BAB 2
GAMBARAN UMUM OBJEK
2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Arnott’s Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi
makananan ringan dan biskuit
yang telah memiliki
nama besar di Indonesia,
hal ini
tidak lepas dari kualitas yang baik sehingga PT Arnott’s Indonesia tetap eksis
meskipun
sering
berganti-ganti
nama. Pada
mulanya
PT
Arnott’s
Indonesia
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang makanan kering (kerupuk) dimana
pada saat itu masih bernama PT Tatas Mulya yang berdiri pada tahun 1977. PT Tatas
Mulya
inilah
yang
merupakan
cikal
bakal
terbentuknya
PT Arnott’s
Indonesia.
Seiring
dengan berkembangnya
zaman
yang diiringi
perkembangan
pasar, krupuk
yang
merupakan produk
utama
dari PT
Tatas Mulya ternyata kurang disukai oleh
masayrakat,
sehingga PT Tatas
Mulya
berinisiatif
untuk
merubah produknya
yang
semula
kerupuk
menjadi
makanan
ringan
dalam bentuk
chips.
Dan
ternyata
pergantian produk ini mendapat respon positif dari pasar sehingga PT Tatas Mulya
dapat terus bertahan dan berkembang
hingga
pada akhirnya
tahun
1982
PT
Tatas
Mulya secara resmi membuat akte pendirian perusahaan.
Pada tahun 1984 PT Tatas Mulya melakukan pengembangan pada struktur
organisasinya  dimana  PT  Tatas  Mulya  mendirikan  anak  perusahaan  yang  diberi
nama PT Cipta
Rasa Primatama. Pengembangan dalam tubuh PT Tatas Mulya ini
pun
diikuti
dengan
lokasi perusahaan,
dimana
PT
Tatas
Mulya
memilih
lokasi di
  
10
Pulo  Mas  Jakarta  Timur  dan  PT  Cipta  Rasa  Primatama  berlokasi  di  Kawasan
Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Dengan semakin berkembangnya
PT Tatas
Mulya,  perusahaan 
ini 
memutuskan 
untuk 
berganti 
nama 
menjadi 
PT 
Bukit
Manikam Sakti
pada
awal
tahun
1985
atau
tepatnya
pada
bulan
Januari.
Setelah
berganti 
nama 
menjadi 
PT 
Bukit 
Manikam 
Sakti, 
perusahaan 
ini 
mengalami
kemajuan
yang
cukup
pesat
sehingga
hanya 1
tahun
setelah
berganti
nama
atau
tepatnya
pada
tahun
1986
PT
Bukit
Manikam Sakti
memutuskan
untuk
mengembangkan usahanya dengan cara berpindah lokasi ke kawasan Bekasi, dimana
pada
lokasi
yang
baru tersebut
memiliki
luas
yang
jauh lebih
besar dibandingkan
lokasi PT Bukit Manikam Sakti sebelumnya.
Pada tahun
1995,
PT
Bukit
Manikam
Sakti
melakukan
kerjasama dengan
salah satu perusahaan biskuit dari negara Australia yang berskala Internasional yaitu
Arnott’s Biscuit Limited Australia. Kerjasama ini sengaja di
lakukan untuk
mengembangkan
perusahaan
ini
karena
permintaan pasar yang terus meningkat,
selain alasan tersebut PT Bukit Manikam Sakti ingin menunjukkan dirinya di kancah
perdagangan Internasional dengan melakukan ekspor terhadap produk-produknya ke
negara-negara Asia. Arnott’s Biscuit Limited
Australia
merupakan
salah
satu
perusahaan
biskuit
terbesar di dunia
yang
saat
ini
menguasai
pangsa pasar dunia
lebih dari 40%, Arnott’s Biscuit Limited Australia sendiri telah berdiri sejak tahun
1865, dengan pengalamannya yang telah melebihi 140 tahun, Arnott’s Biscuit
Limited Australia
telah
menjadi pabrik biskuit terbesar di
Australia dengan produk
biskuit terbaik dan memiliki kualitas bahan baku terbaik. Dengan adanya kerjasama
antara PT Bukit Maniukam Sakti dengan Arnott’s Biscuit
Limited Australia,
maka
  
11
PT  Bukit  Manikam  Sakti  kembali  berubah  nama 
menjadi  PT  Helios  Arnott’s
Indonesia dan menjadi salah satu perusahaan makanan ringan terkenal di Indonesia.
Pada
mulanya
PT
Helios
Arnott’s Indonesia
memiliki
dua
lokasi
utama,
dimana  untuk  bagian  pemasaran  di  fokuskan  di  Kawasan  Industri  Pulogadung
Jakarta Timur, dan untuk pabrik, departemen lainnya serta proses produksi di
pusatkan di daerah Bekasi, Jawa Barat. Akan tetapi pada tahun 1998 perekonomian
Indonesia terpuruk akibat krisis moneter yang mengakibatkan banyak perusahaan
yang gulung tikar, akan tetapi tidak dengan PT Helios Arnott’s Indonesia. Dampak
akibat 
dari  krisis 
moneter  juga 
langsung  dirasakan 
oleh 
PT 
Helios 
Arnott’s
Indonesia,
meskipun
tidak
menutup
perusahaannya, tetapi PT Helios Arnott’s
Indonesia  harus  melakukan  minimalisasi  biaya  sehingga  terhitung  sejak  1  April
1998, seluruh fungsi organisasi dan pabrik berpusat si satu tempat di Bekasi. Sejalan
dengan perkembangan industri, PT Helios Arnott’s Indonesia kembali melakukan
kerjasama dengan perusahaan
yang berskala
internasional yang terletak di Amerika
Serikat yaitu Campbell Soup Company. Campbell Soup Company merupakan
produsen makanan yang memiliki reputasi yang sangat baik dan dikenal hampir di
seluruh dunia sebagai produsen makanan
yang handal. Dengan adanya kerjasama
tersebut 
maka 
PT 
Helios 
Arnott’s 
Indonesia 
memiliki  afiliasi 
langsung 
dari
Campbell Soup Company dan pada bulan Desember 1998 PT Helios Arnott’s
Indonesia
kembali
merubah
namanya
menjadi PT Arnott’s Indonesia yang masih
dipakai
hingga
saat
ini.
Dengan
adanya
kerjasama
dengan
dua
buah
perusahaan
besar
dunia,
PT
Arnott’s
Indonesia
saat ini
tidak
hanya
memproduksi
produk-
produknya sendiri, tetapi juga mendapat kepercayaan dari perusahaan ternama untuk
melakukan proses
produksi
untuk
produk-produk
tertentu,
sebut saja
CNI, Nestle
  
12
dan  ada  beberapa  perusahaan  ternama  lainnya  yang  menyerahkan  kepercayaan
kepada PT Arnott’s Indonesia untuk melakukan proses produksi untuk produk-
produknya.
Adapun
produk-produk yang
dimiliki
atau
yang
diproduksi
oleh
PT
Arnott’s Indonesia adalah sebagai berikut :
 
Good Time
 
Nyam-Nyam
 
Tim-Tam
 
Stikko
 
Milk Plus
 
Golden’n Cheese
 
Joddy
 
Venezia
 
Prestique
2.2 Lokasi Perusahaan
Saat ini PT Arnott’s Indonesia terletak di Jl. Wahab Affan
No.
8
Medan
Satria, Bekasi Barat, Jawa
Barat. Lokasi perusahaan ini cukup
strategis mengingat
letaknya  yang  tidak  jauh  dari  Jakarta  atau  hanya  berjarak  4km  dari  perbatasan
Jakarta Timur. Disamping itu kebutuhan bahan baku untuk proses produksi juga
mudah untuk dipenuhi karena lokasi perusahaan yang cukup strategis dan relatif
mudah
dijangkau.
Untuk
tenaga
kerja
juga di
daerah
ini
sangat banyak, sehingga
tidak aneh jika banyak karyawan dari PT Arnott’s Indonesia  bertempat tinggal tidak
jauh
dari
perusahaan.
Meski
demikian
tidak
sedikit
karyawan dari
PT
Arnott’s
Indonesia memiliki tempat tinggal yang cukup jauh bahkan ada yang berdomisili di
  
13
kawasan Tangerang, akan tetapi kondisi tersebut bukan merupakan hal yang yang
terlalu besar sehingga merugikan perusahaan, tetapi dengan adanya perbedaan di
dalam komunitas perusahaan PT Arnott’s saat ini tetap dapat mengabsahkan dirinya
sebagai salah satu produsen
makanan
yang handal. Selain itu keuntungan
lokasi PT
Arnott’s Indonesia saat
ini
adalah
jalan tol
yang berada dekat dengan perusahaan,
dan tentu saja hal ini sangat memudahkan
transportasi
baik
untuk
bahan
baku,
pemasaran bahkan untuk karyawan PT Arnott’s Indonesia sendiri. Di sekitar PT
Arnott’s Indonesia berdiri, ada beberapa pabrik yang letaknya berdampingan, antara
lain pabrik baja, pabrik otomotif dan pabrik makanan ternak.
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Seperti halnya perusahaan lain, PT Arnott’s Indonesia juga memiliki struktur
organisasi yang berfunsi untuk mendukung jalannya perusahaan. Adapun bentuk
organisasi PT Arnott’s Indonesia adalah struktur organisasi proyek dengan hubungan
organisasi,  terutama  pada  orang-orang 
yang  bekerja  pada  proyek  yang  sama.
Struktur organisasi perusahaan ini juga memiliki beberapa kelompok yang
menitikberatkan pada pengembangan produk tertentu (lini produksi).
Kendali perusahaan berada pada Presiden Direktur sebagai pucuk pimpinan
dan pelimpahan tugas kepada bawahan melalui manajer departemen, kenudian dari
masing-masing departemen diteruskan kepada staf serta karyawan. Adapun sebagian
dari bagian-bagian organisasi memiliki tugas dan wewenang serta tanggung jawab
sebagai berikut :
  
14
1.   Presiden Direktur
 
Menentukan kebijaksanaan perusahaan secara menyeluruh.
Mengarahkan kegiatan yang dilaksanakan oleh bawahan untuk
mewujudkan tujuan yang telah disepakati perusahaan.
 
Merupakan 
pucuk   pimpinan   tertinggi   di   dalam 
perusahaan,
dimana  mempunyai  kuasa  penuh  dan  bertanggung  jawab  atas
maju atau mundurnya perusahaan.
Mengadakan
koordinasi
yang
tepat dari semua direktur guna
menjamin
kelancaran organisasi melalui pertanggungjawaban
masing-masing direktur.
2.   Direktur Finance dan Accounting (Keuangan dan Akunting)
Menyelenggarakan  
perencanaan  
dan  
pengawasan  
sistem
keuangan, sistem akuntansi dan administrasi.
 
Melakukan administrasi yang tertib.
 
Menjamin terciptanya pengawasan internal perusahaan.
3.   Direktur Marketing (Pemasaran)
Menyelenggarakan
perencanaan, pengkoordinasian,
pelaksanaan
dan pengawasan secara efektif dan sesuai dengan kebijakan pokok
yang ditentukan oleh presiden direktur.
Merumuskan   strategi   dan   program   pemasaran.Mengawasi
pelaksanaan untuk pencapaian target yang telah ditentukan.
  
15
Memantau
dan
menganalisa
keadaan ekonomi
dan
pasar,
baik
dalam maupun
luar negeri,
agar
dapat
mempertimbangkan
kemungkinan pengembangan pasar atau produk yang dihasilkan.
Melakukan
negoisasi
dengan
pembeli
dalam membuat
kontrak
penjualan ekspor.
Menerima informasi dari pengiriman mengenai kebutuhan kuota
yang dimiliki perusahaan.
Bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam menyusun target
penjualan.
4.   Direktur Sales (Penjualan)
Mengamati 
dan 
mengikuti 
secara 
langsung 
kondisi 
dan
perkembangan  pasar,  harga  dan  promosi,  baik  untuk  produk
sendiri maupun produk saingan.
Memeriksa
kredit
langganan
dan
pengiriman
barang
ke
para
pelanggan.
Bekerjasama dengan bagian pemasaran dalam menyusun target
penjualan.
Mengadakan
kunjungan
secara
periodik
ke
pelanggan
dan
wilayahnya,  guna  mengetahui  langsung  kegiatan  pesaing  dan
untuk menjalin hubungan baik dengan pelanggan.
  
16
5.   General Manager (Manajer Utama)
 
Mengawasi operasional fungsi pendukung seperti Warehouse dan
Purchasing.
6.   Plant Manager (Manajer Pabrik)
 
Mengawasi kerja manajer produksi.
 
Memberikan laporan kepada Presiden Direktur mengenai aktivits
perusahaan dalam hal pengoperasian.
 
Mengadakan pengawasan dan pengecekan kualitas produk.
 
Bertanggung   jawab   terhadap   pelaksanaan   dalam   lingkungan
perusahaan.
Untuk 
lebih 
jelasnya, 
struktur 
organisasi  PT  Arnott’s 
Indonesia 
dapat
digambarkan sebagai berikut:
  
0  [
 
I
I
I
I
I
I
E
-- ---
tur
-
r-
-
r-
-
r-
-
PTARNOTT'
r-
r-
r-
President
F1nance
Director
Marketing
Director
Sales Director
Trad. Mkt.
Sales Director
Modern
Mkt.
Plant
Manager
  
18
2.4 Ketenagakerjaan
Dalam hal ketenagakerjaan, PT Arnott’s Indonesia
memiliki peraturan
yang
telah ditetapkan menurut kesepakatan kerja antara PT Arnott’s Indonesia dengan
Serikat  Pekerja  tingkat  perusahaan.  PT  Arnott’s  juga  memiliki  beberapa  jenis
pekerja,
berdasarkan
pada
sifat
dan
jangka
waktu
kerja
pekerja,
terdapat
2
(dua)
status karyawan, yaitu :
1.   Pekerja Kontrak
Pekerja
kontrak adalah pekerja
yang
memiliki
hubungan kerja
untuk
jangka
waktu
tertentu
berdasarkan kontrak
kerja
yang
telah
disepakati
dengan menerima gaji sesuai jumlah hari hadir.
2.   Pekerja Tetap
Pekerja tetap merupakan pekerja yang meiliki hubungan kerja untuk
jangka waktu yang tidak ditentukan berdasarkan hari kerja yang melebihi
20 (dua puluh) hari dalam satu bulan dan melebihi 3 (tiga) bulan secara
terus   menerus   dengan   gaji   dengan   cara   bulanan,   harian   maupun
borongan.
Untuk 
memperlancar 
jalannya 
kerja 
dalam 
proses  produksi, 
maka  PT
Arnott’s Indonesia membagi waktu kerja sebagai berikut :
a.   Karyawan Kantor
Bagi
mereka
yang
bekerja
di
perkantoran PT
Arnott’s
Indonesia
telah
menetapkan waktu kerja sebagai berikut :
Pukul 08.00 – 16.30 dengan waktu istirahat pukul 12.00 – 12.30
  
19
b.   Karyawan Produksi
Untuk pekerja yang memiliki tugas berhubungan langsung dengan proses
produksi
PT
Arnott’s
Indonesia
menetapkan
untuk
membagi
dalam
tiga
kelompok
jam
kerja
(shift)
secara
bergantian
dalam setiap
minggunya,
adapun waktunya adalah sebagai berikut :
Shift 1 : Pukul 06.30 – 15.00 dengan waktu istirahat 30 menit
Shift 2 : Pukul 15.00 – 22.30 dengan waktu istirahat 30 menit
Shift 3 : Pukul 22.30 – 06.30 dengan waktu istirahat 30 menit
Dalam setiap
minggunya
terdapat
lima
hari
kerja,
yaitu
mulai
hari
Senin
sampai  dengan 
hari 
Jum’at, 
kecuali 
pada 
hari 
libur 
nasional  dan 
hari 
libur
perusahaan
yang sudah ditetapkan oleh PT Arnott’s Indonesia dan dengan
jumlah
jam kerja dalam satu minggu adalah 40 jam. Disamping waktu yang telah ditetapkan
PT Arnott’s Indonesia juga memberikan fasilitas berupa jaminan sosial dan
kesejahteraan karyawan, dimana jaminan sosial dan kesejahteraan karyawan tersebut
diberikan dalam bentuk :
a.   Sistem  pengupahan 
yang  diatur 
menurut  peraturan  Pemerintah  yang
berlaku.
b.   Jamsostek (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) berupa :
1.   Jaminan kecelakaan kerja.
2.   Jeminan kematian.
3.   Jaminan hari tua.
4.   Jaminan pemeliharaan kesehatan yang meliputi :
-
Pemeriksaan kesehatan pada dokter.
  
20
-
Perawatan di rumah sakit.
-
Biaya bersalin istri pekerja.
-
Keluarga Berencana (KB)
c.   Alat kerja berupa pakaian kerja yang diberikan oleh perusahaan.
d.   Peralatan keselamatan kerja seperti kacamata las, sarung tangan kerja dan
topi yang selalu tersedia bagi karyawan yang memerlukan.
e.   Tunjangan Hari Raya (THR).
f.  
Tunjangan biaya transportasi.
g.   Koperasi karyawan.
h.   Tempat peribadatan.
i.
Sarana olahraga
2.5 Occational Health & Safety (OH & S) Perusahaan
Occational  Health
&  Safety
merupakan  kesehatan  dan  keselamatan  kerja
yang berhubungan dengan peralatan, tempat kerja, lingkungan dan cara-cara
melakukan pekerjaan, sehingga dengan adanya Occational Health & Safety
ini PT
Arnott’s Indonesia mengharapkan adanya
hubungan
timbal
balik antara seluruh
pekerjanya dengan kesehatan. Occational Health & Safety yang telah ditetapkan oleh
PT Arnott’s Indonesia bertujuan untuk memelihara 
dan menjaga jiwa serta raga
seluruh karyawan, karena dengan bekerja secara aman sesuai dengan instruksi dan
aturan kerja yang disediakan, itu berarti seluruh karyawan dan manajemen telah
memelihara jiwa dan raga sesuai dengan
harapan
dari
pihak
perusahaan
dengan
pemberlakuan  Occational Health & Safety.  Ada  beberapa  manfaat  yang  dapat
  
21
dihasilkan  dengan  adanya  Occational Health & Safety ini,  diantaranya  adalah
sebagai berikut :
1.   Meningkatkan moral kerja.
2.   Meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
3.
Menurunkan
angka
absen
atau
hilangnya
jam kerja
akibat
sakit
atau
kecelakaan kerja.
4.   Menurunkan angka kecelakaan.
5.   Meningkatkan keselamatan kerja.
Untuk dapat merealisasikan manfaat tersebut ada beberapa yang prinsip kerja
yang harus diterapkan oleh setiap pekerja dan seluruh orang
yang berada di dalam
PT Arnott’s Indonesia. Prinsip kerja tersebut diantaranya :
1.   Selalu ikuti petunjuk dan rambu-rambu yang ada di area kerja anda.
2.   Pastikan anda telah mengetahui cara kerja dari alat kerja.
3.   Pastikan bahwa anda telah siap melakukan pekerjaan, bila perlu lakukan
pemanasan.
4.   Terapkan   cara   mengangkat   dan   memindahkan   barang   yang   benar
(material handling).
5.   Jangan mengangkat sendiri beban yang melebihi 40% berat badan anda.
6.   Jangan pernah melakukan tindakan “jalan pintas” karena keamanan anda
akan terancam, seperti mengkanibal sensor pada guardian
masin dan lift
barang.
7.   Jagalah selalu kebersihan tempat kerja anda.
8.   Janganmenggunakan lift barang sebagai alat angkut orang.
  
22
9.   Gunakan selalu alat pelindung kerja sesuai ketentuan di tempat kerja.
10.  Stop, apakah anda teleh memakai peralatan keamanan dengan benar?.
11. Laporkan kecelakaan kerja sekecil apapun.
12. Gunakan alat bantu untuk memindahkan barang yang berat.
13. Jangan  mengendarai  forklift bila  belum  memiliki  SIO  atau  mengikuti
pelathan.
14. Jangan menumpang pada forklift atau hand pallet.
2.6 Kondisi Bisnis Perusahaan
Saat ini persaingan antar perusahaan sangat beragam di berbagai industri, dan
Michael
Porter mengidentifikasi
bahwa
menurutnya
ada
lima
kekuatan
yang
menentukan daya
tarik laba
jangka panjang intrinsik dari suatu pasar atau segmen
pasar. Dan pendekatan inilah yang banyak digunakan utuk mengembangkan strategi
oleh banyak industri. Menurut Porter, sifat persaingan dalam suatu industri dapat
dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan. Dimana lima kekuatan tersebut adalah
pesaing industri, pendatang baru potensial, barang substitusi, kekuatan pembeli dan
yang terakhir kekuatan pemasok. Kelima faktor tersebut dapat digambarkan pada
gambar berikut dibawah ini.
  
23
Pendatang Baru
Potensial
Ancaman
Kekuatan Tawar
Pemasok
Pembeli
Pesaing
Kekuatan Tawar
Ancaman
Substitusi
1.   Ancaman persaingan industri yang ketat
Kekuatan
ini
paling
berpengaruh jika
dibandingkan
dengan
empat
kekuatan lainnya. Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat
berhasil hanya jika strategi itu memiliki keunggulan kompettitif (competitive
advantage)
dibandingkan
dengan
strategi
yang dijalankan perusahaan
pesaingnya. Perubahan strategi di sebuah perusahaan dapat diimbangi dengan
balasan,
seperti
menurunkan
harga,
meningkatkan
mutu,
menambah
fitur,
  
24
menyediakan pelayanan, memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan
Suatu
segmen akan
menjadi tidak menarik di dalam segmen
tersebut
telah memiliki pesaing yang banyak, kuat dan agresif. Segmen yang ada
bahkan menjadi lebih tidak menarik jika pada segmen tersebut stabil dan
menurun, penambahan kapasitas pabrik dalam jumlah besar, biaya tetap
tinggi,
penghalang  untuk  keluar  besar,  atau  jika  pesaing
memiliki
kepentingan yang besar untuk tinggal di dalam segmen tersebut. Kondisi ini
akan menyebabkan sering terjadinya perang
harga, perang iklan, dan
pengenalan   produk   baru,   sehingga   akan   menjadi   sangat   mahal   bagi
perusahaan untuk bersaing.
Saat ini, persaingan  
di dalam industri makanan ringan dapat
dikategorikan sangat ketat, dimana banyak produsen yang bermain di dalam
industri
ini,
sebut
saja selain
PT
Arnott’s
Indonesia
masih
ada
nama-nama
besar
seperti
Danone,
Mayora,
Garuda
Food,
Indofood,
dan
masih
banyak
lagi termasuk pesaing-pesaing kecil yang memproduksi Yan-yan dan lain
sebagainya.
2.   Ancaman pendatang baru
Daya tarik dari sebuah segmen
berbeda-beda menurut tingkat
pengahalang untuk masuk dan keluarnya. Segemen yang paling menarik
adalah segmen
yang
memiliki
tingkat penghalang
untuk
masuk
yang tinggi
dan tingkat pengahalang untuk keluar yang rendah. Sedikit perusahaan baru
yang dapat
memasuki
industri, dan perusahaan yang
memiliki
kinerja
yang
buruk dapat dengan mudah keluar. Jika penghalang untuk masuk dan
penghalang
untuk
keluar
tinggi,
potensi
laba
memang akan tinggi,
namun
  
25
perusahaan memiliki resiko yang lebih besar karena dengan kondisi demikian
perusahaan
yang
memiliki
kinerja
buruk
harus tetap
tinggal
dan
berjuang
keras disana.
Jika
penghalang
untuk
masuk
dan
keluar rendah, perusahaan dapat
dengan
mudah
masuk
dan
keluar
dari industri, serta tingkat pengembalian
investasinya relatif stabil bahakan tergolong rendah. Kasus yang terburuk
adalah  jika  ada  sebuah  segmen  yang  memiliki  karakteristik  penghalang
masuk yang rendah dan tingkat penghalang untuk keluar tinggi. Dalam
kondisi ini perusahaan-perusahaan akan masuk dalam situasi yang
menguntungkan akan tetapi sulit untuk keluar pada saat menghadapi situasi
yang buruk. Akibatnya adalah terjadinya kelebihan kapasitas yang kronis dan
penurunan pendapatan bagi semua pihak.
3.   Ancaman produk substitusi (pengganti)
Suatu
segmen
akan menjadi
tidak menarik
jika
terdapat
barang
substitusi atau potensial dari suatu produk. Produk substitusi akan membatasi
harga dan laba yang yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan dari
sebuah segmen tertentu. Perusahaan harus mengamati
secara dekat
kecenderungan
harga
dari produk
pengganti.
Jika kemajuan teknologi atau
persaingan meningkat di industri barang pengganti tersebut, maka harga dan
laba dalam segmen tersebut mungkin akan menurun.
4.   Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar pembeli
Suatu
segmen
akan
menjadi
tidak
menarik
bagi
sebuah
perusahaan
jika  pembeli  memiliki  kekutan  posisi  tawar  menawar  (bargaining
power)yang
tinggi atau
semakin
meningkat.
Pembeli
akan berusaha
untuk
  
26
memaksa harga dari sebuah produk diturunkan, meminta mutu yang lebih
baik,
menuntut
peningkatan
dalam pelayanan,
serta
membuat
para
pesaing
akan saling beradu, yang aman semua itu akan menjadi beban bagi
profitabilitas penjual.
Kekuatan posisi tawar menawar para pembeli akan berkembang jika
mereka menjadi lebih terkonsentrasi atau terorganisasi, produk tersebut
merupakan bagian yang signifikan dari biaya pembeli, produk tersebut tidak
terdeferensiasi, biaya perpindahan ke pemasok/ produk lain rendah, pembeli
peka
terhadap
harga
karena
laba yang
rendah,
atau
jika
pembeli
dapat
melakukan integrasi ke hulu.
Untuk melindungi diri mereka, penjual dapat memilih pembeli yang
memiliki kekuatan posisi tawar yang paling rendah atau yang sulit mengganti
pemasok. 
Pertahanan 
yang 
lebih 
baik 
adalah  dengan 
mengembangkan
tawaran unggul yang tidak dapat ditolak oleh pembeli yang kuat.
5.   Ancaman peningkatan kekuatan posisi tawar menawar pemasok.
Kakuatan
yang
terakhir
dalam analisa
lima
kekuatan
porter
adalah
ancaman  kekuatan  posisi  tawar  pemasok,  dimana  suatu  segemen  akan
menjadi tidak menarik jika para pemasok perusahaan mampu menaikkan
harga atau mengurangi kuantitas yang mereka pasok. Pemasok cenderung
menjadi kuat
jika
mereka
terkonsentrasi atau terorganisasi,
terdapat
sedikit
barang substitusi, produk yang dipasok adalah produk masukan yang penting,
biaya berpindah pemasok tinggi, dan jika pemasok dapat melakukan integrasi
ke hilir.
  
27
2.7 Bvksbvjksbkasbvjbkj
2.8 Vlsbvlsbobjsdfbvobofs
2.9