Home Start Back Next End
  
24
energi per kapita dan nasional dapat ditekan jika secara nasional bangunan
dirancang dengan konsep hemat energi.
Menurut
Derek
Taylor
dalam buku
sustainable
Housing
:
principle
&
Practice , Perancangan bangunan hemat energi dapat dilakukan dengan dua
cara: secara pasif dan aktif.
Perancangan pasif
merupakan cara penghematan energi melalui pemanfaatan energi matahari
secara pasif, yaitu tanpa mengonversikan energi matahari menjadi energi
listrik.
Rancangan
pasif
lebih
mengandalkan kemampuan arsitek
bagaimana
rancangan bangunan dengan sendirinya mampu “mengantisipasi”
permasalahan iklim luar.
Perancangan pasif di wilayah tropis
basah seperti Indonesia umumnya
dilakukan untuk mengupayakan bagaimana pemanasan bangunan karena
radiasi matahari dapat dicegah,
tanpa harus mengorbankan kebutuhan
penerangan alami. Sinar matahari yang terdiri atas cahaya dan panas hanya
akan dimanfaatkan komponen cahayanya dan menepis panasnya.
Strategi
perancangan
bangunan
secara pasif di Indonesia
bisa
dijumpai
terutama
pada
bangunan
lama karya
Silaban: Masjid Istiqal dan Bank
Indonesia; karya
Sujudi:
Kedutaan
Prancis
di
Jakarta
dan
Gedung
Departemen  Pendidikan  Nasional  Pusat;  serta  sebagian  besar  bangunan
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter