Home Start Back Next End
  
23
2.
Pendekatan 
kedua, 
dengan 
menempatkan 
data 
yang 
berlebihan,
selanjutnya dengan
meng-copy attributenya
yang asli
dalam sebuah
relasi yang dipisahkan.
Kedua pendekatan ini benar. Tetapi,
pendekatan
kedua
awalnya
menghasilkan relasi yang paling sedikit pada 1NF dengan
mengurangi
redudancy. Jika menggunakan pendekatan pertama, relasi
1NF adalah
buruk. Selanjutnya selama
langkah normalisasi berikutnya akan
menghasilkan relasi yang sama yang dihasilkan oleh pendekatan kedua.
Akan
tetapi
hasil
dari
normalisasi 1NF
masih
bisa
menyebankan
update
anomalies, sehingga diperlukan normalisasi bentuk kedua (2NF).
Menurut Connolly,
2NF
adalah
berdasarkan
konsep
ketergantungan   fungsional   penuh   (full  function  dependency).   Full
function
dependency
dinyatakan
dengan
jika
A
dan
B
adalah
attribute
dari suatu relasi, B adalah
fungsional ketergantungan penuh (fully
functional   dependency)   pada  jika  adalah  secara  fungsional
bergantung pada A tetapi bukan merupakan himpunan bagian dari A.
Jelasnya
bentuk
2NF
adalah
sebuah
relasi
di
dalam 1NF
dan
setiap
attribute yang bukan primary key adalah secara fungsional tergantung
pada primary key. Proses normalisasi dari relasi 1NF ke 2NF
melibatkan
penghilangan dari bagian ketergantungan.
Menurut Connolly & Begg (2002, p394) 3NF berdasar pada
konsep peralihan ketergantungan
(transitive dependency).
Transitive
dependency
adalag sebuah kondisi dimana A, B, dan C adalah
attribute
dari sebuah relasi bahwa jika A -> B dan B -> C, makan C secara transitif
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter