12
1. Pola
stasioner,
yakni
bila
data
berfluktuasi
sekitar
mean
yang
konstan
(stasioner dalam data).
2. Pola musiman akan terjadi jika data dipengaruhi oleh faktor musim. Musim
di sini dapat berupa waktu setengah tahunan, seperempat tahunan,
mingguan atau bahkan harian.
3. Pola data siklik (periodik), hampir sama dengan pola musiman. Pada pola
musiman panjang
interval dari suatu
musim sampai
musim itu
lagi adalah
konstan dan pergantian pola data berjalan secara berulang. Sedangkan
pada pola siklik, pengulangan pola data tidak konstan baik dalam panjang
intervalnya maupun dalam harganya.
4.
Pola
trend, variasi
data
dari
suatu
waktu
ke waktu
lainnya
memiliki
kecenderungan (trend) naik atau turun.
Jika
terdapat
deret
data
yang
mencakup
kombinasi
dari
pola-pola
data
tersebut, maka metode peramalan yang dapat membedakan setiap pola harus
digunakan bila diinginkan adanya pemisahan komponen pola tersebut.
Data
temperatur
termasuk
dalam pola
data
musiman.
Apabila
pola
tersebut
konsisten,
maka
koefisien
autokorelasi
dengan time
delay
24
jam
akan
mempunyai
nilai
positif
yang
tinggi
yang
memperlihatkan
adanya
pengaruh
musiman.
Ciri
periodik
musiman
dapat
dilihat
secara
nyata
dari
kenyataan
bahwa
?
k
>
?
2
k
>
?
4
k
dan ketiganya nyata berbeda dari nol jika k adalah variabel
setelahnya.
|