BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
TEORI DASAR
Pada   bagian   ini   akan   dijelaskan   mengenai   definisi   dari   jaringan
komputer, klasifikasi jaringan computer, tipe tipe topologi jaringan komputer,
media transmisi yang digunakan untuk membuat jaringan, serta penjelasan
mengenai  model  OSI  (Open  System  Interconnection)  yang  merupakan
standarisasi dari jaringan komputer.
2.1.1 DEFINISI JARINGAN KOMPUTER
Jaringan
Komputer
adalah
sebuah
sistem yang
terdiri
atas
komputer dan perangkat jaringan lainnya
yang
bekerja
bersama-sama
untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Tujuan dari jaringan komputer
adalah:
Membagi  sumber  daya:  contohnya  berbagi  pemakaian  printer,
CPU, memori, harddisk
Melakukan Komunikasi: contohnya email, instant messaging, dan
chatting
Mendapatkan Akses informasi: contohnya web browsing
Agar 
dapat 
mencapai 
tujuan 
yang 
sama,  setiap  bagian 
dari
jaringan komputer meminta dan memberikan layanan (service).
6
  
7
Pihak yang meminta layanan disebut klien (client) dan yang
memberikan layanan disebut pelayan (server). Arsitektur ini disebut
dengan sistem client-server,
dan digunakan pada hampir seluruh
aplikasi jaringan komputer.
Dalam sebuah
jaringan
/
network,
antara
satu
komputer
dan
komputer  lainnya  dihubungkan  baik  dengan  menggunakan  media
kabel ataupun nirkabel. Pada awal
perkembangannya jaringan kerap
kali dihubungkan dengan menggunakan media kabel, namun seiring
dengan
perkembangan
dunia
tekonologi informasi yang kian pesat,
penggunaan
media
nirkabel
(wireless) kini sudah banyak diterapkan.
Hal ini dikarenakan semakin banyaknya user yang menggunakan
laptop dan gadget
lainnya,
sehingga
user dapat
mengakses
ke dalam
jaringan secara mobilitas.
Berdasarkan arah
transmisinya,
komunikasi
data
dapat
dibagi
menjadi simplex, half-duplex, atau full-duplex.
•  
Simplex
Pada simplex, signal hanya ditransmit satu arah saja dimana satu
stasiun  sebagai  pemancar  dan  yang  lainnya  sebagai  penerima.
Pada
system ini
aliran data
hanya
dapat
terjadi
ke
satu
arah saja.
Transmisi
secara
simplex
terjadi
di
dalam beberapa
teknologi
komunikasi, seperti siaran televisi atau siaran radio. Dan tidak
digunakan
dalam komunikasi
jaringan
karena
node-node
dalam
jaringan
umumnya
membutuhkan
komunikasi secara dua arah.
Memang,
beberapa
komunikasi
dalam jaringan,
seperti
video
streaming, terlihat seperti simplex, tapi sebenarnya
lalu  lintas
  
8
komunikasi  terjadi  secara  dua  arah,  apalagi  jika  protokol  TCP
yang digunakan sebagai protokol lapisan transportnya.
Half-Duplex
Dalam operasi
ini, kedua
stasiun
mungkin
melakukan pengiriman,
tapi
tidak
bisa
bersamaan
melainkan
beroperasi
bergantian.
Pada
system
ini
aliran
informasi
dapat terjadi
kedua
arah
tetapi
tidak
bersamaan. Contoh paling sederhana adalah walkie-talkie, di
mana
dua penggunanya harus menekan sebuah tombol untuk berbicara
dan melepaskan tombol tersebut untuk mendengar. Ketika dua
orang menggunakan walkie-talkie untuk berkomunikasi pada satu
waktu
tertentu,
hanya
salah
satu di
antara
mereka
yang
dapat
berbicara sementara pihak
lainnya mendengar.
Jika kedua-duanya
mencoba untuk berbicara secara serentak, kondisi "collision"
(tabrakan)
pun terjadi
dan
kedua pengguna walkie-talkie tersebut
tidak dapat saling mendengarkan apa yang keduanya kirimkan.
Full-duplex
Dalam operasi
full-duplex,
kedua
stasiun
mentransmisi
secara
serentak. Pada
sistem ini aliran dapat
terjadi kedua arah pada saat
yang bersamaan. System ini dapat terjadi hanya menggunakan
sebuah saluran komunikasi data atau dengan menggunakan dua
saluran komunikasi data.
  
9
Gambar 2.1 Komunikasi Data
2.1.2
KLASIFIKASI JARINGAN KOMPUTER
Berdasarkan   daerah   jangkauannya,   jaringan   dapat   dibagi
menjadi tiga macam yaitu :
1.   Local Area Network ( LAN )
Local   Area   Network   biasa  disingkat  LAN  adalah  jaringan
komputer 
yang 
jaringannya 
hanya 
mencakup 
wilayah 
kecil;
seperti
jaringan
komputer kampus,
gedung,
kantor, dalam rumah,
sekolah atau yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan LAN berbasis
pada teknologi IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat
switch,
yang
mempunyai
kecepatan
transfer
data
10,
100,
atau
1000
Mbit/s.
LAN
memungkinkan pengguna untuk berbagi akses
ke file-file yang sama
dan menggunakan printer secara lebih
efisien, serta membentuk komunikasi internal.
LAN mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.
Mempunyai pesat data yang lebih tinggi
  
10
2.         Meliputi wilayah geografis yang lebih sempit
3.
Tidak 
membutuhkan 
jalur 
komunikasi 
yang  disewa
dari operator telekomunikasi
2.   Metropolitan Area Network ( MAN )
Metropolitan
Area
Network
biasanya
terdiri
atas
dua
atau lebih
LAN dalam satu area geografis yang cakupan antara LAN dan
WAN.
Metropolitan area Network mencakup area geografis sebuah kota
seperti
jasa
televisi
kabel
dalam sebuah
kota
dan
sebuah
bank
dengan banyak kantor cabang di satu kota.
3.   Wide Area Network ( WAN )
Wide Area Network merupakan jaringan yang memiliki luas
jangkauan  yang  sangat  besar,  biasanya  meliputi  sebuah  negara
atau  benua.  WAN  digunakan  untuk  menghubungkan  jaringan
lokal 
yang 
satu 
dengan 
jaringan 
lokal 
yang 
lain, 
sehingga
pengguna
atau
komputer
di
lokasi yang satu
dapat
berkomunikasi
dengan pengguna dan komputer di lokasi yang lain.
Beberapa teknologi WAN yang
banyak dijumpai : modem,
Integrated services digital network (ISDN), digital subscriber line
(DSL), dan frame relay.
Berdasarkan Jenisnya dapat dibagi menjadi :
1.   Point-to-point Network
Point-to-point
Network merupakan
sebuah
jaringan
yang
transmisi
datannya
dimulai
dari
sebuah node dan bertransmisi
ke satu
atau
lebih
node
tujuan,
namun bukan
ke
setiap node
  
11
yang ada di jaringan. Wide area Network merupakan point-to-
point network.
2.   Broadcast Network
Jaringan
Broadcast
adalah
jaringan yang
memiliki
saluran
komunikasi tunggal yang dipakai bersama-sama
oleh semua
mesin
yang
ada
pada
jaringan.
Sistem ini
memungkinkan
pengalamatan
suatu
paket
ke
semua
tujuan.
Cara
pengiriman
ini
mirip
dengan
cara pengiriman sinyal
televisi,
signal radio,
dan jaringan wireless.
2.1.3
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi mendefinisikan peta dari jaringan. Topologi jaringan
secara
garis besar dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu
topologi
fisikal dan topologi logical.
A.  TOPOLOGI FISIKAL
Topologi fisikal mendefinisikan bagaimana susunan dari peletakan
node pada jaringan.
Terdapat beberapa macam topologi fisikal, antara
lain :
a.   Topologi Bus
Merupakan sebuah arsitektur jaringan
di
mana
satu
set client
terhubung
pada
satu
kabel
utama
(
backbone
)
yang
dinamakan
bus. Jaringan bus adalah cara yang paling sederhana untuk
menghubungkan banyak client. Berikut karakteristik topologi bus:
  
12
1.   Merupakan satu kabel
yang
kedua
ujung
nya ditutup,
dimana
sepanjang kabel terdapat node-node.
2.   Umum digunakan karena sederhana dalam
instalasi dan biaya
pembangunan jaringan relatif lebih murah..
3.   Signal
melewati
kabel
dalam
dua
arah
dan
mungkin
terjadi
collision.
4.   Masalah terbesar pada saat kabel putus. Jika salah satu segmen
kabel putus, maka seluruh jaringan akan terhenti.
Gambar 2.2 Topologi Bus
b.   Topologi Star
Merupakan salah satu topologi
yang
paling
umum
digunakan.
Jaringan  star  terdiri  atas  sebuah  switch  utama 
yang  bertugas
seperti router yang mentransmisikan data. Topologi ini mempuyai
karakteristik sebagai berikut :
1. 
Setiap node berkomunikasi langsung dengan central node,
traffic
data
mengalir dari
node ke central node dan
kembali
lagi.
  
13
2. 
Mudah dikembangkan, karena setiap node
hanya
memiliki
kabel yang langsung terhubung ke central node.
3. 
Keunggulannya
adalah
jika
satu
kabel node
terputus
yang
lainnya tidak terganggu.
4. 
Dapat digunakan kabel yang “lower grade” karena hanya
menghandel  satu  traffic node,  biasanya  digunakan  kabel
UTP.
Gambar 2.3 Topologi Star
c.   Topologi Ring
Merupakan sebuah topologi
jaringan dimana tiap-tiap node
terhubung ke dua node lainnya, sehingga akan membentuk sebuah
cincin. Topologi ini memiliki karakteristik sebagai berikut :
1.   Lingkaran tertutup yang berisi node-node
2.   Sederhana dalam layout
3.   Signal
mengalir 
dalam
satu
arah, 
sehingga
dapat
menghindarkan
terjadinya
collision
(dua
paket
data
  
14
bercampur),  sehingga  memungkinkan  pergerakan  data  yang
cepat dan collisiondetection yang lebih sederhana.
4.   Biasanya  topologi  ring  tidak  dibuat  secara  fisik  melainkan
direalisasikan   dengan   sebuah   consentrato dan   kelihatan
seperti topologi star
Gambar 2.4 Topologi Ring
d.   Topologi Mesh
Topologi Mesh adalah sebuah cara untuk men-route data, suara,
dan
instruksi
di
antara node-node. Memungkinkan koneksi secara
terus
menerus
dan
mengkonfigurasi ulang di seputar path yang
rusak
atau
terblok.
Pada
model topologi ini, masing-masing
komputer terhubung secara langsung antara komputer yang satu
dengan komputer lainnya. Biasanya topologi ini digunakan untuk
membangun suatu jaringan yang redundant.
Keuntungan
model
topologi ini adalah reliabilitasnya dapat diandalkan. Kelemahan
model
topologi
ini
adalah
biaya
pembangunannya
cukup
mahal
dan kurang efisien jika terdapat penambahan komputer baru dalam
jaringan.
  
15
Gambar 2.5 Topologi Mesh
e.   Topologi Logikal
Topologi logikal menggambarkan
bagaimana
media
tersebut
diakses
host
untuk
mengirim
data.
Secara
umum,
terdapat
dua
jenis topologi logikal, yaitu:
a.   Broadcast
Pada
topologi
ini,
semua host
dapat
mengirim data
ke
semua
yang 
lain 
memlalui 
media 
dalam 
jaringan. 
Prinsip 
pada
topologi ini adalah first come first serve.
b.   Token Passing
Topologi Token passing mengontrol akses jaringan dengan
melewatkan token elektronik kepada tiap host secara bergilir.
Ketika
host menerima
token,
maka host
tersebut dapat
mengirim data.
Jika
tidak
ada
data
yang dikirim
makan
token
tersebut dilewatkan ke host berikutnya dan proses ini berulang
terus-menerus.
Penggunaan
token
passing dapat
ditemukan
pada token ring dan fiber distributed data interface (FDDI).
  
