4
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1 Data dan literatur
Data-data
literatur diperoleh dari artikel-artikel dari internet.
Buku-buku desain
yang
membantu
pemahaman
yang
lebih
dalam mengenai
kertas
dan
juga
promosi
tersebut.
Survey dengan wawancara yang dilakukan dengan datang ke tempat pembuatan
dan penjualan kertas. Serta melakukan sesi tanya jawab dengan orang yang ahli dan
mengetahui kertas-kertas yang ada pada Perusahaan SPJ.
2.1.1 Sekilas Mengenai Kertas
Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi
serat
yang berasal dari pulp. Serat
yang digunakan biasanya adalah alami, dan
mengandung selulosa dan hemiselulosa.
Kertas
dikenal
sebagai
media utama
untuk
menulis,
mencetak
serta
melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya
kertas
pembersih
(tissue)
yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun
toilet.
Adanya kertas
merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis
yang
menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas,
bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar.
  
5
Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu,
kayu,  bambu,  kulit  atau  tulang  binatang,  sutra,  bahkan  daun  lontar  yang
dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau.
2.1.2 Sejarah Kertas
Peradaban Mesir
Kuno
menyumbangkan
papirus
sebagai
media
tulis
menulis. Penggunaan papirus sebagai media
tulis
menulis
ini digunakan
pada
peradaban Mesir Kuno pada masa wangsa firaun kemudian menyebar ke seluruh
Timur Tengah sampai Romawi di Laut Tengah dan menyebar ke seantero Eropa,
meskipun penggunaan papirus masih dirasakan sangat mahal.
Dari kata
papirus (papyrus)
itulah
dikenal
sebagai
paper
dalam bahasa
Inggris, papier dalam bahasa Belanda, bahasa Jerman, bahasa Perancis misalnya
atau papel dalam bahasa Spanyol yang berarti kertas.
Tercatat
dalam sejarah
adalah
peradaban
China
yang
menyumbangkan
kertas bagi
Dunia. Adalah Tsai Lun yang menemukan kertas dari bahan bambu
yang mudah didapat di seantero China pada tahun 101 Masehi.
Penemuan
ini
akhirnya
menyebar ke Jepang dan Korea seiring
menyebarnya bangsa-bangsa China ke timur dan berkembangnya peradaban di
kawasan itu meskipun pada awalnya cara pembuatan kertas merupakan hal yang
sangat rahasia.
Pada
akhirnya,
teknik
pembuatan
kertas tersebut jatuh ketangan orang-
orang Arab pada masa
Abbasiyah terutama setelah kalahnya pasukan Dinasti
Tang
dalam
Pertempuran
Sungai
Talas pada
tahun
751
Masehi
dimana
para
tawanan-tawanan  perang  mengajarkan  cara  pembuatan  kertas  kepada  orang-
  
6
orang Arab sehingga dizaman Abbasiyah, muncullah pusat-pusat industri kertas
baik di Baghdad maupun Samarkand dan kota-kota industri lainnya, kemudian
menyebar ke Italia dan India lalu Eropa khususnya setelah Perang Salib dan
jatuhnya Grenada dari bangsa Moor ke tangan
orang-orang
Spanyol
serta
ke
seluruh dunia.
2.1.3 Pembuatan Kertas
Di tahun 1799, seorang Prancis bernama Nicholas Louis Robert
menemukan
proses
untuk
membuat
lembaran-lembaran
kertas
dalam satu
wire
screen
yang bergerak, dengan
melalui perbaikan-perbaikan alat ini kini dikenal
sebagai mesin Fourdrinier.
Penemuan mesin silinder oleh John Dickinson di tahun 1809 telah
menyebabkan
meningkatnya
penggunaan
mesin
Fourdrinier
dalam pembuatan
kertas-kertas tipis. Tahun 1826, steam cylinder untuk pertama kalinya digunakan
dalam pengeringan dan pada
tahun 1927
Amerika Serikat
mulai
menggunakan
mesin Fourdrinier.
Peningkatan produksi
oleh
mesin
Fourdrinier
dan
mesin
silinder
telah
menyebabkan meningkatnya kebutuhan bahan baku kain bekas yang makin lama
makin berkurang. Tahun 1814, Friedrich Gottlob Keller menemukan proses
mekanik pembuatan pulp dari kayu, tapi kualitas kertas yang dihasilkan masih
rendah.
Sekitar tahun 1853-1854, Charles Watt dan Hugh Burgess
mengembangkan
pembuatan
kertas
dengan
menggunakan
proses
soda.
Tahun
1857,  seorang  kimiawan  dari  Amerika  bernama  Benjamin  Chew  Tilghman
  
