16
h. Revenue,
yaitu
koleksi
berupa
Benda
filateli
tempel,
pita
cukai,
Benda
filateli
ijin
berburu, Kertas berBenda filateli.
i.
Thematic
Philately,
yaitu
koleksi
berdasarkan tema
tertentu.
Misalnya
tema
kebudayaan, flora
dan
fauna,
tarian
tradisional,
olah
raga
dll
tanpa
memandandang
negara penerbitnya. Tema ini pada umumnya sangat digemari oleh filatelis.
j.
Traditional Philately,
yaitu koleksi yang terdiri dari prangko dan benda filateli
lainnya berdasarkan negara penerbit.
k.
Ecophila,
yaitu koleksi yang berwawasan
lingkungan
hidup. Gagasan
ini telah
diakui oleh FIP sebagai Sub Tematik.
2.2.3.7 Organisasi Filateli
Pada
jaman
Belanda
sudah
terdapat
penggemar prangko.
Penggemar tersebut
kemudian
membentuk
suatu
kelompok-kelompok yang
akhirnya
melahirkan
perkumpulan penggemar prangko sebagai berikut:
a.
29
Maret
1922
di
Batavia
berdiri
VPNI
(Vereniging
van
Postzegelverzamelaar
in
Nederlands Indie).
b.
1947
berubah
nama
menjadi
Algemene
Vereniging
voor
Philatelisten
in
Indonesia
(AVPI).
c.
1953 berganti nama menjadi PUPI (Perkumpulan Umum Philatelis indonesia).
d.
1965 menjadi
PPI (Perkumpulan
Philatelis
Indonesia)
sebagai
hasil
Kongres di
Semarang.
e.
1 Juli 1985 diubah menjadi PFI (Perkumpulan Filatelis Indonesia).
Saat ini hampir di semua kabupaten / Kota di Indonesia sudah terdapat perkumpulan
Filatelis lokal.
|