Home Start Back Next End
  
21
Suhu
udara
malam rata-rata
Jakarta
adalah
23
o
C, sehingga
dalam
rangka
penghematan
energi
dalam bangunan
potensi
ini
dapat
dimanfaatkan
dengan
cara
mengalirkan angin yang bersuhu rendah tersebut melalui dinding (yang dibuat
rangkap-berongga) serta lantai (berongga, dengan raised floor).
II.2.6 Pertimbangan Bangunan Untuk Penghematan Energi
Berdasarkan buku “Arsitektur Sadar Energi”,
terdapat
beberapa
hal
yang
menjadi
pertimbangan yang harus diperhatikan untuk membangun bangunan hemat energy, antara
lain:
 
Lokasi Daerah
• 
Ketinggian,
tinggi
rendah
lokasi
akan
mempengaruhi
arus
angin
dan
suhu.
Udara  di  lokasi  yang  tinggi,  seperti  di  pegunungan  akan  lebih  sejuk
daripada di dataran rendah. Untuk daerah beriklim panas
lembab, kesejukan
akan mengurangi energi yang seharusnya dialokasikan untuk AC.
Lingkungan, lingkungan dapat mengandung potensi energi yang dapat
dimanfaatkan
sebagai
sumber
energi terbarui. Lingkungan
mungkin
juga
menyediakan bahan bangunan gratis seperti kayu, batu, dan tanah liat. Perlu
diperhatikan
lingkungan  
kota  
padat  
dengan  
bangunan  
tinggi  
akan
memberikan 
pembayangan 
terhadap 
matahari 
dan 
menghalangi 
aliran
angin.
 
Lahan
Dimensi, 
lahan 
luas  akan 
memberikan  keleluasaan 
untuk 
menempatkan
bangunan
di
tengah
sehingga
semua
sisi
memperoleh
akses
langsung
ke
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter