Home Start Back Next End
  
4
yang dipimpin oleh
Drs.Hb.Djamali
Abdullah, Direktur Utama PTPN VI
yang menjabat pada masa itu.
Teh Kajoe Aro diolah dari daun teh pilihan hasil kebun Kayu Aro.
Kebun Kayu Aro adalah salah satu diantara monumen sejarah bangsa
Indonesia. Perkebunan ini terletak di lereng Gunung Kerinci, Kabupaten
Kerinci, Provinsi Jambi, sekitar 460 km sebelah barat Kota Jambi
merupakan perkebunan teh tertua dan terluas di Indonesia. Terletak pada
ketinggian
1400-1600
mdpl,
dibangun oleh
Perusahaan
Belanda,
Namblodse
Venotchaaf
Handle
Veriniging
Amsterdam
(NV
HVA) pada
tahun 1925. Penanaman teh, yaitu dari biji teh dimulai tahun 1929 dan
pabrik didirikan tahun 1932 dengan kapasitas produksi 90 ton pucuk teh
per hari dan kapasitas terpasang 100 ton.
Sampai
kini
Belanda
masih
rutin membeli
teh
Kajoe
Aro
melalui
lelang.
Sekitar
80
persen
dari
enam
juta
kg
lebih
produksi
teh
kebun
Kayu Aro setiap tahun diekspor, hanya
20 persen yang dijual di dalam
negeri. Teh Sari Wangi dan Sosro, sebagian bahan bakunya berasal dari
produksi perkebunan teh Kayu Aro.
Nama  “Kajoe  Aro”  adalah  nama  sebuah  tempat  di  Sumatera
Barat, yang merupakan nama dari kebun Kayu Aro, tempat teh ini
dibudidayakan. Menggunakan ejaan lama karena dari zaman Belanda.
Teh Kajoe Aro mengandung antara lain :
o
Ribloflavin
Membantu pertumbuhan, pencernaan, dan vitalitas
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter