Home Start Back Next End
  
35
berarti satelit
yang selalu berada di tempat
yang
sama
sejalan dengan perputaran
bumi pada sumbunya. Satelit
geostasioner
mengorbit selalu pada titik
yang sama
di atas permukaan bumi.
Secara
umum,
sistem
ini
bekerja
pada
frekuensi
Ku-band
(12-14
GHz)
dan
C-band
(4-6GHz).
Ku-band
digunakan di
Eropa
and
Amerika
Utara
menggunakan antena
VSAT
ukuran
kecil.
C-band
banyak
digunakan
di
Asia,
Afrika dan Amerika Latin, membutuhkan antena yang lebih besar.
V-SAT
masuk
pertama ke
Indonesia
tahun
1989
seiring
dengan
bermunculnya bank-bank
swasta
yang
sangat
membutuhkan sistem
komunikasi
online
seperti
ATM
(Automated
Teller
Machine).
Pemanfaatan V-SAT
di
Indonesia
termasuk
yang
pertama
di
Asia
Tenggara, yang
dipelopori oleh
perusahaan
swasta
nasional
PT.
Citra
Sari
Makmur
(CSM)
dengan
lisensi
PT.
TELKOM.
CSM
mulai
beroperasi
awal
1990
dengan
memanfaatkan satelit
PALAPA.
Saat
ini
selain
CSM
ada
3
operator
V-SAT
swasta
yaitu
Lintasarta,
Elektrindo
Nusantara
dan
Rintis
Sejahtera
(Primacom). Pangsa
pasar
terbesar
masih
dikuasai CSM.
Di
luar
itu
masih
ada
2
operator yang
hanya
melayani
kalangan
sendiri,
Dwi
Mitra
(kelompok Garuda
Indonesia)
dan
BMG
(Badan
Meteorologi dan Geofisika)
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter