27
2.3.
Konsep Persediaan Minimum-Maksimum
Konsep Min-Maks ini dikembangkan berdasarkan suatu pemikiran sederhana
sebagai
berikut.
Untuk
menjaga
kelangsungan
beroperasinya
suatu
pabrik
atau
fasilitas
lain, beberapa jenis barang
tertentu dalam jumlah
minimum sebaiknya
tersedia di persediaan, supaya sewaktu-waktu ada yang rusak, dapat langsung diganti.
Tetapi, barang yang disimpan dalam persediaan tadi juga jangan terlalu banyak, ada
maksimumnya, supaya biayanya tidak menjadi terlalu mahal. Keduanya sebetulnya
mengikuti prinsip pengendalian atau manajemen persediaan yang sudah disinggung
disi terdahulu.
Secara
ideal,
seharusnya
persediaan minimum
adalah nol
dan
persediaan
maksimum adalah sebanyak yang secara ekonomis mencapai optimal, yaitu sesuai
dengan
perhitungan
EOQ,
yang
nanti
akan dijelaskan
lebih
lanjut.
Jadi,
dapat
dibayangkan
bahwa
persis
pada
waktu
barang
habis,
pemesanan
barang
sejumlah
yang paling ekonomis tadi datang. Tetapi, ini perhitungan teori, artinya dalam
kenyataannya tidak dapat dijamin bahwa perencanaan dapat secara sempurna
terpenuhi. Ada kemungkinan pemakaian barang berubah dan meningkat secara
mendadak, ada kemungkinan barang yang dipesan datang terlambat, dan sebagainya.
Oleh
karena
itu,
dalam menentukan
minimum dan
maksimum ini,
sebaiknya
tidak
mengambil angka
yang
ekstrem tadi,
tetapi ada
faktor pengaman
yang dapat dihitung
berdasarkan pengalaman.
Berdasarkan pemikiran tersebut, timbul
formula Min-Maks untuk penggantian
kembali persediaan ini, yang sebagai contoh dapat diberikan sebagai berikut:
|