BAB 2
DATA dan ANALISA
2.1 Data dan Literatur
Data
dan
informasi
yang
mendukung
Tugas
Akhir
ini
dicapai
degan
3
pendekatan, antara lain:
Wawancara
langsung
dengan
Mr.
Patrice
selaku
koodinator
program
sekolah
ESMOD, wawancara lulusan dan survey ke sekolah ESMOD.
Survey Online
Literatur :
-
Cat Walk/ Fashion Show
Sebuah
acara
yang
diadakan
oleh
seorang
desainer
fashion untuk
memperlihatkan karya-karya desain pakaian mereka. Pada beberapa tipe
fashion show,
para
model
berjalan
diatas
panggung
untuk
memamerkan
pakaian yang dikenakan mereka yang dirancang oleh desainer. (Wikipedia)
-
Promosi
Merupakan
salah
satu
unsur
dalam paduan
pemasaran
berupa
komunikasi
yang
bersifat
informatif
dan
persuasif.
(Metode
Perancangan
Komunikasi
Visual Periklanan)
4
|
5
2.2 Hasil Survey Lapangan
Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan untuk melakukan survey langsung
di sekolah ESMOD dengan Mr. Patrice selaku Koordinator Program Akademis sekolah
ESMOD adalah sebagai berikut:
Menurut Mr. Patrice visi dari sekolah ESMOD ini adalah mengembangkan Indonesia
dibidang
fashion, karena ada beberapa
hal
yang
belum cukup
dikembangkan dengan
benar, sedangkan misinya yaitu agar semua orang dapat sukses didunia professional dan
membuat rasa ingin tahu orang-orang Indonesia lebih besar lagi dan lebih tertarik pada
dunia fashion. ESMOD juga memiliki banyak kelebihan, seperti misalnya sekolah
ESMOD
yang
merupakan
sekolah
Internasional
yang
memiliki
program-program
sekolah dari Paris dimana setiap program
disetiap cabang sekolah
ESMOD di seluruh
dunia semuanya memiliki kesamaan sehingga siswa sekolah
ESMOD dapat berpindah-
pindah kesekolah ESMOD ditempat-tempat lainnya diluar Indonesia yang bertujuan agar
setiap
siswa-siswa
sekolah
ESMOD
dapat
mengenal
dan
menemukan suatu perbedaan
budaya.
Selain
daripada
itu, calon siswa
sekolah
ESMOD
juga
bisa
memilih
untuk
mengambil program-program di sekolah ESMOD yang dibagi menjadi program 1 tahun
dan program 3 tahun, bila calon siswa memilih untuk mengambil program 1 tahun maka
setelah 1 tahun lulus siswa tersebut akan diberikan sertifikat Internasional dan untuk
calon siswa yang mengambil program 3 tahun akan diberikan D3 Internasional.
Siswa
yang ingin melanjutkan sekolah untuk mendapatkan gelar S1 dapat melanjutkan sekolah
ke beberapa negara seperti di Singapore (Rafles Design School), Dubai dan Moscow
selama 1 tahun. Kegiatan di sekolah ESMOD ini sangat banyak seperti membuat
|
6
ilustrasi rancangan desain, membuat pola, belajar menjahit pakaian dan lain sebagainya.
Kurikulum yang diajarkan untuk para siswa sekolah ESMOD juga terus dikembangkan.
Seperti
misalnya
para
siswa
diajarkan
menggambar
tubuh
manusia, mewarnai
kulit
manusia, para siswa juga belajar membuat pakaian, kemudian para siswa juga diajarkan
membuat portfolio untuk
kerja,
dan tentunya
siswa-siswa
sekolah
ESMOD
juga
diajarkan
marketing
dikarenakan marketing
sangat penting
untuk
memulai suatu bisnis
di dunia nyata sedangkan desain adalah sebuah impian setiap orang. Selain itu sekolah
ESMOD
juga bekerja sama dengan banyak perusahaan agar program-program sekolah
ESMOD lebih dikenal dan terlihat oleh dunia luar. Kebanyakan guru yang mengajar
disekolah
ESMOD berasal
dari
Indonesia, dimana
semua
guru juga
belajar
disekolah
ESMOD, selain itu juga terdapat 2 guru asal Paris yang mengajar disekolah ESMOD ini.
Di sekolah ESMOD ini para siswa kebanyakan berasal dari seluruh daerah di Indonesia
tetapi ada juga yang berasal dari luar Indonesia misalnya dari Filipina. Sedangkan rata-
rata siswa sekolah ESMOD pertahunnya sekitar
150
orang dan 20
orang
untuk setiap
kelas. Sekolah ESMOD
juga selalu memamerkan karya-karya siswa mereka. Biasanya
karya-karya siswa-siswa sekolah ESMOD dipamerkan di mall-mall yang berupa display
atau pada sebuah fashion show. Pameran karya-karya siswa sekolah ESMOD juga dibagi
menjadi 2
macam
yaitu sebuah pameran
untuk siswa yang
masih sekolah di
ESMOD,
sedangkan untuk alumni atau lulusan
hanya dibuatkan video presentasi. Sekolah
ESMOD juga bekerjasama dengan banyak perusahaan seperti LEAJEANS, SURF
SINGAPORE, YKK oleh karena itu siswa-siswa lulusan sekolah ESMOD sangat mudah
mencari
pekerjaan
karena
sebagian
besar para
siswa
bekerja
langsung
dibeberapa
perusahaan yang telah bekerja sama dengan sekolah ESMOD, sedangkan sebagian
|
7
lainnya siswa lulusan sekolah ESMOD ada yang mendirikan rumah mode dengan brand
dan
logo sendiri, ada juga
yang
menjadi desainer kostum untuk penyanyi dan ada juga
yang menjadi fashion editor di berbagai redaksi majalah maupun televisi.
Menurut
Mr.
Patrice setiap
tahun
pada bulan
Juni
sekolah
ESMOD
ini selalu
mengadakan event fashion show yang besar. Tempatnya tidak menentu, pernah di
Menara
Emporium Kuningan,
Balai
Kartini
maupun
Bapindo Plaza.
Sedangkan
pada
setiap tanggal 25 November sekolah ESMOD juga
selalu mengadakan pesta kostum
dimana setiap siswa-siswa sekolah ESMOD selalu menciptakan kostum mereka masing-
masing.
Tujuan
utama
sekolah
ESMOD
ini
mengadakan event adalah
untuk
mempromosikan sekolah ESMOD, memperlihatkan kepada orang banyak semua
kemampuan para siswa sekolah ESMOD dan
memberikan kesempatan kepada orang-
orang untuk mau bekerja sama dengan sekolah ESMOD ditahun-tahun berikutnya.
Disetiap eventnya selalu dihadiri oleh siswa-siswa ataupun alumni dari sekolah ESMOD
dan
masyarakat
umum,
khususnya
yang
tertarik dan
menyukai dunia fashion.
Dalam
setiap kali mengadakan event Mr. Patrice selalu mengalami kendala seperti pemilihan
untuk konsep event dan desain untuk promosi event, pemilihan lokasi yang tepat untuk
event, dan mencari sponsor untuk mendukung berlangsungnya event.
Adapun
harapan dan
rencana yang dimiliki sekolah ESMOD
yang dikatakan oleh Mr.
Patrice untuk setahun kedepan yaitu sekolah ESMOD akan mengembangkan pakaian
jeans dikarenakan kebanyakan orang selalu menggunakan jeans pada kehidupan sehari-
harinya, dan juga sekolah ESMOD akan mengembangkan kemampuan para siswa
mereka dibidang komputer dalam membuat pola.
|
8
2.3 Hasil Wawancara Lulusan
Adapun hasil wawancara kepada Rinindita sebagai seorang fashion desainer
muda alumni sekolah ESMOD adalah sebagai berikut:
1. Menurut Anda apa itu fashion, perlukah fashion untuk setiap orang?
Dita : Menurut saya fashion merupakan sebuah lifestyle, kebiasaan, salah satu cara setiap
orang untuk berekspresi. Fashion sangat perlu untuk setiap orang, karena fashion dapat
membuat orang
lebih percaya kepada kita,
menambah image orang kepada kita,
membuat orang kagum kepada kita.
2. Menurut Anda apakah fashion merupakan suatu pendidikan, mengapa?
Dita
:
Ya,
fashion
merupakan
suatu pendidikan tetapi
hanya
untuk
kalangan
tertentu
yang
suka
akan
penampilan
karena fashion
merupakan
gaya
seseorang
dalam
berpenampilan,
tetapi
sayangnya
orang-orang Indonesia masih belum terlalu peduli
dengan
fashion, kebanyakan orang Indonesia lebih mementingkan masalah ekonomi,
hukum maupun politik.
3. Apakah Anda seorang desainer muda yang sudah memiliki rumah mode sendiri?
Dita : Ya, saya telah memiliki rumah mode sendiri.
4. Apa latar belakang Anda mendirikan rumah mode tersebut?
Dita
:
Karena
menurut
saya
dunia
fashion
Indonesia
belum berkembang,
yang
berkembang
hanya desainernya
saja.
Dari
segi
pasar,
kebanyakan
hanya
ada pakaian
|
9
busana malam, oleh karena itu saya mendirikan rumah mode dengan bermacam-macam
desain yang penuh warna yang tidak hanya untuk dipakai pada malam hari.
5. Apa tujuan utama Anda mendirikan rumah mode?
Dita : untuk membuat
fashion
Indonesia
berkembang,
memotivasikan
para
desainer
muda untuk lebih tampil dimasyarakat serta mengenalkan kepada masyarakat agar lebih
tahu.
6. Apa visi dan misi rumah mode Anda untuk kedepan?
Dita
:
visi
saya
yaitu
untuk
memperkaya
kenangan
masa
kecil
dan
mengembalikan
semua perasaan masa kecil di masa dewasa. Sedangkan misi saya yaitu menjadi salah
satu
brand
fashion yang
memiliki style dan karakteristik
yang kuat serta
memperkenalkan gaya-gaya baru kepada pasar Indonesia.
7. Darimana inspirasi untuk membuat suatu desain didapat?
Dita : Dari trend sekarang, dari selera pasar Indonesia, dari trend masa depan, dan trend
musim selanjutnya.
8. Apa konsep rancangan desain Anda?
Dita
:
Konsep desain
untuk rancangan saya yaitu bergaya anak-anak yang didapat dari
tujuan dan visi misi saya mendirikan rumah mode.
9. Bagaimana penggunaan warna pada rancangan desain Anda?
|
![]() 10
Dita
:
Terkadang
saya
hanya
menggunakan
warna
hitam
dan
putih
pada
rancangan
desain saya karena kombinasi kedua warna tersebut paling
laku dipasaran. Tetapi saya
juga menggunakan banyak warna sampai warna pastel. Semua kesan yang sering saya
tampilkan adalah lucu, ceria, bermain-main, dan sedikit romantis.
10. Bahan-bahan apa saja yang biasa digunakan pada hasil rancangan desain Anda?
Dita : Biasanya saya hanya menggunakan bahan katun dan bahan-bahan organik.
11. Menurut Anda apakah sebuah event fashion show penting diadakan?
Dita : Ya tentu saja, dengan adanya fashion show saya bisa memperkenalkan rancangan-
rancangan desain saya serta produk-produk saya kepada orang-orang, juga dengan
adanya fashion show merupakan suatu kesempatan bagi saya untuk berpromosi.
2.4 Data Penyelenggara
2.4.1 Sejarah ESMOD Internasional
|
11
Pada tahun 1841, Alexis Lavigne, penjahit Ratu Euginie yang juga penemu patung
dada dan pita sentimeter, adalah orang pertama yang membuka sekolah mode.
Selama
lebih dari 160 tahun,
ESMOD
telah
menjadi yang
terdepan dalam
pendidikan mode baik dalam teknik
maupun
seni.
ESMOD
menggabungkan
kreatifitas, teknik dan profesionalisme melalui jaringan yang terdiri dari 20 sekolah
yang bertempat di berbagai Negara di dunia dan ESMOD Internasional telah
memberikan pengaruh mode Perancis ke seluruh dunia.
2.4.2 ESMOD JAKARTA
ESMOD JAKARTA didirikan pada tanggal
6 September 1996 oleh Ibu Hartini
Hartarto, Ketua Yayasan Pendidikan Desain Indonesia. Esmod Jakarta turut menjaga
kualitas standard profesi Internasional yang ketat dan mendorong desainer-desainer
muda
untuk
mengadaptasikannya
dalam kekayaan
warisan
dan
akar
budaya
Indonesia.
2.4.3 Visi dan Misi ESMOD
Visi sekolah ESMOD yaitu mengembangkan fashion di Indonesia.
Misi
sekolah
ESMOD
yaitu
agar semua
orang
sukses
di
dunia fashion
yang
profesional
serta
membuat
rasa
ingin
tahu
masyarakat Indonesia
lebih
besar
dan
lebih tertarik pada dunia fashion.
2.4.4 Program-Program sekolah ESMOD
2.4.4.1 Program 1 tahun (Pembelajaran dan Penetapan pada Situasi Nyata)
|
12
Tujuan:
-
Mengenal
profesi-profesi
dalam
mode
di berbagai
bidang
dalam desain-pola-
tekstil-sejarah.
-
Pengenalan dan pembelajaran dasar-dasar teknik yang diperlukan dalam
mengekspresikan ide-idenya.
-
Pengembangan kepribadian dan otonomi siswa.
-
Pengenalan kekhasan, tuntutan-tuntutan dan keinginan pasar
industri tekstil
pakaian.
-
Pengenalan pengembangan teknik industri dan pembelajaran melalui studi kasus
secara konkrit.
-
Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi pribadi.
-
Pembelajaran prospektif melalui trend mode.
-
Pembelajaran konsepsi, kreasi dan pengelolaan koleksi.
-
Pengembangan makna komunikasi dan semangat kerja kelompok.
-
Konsepsi
citra
dan
pengelolaan
proyek-proyek
personal,
koleksi
yang
berhubungan dengan pasar aktual di depan juri professional.
2.4.4.2 Program 1 tahun Fashion Design
Filosofi program
Fashion Design adalah memungkinkan para siswa menjadi
kreatif,
memiliki
pengetahuan
teknik
dan
mencapai
profesionalisme.
Para
|
13
perancang mode
mempelajari garis-garis pakaian, bentuk, bahan dan aksesoris.
Mereka menguasai pengetahuan mengenai
trend
masa
kini
dan
belajar
menciptakan koleksi-koleksi. Para perancang mode bekerja dengan membuat
pola,
manager
bagian
produksi
dan
ahli marketing.
Para
perancang
belajar
mengadakan presentasi dan memperkuat koleksi mereka terhadap calon pembeli
dan media.
2.4.4.3 Program 1 tahun Pattern Making
Filosofi
program Pattern
Making
adalah
memungkinkan
para
siswa
menjadi
kreatif, memiliki pengetahuan teknik dan mencapai profesionalisme. Kreasi
perancang
dimulai dari rancangan pakaian. Kreasi tersebut
merupakan
implementasi ide desainer, meningkatkan apresiasi trend dan kreasi koleksi
dalam
kecermatan
yang
proporsional.
Kreativitas
teknik
perancang
memungkinkan
memproduksi pakaian
dari sketsa.
Jatuhnya
dan potongan
pakaian
tergantung pada
dua
teknik
khusus; flat pattern
dan
moulding dengan
menggunakan bahan blacu (cotton muslin) pada patung dummy Lavigne.
2.4.4.4 Program 3 tahun
Persiapan tahun pertama
Tujuan:
-
Mengenal berbagai profesi dalam mode melalui berbagai bidang Desain-Tekstil-
Budaya-Mode-Marketing.
|
14
-
Pengenalan dan pembelajaran dasar-dasar teknik yang diperlukan dalam
mengekspresikan ide-idenya.
-
Menemukan dan mengenal aktualitas mode dan pembuatnya.
-
Memahami makna analisis, sintesis dan pencarian pribadi.
-
Pengembangan kepribadian dan otonomi seputar siswa.
-
Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi personal.
-
Pembelajaran prospektif melalui trend mode.
Pembelajaran tahun kedua
Tujuan:
-
Mengenal kekhasan, tuntutan dan keinginan pasar industri tekstil pakaian.
-
Pengenalan dan pengembangan teknik
industri dan pembelajaran
melalui studi
kasus konkrit.
-
Pengembangan dan riset di seputar teknik ekspresi personal.
-
Pembelajaran prospektif melalui trend mode.
-
Pembelajaran konsepsi, kreasi dan pengelolaan koleksi.
-
Pengembangan pemahaman komunikasi dan semangat kerja kelompok.
-
Pembelajaran kerja nyata di perusahaan dan penerapan pada situasi nyata melalui
kerjasama dengan para profesional.
|
15
Spesialisasi tahun ketiga
Tujuan:
-
Mengenal suatu spesialisasi dan satu sektor spesifikasi dipasar.
-
Pengetahuan tentang tuntutan dan teknik spesifik yang berhubungan dengan
pasar tersebut.
-
Pengembangan diseputar kepribadiannya, filosofinya dan wawasan kreatifnya.
-
Pendalaman pengetahuan dan pemerolehan teknis dalam sektor yang dipilih.
-
Perolehan kompetensi dan metode kerja professional.
-
Koneksi citra dan pengelolaan suatu proyek personal koleksi yang berhubungan
dengan spesialisasi.
-
Presentasi suatu proyek personal koleksi didepan juri profesional.
2.4.4.5 Fashion Design ( Program 3 tahun)
Program Tahun 1 (Tahun Pengenalan)
Para siswa belajar merancang dan membuat ilustrasi silhouette mode serta
menunjukkan
konsep
pakaian;
memahami
cara
draping
pakaian
dibadan;
memilih sesuai ciri-ciri khusus sebuah produk; menggunakan formulir teknik;
mengumpulkan, mengklasifikasikan dan menyampaikan bagian informasi;
menyusun,
memperbaiki
dan
melengkapi
susunan
warna
(color range);
menganalisa pasar sesuai permintaan khusus; menyampaikan ide-ide;
|
16
menerangkan
gaya
(style) pakaian dan koleksi;
mengusulkan
warna
bahan
dan
perlengkapan yang cocok untuk produk; mengetahui penggunaan peralatan
komputer dibidang fashion design.
Program Tahun 2 (Tahun Pengajaran)
Siswa dapat
membuat
ilustrasi silhouette mode
menurut caranya sendiri-sendiri;
menguasai informasi; menganalisa evolusi mode; menyusun koleksi yang
berbeda-beda;
menyesuaikan
masalah
bentuk badan yang berbeda-beda dan
menggunakan formulir teknik yang dapat dipakai di industri garmen; merancang
dan menggambarkan rencana koleksi; mengetahui industri tekstil dan
mempertahankan rencana siswa; menyusun rencana penjurusan untuk program
spesialisasi tahun 3; mengetahui peralatan komputer.
Program Tahun 3 (Tahun Spesialisasi)
Kreasi koleksi pribadi berdasarkan spesialisasi
melalui kreativitas, pengetahuan
teknik dan profesionalisme. Mereka dapat
berkreasi
dengan
memperhatikan
referensi budaya, penelitian, pengetahuan pasar dan mengikuti mode dan
lingkungan sekitarnya. Mereka dapat memahami
kehendak profesionalisme,
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, kemungkinan teknik serta
kemungkinan dapat menembus pasaran. Para siswa dapat menetapkan rencana
kerja,
mengatur
waktu
kerja,
mengevaluasi hasil-hasilnya, mempertahankan
rencana
kerja
mereka
dan
mengatur
berbagai
macam aspek
profesional
dan
penyedia yang terkait.
|
17
2.4.4.6 Pattern Making (Program 3 tahun)
Program Tahun 1 (Tahun Pengenalan)
Siswa
mengetahui
volume
pada
badan; membuat kemeja, rok dan gaun;
memahami
ketrampilan,
diplomasi dan
mata
untuk
kerapihan
dibidang pattern
making, bekerja dengan menggunakan kain pada patung dummy;
mempelajari
langkah-langkah menjahit; membuat sketsa potongan; memilih kain yang sesuai
dengan desain; menyusun, memperbaiki dan melengkapi kartu-kartu untuk
langkah menjahit; mengekspresikan dan
menyampaikan
ide;
mengetahui
cara
pembuatan pattern dengan menggunakan peralatan komputer.
Program Tahun 2 (Tahun Pemerolehan Pengetahuan)
Siswa
mempelajari
cara
membuat
lengan dengan
volume,
gambaran
dan
pola
industri; mempelajari ketrampilan dan diplomasi; menyusun pelaksanaan
pembuatan
pattern; merancang dengan komputer data bank; menganalisis
kemampuan
bekerja;
mengetahui
peralatan
industri
dalam pattern
making;
mengubah bentuk model dasar melalui teknik yang berbeda-beda; menyesuaikan
model-model yang ada ke tekstil; belajar bekerja secara berkelompok dan
mempertahankan rencana kerja; menguasai peralatan komputer; memahami
pengaturan
waktu;
menyusun
rencana
penjurusan
untuk
program spesialisasi
tahun 3.
Program Tahun 3 (Tahun Spesialisasi)
|
18
Kreasi koleksi pribadi berdasarkan spesialisasi
melalui kreativitas, pengetahuan
teknik dan profesionalisme. Mereka dapat
berkreasi
dengan
memperhatikan
referensi budaya, penelitian, pengetahuan pasar dan mengikuti mode dan
lingkungan sekitarnya. Mereka dapat memahami
kehendak profesionalisme,
memperhatikan faktor-faktor lingkungan, kemungkinan teknik dan kemungkinan
dapat menembus pasaran. Para siswa dapat menetapkan rencana kerja,
mengevaluasikan hasil-hasilnya, mempertahankan rencana kerja mereka dan
mengatur berbagai macam aspek professional dan supplier yang terkait.
2.4.4.7 Program Tambahan
Untuk mencapai professional dan mendapatkan seluruh pengetahuan dalam
dunia fashion, para siswa diberi pengarahan melalui kelas-kelas modologi
mengenai:
1)
Teknologi Tekstil
Memungkinkan
siswa
untuk
membedakan
berbagai
macam tekstil. Hal
ini
mempermudah pemilihan bahan untuk rancangan yang telah ditentukan.
2)
Seni dan Sejarah Fashion
Sejarah dan perkembangan seni serta pengaruh fashion dari jaman Mesir hingga
abad 21.
3)
Fashion Marketing/Merchandising
|
19
Memberikan pengertian yang lebih baik kepada siswa mengenai bisnis didunia
mode. Termasuk perencanaan, pengembangan dan presentasi.
4)
CAD (Computer Aided Design)
Pelatihan
CAD
disediakan
untuk
memenuhi kebutuhan
siswa dalam membuat
presentasi desain yang efektif dan mengenal industri
garmen. Selama pelatihan
ini,
siswa
belajar
untuk
mengeksplorasi cara
lain
dalam membuat
presentasi
figurin
dikelas
Fashion Design
dan
pecah
pola,
grading dan
marker
making
(penggunaan bahan) dikelas Pattern Making.
2.4.4.8 Pengembangan Karier dan Penempatan
Setelah berhasil
menyelesaikan
training
dibidang Pattern Making
dan
Fashion
Design, siswa dilengkapi dengan pengetahuan
mengenai
bagaimana
mempersiapkan Curriculum Vitae mereka, mencari pekerjaan, dan hal-hal pokok
dalam menghadapi interview.
2.4.4.9 Studi Wisata
Studi Wisata (domestik/luar negeri) untuk tiap tingkat pendidikan siswa telah
disatukan kedalam program pendidikan regular.
Tempat yang dituju disesuaikan
dengan tujuan dari program pendidikan tiap tingkat.
2.4.4.10 Pendidikan Intensif
Pendidikan
berdasarkan
pengabdian
dan
pengalaman
lebih
dari
160
tahun
di
dunia mode. Perpaduan antara
teori akademik dan praktek
yang dipimpin oleh
|
20
pengajar ahli dan berpengalaman. Seminar dari para profesional, karyawisata ke
pabrik/perusahaan serta kunjungan ke pameran terkait merupakan bagian dari
kurikulum yang menunjang pendidikan intensif bagi siswa ESMOD.
2.4.4.11 Reputasi
Internasional
ESMOD Internasional berpusat di Paris dengan cabang-cabang di Lyon,
Bordeaux, Rennes dan Roubaix serta memiliki lebih dari 20 cabang yang
tersebar di seluruh dunia, antara lain : Brazil (Sao Paolo), China (Beijing),
Germany (Berlin, Munich), Indonesia (Jakarta),
Japan
(Tokyo,
Osaka),
Korea
(Seoul), Lebanon (Beirut), Norway (Oslo), Syria (Damascus), Tunisia (Tunis,
Sousse), Russia (Moscow), United Emirates Arab(Dubai).
2.4.4.12 Karir yang Menantang
Setelah
3
tahun
menjalani pendidikan,
siswa
ESMOD
memperoleh
akses
langsung ke berbagai profesi dalam dunia
mode dan tekstil.
Lulusan
ESMOD
dibutuhkan perusahaan garmen dan tekstil yang merupakan industri non-migas
terbesar di dunia.
2.4.4.13 Wawasan Dunia
Siswa ESMOD berkesempatan mengikuti kompetisi internasional dan pertukaran
antar sekolah ESMOD di seluruh dunia yang dapat menambah wawasan dan
mengasah ketrampilan pada pasar Internasional di kawasan Eropa, Amerika dan
Asia.
|
21
2.4.4.14 Fasilitas
1)
Perpustakaan & Bookstore
Memiliki koleksi buku mode, seni dan sejarah, majalah, video dan internet untuk
penggunaan siswa dan referensi. Tersedia juga berbagai
macam peralatan
yang
berhubungan dengan kegiatan akademis.
2)
Bimbingan Konsultasi
Konsultasi akademis dan pribadi tersedia
untuk
membantu
murid
mengambil
keputusan yang berhubungan dengan pendidikan maupun pribadi.
3)
Pengembangan/Penempatan Karir Siswa
Setelah lulus, ESMOD membantu alumni dengan pengembangan karir dan
penempatan kerja.
4)
Fasilitas lain
ESMOD café, ruang istirahat, ruang kelas AC, laboratorium tekstil, laboratorium
komputer, ruang batik, ruang serba guna, halaman parkir.
2.4.4.15 Data event
Menurut salah satu siswa lulusan sekolah ESMOD,
event ESMOD Fashion
Show yang sebelumnya berlangsung cukup glamour dengan menampilkan
banyak
karya-karya
rancangan
desain siswa-siswa
sekolah
ESMOD
yang
diperagakan oleh model-model profesional. Pada event menampilkan
|
22
pertunjukkan fashion show yang diakhiri dengan pemberian
token penghargaan
untuk siswa yang hasil rancangan desainnya merupakan rancangan terbaik
menurut penilaian juri. Biasanya event
fashion show disekolah
ESMOD
berlangsung ramai dan dihadiri oleh para orangtua siswa, orang-orang luar
maupun media-media yang meliput. Event biasanya juga dijadwalkan pada hari-
hari
tertentu dimana orang-orang sudah tidak begitu
memiliki banyak kegiatan
seperti
pada
hari
sabtu
dengan
jam acara
yang
dijadwalkan
dari
malam
hari
sampai selesai. Tempat penyelenggaraan event juga dipilih ditempat-tempat
yang profesional seperti digedung tempat orang biasanya mengadakan resepsi
pernikahan. Event ini dihadiri oleh kurang
lebih 1000 orang baik dari keluarga
siswa, alumni maupun kalangan umum.
Berikut
ini
lampiran data
event
fashion
show
yang
akan
diselenggarakan
oleh
sekolah ESMOD :
Judul event
: Esmod Fashion Festival 2008
Tema
: Graduation Students
Acara
: Fashion Show
Tempat
: Bapindo Plaza
Tanggal
: 26 Juni 2008
Jam
: 19.00 - selesai
Sponsor
: Puspita Martha, Bank Mandiri, Swarovski, NOKIA,
Jeeves, Cosmo Girl, Metro TV, Sosro.
Juri
: berasal dari toko Garment, Tekstil, Fashion, Media .
(semua juri berasal dari luar sekolah ESMOD)
|
23
Penghargaan
: Siswa dengan karya terbaik mendapatkan sebuah TOKEN
penghargaan ESMOD Fashion Festival 2008.
-
Acara ini merupakan acara fashion show yang menampilkan karya desain siswa-
siswa lulusan sekolah ESMOD.
-
Acara ini diadakan pada tanggal 26 Juni yang bertempat di Bapindo Plaza.
-
Undangan diberikan bagi siswa-siswa ESMOD baik yang masih sekolah maupun
alumni serta keluarga siswa, dan diberikan kepada kalangan umum diluar
sekolah ESMOD yaitu relasi dan kalangan
yang
profesional
dibidang fashion
termasuk para fashion desainer, industri tekstil dan garmen.
-
Dipungut biaya bagi kalangan umum sebesar rp. 100.000 per orang.
-
Diselenggarakan oleh
ESMOD dan disponsori oleh Puspita Martha, Bank
Mandiri, Swarovski, NOKIA, Jeeves, Cosmo Girl, Metro TV, dan Sosro.
-
Pada event ESMOD Fashion Festival 2008 ini menyertakan 33 siswa-siswi
lulusan
sekolah
ESMOD
yang
merancang
desain
pakaian
minimum 5
outfit
perorangan
dan
juga berkolaborasi dengan SWAROVSKI
sehingga
yang
akan
diperagakan total keseluruhan terdapat kurang lebih 200 outfit pada event
Fashion Show Festival ini,
yang
juga
diperagakan
oleh
200
orang
model
profesional. Semua outfit termasuk womenswear, childrenswear, dan menswear.
Event ini juga mengundang kurang lebih 60 media, baik media cetak maupun
elektronik.
|
![]() 24
2.4.4.16
Visual
Berikut beberapa contoh desain visual dari event fashion show yang telah
diselenggarakan sebelumnya :
Gambar 2.1
Buku ini merupakan buku event yang berisi dari karya-karya siswa-siswa
ESMOD sampai sponsor yang
mendukung berlangsungnya event tersebut. Pada desain
visual buku event ini memang menimbulkan kesan fashion, namun isi dari buku event ini
kurang sintaktik dengan tema.
|
![]() 25
2.4.5
Kompetitor (LaSalle College)
2.4.5.1 Sejarah LaSalle College
LaSalle
College International
Jakarta
merupakan
sekolah
design
dibidang
Fashion,
Fashion
Business,
Computer
Graphic
&
Multimedia dan
Interior
Design. LaSalle College International Jakarta berdiri pada bulan Juli 1997
sebagai aspirasi dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dimana komunitas
yang
tergabung
di
dalamnya
adalah
anggota-anggota
dari
industri tekstil dan
fashion.
Tujuan didirikannya LaSalle College International Jakarta adalah untuk
menciptakan
dan
mengembangkan
tenaga
professional
Indonesia
dibidang
industri tekstil dan fashion yang bertaraf Internasional. Untuk itu para anggota
API sepakat untuk mencari sekolah Fashion Design International yang terdapat
di
beberapa
Negara
yang
mempunyai
kurikulum dan
metode
pengajaran
Internasional
yang
dapat
disesuaikan
dengan kondisi dan trend di Indonesia.
Setelah
melihat
beberapa
sekolah
fashion
tersebut,
maka
diputuskanlah
untuk
|
26
bekerja sama dengan
LaSalle College
International yang berpusat di Montreal,
Canada, yang juga mempunyai sekolah desain di beberapa Negara seperti,
Australia, China, Colombia, Malaysia, Morocco, Philippines, Singapore, Turkey,
Tunisia, dan Vietnam (sekarang hanya
ada di Canada, China, Colombia,
Indonesia, Morocco, Philippines dan Tunisia).
Dengan bendera PT.Indotex LaSalle International College, maka bergabunglah
LaSalle College International
Canada, Montreal
dengan
beberapa
anggota API
diantaranya Bpk. Hariyadi B. Sukamdani,
Bpk. Nicholas
The(Argo Manunggal
International), Ibu Poppy Dharsono, PT. Great River International, PT. Karwell
Indonesia Tbk, Yayasan Indotex, Koperasi API DKI Jakarta, Bpk. Chamroel
Djafrie dan Bpk. Abidin Siman dengan lokasi pertama kali di bulan Juli 1997 di
Gedung Pusat Niaga Lt. 5, Arena PRJ Kemayoran Jakarta Pusat.
Pada awal berdirinya pada bulan Juli 1997, dengan Mr. Jean Giguere sebagai
Director
General, dibukalah Program Fashion Design, disusul dengan Program
Fashion
Marketing(sekarang
Program
Fashion
Business),
di
bulan
November
1997. Kemudian
di
tahun
1998, tepatnya
di
bulan
Maret,
Program
Computer
Graphic dibuka. Terakhir Program Interior Design dibuka pada bulan Desember
2002.
Dalam periode
1997-1999,
LaSalle
College
International
Jakarta
telah
menghasilkan lulusan pertama pada Program Fashion Design dan Fashion
Business
dengan
mengadakan
acara Graduation
Show dengan
tema
Essence,
tepatnya di bulan Juli 1999 di Hotel Regent (sekarang Four Season).
|
27
Pada bulan November 1999, LaSalle menempati lokasi kedua di Mall
Ambasador Lt. 5, Jl. Prof. Dr. Satrio, Casablanca Jakarta Selatan. Pada saat itu
LaSalle
College
International
Montreal mengirim
Mrs.
Jeannie
Oh
Saw
Poh
menggantikan Mr. Jean
Giguere sebagai Principal
LaSalle College International
Jakarta dan Mr. Denis
Bellemare sebagai Program Coordinator Computer
Graphic & Multimedia. Untuk Program Fashion Design ditunjuklah Mr. E.Diaz
Chairullah
dan
Ms.
Dini
Mirawati sebagai Koordinator, Program
Fashion
Business ditunjuk Ms. Truly Hutagalung, sedangkan Program Interior Design
ditunjuk Ms. Siti Aisyah.
Pada
Maret 2002,
LaSalle
College International Jakarta menghasilkan lulusan
selanjutnya di Program Fashion Design, Fashion Business dan Computer
Graphic
&
Multimedia
dengan
tema
Tech
on
Craft
di
Museum Nasional,
Jl.
Merdeka Barat Jakarta Pusat. Pada bulan Januari 2003, Mrs. Jeannie Oh Saw Poh
dan Mr. Denis Bellemare digantikan oleh Mr. Mario Poulin sebagai Principal dan
Mr. Gael Dube sebagai Program Coordinator Computer Graphic & Multimedia.
Dengan bertambahnya jumlah
mahasiswa di
LaSalle
College
International
Jakarta,
maka diputuskan untuk
mencari lokasi
yang dapat
menampung
jumlah
populasi mahasiswa, dosen dan staff. Untuk ketiga kalinya LaSalle College
International
Jakarta
menempati
lokasi selanjutnya di Gedung
Wirausaha
Lt.
2
dan Lt. 3 Jl. HR Rasuna Said Kuningan Jakarta. Pada periode 2003-2006,
Program Coordinator Fashion Business, Interior Design dan Computer Graphic
& Multimedia mengalami beberapa kali pergantian pimpinan.
|
28
Atas pertimbangan dari para pemegang saham PT. Indotex LaSalle International
College,
maka dipilihlah gedung Sahid Office Boutique Unit D-F, Komp. Hotel
Sahid Jaya Jakarta, sebagai lokasi terakhir LaSalle College International Jakarta
di bulan Agustus 2006. Diharapkan lokasi terakhir LaSalle College International
Jakarta makin berkembang, makin sukses dan dapat menampung siswa lebih
banyak lagi.
2.4.5.2 Visi dan Misi LaSalle College
Menciptakan
dan
mengembangkan tenaga
profesional
Indonesia di
bidang
industri
tekstil
dan fashion yang
bertaraf
Internasional
dan
menciptakan
sumberdaya yang siap pakai.
2.4.5.3 Program-program LaSalle College
LaSalle College merupakan sekolah desain dan bisnis yang berpusat di Canada.
Tidak
berbeda
dengan
yang
berada
di
Canada, LaSalle
College International
Jakarta yang berdiri pertama kali di Indonesia pada tahun 1997 juga menawarkan
pendidikan dibidang desain dan bisnis dengan standard Internasional.
Untuk bidang desain, program
yang ditawarkan meliputi Fashion Design,
Fashion
Business,
Computer
Graphic, dan Interior
Design.
Terdapat
beberapa
Spesialisasi yang ditawarkan oleh Program Computer Graphic di LaSalle, yaitu
Multimedia, 3D Animation,
Digital Photography, Video Editing, Video Games,
dan Marketing Communication & Advertising.
Terdapat dua program studi yang dapat dipilih para calon siswa LaSalle, yaitu:
|
29
o
Advance Diploma dan program Certificate
Advance
Diploma adalah
program
Diploma
setara
D3
yang
dapat
ditempuh siswa selama 2 tahun (untuk full time program) atau 3 tahun (untuk
part time program). Siswa yang telah menyelesaikan program Advance Diploma
mempunyai kesempatan untuk melanjutkan keprogram Bachelor (setara s1)
diluar negeri dengan mentransfer credit nilai yang telah didapatkan selama
proses belajar mengajar di LaSalle College International Jakarta.
o
Certificate
Certificate
adalah program belajar
1
tahun (full
time
program)
atau
2
tahun (part time program).
Dalam 1 tahun
masa belajar dibagi dalam 3
semester, dan
untuk kedua
program tersebut
memperoleh ijasah
yang langsung dikeluarkan LaSalle
College Montreal Canada.
Disamping
terdapat
2
program diatas,
LaSalle
juga
menawarkan
Short Course
bagi
calon
siswa
yang
ingin
mencoba/mengetahui cara belajar di
LaSalle, dan
para profesional yang tidak mempunyai banyak waktu untuk memperdalam
pengetahuan dibidang design yang mereka geluti.
2.4.5.4 Syarat-syarat masuk LaSalle
Syarat
dasar
menempuh
studi
di
LaSalle
adalah
calon
siswa
setidaknya
diharuskan
memiliki
ijazah
SMU
atau O-level
(minimal
2
SMU
sekolah
|
30
Internasinal).
Yang
memudahkan,
LaSalle
tidak
mensyaratkan
calon siswa
memiliki kemampuan
menggambar atau latar belakang pengetahuan desain. Ini
karena setiap siswa di LaSalle akan diberikan pelajaran dari hal-hal yang paling
dasar. Namun, mengingat LaSalle adalah sekolah Internasional, maka untuk tes
masuk digunakan tes Bahasa Inggris..
2.4.5.5 Hubungan LaSalle dengan Industri
LaSalle College didirikan di Indonesia dengan tujuan untuk menciptakan
sumberdaya
yang siap
pakai,
untuk
itu LaSalle bekerja
sama
dengan
beberapa
pihak industri. Dengan dukungan dari pihak industi terkait
melalui
kegiatan
Industrial
Project,
Intership, dan
Field
Trip,
disamping
membuat
para
siswa
LaSalle
dapat
mengetahui
dan
bersentuhan
secara
langsung
dunia
bisnis
dan
kerja, juga mempermudah bagi mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang
sesuai dengan latarbelakang pendidikannya.
2.4.5.6 Beberapa keuntungan yang diperoleh siswa yang belajar di LaSalle
1)
Kurikulum
yang
digunakan
dalam
program International
Diploma
adalah
kurikulum Internasional
(Canadian
Curiculum)
yang
disesuaikan
dengan
konteks Indonesia. Dengan begitu setiap siswa akan memiliki ijazah dan
kualifikasi Internasional sebagai bekal untuk menghadapi persaingan di era
globalisasi.
2)
Credit
yang
diperoleh
siswa
selama belajar di
LaSalle
adalah transferable
credits sehingga siswa mempunyai kesempatan dan peluan besar untuk
|
31
melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi (S1/Bachelor Degree) di universitas
ternama di luar negeri.
3)
LaSalle
memiliki
program industrial
project
and
internship
serta
field
trips
yang akan
memberi
kesempatan
bagi
siswa
untuk praktek
kerja
langsung
diberbagai perusahaan ternama
yang
menjadi
partner LaSalle.
Ini
sekaligus sebagai ajang untuk mengaplikasikan ilmu yang telah mereka
dapatkan.
4)
Tenaga
pengajar
di
LaSalle
merupakan praktisi dan tenaga profesional di
bidangnya yang memiliki hubungan erat dengan industri.
5)
Jumlah maksimum siswa dalam satu kelas adalah 20 siswa. Hal ini tentu saja
dengan tujuan agar
interaksi proses transfer
ilmu antara tenaga pengajar dan
siswa dapat berlangsung secara efektif dan efisien.
2.4.5.7 Intake
Dalam 1 tahun LaSalle melakukan 3 kali penerimaan siswa/intake, yaitu di bulan
April, Agustus dan Desember.
2.4.5.8 Open House
Pada
saat
mendekati
intake, diadakan open
house
yang
bertujuan
memperkenalkan
LaSalle secara keseluruhan baik penjelasan mengenai apa saja
yang dipelajari pada tiap program, bagaimana proses belajar mengajar serta
fasilitas-fasilitas yang disediakan sebagai pendukung.
|
![]() 32
2.4.5.9 Data Event
Judul
: the 11th Adecade a decade to dedicate
Tema
: Futuristik
Acara
: Graduation Ceremony, Fashion Play, Movie Showcase
Tanggal : 20 Juli 2008
Tempat : Annex Building, Wisma Nusantara Complex lantai 11 12
2.4.5.10
Visual
Gambar 2.2
Brosur
ini
merupakan
item promosi
event
kelulusan
disekolah
LaSalle.
Desain
yang
bertema futuristik ini
memang
terdapat
mood
future dan grafisnya, tetapi
dilain sisi kesan fashion pada desain secara visual masih kurang, sehingga mood
untuk fashion masih belum terlalu terasa.
|
33
2.4.6 Target
Menurut
hasil
survey
dari
sekolah ESMOD
bahwa
target
sasaran
dari
event
sekolah
ESMOD
ini
adalah
siswa-siswa
ESMOD sendiri baik lulusan maupun yang
masih sekolah dan juga masyarakat umum usia minimal 17 tahun, yang memiliki
ketertarikan pada dunia fashion serta mau dan peduli untuk berpenampilan menarik.
2.5 Data Pendukung
Sebagai
suatu
bentuk
nyata
bahwa dengan adanya sebuah event fashion
show
merupakan
sebuah
usaha
dan pilihan yang
tepat
untuk
mempromosikan
fashion
Indonesia
kepada
dunia
yang
sekaligus
juga
mengembangkan masyarakat Indonesia
dalam bidang fashion, maka saya lampirkan sebuah artikel event fashion show yang saya
kutip dari sebuah website :
Menurut salah satu web bisnis Indonesia yang saya baca, mengatakan bahwa dunia gaya
hidup berbusana tak sekedar bicara mengenai selembar kain yang membungkus tubuh
manusia. Melalui gaya berbusana atau fashion ternyata tersimpan kekuatan perubahan.
Perubahan harkat dan martabat Indonesia sebagai sebuah bangsa melalui dunia fashion
ini menjadi pesan penting yang tersirat dari ajang pameran Bali Fashion Week 2007
(BFW 2007) yang berlangsung di Bali, pada 22 November-25 November. Magnet Bali
sebagai daerah tujuan pariwisata yang diklaim oleh para pelancong sebagai milik dunia
menjadi
tempat
yang
tepat
untuk
mempromosikan
Indonesia
kepada
dunia.
