8
pemabangunan
tungku
produksi
ketiganya
yaitu
dengan
menggunakan
teknologi
float
gas sementara itu AMFG menutup tungku keduanya pada tahun 1983.
Pada tahun 1985, bekerjasama dengan PT Purnomo Sejati Industrial di Surabaya,
AMFG
mulai
membangun
pabrik
di
Sidoarjo dengan memulai konstruksi tungku
produksi
keempat
serta
mulai
memperkenalkan
laminated
safety
glass.
Setahun
kemudian jenis produksi mulai bertambah dengan dipernalkannya produksi cermin.
Tahun 1987 pabrik Sidoarjo mulai beroperasi. Dan empat tahun kemudian, tahun 1991,
PT
Purnomo
Sejati
Industrial
(pabrik
kaca
Sidoarjo),
PT
Asahimas
Jaya
Safety
Glass
Co. Ltd. (pabrik kaca pengaman), dan PT Danta Prima (pabrik kaca cermin) melakukan
merger dengan AMFG, hal ini menambah kuatnya AMFG sebagai pemain dalam
industri manufaktur kaca di Indonesia.
Dengan
semakin
pesatnya
pertumbuhan
industri
kaca,
AMFG
membangun
tungku produksi kelima di Jakarta tahun 1990 untuk mengimbangi permintaan pasar dan
mulai beroperasi tahun 1993, namun tungku pertama AMFG mulai tidak dioperasikan
lagi sejak tahun 1994. Sedangkan pabrik Sidoarjo menambah sebuah tungku produksi
(tungku AMFG keenam)
tahun 1996 dan
mulai beroperasi
tahun 1997. Pada
tahun
yang
sama AMFG membuka pabrik baru Di Cikampek yang dikhususkan untuk lini produksi
safety glass dan mulai beroperasi tahun 1999. Dan pada tahun 2003, pabrik di Cikampek
mulai digunakan untuk memproduksi automotive glass.
Untuk
lebih
memantapkan
strategi
AMFG
dalam bersaing
di
dunia
industri,
proses prduksi dan manajemen yang dilakukan perusahaan telah mengikuti standar
nasional
dan internasional
yang
ada. Hal
ini
dibuktikan
dengan
AMFG
telah
mendapat
beberapa
akreditasi
standar
industri
yang berlaku,
antara
lain,
QS
9000,
ISO
9002,
dan
ISO 14001 untuk manajemen lingkungan pabrikasi automotive glass.
|