16
2.1.4
ALAMAT IP
Alamat IP adalah alamat software, bukan alamat
hardware.
Pengalamatan IP ditujukan untuk memungkinkan host didalam sebuah
jaringan bisa berkomunikasi dengan host pada jaringan yang berbeda,
tanpa memperdulikan tipe dari LAN yang digunakan oleh
host
yang
berpartisipasi.
2.1.5
SKEMA HIERARKI PENGALAMATAN IP
Alamat IP terdiri atas 32 bit
informasi.
Bit ini terbagi menjadi
4 bagian, yang dikenal sebagai octet atau
byte,
dimana
masing
masing terdiri atas 1 byte (8 Bit). Pengalamatan IP dapat digambarkan
dengan tiga metode :
•  
Dotted-decimal, seperti 192.168.25.16
•  
Biner, seperti 11000000.10101000.00011001.00010000
• 
Heksadesimal, seperti C0.A8.19.10
Pengalamatan 32-bit IP adalah pengalamatan yang terstruktur,
kebalikan
dari
pengalamatan
flat. Keuntungan
dari
pengalamatan
terstruktur ini adalah kemampuannya yang bisa menangani
pengalamatan yang sangat besar, yaitu 4,3 Milyar. Skema
pengalamatan
hierarki terstruktur oleh network dan host atau network,
subnet dan host.
2.1.6
PENGALAMATAN NETWORK
Alamat
network
memberikan identifikasi
unik
untuk
setiap
jaringan.
Setiap
mesin
pada
jaringan
yang
sama
menggunakan
atau
  
17
Network
Host
Host
Host
Network
Network
Host
Host
Network
Network
Network
Host
berbagi alamat network yang
sama sebagai bagian dari pengalamatan
IP.
Alamat node memberikan identifikasi secara unik pada setiap
mesin dalam network. Bagian dari alamat ini haruslah unik karena
alamat node mengidentifikasi sebuah mesin tertentu yang merupakan
group. Dapat juga disebut dengan alamat host.
Terdapat
tiga
jenis class
yang
digunakan
dalam pengalamatan
jaringan, yaitu class  A, class B, class C.
8 bits
8 bits
8 bits
8 bits
Class A:
Class B:
Class  C:
Tabel 2.1 Class pada pengalamatan jaringan
•  
Class A
Di
dalam jaringan
class
A,
byte
pertama
digunakan
untuk
menunjuk alamat network, dan tiga byte sisanya digunakan untuk
alamat host.
Pada
class
ini,
bit
pertama
dari
byte
pertama
harus
selau
off atau bernilai
0.
ini berarti
alamat class
A
adalah sebuah
nilai
antara 0 dan 127.
  
18
Formatnya
adalah network.host.host.host, atau jika
digantikan dengan binari akan menjadi :
0XXXXXXX.host.host.host
jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :
00000000 = 0
dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :
01111111 = 127
Class B
Di dalam jaringan class B, dua byte pertama menunjukkan
alamat
network,
dan
dua
byte
sisanya
digunakan
untuk
alamat
host.
Pada class ini, bit pertama dari byte pertama
harus
selalu
dalam
kondisi
on.
Tapi
bit
kedua
harus
selalu
dalam
kondisi
off.
ini berarti alamat class B adalah semua nilai antara 128 dan 191.
Formatnya
adalah
network.network.host.host, atau
jika
digantikan dengan binari akan menjadi :
10XXXXXX.XXXXXXXX.host.host
jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :
10000000 = 128
dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :
10111111 = 191
  
19
Class C
Di dalam jaringan class C,
tiga byte pertama
menunjukkan
alamat
network,
dan
satu
byte
sisanya
digunakan
untuk
alamat
host.
Pada
class ini,
dua
bit
pertama
dari
byte
pertama
harus
selalu dalam kondisi on. Tapi bit ketiga harus selalu dalam kondisi
off.
ini
berarti
alamat class C
adalah
semua
nilai
antara 192 dan
223.
Formatnya
adalah
network.network.network.host, atau
jika
digantikan dengan binari akan menjadi :
110XXXXX.XXXXXXXX.XXXXXXXX.host
jika pada byte pertama tanda ‘X’ diganti dengan 0 maka menjadi :
11000000 = 192
dan jika tanda ‘X’ diganti dengan 1 maka akan menjadi :
11011111 = 223
2.1.7
MODEL OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI)
Pada  mulanya,  komputer  diciptakan  dengan  standar
perusahaan masing-masing. Ini terjadi karena adanya persaingan antar
perusahaan. Sehingga, antar komputer yang
berbeda
standarnya
sulit
untuk
berkomunikasi.
Untuk
mengatasi
masalah
ini, International
Organization for Standardization (ISO) menciptakan model jaringan
agar  dinamakan  Open System Interconnection  (OSI),  model  inilah
yang
menjadi
model
primer
dalam komunikasi
jaringan.
OSI
terdiri
dari
tujuh layer
yang terpisah, tapi saling berhubungan, setiap bagian
  
20
mengidentifikasikan bagaimana
informasi
berjalan
melalui
jaringan.
Dalam arsitektur
ber-layer
komunikasi
antara
dua
layer
yang
berhubungan menggunakan paket data
yang disebut protocol data unit
(PDU).
Berikut penjelasan tiap – tiap layer dari OSI layer bawah ke atas :
•  
Physical Layer
Physical
layer mencakup
interface
fisik
antara
peralatan
dan
peraturan dimana setiap bit berpindah dari satu ke lainnya.
•  
Data Link Layer
Data
Link Layer
bertujuan
untuk
membuat physical
link
menjadi
lebih reliable dan menyediakan suatu cara untuk mengaktivasi,
menjaga, dan mengnonaktifkan suatu link. Service utama yang
disediakan oleh layer data link
terhadap
layer
yang
diatasnya
adalah suatu error detection dan control.
•  
Network Layer
Network Layer tersedia untuk transfer informasi antara end system
pada
suatu
jaringan
komunikasi.
Pada
layer
ini
sistem komputer
berdialog dengan network untuk menjelaskan alamat tujuan dan
untuk merequest beberapa fasilitas jaringan.
• 
Transport Layer
Transport
Layer menyediakan
suatu
mekanisme
untuk
menukar
data
antara
end
system.
Transport Layer juga
dapat
digunakan
untuk   mengoptimasikan   kegunaan   dari   service 
network 
dan
  
21
menyediakan suatu kualitas permintaan dari
layanan untuk entitas
session.
Session Layer
Session
Layer
mengatur
dialog
antar
jaringan. Tugas lain yang
lebih spesifik adalah penyelarasan yang dilakukan untuk
pengiriman
data. Layer ini juga mensinkronisasi
dialog
diantara
dua host layer presentation dan mengatur penukaran data.
Presentation Layer
Layer 
ini 
bertugas 
untuk 
mengubah 
data 
yang 
dikirim 
oleh
aplikasi
pengirim menjadi
format
yang
lebih
universal.
Di
penerima,
layer
ini
bertanggung
jawab
memformat
kembali
data
ke data. Jika diperlukan pada layer
ini
dapat
menterjemahkan
beberapa data format yang berbeda, kompresi dan enkripsi.
Application Layer
Layer ini adalah layer yang paling dekat dengan user, layer ini
meyediakan sebuah layanan jaringan kepada pengguna aplikasi.
Layer
ini
berbeda
dengan
layer lainnya
yang
dapat
meyediakan
layanan kepada layer lain
2.1.8
MODEL TCP/IP
Arsitektur protokol TCP/IP merupakan hasil dari penelitian
protokol
dan
pengembangan
dilakukan pada jaringan percobaan
packet-switched,
ARPANET, 
yang 
didanai 
DARPA, 
dan 
secara
umum
ditujukan
sebagai
satu
set
protokol
TCP/IP.
Set
protokol
ini
  
22
terdiri
atas
sekumpulan
protokol
besar
yang
telah
diajukan
sebagai
standard internet oleh IAB.
Model TCP/IP terdiri atas lima layer, yaitu :
Physical Layer
Physical
layer
meliputi
antar
muka
fisik
diantara
alat
transmisi
data dan media transmisi atau jaringan, layer ini bekerja dengan
menspesifikasikan karakteristik media transmisi, dasar dari sinyal,
kecepatan data, dan sebagainya.
Network Access Layer
Meliputi
pertukaran
data antara
end system dan
dimana
jaringan
sistem  itu 
terhubung. 
Komputer 
yang 
mengirim 
harus
menyediakan jaringan dengan alamat dari komputer yang dituju,
agar jaringan dapat mengirimkan data pada alamat yang benar.
Internet Layer
Internet layer hampir sama dengan network
access
layer namun
internet layer menggunakan protokol layer untuk menyediakan
fungsi
routing
yang
meliputi
banyak
jaringan.
Protokol 
ini
tidak
hanya end system saja tapi bekerja di router.
Host-to-Host Layer
Layer
ini
disebut
juga transport
layer
berfungsi
untuk
menjamin
agar
data
yang
dikirim sampai
ke
alamat
tujuan,
dan
data
yang
diterima sama dengan data yang dikirim
  
23
Application Layer
Berisi logika yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai aplikasi
user,
misalkan
aplikasi
untuk
mengirim file,
modul
yang
terpisah
diperlukan secara khusus untuk aplikasi tersebut
Perbandingan  antara  OSI  layer  dengan  TCP/IP  layer  dapat  dilihat
pada Tabel 2.2.
Application
Application
Session
Transport
(Host-to-Host)
Transport
Network
Internet
Network Access
Data Link
Physical
Physical
Tabel 2.2 Perbandingan Model OSI dengan Model TCP/IP
2.2
TEORI KHUSUS
2.2.1
TEKNOLOGI  PENGIMPLEMENTASIAN 
JARINGAN  PADA
WAN
  
24
Pada  saat  ini,  terdapat  beberapa  teknologi  yang  diterapkan
dalam mengimplementasikan jaringan, yaitu :
a.   Circuit Switching
Pada teknologi
ini , jalur komunikasi
yang tepat dibangun diantara
stasiun yang terhubung melalui node-node. Pada tiap hubungan
yang  dilaukan  terdapat  logical channel  yang  menentukan  jalur
yang
terbentuk dari sumber
ke tujuan.. Contoh yang paling tepat
dalam kasus ini ialah jaringan telepon.
Komunikasi melalui circuit switching meliputi 3 tahap yaitu :
1.   Pembangunan sirkuit
Sebelum  suatu  sinyal  ditransmisikan, 
harus  dibuat  terlebih
dahulu suatu sirkuit ujung ke ujung ( stasion to stasion).
2.   Transfer Data
Sekarang barulah informasi bisa ditransmisikan antar stasion
3.   Pemutusan sirkuit
Setelah  beberapa  periode  transfer  data,  koneksi  dihentikan,
biasanya oleh salah satu stasion.
b.   Packet Switching
Packet switching dirancang sedemikian rupa untuk
menyediakan
fasilitas
yang
lebih
efisien
dibanding circuit
switching  untuk  lalu  lintas  data  yang  sangat  banyak.  Dengan
circuit
switching,
statiun
mentranmisikan
data
dalam blok-blok
kecil yang disebut paket. Masing-masing paket berisikan sebagian
data pemakai ditambah
informasi
kontrol
yang diperlukan
untuk
  
25
mengfungsikan jaringan dengan tepat. Jaringan packet switching
merupakan
sekumpulan
simpul-simpul
paket
switching yang
tersebar.
Fungi
utamanya
adalah menerima
paket
dari
stasiun
sumber dan mengirimnya ke stasiun tujuan.
2.2.2
Macam – macam enkapsulasi pada WAN :
a.   Link Access Procedure Balanced ( LAPB )
Enkapsulasi yang digunakan oleh X.25.
b.   Link Access for D channel ( LAPD )
Enkapsulasi yang digunakan oleh ISDN D channel.
c.   Link Access Procedure Frame ( LAPF )
Enkapsulasi yang digunakan pada Frame Relay.
d.   High Level Data Link Control ( HDLC )
Default WAN enkapsulasi pada router.
e.   Point to Point Protocol ( PPP )
Enkapsulasi yang digunakan oleh WAN circuit switched atau dial
up.
2.2.3
Teknologi WAN
a.   Analog Dial-Up
Dalam membentuk
suatu
koneksi
biasanya
menggunakan
sebuah
modem yang
kecepatannya 33 Kbps –
566
Kbps.
Analog dial-up
sangat sederhana untuk dibentuk dan biaya
yang digunakan relatif
murah, namun low bandwitch kecil bila dibandingkan tekhnologi
WAN lainnya.
  
26
b. 
Integrated Services Digital Network
( ISDN )
ISDN  menggunakan  jalur  atau  teknologi  digital  dalam
membangun WAN dengan menggunakan jalur telepon biasa.
Kelebihan  ISDN  adalah  menyediakan  end-to-end connectivity,
call
setup yang
lebih
cepat
daripada
modem
biasa, channel
yang
kompatibel
dengan
enkapsulasi
PPP,
dapat
membawa
data, voice,
dan video dalam rate
yang besar,
menggunakan sistem out-of-bond
signalling yang maksudnya
call
setup dan
pengiriman
data
dilakukan pada jalur ataupun channel yang berbeda.
Ada dua macam tipe ISDN, yaitu :
ISDN
Basic
Rate
Interface
(BRI),
digunakan
pada
network skala
kecil, sebutannya 2B+D yang artinya mendukung 2 B-Channel
dengan kapasitas 64kbps dan 16kbps D-Channel digunakan untuk
kontrol informasi. B-Channel
hanya bisa digunakan untuk voice
saja atau data saja.
ISDN Primary Rate Interface (PRI), digunakan pada jaringan
berskala  besar,  mendukung  beberapa  B-Channel (biasanya  30)
dan 64kbps D-Channel. Perangkat ISDN menggunakan tipe
perangkat DCE/DTE.
c.   Leased Line
Adalah koneksi point-to-point dengan kecepatan tinggi
hingga 2,5
Gbps, biasanya tergantung dari bandwitch dan jarak. Biaya yang
digunakan  relatif  lebih  mahal  dari  share service seperti  frame
relay, namun kecil kemungkinan terjadi latency dan jitter
  
27
d.   X.25
Mempunyai
kecepatan 48
Kbps
dan
dibuat
untuk
mengatasi
kekurangan 
dari 
leased 
line.  X.25  merupakan  interface
penghubung antara host dengan packet switching, dan banyak
digunakan pada ISDN. Penggunaan X.25 sudah digantikan dengan
frame
relay yang
mempunyai
bandwitch
lebih
besar
dan
latency
lebih kecil.
e.   Frame Relay
Teknologi packet switched dengan kecepatan 4 Mbps,
penggunaannya tergantung bandwitch yang diberikan oleh ISP
dikarenakan Commited Information Route
(
CIR
)
pada sisi WAN
provider,
terdapat
banyak
frame
relay
switch
yang
membentuk
jalur 
Permanent 
Virtual 
Circuit  antara  source 
LAN 
dan
destination LAN.
Virtual
Circuit adalah jalur pada frame relay
yang
dibentuk
berdasarkan
nomor
DLCI
antara router
source dan
destination. Jalur
jalur itu juga dibentuk berdasarkan Data Link
Channel
Identifier (
DLCI
).   
Frame
relay
merupakan
pengembangan dari X.25.
f.
Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM   mengirimkan   data   secara   potongan   diskrit.   Memiliki
koneksi
multi
logical melalui
koneksi
fisik
tunggal.
Paket
ATM
yang
terkirim pada
koneksi
logik disebut fixed-length
packet atau
bisa disebut juga  cell. ATM
mampu meminimalisir error dan flow
control. ATM memiliki data rate 25.6 Mbps sampai 622.08 Mbps.
  
28
g.   Digital Subcriber Line ( DSL )
Sifatnya
always
on,
maksudnya
koneksi
akan selalu
jalan,
tanpa
harus dial up terlebih dahulu. Secara umum
speednya 8,192 Mbps,
tergantung dari jenis DSL yang digunakan.
h. 
Worldwide Interoperability for Microwave Access  (WiMAX)
WiMAX
merupakan
standar
Broadband
Wireless
Access
(BWA)
dengan  kemampuan  untuk 
menyalurkan  data  kecepatan  tinggi
(layaknya   teknologi   xDSL   pada   jaringan   wireline).   Banyak
kemampuan 
lebih 
yang 
ditawarkan 
oleh 
teknologi 
WiMAX
dibanding
teknologi
sebelumnya
seperti
kemampuan
diterapkan
dalam kondisi NLOS (Non Line of Sight), aplikasinya baik
untuk
fixed, nomadix, portable maupun mobile.
Teknologi Worldwide Interoperability for Microwave Access
(WiMAX) adalah teknologi broadband yang memiliki kecepatan
akses yang tinggi dan jangkauan yang luas. Kehadiran WiMAX
akan memberikan banyak keuntungan bukan hanya bagi operator
yang telah ada tetapi juga bagi operator baru. WiMAX dapat
memberi harapan bagi operator fixed phone karena keterbatasan
dalam pembangunan.
Bagi
operator
fixed
wireless
access
dan
seluler kehadiran WiMAX diharapkan dapat berfungsi sebagai
backhaul jaringan fixed wireless access dan seluler. WiMAX juga
dapat bersinergi dengan
teknologi Wireless,
DSL, dan seluler yang
telah digelar.
  
29
2.3
MEDIA TRANSMISI
2.3.1
Media Terarah (Guided Transmission Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana
arah
ujung
yang satu dengan
ujung
yang lainnya sudah jelas, contoh :
kabel.
A.  Coaxial
Coaxial  merupakan  jenis  kabel  cooper
yang 
memiliki
kecepatan dan throughput sebesar 10 – 100 Mbps. Media coaxial juga
memiliki 
biaya 
yang  rendah. 
Sementara 
media 
dan 
ukuran
konektornya
medium (konektor
BNC).
Jenis media
ini
memiliki
dua
jenis utama,
yakni thin dan thick. Thin dilambangkan dengan angka 5
dan
memiliki
panjang maksimum
500
meter.
Adapun
media
ini
merupakan
half duplex dan contohnya
adalah   kabel pig
tail.
Media
ini menggunakan listrik untuk menyampaikan biner 0 dan 1 yakni
dengan 0 volt dan 5 volt.
Kabel
data
yang
menggunakan
material
tembaga
dimana
terdapat
2
bagian yaitu :
Kabel inti ditengah.
-
Kabel serabut disisi samping dengan dipisahkan oleh suatu isolator,
kabel ini menggunakan konektor Bayonet Nut Connector  (BNC).
  
30
Berikut gambar dari kabel Coaxial :
Gambar 2.6 Kabel Coaxial
B.  Twisted Pair
Media   ini   juga   masih   dari   keluarga   copper,   memiliki
kecepatan dan throughtput sebesar 10 – 100 – 1000 Mbps (tergantung
dari  kualitas  dan  kategori  kabel).  Media  ini  biasa  disebut  dengan
media empat kawat
yang digunakan di beragam
jaringan, dan
masing
–masing kabel dipilin untuk mengurangi gangguan dari radio dan
electromagnet.
Media
ini
harganya tidak
begitu
mahal
dan
mudah
untuk diimplementasikan pada jaringan. Memiliki media dan ukuran
konektor yang kecil, yakni RJ-45. Panjang maksimum dari media ini
adalah 100 meter dan seperti media cooper UTP menggunakan listrik
untuk menyampaikan biner 0 dan 1 yakni dengan 0 volt dan 5 volt.
  
31
Kabel
berpilin (Twisted
Pair),
menggunakan
kabel
berpasangan
dimana
tujuannya
untuk
menghilangkan
efek crosstalk. Banyak
digunakan
untuk
jaringan
LAN,
dikarenakan mampu
mengirimkan
bandwidth dengan jumlah yang besar.
Gambar 2.7 Kabel Twisted Pair
Kabel ini menggunakan konektor seri Registered Jack (RJ), dan
tergantung  dari  jenis  kategorinya.  Untuk  kategori  2  menggunakan
RJ11 sedangkan untuk kategori 5 keatas menggunakan RJ45.
Daftar kategori kabel berpilin :
Tabel 2.3 Kategori Kabel Berpilin
Jenis kabel berpilin menurut pelindungnya dibagi menjadi :
-  
Unshielded Twisted Pair (UTP)
  
32
Gambar 2.8 UTP
-
Shielded Twisted Pair (STP)
Gambar 2.9 STP
-
Screened Shielded Twisted Pair (S/STP)
Gambar 2.10 S/STP
-
Screened Unshielded Twisted Pair (S/UTP) / Foiled Twisted Pair
(FTP)
  
33
Gambar 2.11 S/UTP
Apabila kedua
ujung
menggunakan aturan yang
sama,
kabel
tersebut
disebut  Straight-Through,  sedangkan  bila  berbeda  disebut  Cross-
Over.
C.  Fiber Optic
Fiber merupakan jenis media optic/cahaya, dimana dalam
menyampaikan biner 0 dan 1 dengan menggunakan redup dan nyala.
Jika dibandingkan dengan media copper maka fiber jauh lebih mahal,
tetapi  media  tahan  terhadap  gangguan  yang  biasa  muncul  dalam
media copper, seperti gelombang
radio dan elektromagnet. Dalam
mentransfer data media ini juga lebih unggul.
Gambar 2.12 Fiber Optik
Berdasarkan jumlah sumber cahaya yang masuk pada core FO,
kabel FO dibagi menjadi 2 yaitu:
  
34
Multimode,
jumlah
sumber
lebih
dari
1.
Menggunakan
diameter
core 
dengan 
ukuran 
50 
micron 
100 
micron. 
Multi 
mode
memiliki core
yang lebih besar dibandingkan dengan single mode
dan ditujukan jarak jauh, tetapi lebih pendek dibandingkan single
mode yakni 2 km. Multi mode menggunakan cahaya LED untuk
menstransmisikan biner 0 dan 1
Singlemode,
jumlah 
sumber 
1. 
Menggunakan 
diameter 
core
dengan
ukuran    
2
8
micron.
Single
mode
memiliki
core
yang
kecil dan ditujukan untuk jarak jauh (sampai 3 km). Jenis ini
menggunakan cahaya laser untuk mentransmisikan biner 0 dan 1.
2.3.2
Media Tidak Terarah (Un-Guided Transmission Data)
Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana
arah
ujung
yang
satu
dengan
ujung yang
lainnya
tersebar,
contoh
:
nirkabel (wireless).
Komunikasi ini mengirimkan sinyal ke udara berdasarkan
spektrum elektromagnetik
A.  Transmisi Radio
Perkembangan teknologi komunikasi
radio sangat pesat, penggunaan
wireless-LAN sudah semakin populer. Untuk mengirimkan data
menggunakan komunikasi radio ada beberapa cara yaitu :
a.   Memancarkan langsung, sesuai dengan permukaan bumi
b.   Dipantulkan melalui lapisan atmosfir
  
35
Gambar 2.13 Transmisi Radio
Komunikasi radio ini menggunakan frekuensi khusus supaya
tidak mengakibatkan interference dengan penggunaan frekuensi
lainnya, frekuensi yang boleh digunakan disebut ISM band. ISM
singkatan dari Industrial, Scientific and Medical. Frekuensi yang bisa
digunakan antara lain :
-
900 MHz
-
2.4 GHz
-
5.8 GHz
Teknologi Wireless
Frekuensi
Bandwidth
Range
802.11 a
5 GHz
54 Mbps (25 Mbps)
|
30 meter
802.11 b
2,4 GHz
11 Mbps (6,5 Mbps)
|
30 meter
802.11 g
2,4 GHz
54
Mbps
(25 Mbps)
|
30
meter
  
36
802.11 n
2,4   GHz   or   5
Mbps
540 Mbps, typical : 200
Mbps.
Range
:
50
meter
Tabel 2.4 Teknologi Wireless
Jaringan wireless secara topologi
terbagi 2
:
point-to-point dan point-
to-multipoint.
1.   Point-to-point
Frekuensi  yang  digunakan  bisa  2.5  G,  5  G,  10  G,  15  G,  dst.
Harus memenuhi kriteria LOS = Line Of Sight (terlihat tanpa ada
penghalang
diantaranya).
Daya yang
digunakan
juga
harus
di
sesuaikan, harus ada cadangan power jika terjadi hujan dan
redaman  atmosfer.  Cadangan  power  untuk  mengantisipasi
redaman disebut Fading Margin. Perhitungan daya yg dibutuhkan
antara 2 titik dengan jarak tertentu.
Untuk kemampuan hardware, masing-masing produk berbeda-
beda.
Disesuaikan dengan kebutuhan
kita. Point-to-point
biasanya
digunakan untuk jaringan backbone/trunk atau jaringan akses
berkecepatan tinggi.
2.   Point-to-multipoint
secara
garis besar, frekuensi dan perhitungan power hampir sama
dengan point-to-point. Hanya saja jaringan point-to-multipoint ada
yang  mampu  membentuk  jaringan  yang  baik  walaupun
diantaranya terdapat penghalang (NLOS=Not
Line Of Sight).
Teknologi
yang digunakan adalah OFDM (Orthogonal Frequency
  
37
Division Multiplexing).
Memanfaatkan
penghalang/obstacle
sebagai media pemantul sinyal OFDM yang mempunyai banyak
carrier (multi-carrier) sampai ke tujuan. sehingga sinyal
yg datang
dari
berbagai
arah pantulan
sampai di sisi penerima
dibuat
saling
memperkuat.
Jika
jarak
antar
antena tidak ada penghalang maka
jangkauannya akan lebih jauh.
Untuk  jangkauan  area  jaringan  point-to-multipoint bergantung
pada besar kecilnya daya pancar
BTS (Base Transceiver Station)
pada saat pengaturan awal Garis besar hubungan jarak / coverage,
frekuensi, Kecepatan/Bandwidth dan Harga/Cost :
1.   Semakin Tinggi frekuensi, bandwidth semakin besar, harga
semakin mahal, jangkauan area semakin kecil.
2.   Semakin rendah frekuensi, bandwidth semakin kecil, harga
lebih murah, jangkauan area lebih jauh.
Wireless di bagi menjadi 3, berdasarkan jarak dan daya.
1.   Wireless WAN (Wide Area Network)
Hitungan sekian kilometer, dengan daya sekian ratus mW.Untuk
Wireless
WAN,
jarak
5
km
termasuk
umum  
beberapa
alat
ada
yang bisa sampai 40 km.
2.   Wireless LAN (Local Area Network)
Jarak sekian ratus meter, dengan daya sekian puluh mW.
3.   Wireless PAN (Personal Area Network)
Jarak sekian puluh meter, dengan daya yang sangat kecil.
  
38
Dalam
dunia
wireless
ada
3
hal
yang
mempengaruhi
jarak
jangkau
dengan suatu aturan sebagai berikut :
1.   Power, semakin
besar
daya,
semakin
jauh
jaraknya.
Tetapi
daya
yang besar sangat tidak baik, terutama bagi kesehatan tubuh.
2.   Frekuensi, semakin  besar  frekuensi 
jaraknya  semakin  pendek.
Tetapi frekuensi
ini
sudah ada nilainya, yaitu 2,4 GHz, 5 GHz, dst,
jadi tidak bisa untuk dirubah.
3.   Alat yang digunakan, misalnya penguatan antena, loss pada kabel.
Alat yang
umum dikenal dalam Wireless
LAN di antaranya GPRS
yang di pakai GSM, CDMA atau Bridge yang menggunakan
standar wireless
Bridge yang
umum di pasar saat ini, ada 2 tipe antena
:
yang
berbentuk  omni (seperti  tiang  dan  menyebarkan  sinyal  ke  seluruh
arah) serta
yang directional (seperti parabola ke arah tertentu).
Untuk
jarak
5
km,
antena
directional
yang
termurah
pun
bisa
menjangkau
jarak
5
km,
untuk
antena
umum
yang
mempunyai
penguatan
yang
tinggi  saja 
yang  bisa 
menjangkau 
jarak  5  km.  Kita  sangat  tidak
menyarankan  pemasangan  booster,  cara  yang  sangat  praktis  tetapi
kalau tidak tahu penggunaannya secara tepat bisa merugikan orang.
Contoh gambar antena Omnidirectional :
  
39
Gambar 2.14 Antenna Omnidirectional
Contoh gambar antenna Sectoral :
Gambar 2.15 Antenna Sectoral
Contoh gambar antena Directional :
Gambar 2.16 Antenna Directional
  
40
B.  Komunikasi Satelit
Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar
benua.   Dimana   untuk   menghubungkannya   diperlukan   teknologi
satelit.
Komunikasi satelit dengan VSAT
Gambar 2.17 Komunikasi Satelit dengan VSAT
Untuk  menghubungi  site  yang  lain,  bisa  dilakukan  dengan
Very Small Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2
arah dengan antena parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.
2.3.3
GANGGUAN PADA JARINGAN
A.  NOISE
Noise
merupakan
gangguan
dalam LAN
yang
disebabkan
adanya tambahan energi atau listrik, sehingga menyebabkan data yang
sampai
ke
device penerima
rusak. Beberapa
sumber
dari
noise
yakni
  
41
kabel
terdekat
yang
membawa sinyal
data,
gangguan electromagnet,
noise laser dari pengirim atau penerima dari sinyal optic.
B.  Attenuation
Attenuation
merupakan
gangguan
yang
terjadi
dalam LAN
dimana terjadi pelemahan sinyal ketika data dikirimkan dari satu
device ke device yang lain. Attenuation biasanya disebabkan karena
kabel yang terlalu panjang atau konektor
yang
tidak dipasang
dengan
benar.
C. Impedance
Impedance
adalah
pengukuran
kekebalan kabel pada arus AC
dan diukur dalam ohm. Impedance
yang
normal dari kategori 5 kabel
UTP
adalah 100 ohm. Jika konektor tidak dipasang
secara benar pada
kategori   5,   maka   hal   ini   akan   menyebabkan   munculnya   nilai
impedance yang berbeda dari kabel. Hal inilah yang disebut dengan
impedance
mismatch
atau
impedance discontinuity dimana akhirnya
akan mengakibatkan attenuation juga.
D. Collision
Collision  domain  merupakan  area  kemungkinan  terjadi
tabrakan
dalam jaringan. Dalam Ethernet,
area
jaringan
dalam
frame
dimana
telah terjadi collision diperbanyak. Dalam hal ini repeater dan
hub menyebarkan collision, sementara bridge, switch dan router tidak.
Dengan
kata
lain hub
dan
repeater memiliki
satu
collision domain,
sementara bridge, switch, dan router memiliki collision domain sesuai
jumlah device yang terhubung dengan portnya.
  
42
Jenis Collision
1.   Late Collision
Collision
atau
tabrakan
dalam late
collision
terjadi
setelah
komputer atau device kita mengirimkan frame
sebanyak 64
byte.
Jadi dalam hal
ini,
terjadi
keterlambatan dalam tabrakan
atau collision.
2.   Local Collision
Collision ini terjadi ketika komputer atau device kita ingin
mengirimkan data
ke
komputer lain tiba –
tiba menerima data
dari
komputer
atau
device
lain. Dengan kata lain,
collision
terjadi lebih dekat dengan komputer atau device yang
mengirimkan data.
3.   Remote Collision
Collision
ini
memiliki
maksud
bahwa
collision terjadi
pada
daerah sekitar device penghubung, seperti hub, switch atau
router.
E.  Broadcast
Broadcast domain ialah area yang akan menerima paket
broadcast.
Jadi
ketika
menerima
paket
broadcast
device-device
yang
meneruskannya
ke
semua
portnya.
Dalam hal
ini,
switch
dan
hub
meneruskan paket broadcast, sementara router membuang paket
broadcast domain sementara router memiliki broadcast domain sesuai
jumlah device yang terhubung dengan portnya.
  
43
2.3.4
Spanning Tree Protokol ( STP )
Pemasangan redundant link pada switch ke switch lain dapat
meningkatkan fault tolerance. Namun disisi lain, hal ini dapat
menyebabkan  broadcast
storm,  multiple  frame  transmission,
dan
MAC address database inconsistency.
Broadcast storm disebabkan
oleh
pengiriman
frame
berulang-
ulang pada device layer 2, dalam hal ini pada switch.
STP mempunyai standard IEEE 802 id, dapat mengatasi
masalah
ini. STP
aktif
secara
default
pada
setiap
switch
cisco.
STP
memblok port-port yang dapat memyebabkan broadcast storm.
Pemilihan
root
bridge
menjadi
acuan
dalam
konsep
ini.
Root
bridge
adalah switch
yang
memiliki MAC address yang paling rendah.Dalam
topologi, switch mengirimkan Bridge Protoocol Data Unit (BPDU)
setiap
2
detik
yang
menginformasikan tentang bridge ID(BID). BID
berisi MAC address dan priority. Priority lebih diutamakan dibanding
MAC address. Defaultnya adalah 32.768
Saat switch dinyalakan, prosesnya :
1.
bloking, tidak ada port yang dapat mengirimkan data,
berlangsung selama 30 detik.
2.
Listening, mencari port ke root bridge, belum
mempelajari MAC address dan belum menforward data,
berlangsung selama 15 detik.
3.
Learning, mempelajari MAC address, tapi belum
memforward data, berlangsung selama 15 detik.
  
44
4.
Forward, data sudah dapat diforward, keadaan dimana
topologi switch telah selesai dipelajari.
5.
Disable, port yang tidak diizinkan mengirimkan data,
tidak aktif karena spanning tree protocol.
2.3.5
Virtual LAN (VLAN)
Virtual LAN (VLAN) merupakan pengelompokan jaringan
yang tidak tergantung dari lokasi fisik, pengelompokan dilakukan
secara logikal.
Dengan pembagian ini, bandwitch yang lewat pun dapat diatur
tiap-tipa VLAN nya, sehingga antar VLAN mempunyai Bandwitch
yang berbeda.
Biasanya dibagi berdasarkan fungsionalitas atau department tertentu
misalnya :
a.) vlan untuk finance
b.) vlan untuk HRD
c.) vlan untuk marketing
dan sebagainya.
Setiap vlan adalah broadcast domainnya masing-masing dan
antar vlan yang berbeda tidak dapat saling berhubungan kecuali
menggunakan router.
Penghubung vlan yang berbeda dengan menggunakan router
disebut
inter-vlan
routing.
Switch
memiliki
tabel-tabel
yang
terpisah
untuk tiap vlan dan informasi vlan disimpan pada vlan database dalam
bentuk vlan.dat.
  
45
Jenis-jenis vlan:
a.) static vlan
dikonfigurasi manual pada switch dengan perintah-perintah kemudian
diassign ke dalam port.
b.) dynamic vlan
dikonfigurasi dengan menggunakan software, misalnya Ciscoworks
for Switched Internetwork