7
mendapatkan British Patent untuk proses sulfit. Pulp yang dihasilkan dari proses
sulfit ini bagus dan siap diputihkan.
Proses kraft dihasilkan dari eksperimen dasar oleh Carl Dahl pada tahun
1884 di Danzig. Proses ini biasa disebut proses sulfat, karena Na2SO4 digunakan
sebagai make-up kimia untuk sisa larutan pemasak.
2.1.4 Kertas pada dunia desain
Ketika
Buku The
End of Print di
terbitkan
pada
tahun
1995,
kertas
di
anggap akan
berakhir
dan
tidak
akan
dipakai lagi pada masa-masa yang akan
datang. Meskipun kebanyakan orang mencemooh isi buku tersebut, namun tidak
bisa dipungkiri bahwa buku tersebut membuat banyak desainer merasa ragu-ragu
untuk menggunakan kertas.
Tidak
lama
setelah
itu,
konferensi-konferensi
desain
mengadakan
sesi-
sesi diskusi yang
membuktikan bahwa media cetak
itu belum berakhir. Mereka
membahas
mengenai bagaimana
cara
untuk
menggunakan kertas
dalam
sebuah
desain yang lebih efektif baik dari segi biaya, waktu dan juga ramah lingkungan.
Diskusi serupa juga mulai bermunculan di berbagai tempat seperti di kelas-kelas
kuliah juga secara online di internet.
Para desainer ikut merespon dengan memaksimalkan fungsi kertas itu
sendiri dalam desain
mereka, seperti stationery, kartu nama, tampilan presentasi
dan masih banyak lagi. Mereka beranggapan bahwa meramalkan kematian media
cetak yang juga berarti berakhirnya penggunaan kertas adalah kesalahan besar
dan mereka berusaha keras untuk membuktikannya.
  
8
Menurut para desainer grafis, kertas sudah sangat penting keberadaannya
sama
seperti peran elemen air, udara, api dan tanah terhadap manusia. Ketika
dunia desain yang murni disampaikan secara digital berkembang pesat, kertas
tidak kehilangan tempat dan fungsinya, karena
meski berhubungan tapi arahnya
berbeda.
Dengan 
adanya 
buku 
tersebut, 
para 
desainer 
akhirnya 
memikirkan
kembali fungsi dari kertas itu sebenarnya. Hal ini seperti ketika
seseorang
kehilangan tangannya, tapi bukan karena tangannya yang hilang, namun setelah
kehilangan
tangan tersebut, dia baru sadar bahwa tangannya punya fungsi
yang
jauh
lebih banyak dari sekedar melakukan pekerjaan sehari-hari seperti makan.
Untuk para desainer, sekarang mereka seperti mendapatkan kesempatan kedua
untuk memikirkan kembali fungsi tangannya.
Setelah itu dimulailah semacam pembaruan dan pergerakan penghidupan
kembali kertas, dengan pabrik kertas dan percetakan yang dengan antusias ikut
bergerak. Apa yang bisa dibayangkan oleh desainer, sekarang bisa direalisasikan
dan diproduksi.
Sebuah lingkaran kreatif terbentuk: ketika desainer membutuhkan lebih
banyak pilihan kertas, pabrik merespon
dengan ratusan jenis kertas baru.
Percetakan juga belajar untuk mencetak menggunakan kertas-kertas tersebut.
Karena hal itu para desainer termotivasi untuk menciptakan karya-karya desain
yang lebih menakjubkan. Dan hal ini perputaran itu terus berjalan sampai
sekarang.
  
9
Desainer tahu benar melebihi orang lain bahwa kertas adalah bahan yang
sempurna. Kertas
itu ringan tapi kuat, cukup terjangkau untuk pergunakan serta
tersedia dalam berbagai pilihan jenis warna, ukuran, tekstur dan ketebalan.
2.1.5 Macam-macam kertas
Kertas tersedia
dalam berbagai
jenis,
dikelompokkan
menurut
kebutuhannya. Yaitu kertas fancy paper yang biasa digunakan
untuk undangan,
piagam, dan sebagainya, lalu kertas yang biasa digunakan untuk keperluan media
dan
promosi
disebut media
paper.
Dan   yang
terakhir
kertas
yang digunakan
untuk kemasan, yaitu kertas karton.
•   Fancy Paper
Fancy
paper   biasany memiliki  tekstur  pada  permukaannya.
Semakin teksturnya terlihat jelas, maka harganya akan semakin
mahal.
Fancy
paper
paling
banyak
dipergunakan untuk membuat
undangan.
•   Media paper
Ini adalah jenis kertas
yang paling banyak digunakan. Media paper
sendiri
terdiri dari kertas-kertas yang disebut art paper, matt paper,
kertas 
koran, 
dan 
yang 
terakhir 
adalah 
HVS. 
Jika 
art 
paper
digunakan
untuk memberikan kesan glossy, maka matt paper untuk
memberikan kesan dove.
Sedangkan HVS adalah kertas yang paling banyak digunakan orang.
Ketebalannya
sekitar
60-100
gram. Kertas
ini
jugalah
yang
sering
digunakan
  
10
untuk mencetak teks. Kertas
HVS adalah kertas
yang paling hemat digunakan.
Oleh sebab itu, banyak yang menggunakan
kertas
HVS
untuk
keperluan
cetak
dokumen biasa. Cetakan warna pada kertas HVS tidak akan keluar, bahkan jadi
terlihat suram karena kertas HVS menyerap tinta, sehingga warnanya tidak akan
menjadi maksimal.
2.1.6 Fancy paper (Kertas Conqueror)
2.1.6.1 Sejarah kertas conqueror
1888 - Conqueror pertama kali dibuat in Dover,
England. Dan di perkenalkan
dengan nama "Conqueror London".
1890 - Wiggins, Teape & Co mengambil kepemilikan  Brand Conqueror.
1911  –  Pabrik  yang  hanya  untuk  memproduksi  kertas  Conqueror  didirikan.
Mesin yang digunakan untuk memproduksi kertas Conqueror dibuat.
1938 -   Conqueror memperingati 50 tahun!
1979 - Pada tahun
ini, diproduksi conqueror laid
(
jenis kertas
)
dengan kelas
berat board dan text untuk pertama kalinya.
  
11
1988 - Conqueror memperingati ulang tahun ke 100 tahun dan menjadi pimpinan
pada   pasar,   sudah   terjual   pada   lebih   dari   70   negara   di   dunia.   Dan
memperkenalkan shade Brilliant White dan Laser product.
1993 -
Logo brand dan
packaging berubah,
termasuk
pabrik
baru
yang
menampilkan penunggang kuda di sepanjang nama Conqueror.
1997
-
Conqueror Palette dilaunching ke seluruh dunia; warna dan bayangan
cocok untuk keseluruhan penulisan, teks dan aplikasi cover/ halaman sampul.
2001  -  Conqueror 
melaunching 
ulang  identitasnya  dengan 
logo,  kemasan,
produk, struktur, image, dan pabrik
yang baru. Brand
ini membuktikan kembali
dengan motto the art of communication.
2.1.6.2 Kertas Conqueror
Kertas conqueror tersedia lebih dari 100 negara di dunia, banyak tersebar
dimana-mana. Kertas jenis ini tidak merusak kesehatan karena bebas khlorin dan
juga
merupakan kertas
daur
ulang. Kertas
ini
mendapatkan
penghargaan
ISO
14001 tentang enviroment management  standard.
Warna-warna yang tersedia untuk jenis ini banyak dan beraneka ragam,
antar
lain
warna-warna soft dan
lembut seperti putih, diamond, blue navy, grey,
dan sebagainya.
  
12
Untuk
hasil akhirnya,
finishing yang bisa
dipakai
pada
jenis
kertas
ini
sangat
banyak,
yaitu
seperti hot
stamping,
embossing,
inkjet,
die
cutting
dan
sebagainya.
Kertas  Conqueror  ini  dapat  dibagi  menjadi  5  jenis,  yaitu  antara  lain
dengan karakternya masing-masing yaitu:
-
Conqueror  concept  iridescent  :  trendsetting,  futuristic,  inspiring,  stylish,
innovative.
-
Conqueror smooth CX22 : contemporary, sharp, fresh.
-
Conqueror smooth wove : contemporary, warm, rich.
-
Conqueror texture laid : nautral, classic.
-
Conqueror texture contour : subtle, elegant.
2.2 Data pendukung
Promosi Kertas SPJ
Promosi yang sudah pernah dilakukan oleh SPJ sebelumnya yaitu:
a. Super YUPO Comic
-
Creative Director:
Lans Brahmantyo
-
Art Director:
Chandra Rahmatillah
-
Graphic Designers:
Celvie Toramaya,
Banueko Nirbito
  
13
Fandy Susanto
-
Illustrator:
Adiputra
-
Script Writer:
Nurry Devita
Paper: YUPO,
water resistant,
durable,
tear resisitant,
oil and grease resintant,
chemical esistant,
environment friendly.
Cover:
FEB 250 gsm,
Content FEB 95 gsm,
BLD 150 gsm
gambar 2.1
  
14
b. 2008 Calendar Magic Lessons
Designer: Irwan Nonni
Paper:
Phoenix Imperial Halfmatt Ivory 150 & 250 gsm,
Rives Reflection Bright White 320 gsm,
Keaykolour Antique Butter Cup 250 gsm,
Via Felt Jute 216, Via Linen Scarlett 216 gsm,
Curious Iridescent African Orange 240 gsm,
Curious Iridescent Genetic Green 240 gsm.
gambar 2.2
c. Rethinking Paper Book
-
Creative Director:
Insan P Adinata
-
Art Director:
Hendar
-
Illustrator:
Daud Surya Budi Nugraha
  
15
-
Copywriter:
Nigel Simmond
-
Paper:
Book:
Curious Metallic Metal White Gold 250 gsm,
Insert:
Cyclus Offset (100% Recycle)
gambar 2.3
d. Feel Free to UNZIP
-
Creative Director
Lans Brahmantyo
  
16
-
Art Director:
Rizka Fitrini
-
Illustrator:
Aditya Pradana Kuncoro,
David Hilman,
Fandy Susanto,
Mario Utama,
Rizka Fitrini
-
Copywriter:
Ari Dianing Ratri
Paper:
Cover:
Via Linen 216 gsm Text,
Via Linen 176 gsm,
Via Felt 176 gsm,
Super Milky 120 gsm,
Stopper:
Gilclear White 157 gsm
gambar 2.4
  
17
e. Surya Palace Creative on Paper (SCOPA) II
Paper:
Lesebo Ivory 100gsm
gambar 2.5
f. Surya Palace Creative on Paper (SCOPA) III
Design:
Kineto
Paper:
Cover:
Curious Metallic Metal Hades 250 gsm
Finishing:
Spot UV,
  
18
Sticker Chromo,
Content:
Mohawk Options True White 216 gsm
gambar 2.6
2.3 Data penyelenggara
Pt. Surya Palace Jaya
gambar 2.7
PT.  Surya  Palacejaya.  Bermula  di  tahun  1960  dengan  sebuah  toko  kecil
bernama
"Toko
Tjoa"
yang
menjual
produk
kertas
secara
eceran.
Siapa
sangka,
  
19
bisnis
yang
bermula
dari
hanya
sebuah
toko
kecil
itu
kini
lama
kian
membesar
dengan barang jualan produk yang sama, yaitu kertas.
Toko yang awalnya dikelola secara tradisional itupun semakin maju dengan
penerapan manajemen
yang mengutamakan pelayanan
kepada
pelanggan,
karena
pemiliknya sadar akan peran manajemen dan taktik pemasaran kertas yang pangsa
pasarnya cukup besar namun membutuhkan pendekatan khusus.
Dengan visi bisnis yang tajam, juga guna mengantisipasi perkembangan
tekonologi cetak-mencetak yang terus berubah, pada 1967 toko itu berubah status
menjadi PD. Surya Jaya, dan pada 1988 bermetamorfosa menjadi PT.Surya
Palacejaya (SPJ). Dari hari ke
hari menimba
pengalaman
berjualan
kertas,
"Toko
Tjoa" lalu menjelma menjadi distributor kertas ternama yang eksis dan handal dalam
bidangnya.
Tak
heran
kalau produsen
kertas
raksasa
seperti
PT. Indah
Kiat,
PT.
Tjiwi Kimia, PT. Pakerin dan PT. Pindo Deli menunjuknya sebagai agen/distributor
utama.
Sejak awal yang sangat bersahaja tersebut, kini PT. Surya Palacejaya telah
tumbuh semakin besar dengan reputasi yang besar pula.
Guna mendukung perkembangan usaha perusahaan, PT. Surya Palacejaya
dilengkapi dengan berbagai fasilitas modern. Selain gedung empat lantai yang
merupakan perkantoran, fasilitas penjualan secara retail, ruang seminar, ruang pamer
dan
perpustakoan,
Surya
Palacejaya
memiliki
tiga
buah gudang
dengan
luas
keseluruhan
25.000
m2
yang
terletak
di
kawasan industri Jakarta, yaitu di Pluit,
Sunter dan Cakung.
Sejak awal 1991, bisnis SPJ merambah dengan menjadi distributor kertas
mewah
(fancy
paper),
dengan
ciri
khas
logo sepeda
yang
menggambarkan
usaha
  
20
yang 
dinamis 
dan 
enerjik. 
Berbagai 
pabrik 
kertas 
di 
mancanegara 
menjalin
kemitraan
usaha
dengan
SPJ,
seperti
Stratmore-Becket
International
Paper
(AS),
Arjo Wiggins dan James Cropper (Inggris), Yupo Corporation (Jepang) serta United
Paper
Mill
(Finlandia). Tak
salah
kalau SPJ
mencanangkan
motto
bisnis:
"Nama
Untuk Kertas Berkualitas".
Untuk menjadi besar, bisnis kertas
yang
dijalankan
SPJ
bertumpu
pada
kepuasan pelanggan serta terus memupuk kepercayaan dari pemasok. "Pelanggan
adalah raja". Itulah prinsip bisnis yang nampaknya klise tapi berlaku dimana-mana.
Mengingat bisnis suplai kertas amat spesifik, dibutuhkan
strategi pemasaran
tersendiri. kini bisnis SPJ diperkuat oleh tim pemasaran yang handal. Berbagai taktik
pemasaran pun dijalankan. Salah satunya adalah dengan penerapan strategi 'jemput
bola', dimana
tim pemasaran SPJ rajin bertandang ke kantor-kantor para pelanggan
dan juga membujuk calon-calon pelanggan.
Melayani   pangsa   pasar   yang   selalu   berkembang   dinamis,   PT.   Surya
Palacejaya juga telah mengembangkan diri dengan mendirikan kantor cabang di
berbagai kota besar di Indonesia. Sejak tahun 1997, PT. Surya Prima Jayatama di
Surabaya secara mandiri melayani pelanggan di bagian timur Indonesia.
SPJ yang selama lebih dari tiga dasawarsa berkecimpung dalam dunia kertas,
tahu benar arti pekerjaan yang dilakukan
serta
arah
langkah
yang
ditempuhnya.
Komitmen
yang
jelas
terhadap
usaha yang
ditekuni
SPJ
sungguh
setara
dengan
kebesaran reputasinya. Kesemuanya itu membuat
SPJ
yang
didukung
sekitar
200
karyawan
dapat
melahirkan
langkah
inovatif dan
selalu
berinisiatif
untuk
selalu
menembus celah dan menciptakan pangsa pasar yang baru.
  
21
Sebagai distributor kertas terbesar di Indonesia, PT. Surya Palacejaya tampil
dalam kelas tersendiri.
Dengan
menghadirkan pilihan kertas berkualitas, dari kertas
putih biasa hingga kertas fancy yang sangat indah. Surya Palacejaya didukung oleh
pabrik-pabrik kertas ternama di dalam maupun luar negeri.
Demi menjamin pelayanan para pelanggannya secara optimal, PT. Surya
Palacejaya
mengandalkan
sistem kerja
yang
canggih.
Sistem komputerisasi
yang
menjamin penjualan, pengadaan stock yang tepat serta database yang luas. PT. Surya
Palacejaya memiliki tiga divisi yaitu Commodity, Speciality yang melayani
permintaan kertas yang secara khusus dan Prodima yang menyediakan media untuk
digital printing.
Sejalan dengan waktu, PT. Surya Palacejaya telah membangun sebuah
reputasi akan kualitas produk yang ditawarkan serta pelayanan yang sangat balk.
Produk-produknya telah menjadi barometer kualitas dalam perdagangan kertas.
Bagi para perancang grafis dan percetakan di Indonesia, SPJ tak sekadar
pemasok kertas belaka, tapi juga menjadi jaminan kualitas, penghematan waktu dan
tenaga, juga aspek kemudahan. Bahkan bagi pelanggan, berarti terpenuhinya hampir
seluruh kebutuhan kertas serta penyesuaian anggaran yang lebih fleksibel.
Dalam memenuhi
permintaan pasar yang terus berkembang, PT. Surya
Palacejaya senantiasa menampilkan produk-produk kertas yang tidak hanya terbaik
dalam segi
kualitas,
namun
inovatif,
unik
dalam desain
dan
pembuatannya,
menjadikan
PT.
Surya
Palacejaya
sebagai
trendsetter dalam
bisnis distribusi kertas
di Indonesia.
PT Surya Palacejaya
  
22
Jl. K.H. Moh. Mansyur 208-214 Jakarta,
Indonesia 11210
Telp: (62 21) 659 1788, 624 9122
Fax: (62 21) 629 8950, 659 2735
Surya Fancy
Telp: (62 21) 630 6106
Fax: (62 21) 631 9836
Prodima
Telp: (62 21) 600 6777
Fax: (62 21) 631 9836
Send us email:
website
2.4 Buku Pembanding
Swatch book
Judul buku
: Watudu card
Desainer
: Team Jejak rumah iklan dan desain
Spesifikasi
: 8 x 13 cm
Kartu lepasan
  
23
Fullcolour
Tebal
: 50 lembar
Penerbit
: Paperina
Terbit
: Tahun 2006
Harga
: free
Review
:
Swatch book ini pembawaannya ringan, simple dan juga
bagus. Menggunakan bermacam-macam jenis kertas yang
ada di paperina, di desain dengan menarik dan berbentuk
seperti kartu yang di baca setiap hari nya 1 buah, dan ada
ide berupa petunjuk yang harus dilakukan sebagai pengisi
waktu
luang. Gaya desain yang digunakan yaitu berkesan
modern, baik dalam desain nya serta packagingnya.
Bentuknya kecil
dan
ringan
sehingga bisa
mudah
untuk
dibawa.
2.5 Target
Target komunikasi dari buku
ini yaitu para desainer, praktisi di bidang desain,
dan juga
mahasiswa
desain sebagai
target primer,
serta
orang-orang
yang bekerja
di
perusahaan offset atau percetakan di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta,
Surabaya, Bandung dan lain-lain sebagai target sekunder untuk memperkenalkan secara
khusus jenis
kertas
conqueror
yang diproduksi
PT.Surya Palace
Jaya
sehingga
untuk
membantu para pembaca (target) untuk mengetahui jenis kertas conqueror secara lebih
jelas.
  
24
2.6 Analisa SWOT
Strength (Kekuatan / Faktor pendukung)
Buku promosi kertas pertama yang dikemas dengan kekuatan grafis yang
apik dan menarik dengan tema badut yang diberikan secara cuma-cuma.
Weakness (Kelemahan / Faktor penghambat)
Agak tebal bukunya. Kurang praktis untuk dibawa-bawa.
Edisi terbatas.
Opportunity (Peluang / Keuntungan)
Belum pernah ada bentuk promosi yang seperti
ini,
yang
menggunakan
buku. Biasanya merupakan satuan kertas-kertas yang agak tipis.
Belum 
ada  promosi 
yang 
mempromosikan 
kertas 
conqueror  secara
keseluruhan.
Threat (Ancaman)
Promosi
kertas
yang
dilakukan oleh
perusahaan
lain
yang
mempunyai
jenis kertas yang lebih beraneka ragam.