![]() 31
sukses
perencanaan,
analisis,
desain,
konstruksi,
dan
penyebaran
sistem informasi,
analisis
sistem pertama-tama
harus
memahami kebutuhan para stakeholder dan
mengapa sistem harus
dikembangkan-
konsep yang disebut user-centered development atau pengembangan
berpusatkan pengguna. Dengan fokus
kepada pengguna sistem, analis dapat berkonsentrasi
untuk
mengembangkan
bagaimana
sistem akan
digunakan
dan
bukan
bagaimana
sistem
dibangun.
Pemodelan use-case awalnya disusun oleh Dr. Ivar Jacobson pada tahun 1986 dan
menjadi
populer
setelah
beliau
menerbitkan
buku, Object-Oriented
Software
Engineering,
pada tahun 1992. Dr Jacobson menggunakan pemodelan use-case sebagai kerangka kerja
untuk metodologi objectory-nya dengan sukses digunakannya
untuk
mengembangkan
sistem
informasi berorientasi-objek. Penggunaan pemodelan
use-case memfasilitasi dan mendorong
keterlibatan pengguna, yang merupakan faktor sukses kritis untuk memastikan sukses proyek.
Ada dua alat utama yang digunakan saat menyajikan pemodelan use-case. Pertama
adalah
use-case
diagram,
yang
secara
grafis
menggambarkan
sistem
sebagai
sebuah
kumpulan
use-case,
pelaku(pengguna), dan
hubungan
keduanya.
Diagram ini
mengkomunikasikan lingkup kejadian bisnis yang harus diproses oleh sistem. Detil setiap
kejadian bisnis dan bagaimana pengguna dapat berinteraksi dengan sistem digambarkan
dalam artifak
kedua
yang
dinamakan
use-case
narrative,
yang
merupakan
deskripsi
tekstual
tentang
kejadian
bisnis
dan
bagaimana
pengguna
akan
berinteraksi
dengan
sistem
untuk
menyelesaikan tugas.
System
Use case
1
Actor 1
Use case
2
Use case
3
Actor 2
|