Home Start Back Next End
  
34
Setelah masalah diidentifikasikan kedalam kegiatan-kegiatan (tahap 1), dan pihak
manajemen
mulai
memilih
metodee
yang
harus
digunakan
(tahap
2),
maka
jaringan
kerja
dapat
dibuat
atau
digambar
(tahap
3).
Pembuatan jaringan
kerja
dalam
metode
PERT
juga sama
dengan
pembuatan jaringan
kerja
dalam
metode
CPM.
Terdapat
dua
jenis, yaitu : AON (Activity On Node), yaitu setiap simpul melambangkan kegiatannya dan
AOA
(Activity
on
Arrow), yaitu
setiap
garis melambangkan
kegiatannya (Render, Stair,
dan Hanna, 2003, p523).
Langkah selanjutnya (tahap 4) adalah mengestimasi waktu penyelesaian masing-
masing
kegiatan
hingga
penyelesaian proyek
secara
keseluruhan
(Render,Stair,
dan
Hanna,
2003,
p523).
Mengestimasi waktu
untuk
sebuah
proyek
yang
baru
bukanlah
sebuah
pekerjaan
yang
mudah
apabila
tidak
didasari
dengan
data
histories,
dan
para
manajer tidak yakin akan estimasi masing-masing kegiatan. Oleh karena itu, penggunaan
metode PERT membagi waktu menjadi tiga jenis estimasi untuk masing-masing aktivitas,
yaitu (Render, Stair dan Hanna, 2003, p524) :
Waktu
optimis (a)
:
disini
waktu
dari
masing-masing
kegiatan,
dianggap
dapat
berjalan
seoptimal
atau
seminim
mungkin,
dimana
probabilitas akan
terjadinya
kegiatan kecil (misalnya hanya 1/100).
Waktu pesimis (b)  : dimana waktu dari masing-masing kegiatan, dianggap yang
berjalan seburuk mungkin (terlambat) dan merupakan kondisi yang paling tidak
disukai.
Hal
ini 
memiiki
probabilitas
yang
kecil
karena
setiap
kegiatan
kecil
kemungkinannya untuk selalu terlambat.
Waktu normal
(m) 
:
dimana merupakan waktu yang paling normal atau wajar
dalam melakkukan sebuah program.
Metode 
PERT 
(program
evaluation
and  review
technique)
mengasumsikan
penyusunan estimasi waktu bedasrkan pendistribusian probabilitas beta (Beta Probability
Distribution).
Dimana pengestimasian waktu (t) bedasarkan disribusi beta (Render, Stair,
dan hanna, 2003, p524) :
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter