Sedangkan
menurut
Davis
sebagaimana
dikutip
oleh
Amirullah
dan
Budiyono
(2004,
p.245) kepemimpinan
adalah
kemampuan
untuk membujuk
orang lain dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan
secara antusias.
Dari pengertian
kepemimpinan
di atas dapat disimpulkan
bahwa
kepemimpinan
merupakan
kemampuan
lebih
yang
dimiliki
oleh
seseorang
(baik
dalam
organisasi
atau
tidak)
untuk mempengaruhi
dan membujuk orang-orang
yang ada dalam lingkungannya,
agar
mereka bersedia bekerja untuk mencapai
tujuan yang diinginkan.
Dalam buku Kartini Kartono (2006, pp.38-39) pemimpin mempunyai bermacam-
macam pengertian.
Beberapa definisi tersebut antara lain:
1. Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki
kecakapan
dan kelebihan,
khususnya
di
satu
bidang,
sehingga
mampu
mempengaruhi
orang
lain
untuk
bersama-sama
melakukan
aktivitas-aktivitas
tertentu,
demi
pencapaian
satu atau
beberapa
tujuan.
Jadi,
pemimpin
itu
ialah seorang
yang memiliki
satu
atau
beberapa
kelebihan
sebagai
predisposisi
(bakat
yang dibawa
sejak
lahir)
dan
merupakan
kebutuhan
dari
satu
situasi zaman
sehingga
mempunyai
kekuasaan
dan
kewibawaan
untuk mengarahkan
dan membimbing
bawahan.
2. Menurut
Henry
Pratt
Fairchild
yang
dikutip
oleh
Kartini
Kartono
(2006,
p.38)
menyatakan
bahwa
pemimpin
dalam
arti
luas
ialah
seorang
yang
memimpin
dengan
jalan
memprakasai
tingkah
laku sosial dengan
mengatur,
mengarahkan,
mengorganisasikan
atau
mengontrol
usaha/upaya
orang
lain atau
melalui
prestise,
kekuasaan
atau posisi.
Dalam arti sempit,
pemimpin
ialah seorang yang
membimbing,
memimpin
dengan
bantuan
kualitas persuasifnya,
dan
akseptansi/penerimaan secara sukarela
oleh para pengikutnya.
|