4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Data dan Literatur
Sumber-sumber  data  dan  informasi  untuk  mendukung  proyek  Tugas
Akhir ini diperoleh dari berbagai sumber, antara lain :
1.   Literatur : buku, majalah,  artikel elektronik, maupun non-elektronik.
2.   Wawancara dengan nara sumber dari pihak terkait
Planetarium Jakarta
adalah
satu
dari
tiga
wahana
simulasi
langit
di
Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur.
Planetarium tertua
ini
letaknya
di
Taman
Ismail
Marzuki,
Jakarta.
Planetarium
Jakarta merupakan sarana wisata
pendidikan yang dapat menyajikan
pertunjukan/peragaan simulasi perbintangan atau benda-benda
langit. Pengunjung
diajak mengembara di jagat raya untuk memahami konsepsi tentang alam semesta
melalui acara demi acara.
Visi Planetarium Jakarta adalah
menjadi tempat wisata pendidikan
yang
menarik dan mencerdaskan
dengan memberikan layanan prima dan profesional.
Misi
Planetarium Jakarta
adalah
meningkatkan
profesionalisme
SDM
(Sumber
Daya
Manusia)
pengelola,
meningkatkan kualitas pelayanan
kepada
pengunjung,
meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana dokumentasi dan publikasi,
meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana/prasarana pertunjukan dan layanan
lainnya, dan meningkatkan kualitas layanan pendidikan ilmu astronomi kepada
guru, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum.
  
5
Planetarium
Jakarta
berdiri
tahun
1964
diprakarsai
Presiden
Soekarno
dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Dalam tahun 1968
gedung
Planetarium Jakarta
dan
pemasangan
peralatan
di
dalamnya
berhasil
diselesaikan dan pada tanggal 10 Nopember
1968 tahun itu pula gedung
Planetarium diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin bersamaan dengan
diresmikannya PKJ-Taman Ismail Marzuki. Kemudian pada tanggal 1 Maret tahun
berikutnya Planetarium Jakarta resmi dibuka untuk umum.
Pada tahun 1984 pemerintah DKI Jakarta membentuk organisasi
penyelenggara fungsi dan tugas-tugas planetarium dan observatorium, yaitu Badan
Pengelola
Planetarium dan
Observatorium DKI
Jakarta
yang
mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas-tugasnya kepada Gubernur DKI
Jakarta Raya.
Pada
tahun
1996,
Badan
Pengelola
Planetarium &
Observatorium
melakukan  pemutakhiran  peralatan  pertunjukan  dan 
renovasi  pada  bangunan
sambil
melanjutkan
penyempurnaan
gedung. Karena
itulah
terjadi
penggantian
proyektor  utama  dengan  peralatan  canggih  yang  dapat  dikontrol  sepenuhnya
dengan
program komputer.
Planetarium serasa
lahir kembali dengan
tenaga
dan
semangat baru yang siap menghadapi tantangan dan harapan dari khalayak masa
sekarang
dan
yang
akan
datang.
Dari
waktu
ke
waktu
Planetarium Jakarta
senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan dengan menambah berbagai fasilitas
/ sarana dan prasarana berupa ruang tunggu yang lebih nyaman, peralatan
pertunjukan yang mutakhir dengan mengganti proyektor yang baru yaitu
Universarium model M VIII buatan pabrik Carl Zeiss Jerman sekaligus melakukan
  
6
renovasi
gedung
pertunjukan
yang
lebih memadai pada tahun 1996/1997 dan
memperluas bangunan gedung ruang tunggu pengunjung pada tahun 2002 melalui
dukungan dana Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Di Planetarium Jakarta juga tersedia ruang pameran benda-benda angkasa
yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk
galaksi, teori-teori pembentukan
galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik
munculnya teori. Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang
digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan
lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan.
Sebuah
proyektor
berbentuk
bola berwarna
biru
dengan
banyak
lensa
berbagai ukuran di permukaannya, berdiameter sekitar satu meter bertuliskan Carl
Zeiss di bagian bawahnya, terletak di tengah ruangan teater. Kursi-kursi penonton
didesain khusus sehingga nyaman untuk posisi tidur, diatur berjajar di seluruh
ruangan
melengkung
melingkupi
proyektor. Fasilitas yang
dimiliki
oleh
Planetarium Jakarta antara lain :
1.   Ruang pertunjukan atau biasa disebut ruang peragaan, semula berkapasitas 500
kursi dan ditempatkan melingkar menghadap proyektor di tengahnya. Namun
setelah dilakukan renovasi pada tahun 1996, kapasitas kursi berkurang menjadi
320 kursi, dengan seluruh kursi menghadap selatan. Proyektor yang digunakan
Universarium MVIII dengan keistimewaan sistem optik dengan citra yang lebih
cemerlang, serta bebas menetapkan tempat dan waktu simulasi langit. Dalam
satu
minggu Planetarium Jakarta
terbuka bagi pengunjung selama enam
hari
  
7
(Selasa-Minggu). Pada hari Senin Planetarium ditutup
untuk
mengistirahatkan
dan merawat peralatan.
2.   Perpustakaan terbuka untuk umum pada hari kerja kantor (Senin-Kamis pukul
07.30-15.30,
Jumat
pukul
07.30-16.00,
Sabtu dan Minggu tutup), memiliki
koleksi
sekitar
3.600
buah
buku,
majalah,
dan
bentuk
penerbitan
lain
yang
terus bertambah jumlahnya melalui langganan majalah dan pembelian buku
terbitan baru. Selain itu koleksi perpustakaan juga diperoleh dari bantuan dan
sumbangan
buku,
karya-karya
ilmiah
dari pihak
lain,
seperti
Yayasan
Asia,
Observatorium Bosscha, dan beberapa kedutaan asing.
3.   Ruang  Pameran  berisi  gambar-gambar 
yang  dipotret  atau  dideteksi  oleh
peralatan astronomi, baik yang dilakukan dari bumi maupun dari angkasa
luar
dan model miniatur yang dapat 
membantu memperluas wawasan pengetahuan
mengenai benda-benda langit.
4.   Observatorium
sebagai
tempat
peneropongan
benda
langit.
Memiliki
tujuan
agar
dapat
melaksanakan
kegiatan observasi
sebagai
bagian
dari
pekerjaan
astronomi  profesional  dan  juga  memberikan  kesempatan  pada  pengunjung
untuk
mengamati
keadaan
langit
secara langsung
melalui
teropong
bintang.
Pada
waktu-waktu
tertentu
Planetarium Jakarta   
bekerja
sama
dengan
Himpunan
Astronomi
Amatir
Jakarta (HAAJ) mengadakan peneropongan
umum di
lapangan
terbuka,
untuk
memasyarakatkan
astronomi
sebagai
hobi
yang bermanfaat.
5. 
Ruang Pertunjukan
Citra
Ganda
atau sering
disebut pertunjukan multimedia
menampilkan
citra
atau
gambar
dari
berbagai
media,
misalnya
slide,
video,
CD-Rom dan diproyeksikan pada layar datar seperti di bioskop.
  
8
Jadwal Pertunjukan Planetarium dan Harga Tiket Masuk :
1.   Pertunjukan Teater Bintang Untuk Rombongan (minimal 100 orang):
-
Selasa-Kamis pukul 09.30, 11.00, 13.30 WIB
-
Jumat pukul 09.30 dan 13.30 WIB (jadwal pertunjukan tidak berlaku
pada hari libur nasional)
-
pelajar dan mahasiswa Rp. 3.000,00 per orang
-
bukan pelajar dan mahasiswa Rp. 5.000,00 per orang
-
Kapasitas maksimum 320 tempat duduk
2.   Pertunjukan Teater Bintang Untuk Perseorangan
-
Selasa-Jumat pukul 16.30 WIB
-
Sabtu, Minggu dan hari libur Nasional pukul 10.00, 11.30, 13.00, dan
14.30 WIB
-
Hari
libur Nasional
yang jatuh hari Jumat pukul 10.00, 13.30, 15.00,
dan 16.30
-
dewasa  Rp. 7.000,00 per orang
-
anak-anak Rp. 3.500,00 per orang
-
Kapasitas maksimum 320 tempat duduk
3.   Pertunjukan Citra Ganda (Slide Show)
-
Selasa dan Kamis, rombongan pukul 10.00 WIB
-
Selasa dan Kamis, perorangan pukul 15.00 WIB
-
HTM dewasa Rp. 2.500,00 per orang
-
HTM anak-anak di bawah 13 tahun Rp. 1.500,- per orang
-
Kapasitas maksimum 150 tempat duduk.
  
9
Planetarium sebagai Tempat Wisata Pendidikan (Edutainment)
Planetarium & Observatorium Dinas
Pendidikan
Menengah
dan
Tinggi
Provinsi DKI Jakarta merupakan sarana wisata pendidikan yang dapat menambah
wawasan  yang  sangat  luas  kepada  pengunjung  khususnya  bidang  ilmu
pengetahuan  astronomi,  karena  pertunjukan  Planetarium 
yang  sering  disebut
Teater
Bintang menyajikan berbagai
macam
peristiwa alam
jagat
raya.
Di dalam
Teater Bintang ini pengunjung diajak mengembara ke berbagai planet yang sangat
luas dan menakjubkan, sehingga pengunjung dapat memahami konsepsi tentang
alam semesta dan sekaligus memahami akan kebesaran Maha Pencipta.
Untuk
meningkatkan
pelayanan kepada pengunjung, pertunjukan
Planetarium (Teater
Bintang)
yang berdurasi (lama pertunjukan) lebih kurang 60
menit, menyajikan 9 judul :
1.   Tata Surya
2.   Gerhana Matahari & Gerhana Bulan
3.   Penjelajah Kecil di Tata Surya
4.   Galaksi Kita Bima Sakti
5.   Planet Biru Bumi
6.   Bintang ganda dan Bintang Variabel
7.   Dari Ekuator sampai Kutub
8.   Riwayat Hidup Bintang
9.   Pembentukan Tata Surya
  
10
Sejak
bulan
April
1999,
Planetarium &
Observatorium Jakarta
telah
menambah sajian jenis pertunjukan baru yaitu multimedia / citra ganda, salah satu
pertunjukan audiovisual yang sangat menarik dengan menggunakan media slide
dipadu
dengan
media
lainnya
seperti audiotape.
Pada
pertunjukan
ini dijelaskan
hal-hal
yang penting
mengenai
matahari sebagai pusat tata surya
serta teori-teori
mengenai  asal-usul  atau  pembentukan  alam  jagat  raya  ini.  Selain  pertunjukan
Teater Bintang dan multimedia / citra ganda, Planetarium & Observatorium Jakarta
juga menyediakan sarana prasarana observasi benda-benda langit melalui
peneropongan secara langsung, untuk menyaksikan fenomena / kejadian-kejadian
alam lainnya, seperti gerhana bulan, gerhana matahari, komet dan lain-lain. Jadwal
peneropongan disusun dan disesuaikan dengan memperhatikan prakiraan cuaca.
Kegiatan peneropongan tidak dipungut biaya.
Dalam
perjalanannya,
Planetarium
&
Observatorium
Jakarta
dari
tahun
ke tahun semakin bertambah peminatnya bahkan masyarakat / pengunjung ingin
mempelajari / memahami
lebih jauh tentang tata surya atau jagat raya. Untuk
menampung
aspirasi
/
keinginan
masyarakat
/
pengunjung
tersebut
pada
tahun
1985 dibentuk Himpunan Astronomi
Amatir Jakarta (HAAJ) suatu wadah yang
diharapkan bermanfaat bagi
masyarakat pencinta
ilmu astronomi, keanggotaannya
berasal dari berbagai latar belakang / tingkatan pendidikan dan profesi.
Wadah
ini
dipelopori
oleh
Planetarium Jakarta
setelah
melihat
kecenderungan minat masyarakat terhadap astronomi yang makin meningkat sejak
1983. Secara resmi HAAJ berdiri tanggal 21 April 1984.
  
11
Anggota HAAJ berasal dari berbagai tingkatan usia, latar belakang
pendidikan dan profesi. Jumlah yang terbanyak adalah pelajar/mahasiswa.
Pembinaan
yang
dilakukan
oleh
Planetarium khususnya
bertujuan
menciptakan
wadah
yang
sehat
dan
bermanfaat
bagi perkembangan
generasi
muda.
Juga
diharapkan dapat mempopulerkan dan mengembangkan ilmu astronomi di
Indonesia.
HAAJ
secara
berkala
(2
minggu sekali)
mengadakan
kegiatan
seperti
ceramah, pemutaran
film ilmiah (dan film populer - namun aspek keastronomian
tetap dipertahankan). Selain itu berdiskusi, pameran, dan melakukan peneropongan
(baik dalam kota maupun luar kota).
2.2
Data Penyelenggara
Planetarium Jakarta
sebagai
penyelenggara
promosi.
Visi
Planetarium
Jakarta adalah menjadi tempat wisata pendidikan yang menarik dan mencerdaskan
dengan memberikan layanan prima dan profesional. Misi Planetarium Jakarta
adalah
meningkatkan
profesionalisme SDM
(Sumber
Daya
Manusia)
pengelola,
meningkatkan kualitas pelayanan kepada pengunjung, meningkatkan kualitas dan
kuantitas sarana/prasarana dokumentasi dan publikasi, meningkatkan kualitas dan
kuantitas
sarana/prasarana
pertunjukan dan
layanan
lainnya,
dan
meningkatkan
kualitas layanan pendidikan ilmu astronomi kepada guru, pelajar, mahasiswa, dan
masyarakat umum.
  
12
2.3
Data Pendukung
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merupakan pendukung dari Promosi
untuk Planetarium Jakarta ini.   Visinya yaitu : “Mewujudkan Jakarta yang nyaman
dan
modern
sejajar dengan
kota-kota metropolitan
dunia
dengan
masyarakatnya
yang
sejahtera dan berbudaya dalam lingkungan
hidup
yang berkesinambungan”.
Kemudian 
misi  dari  Planetarium  Jakarta  adalah 
:  membangun  Jakarta 
yang
berbasis
kekuatan
masyarakat,
menciptakan aparatur Pemerintah yang
bersih,berwibawa, dan sejahtera, memberdayakan masyarakat sebagai aspek utama
dalam mewujudkan
Jakarta
sebagai
kota
jasa
bertaraf
internasional,
mengembangkan suasana lingkungan kehidupan yang harmonis dan berwawasan
jangka panjang, dan mengembangkan fungsi Jakarta sebagai katalisator persatuan,
kesatuan dan demokratisasi di Indonesia.
Program-program pembangunan
yang
didasarkan
pada
visi
dan
misi
pembangunan tersebut akan menghasilkan tercapainya tujuan-tujuan pembangunan
jangka pendek, jangka menengah
maupun
jangka panjang,
misalnya
:
terbinanya
kondisi aman dan tertib di wilayah Jakarta, terlaksananya pola kepemimpinan baru
yang lebih kondusif dan melaksanakan prinsip good governance, tumbuh suburnya
dunia usaha dan kegiatan investasi, berkembangnya rasa terayomi dan perlakuan
yang adil bagi semua elemen   
masyarakat, 
tercapainya  secara 
kualitatif 
posisi
kota Jakarta yang sejajar dengan kota-kota metropolitan lain di dunia
  
13
2.4
Target Komunikasi
Target Komunikasi dari promosi ini adalah masyarakat khususnya anak-
anak
muda di Jakarta dan sekitarnya, pria-wanita, B-C level. Rentang usia target
komunikasi adalah usia 12-19 tahun. Usia
pelajar
yang
sudah
cukup
mandiri
sehingga
memudahkan
mereka
mengunjungi Planetarium Jakarta
tanpa
harus
bersama orangtua ataupun sekolah.
2.5
Analisa SWOT
Strength (Kekuatan) :
-
merupakan satu-satunya tempat wisata astronomi di Jakarta
-
adanya   divisi   Publikasi   Planetarium   dan   Observatorium   Jakarta   yang
menangani perancangan promosi untuk Planetarium dan Observatorium Jakarta
-
adanya  HAAJ  (Himpunan  Astronomi  Amatir  Jakarta) 
yang  bisa 
menjadi
perintis bagi perkumpulan pencinta astronomi dan membantu promosi bagi
Planetarium Jakarta
-
letaknya 
yang  strategis  di  kompleks 
Taman  Ismail  Marzuki 
yang  sering
dijadikan sebagai tempat berbagai kegiatan pendidikan, seni, maupun hiburan
-
harga yang terjangkau bagi masyarakat
Weakness (Kelemahan) :
-
promosi
yang
sudah dilakukan dengan
berbagai
media tidak
memiliki
desain
yang saling berkesinambungan satu sama lain
-
kurangnya 
perhatian 
pemerintah  akan  promosi 
yang 
lebih 
menarik 
bagi
Planetarium Jakarta
  
14
-
kapasitas  maksimal  di 
ruang  pertunjukan  Planetarium  Jakarta 
hanya  320
tempat duduk
-
kurang
gencarnya
promosi
Planetarium
Jakarta
mengakibatkan
hanya
orang-
orang dengan minat tinggi terhadap astronomi saja yang berkunjung
-
fasilitas  Planetarium  yang  sudah  lama  dan  kurang  memadai  terutama  bila
dibandingkan dengan Planetarium di negara lain
Opportunity (Kesempatan) :
-
adanya  program  karya  wisata  dari  sekolah-sekolah 
untuk  berkunjung  ke
Planetarium Jakarta
-
masih adanya orang-orang yang berminat tinggi terhadap astronomi
-
Planetarium Jakarta tidak memiliki pesaing sebagai tempat wisata astronomi di
Jakarta
-
media komunikasi yang makin informatif di sekitar masyarakat seperti internet,
radio, televisi, poster, dan sebagainya
Threat (Ancaman) :
-
anak muda saat ini tidak familiar dengan planetarium karena dianggap kurang
menarik sebagai tempat wisata, mereka umumnya pergi ke Planetarium karena
adanya karyawisata sekolah, bukan karena adanya ketertarikan dari diri sendiri.
-
banyaknya tempat
hiburan dan
tempat wisata
lainnya yang
lebih menarik bagi
masyarakat, khususnya anak muda
-
kurangnya 
informasi  dan  promosi  yang  tersampaikan  kepada 
masyarakat
tentang Planetarium Jakarta