23
pengiriman akan memunyai hubungan erat dalam melaksanakan tugas ini dengan
departemen
pengendalian
kualitas. Selanjutnya,
perusahaan
perlu
melakukan
suatu
analisis terhadap material yang
menyangkut
karakteristik,
jumlah,
frekuensi
datang,
berat atau volume, dan lain-lain serta waktu yang dibutuhkan untuk proses unloading
guna
menentukan
area
luas
yang
diperlukan departemen penerimaan. Aktivitas
penerimaan
barang
merupakan
awal
aliran bahan
yang
akan
diproses. Maka, bagian
penerimaan
seharusnya
ditempatkan
berdekatan
dengan
fasilitas-fasilitas transportasi
yang
menghubungkan
pabrik
dengan
lingkungan
luar,
seperti
fasilitas
jalan
raya,
jalan kereta api, maupun tepi sungai.
2.2. Sistem Pengisian Kembali Persediaan
Dalam
manajemen
persediaan
tersedia
sejumlah
sistem yang
mengatur
dan
menghitung bagaimana mengisi kembali persediaan barang. Persediaan barang yang
ada di gudang akan berkurang karena diambil dan dipakai oleh berbagai pihak atau
bagian perusahaan. Jumlah,
frekuensi, keteraturan, dan turun-naiknya pengambilan
atau pemakaian tergantung dari kebutuhan. Kebutuhan ini kadang-kadang teratur,
kadang-kadang
agak
tidak
teratur,
bahkan
kadang-kadang
tidak
teratur
sama
sekali.
Oleh karena
itu, sistem yang dikembangkan
untuk pengisian kembali persediaan juga
didasarkan atas berbagai kondisi
kebutuhan
atau
permintaan barang. Atas dasar ini,
secara
garis
besar,
sistem yang
dikembangkan
tersebut
dibedakan
menjadi
sistem
permintaan
independen,
sistem permintaan dependen,
dan
sistem permintaan
dengan
ciri tersendiri.
|