51
Ukuran
ini
seringkali
dipakai
untuk
menentukan peluang
terjadinya
cacat
pada
produk
yang
diproduksi dalam
satu
juta
peluang.
3. Sigma Level
Ukuran
Sigma
atau
level
sigma
adalah
variabel paling
penting
dalam
metode
Six
Sigma,
karena
variabel ini
mengindikasikan
variabilitas proses
dan
sampai
pada
level
berapa
sigma
proses
dikelola.
Ukuran
ini
juga
mengindikasikan apakah
proses
saat
ini
sudah efisien dan berkualitas atau belum.
Untuk
mendapatkan skor
sigma
hal
yang
dilakukan
adalah
kita
harus
mengetahui DPMO
terlebih
dahulu
dari
hasil
tersebut
dapat
kita
konversikan menjadi
skor
sigma
melalui
tabel konversi
sigma
yang ada pada lampiran.
4. Menghitung COPQ
Konsekuensi
dari
suatu
produk
jadi
yang
mempunyai kualitas
rendah
adalah
perusahaan
harus
rela
kehilangan
keuntungan.
Untuk
mereduksi
kehilangan
keuntungan ini,
maka
perusahaan
dapat
menjalankan
proyek
Six
Sigma.
Semakin
tingginya
tingkat
sigma
yang
dicapai, maka
tingkat
defect
dan
tingkat COPQnya
dapat menjadi rendah.
2.1.5.3 Analyze
Tahap Analyze
merupakan langkah operasional ketiga dalam program
peningkatan kualitas Six Sigma. Pada tahap
ini kita perlu
melakukan beberapa
hal
berikut
ini
:
(1)
Mengidentifikasi jenis-jenis
cacat
yang
terjadi
dan
membuat
prioritas
cacat
mana
yang
memiliki
kontribusi dominan
terhadap
menurunnya kualitas produk
secara keseluruhan. Pada tahap
ini alat
yang kita
gunakan adalah diagram pareto. (2)
Menginventarisasi
dan
menganalisa
|