3
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1       Data dan Literatur
2.1.1    Pembentukan Kebudayaan Korea
Lebih dari 5000 tahun, kebudayaan Korea tak henti-hentinya mengalami pembentukan,
perubahan, 
penggantian, 
dan 
mengembalikan  kemajuan 
Semenanjung 
Korea 
dan
keaslian yang baru.
Identitas dari kebudayaan Korea berdasarkan karakter kebudayaan sosial, yang
dipengaruhi banyak faktor seperti lokasi geografis, kesamaan penduduk dan pertukaran
kebudayaan dengan penduduk lain. Karakteristik rakyat Korea yang paling terkenal
adalah bahasa asli
mereka, Korea
mempunyai system alphabet sendiri yaitu Han Geul,
menggunakan pakaian Korea (Hanbok), makan dengan makan bergaya Korea (Hansik),
dan tinggal di Rumah bergaya Korea (Hanok). Oleh karena itu, identitas kebudayaan
Korea dapat digambarkan dari seluruh kebudayaan kehidupan mereka.
Seperti pertanian dan tradisi berpindah tempat membuat budaya berpakaian pria adalah
memakai Jaket-Korea dan celana panjang, wanita mengenakan rok panjang dan Jaket
Korea. Kenyatannya pakaian Korea adalah inti tradisi pakaian Korea yang
menggambarkan identitas budaya Korea.
  
4
Tujuh puluh persen negara adalah wilayah
pegunungan dan
tiga bagian Negara
yang
dikelilingi
lautan,
lembah
kecil
dan dataran rendah dan pegunungan tinggi yang
membentuk lahan pertanian. Terdapat 4 Musim dan curah hujan yang sedang yang baik
untuk
pertanian.
Kondisi
alami
ini
memungkinkan
budaya
bercocok
tanam tumbuh
dengan maju di Semenanjung Korea semenjak abad 6 Setelah Masehi. (sumber:
www.ikdu.com- Yayasan IndoKorea Daya Utama)
2.1.2  
Macam-macam Kebudayaan Korea
Tarian Tradisional
Penyilangan kebudayaan antara Cina
dan periode Tiga Kerajaan Korea
menghasilkan
berbagai
macam tarian
tersendiri.
Sama
seperti
musik,
terdapat
perbedaan tarian istana
dan
tarian
rakyat.
Tarian istana
biasanya
adalah
jeongjaemu ditampilkan di perjamuan-perjamuan, dan ditampilkan pada ritual-
ritual Konfusionis. Jongjaemu dibedakan menjadi tarian penduduk asli (hyangak
jeongjae) dan bentuk-bentuk yang diimpor dari Cina (dangak jeongjae).
Ilmu
dibagi menjadi tarian sipil (munmu) dan tarian militer (mumu). Tarian religius
termasuk 
semua  penampilan 
di 
upacara 
shamanistik  (gut). 
Tarian 
sekuler
meliputi penampilan kelompok dan individual. Koreografi tradisional dari tarian
istana direfleksikan dalam banyak produksi kontemporer.
Musik Tradisional
Musik tradisional di Korea berdasarkan pada suara, sebuah tipe khusus
merefleksikan sejarah dan
temperamen orang Korea.
Terdapat dua jenis
musik
  
5
tradisional yaitu Jeongak dan Minsogak. Jeongak adalah
musik
istana
dan
mempunyai tekanan intelektual yang kuat, berhubungan dekat dengan kalangan
terpelajar tingkat atas. Jeongak
dimainkan dengan tempo sangat lambat. Nada
dari Jeongak adalah lembut dan tenang karena alat musik tradisional dibuat dari
material non-metalik. Alat musik senar mempunyai senar yang terbuat dari sutra
daripada kabel. Hampir semua alat musik tiup terbuat dari bambu. Minsogak
adalah musik rakyat Korea dan penuh dengan
ekspresi
dan
emosi.
Musik
tradisional  jenis  ini  berhubungan  dekat  dengan  kehidupan  sehari-hari  rakyat
biasa.
Tidak
seperti
Jeongak, irama
dari Minsogak
sesuai
dengan
irama detak
jantung.
Sama
seperti Jeongak
improvisasi
biasa
dilakukan
pada
Minsogak,
terutama pada musik yang emosional.
Pakaian
Walau
pakaian
model
Barat
adalah yang
umum digunakan
dalam kehidupan
modern di Korea, hanbok masih dipakai, terutama pada hari-hari raya dan acara-
acara
seperti perkawinan. Pada
hari Chusok, Hari
Bersyukur Korea, bahkan di
jalan-jalan Kota Seoul pun banyak orang memakai baju tradisional itu.
Bentuk hanbok yang sekarang dipakai, dipolakan pada masa Dinasti Joseon yang
berdasarkan Konfusianisme pada abad ke-15. Namun, dasarnya sudah ada sejak
masa
Tiga Kerajaan
(57 SM-668 M). Model bagi perempuan yang sejak masa
Dinasti Joseon dan berlaku sampai sekarang adalah gabungan chima dan jeogori,
yang ditutup dengan pita satu sisi itu. Kelihatannya pakaian itu tampak nyaman
  
6
(g,
k),
(n),
(d,
t),
(r
or
l),
(m),
(b,
p),
(s),
(ng),
(j),
(ch),
(k),
(t),
(p),
(h)
karena
lebar
leluasa sambil
tetap
menampilkan
keindahan
bentuk
leher
dan
lengkung bahu perempuan. Namun, perempuan zaman sekarang sudah jarang
memakai pakaian itu sehari-hari karena harus sedikit menderita mengenakannya.
Rok lebar berlipit itu bentuknya bagai sehelai kain, dililitkan di atas dada,
lalu
diikat keras-keras meratakan dada. Itu, kata perempuan yang selalu mengenakan
hanbok dalam melayani pelanggan itu, kadang membuat sesak.
(sumber: www.ikdu.com- Yayasan IndoKorea Daya Utama)
Bahasa Korea
Bahasa 
Korea 
adalah  bahasa 
yang  paling 
luas  digunakan 
di 
Korea,  dan
merupakan
bahasa
resmi
Korea
Selatan
dan Korea Utara. Bahasa ini juga
dituturkan secara luas di Yanbian di China. Sistem penulisan bahasa Korea yang
asli (disebut Hangul) merupakan sistem yang silabik dan fonetik. Aksara-aksara
Sino-Korea
(Hanja)  juga
digunakan  untuk  menulis  bahasa  Korea.  Walaupun
kata-kata
yang
paling
umum digunakan merupakan
Hangul,
lebih
dari
50%
kosakata bahasa Korea terdiri dari kata-kata yang dibentuk dari Hanja.
Konsonan:
Vokal:
(a), 
 
(ya), 
 
(eo), 
(yeo),      (o),     
(yo),     
(u),      (yu),      (eu),  
(i)
  
7
Huruf ini dikenalkan oleh Raja Sejong pada abad ke-15, dikenal sebagai Hunmin
Jeong eum. Namun istilah Hangul (atau tepatnya disebut Hangeul) baru dikenal
pada permulaan abad ke-20. Setelah Hangeul digunakan pun, Hanja masih tetap
dipakai, sedang Hangeul dipakai oleh orang-orang tidak berpendidikan, wanita
dan anak-anak. Namun pada perkembangannya, Hangeul makin banyak
digunakan bahkan pada abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, penggunaan
Hangeul dan
Hanja seimbang. Namun kini, Hanja
hanya dijumpai pada tulisan-
tulisan akademik dan resmi, sedangkan hampir semua
papan nama, jalan,
petunjuk, bahkan tulisan-tulisan informal ditulis dalam Hangeul.
(sumber: www.ikdu.com- Yayasan IndoKorea Daya Utama)
Makanan
Makanan Korea yang paling terkenal adalah kimchi, sejenis sayuran yang diacar.
Di  dalamnya  biasa  terdapat  kubis,  lobak,  ketimun,  cabai  dengan  rasa  relatif
pedas. Dari beberapa makanan Korea, Kimchi dan Bulgogi adalah makanan yang
sangat terkenal di Korea ataupun di dunia Internasional. Kimchi selalu ada dalam
hidangan khusus ataupun hidangan sehari-hari, seperti sayuran, lalap dan sambal
di  Indonesia  .  Bulgogi  adalah  masakan  yang  dibuat  dari  daging  sapi  diberi
bumbu, kemudian dimasak. Rasa bulgogi tidak jauh berbeda dengan rasa daging
sapi bakar di Indonesia.  Proses pembuatan kimchi merupakan contoh baik untuk
mengenal
bagaimana
wanita
Korea
memasak.
Hal
itu
sekaligus
memperjelas
laki-laki Korea tidak pernah masuk ke dapur. Sebagian besar wanita Korea pun
baru  belajar  memasak  sesudah  menikah  di  bawah  pengawasan  ibu  mertua.
  
8
Sekarang,
hanya
segelintir
wanita
Korea
yang
memiliki
waktu
dan tempat
membuat kimchi dengan cara tradisional.
Semua
hidangan
disajikan
dalam satu
meja,
tapi
etiket
orang
Korea
tidak
mengharuskan  makan  dengan  urutan  tertentu.  Selain  itu  yang  paling  utama
adalah  jumlah  hidangan.  Berdasarkan  tradisi,  jumlah  hidangan  menandakan
posisi keluarga itu dan tamunya. Pada zaman
Busan
masih berbentuk kerajaan,
ada lima jenis makanan sehari-hari. Cuma raja saja yang boleh menikmati 12
menu hidangan.
(sumber: www.ikdu.com- Yayasan IndoKorea Daya Utama)
Rumah
’Hanok’
adalah
sebutan
bagi
rumah
yang
menggunakan
konstruksi
arsitektur
gaya Korea. Arsitektur Korea
mempertimbangkan posisi rumah yang
berhubungan dengan sekitarnya, dengan pemikiran terhadap dataran dan cuaca.
Interiornya   juga   direncanakan   menurut   hal   itu.   Prinsip   ini   disebut   juga
baesanimsu’,
yang
artinya
rumah
yang ideal
dibangun
dengan
gunung
di
belakang dan sungai di depan, dengan ’ondol’ batu yang dipanaskan merupakan
sistem pemanas selama musim dingin; dan sebuah ’daecheong’ teras depan yang
lebar untuk menjaga rumah tetap dingin selama musim panas.
(sumber: www.korea.net)
  
9
Kaligrafi
Di
Korea,
sama
seperti
di
Cina
atau Jepang, kaligrafi
telah
dipertimbangkan
sebagai bentuk penting dari seni. Kaligrafi Korea memperoleh dari tulisan Cina,
dimana
setiap
karakter
dibuat
perbedaan
bentuk
garis
dalam sebuah
kotak
khayalan dan bertujuan untuk menyampaikan
arti
yang
spesifik.
Korea
telah
menggunakan karakter Cina untuk menulis sejak sekitar abad 1-2 M,
meskipun
bahasa
mereka
sendiri
merupakan
sistem yang
berbeda.
Sekalipun
setelah
penemuan
alfabet
Korea hangeul
pada
tahun
1443,
Cina
dilanjutkan
untuk
menjadi naskah resmi sampai dengan abad ke-19. Kaligrafer tradisional Korea
menulis dengan Cina daripada Korea. 
Di bawah pengaruh kebudayaan Cina,
kaligrafi selalu dekat hubungannya dengan lukisan di Korea, dan beberapa orang
percaya bahwa lukisan dipengaruhi oleh kaligrafi berhubungan dengan garis-
garis vitalitas, irama, dan ekonomi.
(sumber: www.korea.net)
Lukisan
Lukisan awal yang ditemukan di semenanjung Korea adalah lukisan dinding
jaman prasejarah. Dengan kedatangan Buddhism dari Cina, bermacam teknik
diperkenalkan. Teknik-teknik ini ditetapkan dengan cepat sebagai teknik utama,
tetapi teknik asli tetap bertahan. Terdapat kecenderungan terhadap naturalisme
dengan
subyek
seperti
dataran
realistik, bunga-bunga, burung-burung menjadi
populer. Tinta adalah material yang biasa digunakan, dan dilukis pada kertas
mulberry atau sutra. Pada abad 18 teknik asli mulai berkembang, khususnya pada
kaligrafi dan ukiran segel/cap. (sumber: www.wikipedia.com)
  
