21
Kadipaten Madukara, dalam wilayah
negara
Amarta.
Setelah
perang
Bharatayuddha, Arjuna menjadi raja di Negara Banakeling, bekas
kerajaan
Jayadrata.
Akhir
riwayat Arjuna
diceritakan,
ia
moksa
(mati
sempurna) bersama keempat saudaranya yang lain di gunung Himalaya.
NAKULA
Nakula dalam pedalangan Jawa disebut pula dengan nama Pinten
(nama tumbuh-tumbuhan
yang daunnya dapat dipergunakan
sebagai
obat)
adalah
putra
keempat
Prabu
Pandudewanata,
raja
negara
Astina
dengan permaisuri Dewi
Madrim, putri Prabu Mandrapati dengan Dewi
Tejawati, dari negara Mandaraka. Ia lahir kembar bersama adiknya,
Sahadewa atau Sadewa (pedalangan Jawa). Nakula juga mempunyai tiga
saudara
satu
ayah,
putra
Prabu
Pandu
dengan
Dewi
Kunti,
dari
negara
Mandura bernama; Puntadewa/Yudhistira, Bima/Wekodara dan Arjuna.
Nakula
adalah
titisan
Batara
Aswi,
Dewa
Tabib.
Ia
mahir
menunggang
kuda dan pandai menggunakan senjata panah dan
lembing. Nakula tidak
akan dapat lupa tentang segala yang ia ketahui karean ia mempunyai Aji
Pranawajati
pemberian
Ditya
Sapujagad,
Senapati
negara
Mretani.
Ia
juga
mempunyai
cupu
berisi,
"Banyu
Panguripan/Air
Kehidupan"
pemberian Batara Indra.
Nakula mempunyai watak jujur, setia, taat, belas kasih, tahu
membalas
guna
dan
dapat
menyimpan rahasia.
Ia
tinggal
di
kasatrian
Sawojajar,
wilayah
negara
Amarta.
Nakula
mempunyai
dua
orang
istri
|