Mardiana
Ika, yang
merupakan
sang penggagas ajang BFW
yang berlangsung sejak 2001,
|
34
memiliki obsesi besar untuk menjadikan Bali sebagai gerbang menuju usaha
memperbaiki
perekonomian
sekaligus
citra Indonesia
di
dunia.
Ika yang berprofesi
sebagai desainer dan lama berdomisili di Hong Kong melihat Bali sebagai tempat yang
tepat untuk mempromosikan Indonesia. Maka, From Bali To The World, From Bali To
Paris, dan From Bali To New York merupakan tema yang diusung dalam perhelatan kali
ini. Tema itu ditulis dengan huruf yang mencolok pada dua kontainer besar dan layar
yang
menghiasi
panggung
peragaan
busana
BFW 2007
yang
berlangsung
di
ruang
terbuka di pinggir Pantai Kuta yang bernama Amphitheatre, Discovery Shopping Mall.
Menurut website tersebut warga dunia lebih mengenal Bali daripada Indonesia
disebabkan karena pesona alam dan budayanya
yang eksotis membuat
nama Bali dari
sisi pemasaran
lebih
menjual. Event tersebut diikuti
lebih dari 100 pengusaha fashion
dan aksesori dari Bali, Jakarta, dan beberapa daerah lainnya. Kekuatan Bali dan dunia
busana menjadi modal untuk menarik minat media lokal dan asing untuk meliput event
ini.
Harapan
dan
tujuan
dari
diadakannya event tersebut adalah mempromosikan
Indonesia serta mengenalkan kepada negara-negara luar bahwa Indonesia juga memiliki
desainer-desainer
yang
kreatif, berbakat
dan
berkualitas
yang
tidak kalah
bersaing
di
dunia luar.
Menurut Dirjen Industri Kecil dan Menengah Departemen Perindustrian Sakri
Widhianto yang hadir saat pembukaan BFW 2007 mewakili Menteri Perindustrian
Fahmi
Idris,
industri fashion
memang
diharapkan
memberikan
kontribusi
untuk
meningkatkan
ekspor
nonmigas
Indonesia.
Saat
ini,
nilai
ekspor
nonmigas
Indonesia
yang baru 5% diharapkan meningkat menjadi 10% dalam 10 tahun ke depan. Untuk itu,
|
35
pemerintah,
juga
berkomitmen
mendukung ajang
promosi
BFW yang
diselenggarakan
pada setiap tahun. Beliau berharap Pemerintah
propinsi
Bali
mau
meningkatkan
dukungan terhadap BFW karena ajang
ini
juga bernilai pariwisata. Panitia event BFW
selalu
memiliki
kendala
yang
dari
tahun ke
tahunnya
memang
selalu
mengalami
kesamaan, yaitu masalah pendanaan. Pemerintah sudah seharusnya mendukung upaya
warganya yang dengan suka rela bersedia mempromosikan Indonesia yang sebenarnya
merupakan tugas pemerintah. Terlepas dari kekurangan di balik layar kepanitiaan BFW
2007,
menurut Musa Widyatmodjo salah satu pengusaha
mode, dampak dari BFW ini
membantu
memosisikan
Indonesia sebagai penghasil produk kreatif
yang bukan
hanya
sekadar tukang jahit.
Manfaat
lain
adalah
terjadi
pertemuan antara
berbagai
macam usaha
sekaligus
berkomunikasi
di
antara
mereka
hingga
belajar
cara
berpameran skala
internasional
karena saat ini sudah banyak pengusaha busana yang berorientasi ekspor. Apalagi,
menurut Musa,
industri fashion kini
tak bisa
lagi di pandang sebelah mata dan hanya
dianggap sebagai usaha rumahan yang tidak serius dengan omzet tak seberapa. Fakta
membuktikan industri yang dianggap rumahan ini memiliki omzet yang tak kalah sedikit
dari industri kelas pabrikan. Rentetan dari industri fashion ini panjang. Mulai dari
industri tekstil, pengrajin hingga pengusaha aksesoris. Bahkan, dari busana ini lebih
mudah
mempromosikan
suatu
bangsa.
Melihat
potensi
industri fashion,
sebagai
pengusaha
mode, Musa
meminta
apabila
pemerintah
punya
program pemberian kredit
hendaknya disosialisasikan kepada mereka. Dengan demikian event BFW menjadi event
yang tepat bagi pemerintah untuk mensosialisasikan
program-programnya.
Menurut
Sakri, Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono baru saja
meluncurkan kredit penjaminan
|
36
untuk mendukung industri fashion dengan catatan pengusaha mode pun perlu
membekali manajemennya dengan cara pembukuan yang baik. Kredit penjaminan
tersebut bisa didapatkan melalui enam bank, antara lain Bank BNI, BRI, Bank Bukopin,
Bank Syariah
Mandiri
dan
Bank
Mandiri.
Berawal
dari event
BFW ini,
kita
semakin
memahami bahwa bangsa
ini tak
hanya kaya sumber daya
alam, tapi juga budaya dan
manusia kreatif. Kemampuan kita dalam melihat peluang dan memasarkan dunia fashion
bisa menjadi salah satu kekuatan perubahan menuju Indonesia yang lebih baik.
2.6 Analisa SWOT
2.5.1
Strength
a.
Merupakan
event yang
memamerkan
karya-karya
portfolio
siswa-siswa
ESMOD yang juga mempertunjukkan kurang lebih 200 rancangan desain
pakaian yang diperagakan oleh model profesional pilihan.
b. Sebuah
event yang dikategorikan
profesional
karena
melibatkan
pihak
garmen dan tekstil.
2.5.2
Weakness
a. Belum
adanya
konsep
dan
rancangan
komunikasi
visual
yang
profesional
untuk mendukung promosi event yang profesional ini.
b. Kurang bervariasinya acara dan kegiatan pada event.
2.5.3
Opportunity
|
37
a. Merupakan ajang
kesempatan
bagi para
calon
lulusan
untuk
memamerkan
karya karya perdana mereka pada dunia luar.
b. Memperlihatkan
kemampuan
siswa-siswa
sekolah
ESMOD
kepada
orang-
orang.
c. Merupakan suatu kesempatan untuk promosi sekolah ESMOD.
d. Memberi
kesempatan
kepada
orang-orang
dari
berbagai
pihak
untuk
mau
bekerjasama dengan ESMOD ditahun-tahun berikutnya.
2.5.4
Threat
a. LaSalle College sebagai sekolah desain yang juga mengadakan event fashion
show serupa.
|