10
Taekwondo
Taekwondo diakui sebagai olahraga internasional yang berasal dari Korea dan
dipraktekkan   di   seluruh   dunia.   Taekwondo   menggunakan   seluruh   tubuh,
terutama tangan dan kaki. Tidak hanya menguatkan fisik seseorang, tetapi juga
mengolah karakter melalui pelatihan fisik dan mental. Bersamaan dengan teknik
disiplin, taekwondo merupakan seni bela diri.
2.1.3    Festival Kebudayaan Korea di Indonesia
Walaupun kebudayaan Korea belum terlalu dikenal oleh masyarakat Indonesia, tetapi
sudah pernah diadakan festival atau event kebudayaan Korea di Indonesia. Di antaranya
seperti di bawah ini:
-
Universitas  Islam  Indonesia  (UII)  Jogjakarta  bekerjasama  dengan  salah  satu
universitas
ternama dan termodern pertama di Korea
yaitu Pai Chai
University
(PCU),  menyelenggarakan  event Korean Days.  Acara  tersebut  dihadiri  dan
dibuka oleh Rektor UII dan PCU serta Press and Culture Attache Embassy of the
Republic of Korea, Mr. Kim Sang Sool, di Kampus terpadu UII Kaliurang.
Korean Days akan berlangsung selama satu minggu penuh, mulai 28 Februari-5
Maret 2005, diisi dengan 3 kegiatan utama yakni : Festival Seni dan Budaya
Korea (pameran dan pertunjukan), Pemutaran Film Korea dan Grand Launching
Pusat Studi tersebut. Festival
ini akan memamerkan seluk beluk Korea, begitu
pula dengan pertunjukan budaya seperti : lagu, tarian dan seni atraktif lainnya.
Sementara  itu  film-film  Korea  yang  akan  diputar  nantinya  merupakan  hasil
seleksi
film film yang
berkelas,
namun
terbuka
untuk
umum.
Tidak
kalah
pentingnya,  Grand  Launcing  itu  sendiri  akan  dirayakan  dengan  penampilan
  
11
kolaborasi dua budaya : Indonesia dan Korea. Melalui acara ini, CILACS UII
berharap dapat menjadi media bagi masyarakat yang tertarik memahami budaya
dan bahasa Korea. (sumber: www.uii.aac.id)
-
Kebudayaan Korea yang ditampilkan pada Jumat, 12 Januari 2007 ialah Pansori
dan Modeumbuk. Prof. Dr. Koh Young Hoen, Ketua Pusat Studi Indonesia di
Korea
dalam
sambutannya
mengungkapkan
harapannya
agar
antara
Indonesia
dan Korea dapat terjalin kerja sama
yang
erat
dengan dikenalnya kebudayaan
Korea  oleh  Indonesia.  Penampilan  perdana  ini  bisa  dihitung  cukup  sukses
melihat
banyaknya
penonton
yang hadir
dalam acara
yang
dilaksanakan
di
Auditorium gedung
IX
FIB.
Tak
kurang
dari
150
penonton
menyaksikan
pengenalan
kebudayaan
tradisional
yang
dibawakan
dalam bahasa
Korea
ini.
Pansori dan Modeumbuk menurut Prof. Dr. Koh Young, bisa diibaratkan seperti
wayang kulit, yaitu sebuah warisan kebudayaan tradisional turun-temurun yang
tetap dilestarikan.
(sumber: www.fib.ui.edu)
-
Pada  bulan  November  2006,  sebuah  event festival  seni  pertunjukan  bertaraf
internasional, yaitu Asia Tri Jogja akan digelar sekaligus dikemas untuk
memulihkan  kondisi  pariwisata 
Yogyakarta 
yang  sempat 
terpuruk 
setelah
bencana alam yang terjadi beberapa waktu
yang
lalu. Melibatkan seniman
Aisa
(Korea dan Jepang) dan seniman dalam negeri, event ini berupaya merangkaikan
kembali    semua    elemen    masyarakat    baik    tradisional    maupun    modern
  
12
(kontemporer)
dalam sebuah
festival
yang
diharapkan
juga
memberikan
citra
positif bagi kebangkitan pariwisata Yogyakarta.
Festival
Asia
Tri
dimulai
sejak
tahun
2005
yang
digagas
oleh
seniman
dari
Korea, Jepang, dan Indonesia. Awalnya festival ini menampilkan tari-tarian dari
seniman tiga negara tersebut untuk membangun bersama kesenian di Asia.  Kae
Ishimoto dan Daisuke Zenzai dari grup Wngnin Bunmei Jepang akan tampil
bersama Yang Hyo Jin (Chumsory Dance Company) dari Korea. Asia Tri 2006
sudah dimulai di Korea sejak bulan September
lalu,
dan
diteruskan di Jepang
kemudian sebagai rangkaian terakhir diselenggarakan di Indonesia dengan Jogja
sebagai  tuan 
rumahnya. 
Tema 
yang  diusung  adalah 
"Asian  Art 
for  Jogja
Recovery yang dikemas dalam sebuah hajatan seni budaya selama tiga hari tiga
malam, mulai tanggal 18 November hingga 21 November dengan lokasi berpusat
di Kawasan Wisata Kaliurang Yogyakarta.
(sumber: www.gudegnet.com)
-
Nanta,
kelompok
musik dan tari dari Korea
Selatan akan
manggung
di Jakarta
selama
tiga
hari di
Jakarta
International Trade and Exhibition Centre (JITEC),
Mangga  Dua  Square.  Pertunjukan  akan  berlangsung  selama  tiga  hari,  pada
tanggal 2-4 Desember 2006. Atase Informasi dan Pers Kedutaan Besar Republik
Korea
Selatan,
Kim Sang-Sool
dalam keterangannya,
Rabu
(16/11) di Jakarta
menuturkan, 
Nanta 
merupakan 
pertunjukan 
musik 
tanpa 
kata 
(nonverbal)
pertama di Korea yang
memadukan
irama samulnori- pertunjukan
instrumental
tradisi  Korea.  Uniknya,  alat  musik  yang  dipergunakan  Nanta  adalah  segala
  
13
peralatan  dapur  baik  yang  tradisional  (asli  Korea)  maupun  modern  dengan
penampilan gaya barat. Lebih jauh  dijelaskan, Nanta dalam pertunjukannya akan
menyuguhkan
cerita
berupa
kesibukan
di
dapur
suatu
pesta
pernikahan.
Para
personel  Nanta  mempersiapkan  makanan  yang  akan  dihidangkan  untuk  para
tamu.
Dalam persiapan
itu,
sejumlah
peralatan dapur
dilengkapi bahan-bahan
makanan seperti sayur yang melengkapi pertunjukan ini. Tentunya, bunyi-bunyi
yang
muncul dari peralatan
masak itu
merupakan perpaduan
yang harmoni dan
didukung oleh atraksi para personel Nanta sehingga kelompok
ini
tidak
hanya
memadukan bunyi dari peralatan memasak. Target pengunjung dari pertunjukan
ini adalah orang Indonesia. Pasalnya, kehadiran Nanta di Indonesia bukan hanya
sekedar 
menghibur 
penonton 
tetapi 
lebih 
dari 
itu 
pihak 
Kedutaan  Korea
bermaksud memperkenalkan kebudayaan Korea kepada masyarakat Indonesia.
2.3
Data Event
Data event festival kebudayaan Korea ”The Colors Of Korea”:
Acara ini terdiri dari serangkaian acara yaitu pertunjukan, pameran, dan stand-
stand.
Diadakan pada tanggal 5-7 Juli 2007 di Bentara Budaya, Jl. Palmerah Selatan
No. 17, Jakarta Barat.
Event ini tidak dipungut biaya masuk.
Diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia dan
disponsori oleh LG Electronics, Dynamic Korea, dan Mugunghwa.
Daftar Acara:
  
14
Kamis, 5 Juli 2007
Waktu
Acara
Keterangan
11.00-13.00
Pertunjukan Pansori (Opera Klasik
Korea)
Wang Ki Seok
13.00-15.00
Nanta Show
15.00-18.00
Pemutaran Film Korea ”3-Iron (Bin
jip)”
Jumat, 6 Juli 2007
Waktu
Acara
Keterangan
11.00-13.00
Demo Taekwondo
Persatuan
Taekwondo
Indonesia
13.00-15.00
Pemutaran Film Korea ”Taegukgi”
Won Bin, Jang
Dong Gun
15.00-18.00
Fashion Show ”Hanbok Modern
Sabtu, 7 Juli 2007
Waktu
Acara
Keterangan
11.00-13.00
Pemutaran Film Korea ”The King and
the Clown”
Lee Min Woo, Kim
Sang Jung
13.00-16.00
Pertunjukan Buchaechum (The Fans
Dance)
  
15
16.00-18.00
Band-band
18.00-20.00
Pertunjukan Kembang Api
Pameran-pameran yang diadakan antara lain:
1.   Pameran foto “Inside of Korea
2.   Pameran lukisan oleh “Korean Artist
Stand:
1.   Stand Kaligrafi
2.   Stand makanan dan minuman Korea
3.   Stand hasil kerajinan Korea
4.   Stand studio foto dengan menggunakan kostum pakaian adat Korea
5.   Stand sponsor, dll
2.3       Data Penyelenggara
2.3.1    Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia
Gambar 2.3.1
Logo kedutaan Besar Republik Korea Di Indonesia
Hubungan  diplomatik  antara  Korea  dan  Indonesia  telah  terjalin  mulai  tahun  1973.
Selama
ini
Korea
dan
Indonesia
membina
hubungan
dekat
dalam bidang
politik,
ekonomi,
budaya,
dan
sebagainya.
Pertalian di antara
dua
negara
ini
telah diperkuat
  
16
melalui pertukaran kunjungan negara oleh Presiden Republik Korea Kim Dae-jung pada
tahun 200, Presiden Republik Indonesia Megawati pada tahun 2002, dan pertemuan
tingkat tinggi antara Presiden Roh Moo-hyun dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
di Laos pada tanggal 29 November 2004.
Pada tahun 2004 perdagangan dua arah telah mencapai tingkat rekor 8,6
milyar US$.
Indonesia   
menjadi    partner   
perdagangan    Korea   
yang   
ke   
sembilan   
besar.
Contact:
Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 57-58, Kuningan
Jakarta Selatan 12930
Telp. 021-5201915
Fax. 021-5254159
2.3.2  
LG Electronics Indonesia
Gambar 2.3.2
Logo LG Electronics
LG Electronics Indonesia (PT. Goldstar Astra) didirikan pada tahun 1990. Sekarang ini
perusahaan   ini   merupakan   sebuah   kekuatan   nasional   di   produk   informasi   dan
komunikasi
dengan
karyawan
lebih
dari
2000
orang
di
semua
daerah
di
Indonesia.
  
17
Dengan
visi
menjadi
perusahaan
elektronik nomor
satu di Indonesia,
LG
Electronics
Indonesia memutuskan untuk menciptakan
kepemimpinan
produk
dengan
orientasi
pasaran
Indonesia
dan
kepemimpinan
pada
marketing
melalui
strategi/taktik yang
berbeda-beda.
Jadi,
manajemennya
telah berkomitmen
unuk
mengolah
orang-orang
berbakat untuk mengembangkan persaingan global.
Profil Perusahaan
LG Electronics Indonesia
Didirikan
November 1990
Kantor Korporat
Wisma 77 Lt. 15 JL. S. Parman Kav.77 Jakarta
Telp. +6221-53660309
Fax. +6221-53660308
Chairman & CEO
Mr. Kee Ju Lee
Area Bisnis dan Produk
Utama
Digital Display & Media Company
Digital TV, PDP, Monitor, CD-ROM Drives, DVD-
ROM Drive, Super Multi DVD RW, Combo,
Portable Combo, DVD Placer, Audio.
Digital Appliance Company
Air Conditioner, Lemari Es, Microwave oven,
Mesin Cuci.
Communication
Handset untuk GSM & CDMA.
Jumlah Karyawan
2000 karyawan di Indonesia
  
18
Gambar 2.3.3
Brand personality LG Electronics
Sejarah Perusahaan:
1990
Didirikan PT. Goldstar Astra
1991
1991 Established Factory Construction
1996
Berubah menjadi PT. LG Astra Electronics
1999
Berubah menjadi PT. LG Electronics Indonesia
2000
ISO 14001 TUV Rheinland Germany
2000
Launching MOBISS (Mobile Speed Service)
2001
MOSS (Motorbike Speed Service)
2001
Launching LG GSM Mobile Phones pertama di Indonesia
2002
Menetapkan visi baru: Perusahaan Elektronik Nomor 1 di Indonesia
2003
Launching konsep LG HomNet di Indonesia
2004
LG CDMA Mobile Phone di Indonesia
  
19
2.4       Target
Yang
menjadi
target
dalam event ini adalah remaja dan dewasa, usia
produktif
17-35
tahun,
golongan
ekonomi
menengah
dan
menengah ke atas, WNI dan warga negara
Korea yang tinggal di Indonesia. yang mempunyai ketertarikan terhadap kebudayaan
Korea. Karena remaja sendiri cenderung mudah terpengaruh oleh tren budaya asing dan
mempunyai
keinginan
untuk
mencoba
hal-hal
baru.
Sedangkan
untuk
orang
dewasa
dapat meningkatkan wawasan dan pengetahuan.
2.5       Analisia SWOT
2.5.1    Strength
Event ini bisa memperkenalkan kebudayaan Korea yang selama ini kurang
diperhatikan
Event ini bisa memberikan tren baru yang positif di Indonesia
Dapat mempererat hubungan diplomatik antara negara Korea dan Indonesia
2.5.2    Weakness
Keterbatasan target audience
Terbatasnya tempat penyelenggaraan
2.5.3    Opportunity
Kerjasama di bidang kebudayaan antara Korea dan Indonesia yang belum
terjalin cukup baik
Masih kurangnya event-event kebudayaan Korea yang diadakan di Indonesia
  
20
Kurang pedulinya pemerintah dengan kebudayaan asing yang masuk ke
Indonesia
2.5.4
Threat
Event ini tidak dapat dinikmati seluruh masyarakat karena tidak semua orang
suka dengan kebudayaan Korea
Adanya acara hiburan lain yang lebih menarik