![]() 13
Berdasarkan teori,
zat
cair
akan
mengembang apabila dipanaskan.
Aliran
zat-
zat
cair
tersebut juga
akan
menjadi lebih
rendah
dari
pada
air
dengan temperatur
rendah dan
menyebabkan air
yang bertemperatur lebih
tinggi bergerak kepermukan
sehingga
air
yang
temperatur
rendah
akan
turun
menggantikan tempat
air
yang
bertemperatur
lebih
tinggi.
Proses
ini
akan
terus
berlansung dan
akan
menghasilkan satu siklus yang dikenal sebagai proses konveksi.
Dari sudut pandang
teknik,
koefisien
perpindahan
panas
di definisikan
untuk
melambangkan perpindahan
panas
antara
zat
padat
dan
zat
cair,
dimana ?t
melambangkan perbedaan temperatur.
Q = hc . ?t
(2.2)
Koefisien
perpindahan
panas
(
tergantung
dari
bentuk
geometri,
zat
cair,
temperatur, percepatan dan berbagai karakter sistem
yang
terjadi secara konveksi.
Satuan untuk koefisien perpindahan panas adalah kcal/m².h.°C .
hc = h
n
+
h
f
=5,2 + 3,2 v
(2.3)
c.
Heat Source (Sumber Panas)
Sumber
panas
melambangkan jumlah
dari
panas
yang
dihasilkan
oleh
proses
hidrasi
pada
mass
concrete.
Turunan
persamaan untuk
kenaikan
adiabatik
temperatur dan
penjumlahan jenis
panas dan
kepadatan beton
menghasilkan panas
internal generation.
Kondisi adiabatik
dapat
didefenisikan sebagai
kejadian tanpa
kehilangan atau
pertambahan panas yanag di kenal sebagai isothermal.
|