28
2.
Memungkinkan adanya shortcut. Bagi pengguna yang sudah mahir dalam
menggunakan
sistem,
pengguna
membutuhkan
suatu
interaksi
yang
lebih
singkat, yang dapat diperoleh dengan shortcut.
3.
Umpan
balik
(feedback)
yang
informatif. Untuk
setiap
aksi
yang
dilakukan
pengguna
terhadap
sistem,
sistem
harus
memiliki
umpan
balik
yang
sopan
dan
jelas.
4. Membuat dialog
untuk
menghasilkan keadaan akhir. Urutan-urutan aksi
diatur ke dalam grup-grup dengan bagian awal, tengah dan akhir. Feedback pada
saat akhir dari grup aksi tersebut harus dapat memuaskan pengguna.
5. Menyediakan pencegahan kesalahan (error)
dan penanganan kesalahan
yang
sederhana.
Sedapat
mungkin,
sistem dibuat
agar
pengguna
tidak
dapat
membuat
kesalahan.
Jika
pengguna
membuat
kesalahan,
sistem harus
dapat
mendeteksinya dan memberikan instruksi
yang sederhana dan
membangun
untuk
perbaikan.
6. Mengizinkan
pembalikan
aksi.
Sedapat
mungkin
semua
aksi
dapat
dibalik.
Fitur
ini
mengurangi kekhawatiran karena pengguna tahu bahwa kesalahan dapat
diabaikan.
Bagian
pembalikan
ini
dapat
berupa
aksi
tunggal,
data
entry
atau
suatu grup aksi yang lengkap.
7.
Locus of Control. Pengguna yang sudah berpengalaman menginginkan suatu
perasaan
bahwa
mereka
menguasai
sistem dan
sistem harus
merespon
semua
keinginan mereka.
8. Mengurangi
beban
ingatan
jangka
pendek. Terbatasnya kemampuan
manusia
untuk
ingatan
jangka
pendek
membutuhkan
perhatian
yang
cukup.
Untuk
|