancara dengan pemilik warung jamu :
Berdasarkan pengalaman
menjual
jamu secara turun-temurun, para
pemilik warung jamu ini telah terbiasa hidup dengan jamu
Jumlah pengunjung wanita dan pria hampir sama di setiap tempat, rata-
rata
pengunjung
adalah orang
dewasa
dan
memiliki
pendidikan
yang
minim atau cukup
Rata-rata penjaga warung jamu adalah para pria
Pengunjung warung jamu didominasi oleh para orangtua, dan tidak
terlihat satu pun para remajanya
Jenis-jenis merk jamu pada setiap warung ternyata tidak hanya
menjual
satu
jenis
merk
yang
dibawakan
saja, tetapi
berbagai macam merk
tersedia di sini, mulai dari merk yang kurang dikenal sampai pada merk
yang telah dikenal oleh semua masyarakat
Jenis yang dijual pun tak kalah, ada berupa permen, pil / kaplet, bubuk /
ekstrak dan cair (obat)
|
25
Yang paling banyak dikonsumsi antara lain untuk pegel linu, tolak
angin, sehat pria dan wanita, serta untuk influenza.
c. Wawancara dengan masyarakat (ditambah dengan hasil kuisioner)
Dengan alasan
demi
menjaga
kesehatan
tubuh,
mereka
memilih
untuk
mengkonsumsi jamu, sebagai salah satu ramuan obat tradisional yang
dipercayai dapat membantu masalah kesehatan mereka secara alami
Sebagian
besar
pengkonsumsi
jamu
berasal
dari
orang
dewasa, dengan
persentase wanita lebih besar daripada para pria
Berdasarkan
hasil
yang
didapat,
sebagian
besar
menyatakan
tidak
ada
yang salah dengan jamu. Sisanya mengatakan tidak ada hasil yang
berarti walaupun telah dikonsumsi berkali-kali
Alasan
bagi
mereka yang kurang / tidak
memilih
mengkonsumsi
jamu
terletak di bau, rasa dan kurangnya ketegasan
pemerintah
terhadap
peredaran jamu yang memiliki bahan dasar kimia di dalamnya
Masyarakat sudah mengenal adanya kehadiran jamu sejak dulu
Sebagian besar, jamu telah menjadi rutinitas yang tidak boleh dilewati.
Tetapi,
sisanya
menyatakan
apabila jamu
dikonsumsi
terlalu
sering
(bubuk), maka akan terjadi endapan di dalam tubuh, yang akhirnya juga
akan membahayakan.
Bagi
masyarakat
muda,
mereka
lebih
memilih produk-produk
modern,
seperti
minuman
kemasan
yang
dijamin lebih
higienis,
praktis,
sehat,
tidak kental dan juga memiliki rasa dan aroma yang lebih nikmat.
|
26
Dari keseluruhannya, dapat disimpulkan bahwa masyarakat telah
mengenali jamu
sejak lama dan ternyata cara mengkonsumsi jamu kini sudah dapat diperoleh
dengan mudah dan praktis, bahkan dapat dilakukan sendiri di dalam rumah.
2.9 Beberapa event-event jamu di Indonesia
Pameran Internasional Jamu oleh Universitas Padjadjaran (Unpad)
Tanaman obat untuk Pelayanan Obat & Pelestarian Bio-Kultural di Indonesia
Bekerja sama dengan World Think Tank (WTT), Universiteit Leiden (UL), Yayasan
Martha
Tilaar,
National
University
of
Singapore (NUS),
dan
Mediterranean
Agronomic Institute of Chania (MAICh), menyelenggarakan Pameran Keliling
Jamu
di
beberapa
negara
yaitu
Indonesia, Yunani, Belanda dan Singapura. Di
Indonesia, pameran akan diselenggarakan di Aula Unpad, Graha Sanusi
Hardjadinata, pada hari Sabtu-Senin, 13-22 Agustus 2005 lalu.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pameran keliling,
yang akan dilakukan
berturut-turut pada:
tanggal 13-22 Agustus 2005, diselenggarakan di Aula Unpad, Bandung
tanggal 22 Oktober13 November 2005, di Arsinali, Crete, Yunani
tanggal 19 Desember 200520 Januari 2006 di Leiden, Belanda
tanggal 6-20 Maret 2006 di Singapura
terakhir dilakukan penampilan di Gianyar, Bali.
|
27
Setelah rangkaian pameran keliling itu sebagian
materi
pameran
akan
disimpan
sebagai koleksi tetap di Unpad, Bandung. Untuk memeriahkan kegiatan pameran,
sejumlah acara pendukung yang menarik bagi masyarakat dari berbagai kalangan
dan usia akan pula digelar selama pameran berlangsung. Beberapa acara pendukung
tersebut diantaranya :
Studium Generale tentang Etnobotani
Seminar Jamu dalam Kehidupan Masyarakat Untuk kalangan umum
Talkshow Kanker Yang Banyak Menyerang Wanita untuk kalangan umum
Talkshow Healthy Living with Jamu, untuk organisasi wanita & umum
Konsultasi kesehatan untuk organisasi wanita & umum
Demo/Konsultasi Kecantikan, untuk organisasi wanita & umum
Demo Jamu Garden untuk kalangan umum Lomba Mewarnai untuk anak
Lomba foto dan pameran foto jamu
Lomba merias diri
Doorprize pada
setiap event dan hiburan dari
unit-unit
kegiatan mahasiswa.
Mudik Bareng Gratis oleh Sido Muncul (2005)
Di tengah semakin meningginya biaya transportasi, dengan adanya kenaikkan harga
BBM sebesar 100 persen, beberapa perusahaan banyak menawarkan program
mudik gratis pada hari raya Idul Fitri tahun 2005 lalu. Salah satunya, perusahaan
jamu Sido Muncul yang menggelar Mudik Bareng Gratis bagi 15.000 penjual
jamu dan
pedagang
asong
se-Jabotabek
yang dipusatkan di arena parkir Barat
Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta pada Sabtu (29/10).
|
28
Acara
yang
telah digelar ke-16 kali
ini merupakan acara tetap tahunan
yang telah
diagendakan
oleh
PT.
Sido
Muncul
bersama
dengan
Departemen
Perhubungan.
Pada mudik
tahun
ini
Sido Muncul
menyediakan 250 bus Non
AC
Hiba
Utama
yang siap mengangkut pemudik ke beberapa tujuan di Jawa Barat dan Jawa tengah
seperti Kuningan, Tegal, Banjarnegara, Solo, dan Wonogiri. Pemberangkatan
rombongan pemudik
di
lepas
pada pukul
10.00
oleh Menteri Perhubungan
Hatta
Radjasa, secara berturut kemudian Menteri
Ristek
dan
Teknologi
Kusmayanto
Kadiman,
Gubernur
DKI
Jakarta
Sutiyoso, dan Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol)
Firman Gani
ikut
melepas rombongan. Selain Irwan Hidayat Direktur Utama PT.
Sido Muncul, sejumlah pengusaha juga hadir seperti Setiawan Djody, anggota DPR
Alvin
Lie
yang juga
pengusaha jamu,
dan
lain-lain.
Bam/MC
JI
Expo
(Senin,
31
October 2005).
Festival Jamu Gendong oleh Sari Ayu Martha Tilaar dan TMII
Festival
ini
diikuti
oleh
ratusan
(kurang
lebih
200
penjaja
jamu
di
DKI)
lebih
penjaja
jamu
di
Indonesia,
yang
merupakan
festival
jamu
gendong
ke-13
tahun
2005. Konsumen dan penjaja jamu semakin meningkat dari tahun ke tahun,
departemen
kesehatan
mengatakan
penjaja
jamu
gendong
pada
tahun
1989
sebanyak 13.128 orang dan pada tahun 1995 mjd 25.077 orang.
|
29
2.10 Data Pendukung
Dukungan
dan
pendapat
mengenai
khasiat
jamu,
yang
menjadi
bukti
kehadiran
jamu memang baik bagi tubuh kita, dapat diuraikan sebagai berikut :
Indonesia terkenal akan keanekaragaman jenis
floranya. Para ahli
memperkirakan
bahwa jenis flora Indonesia tidak kurang dari 40.000 jenis yang tersebar di seluruh
pelosok tanah air dan baru kurang lebih 3000 jenis tumbuhan yang dapat diketahui
potensinya dan dapat dimanfaatkan sebagai
sumber
karbohidrat,
protein,
lemak,
vitamin maupun tumbuhan obat. Tumbuhan obat merupakan sumber
daya alam
hayati
yang memiliki
nilai
ekonomi
tinggi
dan
digunakan
secara
luas
oleh
masyarakat
khususnya
kelompok
masyarakat
yang
belum memiliki
kesempatan
untuk mendapatkan pengobatan modern. (Anonim
a
,
2002)
Pemanfaatan obat
tradisional pada
umumnya lebih diutamakan
sebagai
preventif
untuk
menjaga
kesehatan,
meskipun
ada pula
upaya
sebagai
pengobatan
suatu
penyakit. Dengan semakin berkembangnya obat tradisional, ditambah dengan
imbauan di masyarakat untuk kembali ke alam (back to nature), telah
meningkatkan popularitas obat tradisional. (Santoso, 2000)
Salah
satu
kelompok obat tradisional adalah
jamu.
Jamu sudah dikenal di
Indonesia, khususnya di Pulau Jawa sebagai sarana perawatan kesehatan sehari-hari
maupun sebagai sarana pemulihan kesehatan bila telah sembuh dari sakit. Ramuan
yang ada di dalam jamu terdiri dari berbagai bagian tumbuh-tumbuhan yang saling
|
![]() 30
bekerja sama
membantu perawatan dan untuk pencegahan penyakit. Dengan
demikian penggunaan jamu sejak dahulu kala bermanfaat untuk preventif, promotif,
kuratif dan rehabilitatif. (Soedibyo, 2004)
Ada
dua
cara
dalam pembuatan
jamu
gendong. Pertama
dengan
merebus
semua
bahan. Kedua dengan memeras sari yang ada kemudian mencampurnya dengan air
matang. (Suharmiati dan Handayani, 1998)
2.11 Data Penyelengara
ASSOCIATION OF HERBS AND TRADITIONAL PHARMACEUTICAL
PRODUCERS (Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia)
Ketua
:
Charles Serang
Sekretaris : Andreas Luzar, SH
Anggota GP Jamu terdiri dari produsen, penyalur dan pengecer. Hingga saat ini GP
Jamu
menghimpun
908
anggota,
yang
terdiri dari 75 unit industri besar (Industri
Obat bahan alam atau IOT) dan 833 industri kecil (Industri Kecil Obat bahan alam
atau IKOT). Hingga saat ini perusahaan yang dipimpinnya memproduksi 254 item
jamu dengan produksi per bulan rata-rata 660
ton
jamu atau rata-rata 30 ton per
hari. GP
Jamu Indonesia juga bekerja sama dengan rumah sakit
umum dan klinik
kesehatan di seluruh
Indonesia
untuk
mensosialisasikan produk fitofarmaka
(obat
yang berasal dari tanaman).
|
![]() 31
DEPARTEMEN KESEHATAN
logo Departemen
Kesehatan
Departemen Kesehatan merupakan unsur pelaksana Pemerintah di bidang
kesehatan, dipimpin oleh Menteri Kesehatan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. Mempunyai tugas membantu Presiden dalam
menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang kesehatan.
Dalam menyelenggarakan
fungsinya, Departemen Kesehatan menpunyai beberapa
wewenang :
1. penetapan standar pemberian izin oleh daerah di bidang kesehatan;
2. penetapan persyaratan kualifikasi usaha jasa di bidang kesehatan;
3. penetapan kebijakan sistem jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat;
4. surveilans
epidemiologi
serta
pengaturan
pemberantasan
dan
penanggulangan wabah, penyakit menular dan kejadian luar biasa;
5. penyediaan obat esensial tertentu dan obat untuk pelayanan kesehatan dasar
sangat essential (buffer stock nasional);
6. kewenangan
lain
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan
yang berlaku, yaitu :
penempatan dan pemindahan tenaga kesehatan tertentu;
pemberian izin dan pembinaan produksi dan distribusi alat kesehatan.
|
32
2.12 Target Komunikasi / Audience
Adalah
masyarakat
muda
di
kota
besar yang
peduli
pada
kesehatan,
aktif
dan
mempunyai kesibukan
lebih, pria dan wanita muda, tetapi kurang
mengenal jamu.
Diharapkan dengan ini, mereka dapat lebih
menyadari
dan
mengerti betapa
pentingnya hidup sehat secara alami
dengan jamu. Selain memberi anjuran
pencegahan penyakit yang lebih baik dan alami, diharapkan juga dengan ini, jamu
mendapat kedudukan yang lebih baik bagi para anak muda Indonesia.
2.13 Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung :
Jamu terbukti sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita secara alami
Dapat meningkatan kualitas kesehatan masyarakat
Respon
masyarakat
yang
semakin
meningkat
terhadap
kondisi
kesehatan
masing-masing individu
Harga jamu relatif terjangkau bagi semua lapisan masyarakat
Adanya
masyarakat
yang
memang
gemar
mengkonsumsi
jamu,
membuka
kesempatan bagi
masyarakat
lainnya untuk mengikutsertakan diri dan mau
mencoba khasiat jamu itu sendiri
Jamu mempunyai efek yang lebih baik dan lebih kecil daripada obat
berbahan dasar kimia murni
|
33
Khasiat jamu telah semakin mudah diperoleh saat ini, mulai dari bentuk dan
cara yang beragam, beberapa perusahaan jamu
telah berhasil
mengelolanya
secara
baik. Diantaranya ada permen, minuman kesehatan (bentuk
kemasan), bubuk, bentuk pil / tablet / kaplet / kapsul, obat-obat cair berasa
dan beraroma menyegarkan dan nikmat, kosmetik, dan juga parfum
Semakin meningkatnya penyalur distribusi jamu seperti, warung dan penjaja
jamu gendong, juga turut memudahkan masyarakat memperoleh jamu
tersebut
Semakin banyak tempat perolehan jamu yang menyebar di Jakarta, sehingga
semakin memudahkan orang-orang sekitar untuk mengkonsumsinya
Faktor Penghambat :
Kurangnya perencanaan komunikasi yang baik tentang jamu, diantara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya, melalui cara dan metode yang
lebih menarik.
Lambatnya pertumbuhan semangat cinta obat alam pada
masyarakat,
maka
sampai kini pun perjuangan untuk memulihkan kedudukan obat alam dalam
dunia kesehatan masih harus terus dilakukan
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat,
khususnya
para
anak
muda,
tentang
jamu dan ruang lingkupnya
Kurangnya kesadaran dan perhatian pada sebagian masyarakat lain terhadap
gaya hidup yang tidak sehat dan menggunakan obat berbahan dasar kimia
|
34
Kurangnya kesadaran sebagian
masyarakat terhadap obat-obat alami, lebih
banyak mengkonsumsi obat-obat pabrik yang berbahan dasar kimia
Pada sebagian orang, jamu masih dianggap sebagai obat yang tidak penting
dan tidak berkhasiat bagi tubuh mereka, setelah beberapa kali meminumnya
|