15
kepercayaan, agama,
aturan
adat,
dan
sebagainya.
Aspek
ini
bersifat
personal,
kualitatif dan tidak terukur secara kuantitatif. Sementara di
lain pihak,
kenyamanan
fisik
lebih
bersifat
universal dan
dapat
dikuatifisir.
Kenyaman
fisik
terdiri atas
:
kenyamanan penglihatan (visual comfort), kenyamanan ruang (spatial
comfort),
kenyamanan pendengaran (audial
comfort),
dan
kenyamanan
suhu
(thermal comfort).
Dari keempat
macam kenyamanan fisik
tersebut, kenyamanan
suhu
lah
yang paling dominan
berpengaruh pada
perancangan bangunan di
iklim
tropis
basah. Kenyamanan
suhu dipengaruhi oleh
empat
faktor
iklim
yakni
:
suhu
udara, suhu radiasi, kelembaban dan
kecepatan angin, serta
dua
faktor
individual,
yakni jenis aktifitas (yang berkaitan dengan tingkat
metabolisme tubuh) serta jenis
pakaian yang dikenakan oleh seseorang.
Menurut
hasil penelitian Karyono di
Jakarta, bahwa kondisi
nyaman
untuk
manusia di daerah tropis basah adalah, yakni :
-
Suhu nyaman antara 24
0C
-
30
0C
-
Kecepatan angin antara 0.6 m/s 1.5 m/s
-
Kelembaban sekitar 50
%
-
70 %
(manusia akan
nyaman
tanpa
merasa
kulitnya terlalu kering atau basah).
Strategi Pencapaian Suhu Nyaman pada Arsitektur Tropis
Berdasarkan Artikel : Kenyamanan Suhu dalam Arsitektur Tropis oleh Tri H.
Karyono 1999
Masalah
yang
harus dipecahkan pada
iklim tropis sebagaimana
halnya
Indonesia adalah bagaimana menciptakan suhu udara ruang agar berada di bawah
|