![]() 10
BAB II
TINJAUAN DAN LANDASAN TEORI
II.1. TINJAUAN UMUM
II.1.1. Pengertian Kostel
II.1.1.1. Pengertian Kos-kosan
Menurut kamus Wikipedia, Kos-kosan bisa juga disebut rumah
penginapan. Itu adalah rumah yang digunakan orang umtuk menginap
selama 1 hari atau lebih, dan kadang-kadang untuk periode waktu yang
lebih lama misalnya: minggu, bulan atau tahunan. Dahulunya, para
penginapnya biasanya menggunakan sarana
kamar
mandi
atau
cuci,
pantry dan ruang makan secara bersama-sama. Namun tahun-tahun
belakangan ini, kamar kos-kosan berubah menjadi ruangan yang
mempunyai ruang cuci dan fasilitas kamar
mandi atau
pantry
sendiri
dan dihuni dalam jangka lama misalnya bulanan atau tahunan.
Selain itu, menurut DINAS
PERUMAHAN
PROPINSI
DKI
JAKARTA pengertian tentang Rumah Kost adalah:
Perumahan
pemondokan/rumah
kost
adalah
rumah
yang
penggunaannya
sebagian atau seluruhnya dijadikan sumber
pendapatan oleh pemiliknya dengan jalan menerima penghuni
pemondokan minimal
1 (satu) bulan dengan memungut uang
pemondokan;
|
11
II.1.1.2. Fungsi Kos
Kos-kosan dirancang
untuk
memenuhi kebutuhan
hunian
yang
bersifat
sementara
dengan sasaran
pada
umumnya
adalah
mahasiswa dan pelajar yang berasal dari luar kota ataupun luar
daerah. Namun tidak sedikit pula, kos-kosan ditempati oleh
masyarakat
umum
yang
tidak memiliki
rumah
pribadi
dan
menginginkan berdekatan dengan lokasi beraktifitas. Oleh karena itu,
fungsi dari kos-kosan dapat dijabarkan sebagai berikut :
o
Sebagai sarana tempat tinggal sementara bagi mahasiswa yang
pada umumnya berasal dari luar daerah selama masa studinya.
o
Sebagai sarana
tempat tinggal sementara bagi masyarakat umum
yang bekerja di kantor atau yang tidak memiliki rumah tinggal agar
berdekatan dengan lokasi kerja.
o
Sebagai sarana pembentukan kepribadian mahasiswa untuk lebih
berdisplin, mandiri dan bertanggung jawab
o
Sebagai tempat untuk menggalang pertemanan dengan mahasiswa
lain dan hubungan sosial dengan lingkungan sekitarnya.
II.1.1.3. Jenis-jenis Kos
Menurut Garis
Panduan
dan
Peraturan
bagi
Perancangan
Bangunan oleh Jawatankuasa kecil piawaian dan Kos, kos
mahasiswa/pelajar dibedakan menjadi :
o
Sistem 2 orang pada satu kamar (double room); untuk double room,
tempat tidur yang digunakan adalah tempat tidur tingkat (double decker),
|
12
dan bila mahasiswa atau pelajar tersebut sudah
masuk pada tingkat
yang
lebih
tinggi diperbolehkan untuk mengganti tempat tidur dengan tempat
tidur terpisah (twin decker)
oSistem satu orang satu kamar (single room); dimana hanya diperbolehkan
satu pelajar pada tiap kamar
o
Sistem
campuran
antara
ketiga
sistem diatas,
biasanya
digunakan
pada
institut pada tingkat kebangsaan / antarbangsa.
Kos juga dapat dibagi berdasarkan pengelolannya yaitu :
o
Kos
bercampur
dengan
rumah
pengelolanya, tetapi
tetap
dalam satu
bangunan.
o
Kos yang berdiri sendiri dan
mempunyai gedung sendiri khusus untuk
mahasiswa dan pengelolanya tidak bertempat
tinggal
digedung
tersebut
secara bersamaan.
o
Kos yang bercampur dengan rumah kontrakkan sehingga pengelola kos
mempunyai tempat khusus tetapi tidak dalam satu gedung.
II.1.1.4. Pengertian Hotel
Secara harfiah, kata Hotel dulunya berasal dari kata. HOSPITIUM
(bahasa
Latin),
artinya ruang tamu.
Dalam
jangka
waktu
lama kata
hospitium mengalami proses perubahan pengertian dan
untuk membedakan
antara Guest House dengan Mansion House (rumah besar) yang berkembang
pada saat itu, maka rumah-rumah besar disebut dengan HOSTEL.
|
13
Rumah-rumah besar atau hostel ini disewakan kepada masyarakat
umum untuk
menginap
dan
beristirahat
sementara
waktu,
yang
selama
menginap
para penginap
dikoordinir
oleh
seorang host, dan semua
tamu-
tamu yang (selama) menginap harus tunduk kepada peraturan yang dibuat
atau
ditentukan
oleh
host
(HOST
HOTEL).
Sesuai
dengan
perkembangan
dan tuntutan orang-orang yang ingin mendapatkan kepuasan, tidak suka
dengan aturan atau peraturan yang terlalu banyak sebagaimana dalam hostel,
dan
kata
hostel
lambat
laun
mengalami
perubahan.
Huruf
s
pada
kata
hostel tersebut menghilang atau dihilangkan orang, sehingga kemudian kata
hostel berubah menjadi Hotel seperti apa yang kita kenal sekarang. Menurut
beberapa pengertian,
Hotel
didefinisikan
sebagai
berikut :
Menurut
Dirjen
Pariwisata
Depparpostel, Hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan, untuk menyediakan jasa
penginapan, makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum, yang dikelola
secara komersial. Menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan R.I No.
PM 10/PW
301/Phb. 77,
Hotel adalah suatu bentuk akomodasi yang
dikelola
secara komersial,
disediakan bagi
setiap
orang
untuk
memperoleh
pelayanan penginapan, berikut makan dan minum. Menurut Webster Hotel
adalah suatu bangunan atau suatu lembaga yang menyediakan kamar untuk
menginap, makan dan minum serta pelayanan lainnya untuk umum.
|
14
II.1.1.5. Klasifikasi Hotel
Surat Keputusan Menteri Perhubungan No. PM.10/PW.
301/Pdb
77 tentang
usaha
dan
klasifikasi
hotel,
ditetapkan bahwa
penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada :
D
Jumlah Kamar
D
Fasilitas
D
Peralatan yang tersedia
D
Mutu Pelayanan
Berdasarkan
pada
penilaian
tersebut,
hotel-hotel
di
Indonesia kemudian digolongkan ke dalam 5 (lima) kelas hotel, yaitu :
D
Hotel Bintang 1 (D)
D
Hotel Bintang 2 (DD)
D
Hotel Bintang 3 (DDD)
D
Hotel Bintang 4 (DDDD)
D
Hotel Bintang 5 (DDDDD)
Hotel-hotel yang tidak bisa memenuhi standar kelima kelas
tersebut,
ataupun
yang
berada
di
bawah
standar
minimum yang
ditentukan oleh Menteri Perhubungan disebut Hotel Non Bintang.
Tujuan umum daripada penggolongan kelas hotel adalah :
D Untuk
menjadi pedoman teknis bagi calon
investor (penanam
modal) di bidang usaha perhotelan.
D
Agar calon penghuni hotel dapat mengetahui fasilitas dan pelayanan
yang akan diperoleh di suatu hotel, sesuai dengan golongan kelasnya.
|
15
D
Agar tercipta persaingan (kompetisi) yang sehat antara pengusahaan
hotel.
D
Agar
tercipta
keseimbangan antara permintaan
(demand)
dan
penawaran (supply) dalam usaha akomodasi hotel.
Sejak tahun 2002 berdasarkan Keputusan Menteri
Kebudayaan dan Pariwisata No. KM 3/HK 001/MKP 02 tentang
penggolongan kelas hotel, bobot penilaian aspek mutu pelayanan lebih
tinggi dibandingkan dengan aspek fasilitas bangunannya.
Akan tetapi untuk jumlah kamar tidak diharuskan sesuai
dengan
golongan
kelas
hotel
asalkan
seimbang
dengan fasilitas
penunjang serta seimbang antara pendapatan dan pengeluaran dari
hotel
tersebut.
Hal
ini
berdasarkan
Keputusan
Menteri
Kebudayaan
dan Pariwisata Nomor. KM 3/HK 001/MKP/02.
II.1.1.6. Persyaratan dan Kriteria Hotel Bintang 3
1. Fisik
A.
Lokasi dan lingkungan
1. Lokasi hotel mudah dicapai kendaraan umum atau pribadi
roda empat langsung ke area hotel
2. Hotel harus menghindarkan pencemaran yang diakibatkan
gangguan luar yang berasal dari:
a. Suara bising
b. Bau tidak enak
|
16
c. Debu
d. Asap
e. Serangga dan binatang mengerat
B.
Taman
1. Hotel memiliki taman
a. Terletak di dalam atau diluar bangunan
b.
Tanaman terpelihara, bersih dan rapi. Taman yang
memiliki kolam hias harus memiliki ikan.
C.
Tempat parkir
Tersedia tempat parkir kendaraan tamu hotel
1. Kapasitas satu tempat parkir untuk setiap enam kamar
hotel.
2. Rambu-rambu lalu-lintas/ satu arah in-out
3. Pos jaga/ ruang tunggu
4. Tidak becek
D. Olah raga dan rekreasi
1. Hotel harus menyediakan sarana kolam renang umtuk
dewasa dan anak-anak.
2. Hotel menyediakan 2 sarana olah raga dan rekreasi lainnya
yang merupakan pilihan dari:
a. fitness centre
b. sauna
c. squash
|
17
d. game room
e. bowling
f. tennis
E. Bangunan
Bangunan hotel memenuhi persyaratan perijinan sesuai dengan
undang-undang yang berlaku:
1. Keadaan bangunan bersih dan terwat dengan baik.
2. Pengaturan ruang hotel ditata sesuai dengan fungsinya.
3. Unsur dekorasi Indonesia harus tercermin dalam:
a. Ruang lobby atau
b. Restoran atau
c. Kamar tidur atau
d. Function room
4.
Peralatan teknis bangunan terdiri dari:
a. Transportasi mekanis/ lift/ elevator
b. Utilitas
1.Air
2.Listrik
3.Tata udara
4.Ruang mekanik dan workshop
c.Komunikasi
d.Pencegahan bahaya kebakaran
5. Fasilitas
|
18
1) Kamar
D
Interior kamar mencerminkan suasana Indonesia.
D
Dinding kamar mandi harus dengan bahan kedap
air.
D
Tersedia instalasi air panas dan air dingin
D
Perlengkapan Kamar Tidur :
-
Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1
(satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan
ukuran kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu)
orang 2, 00 m x 1, 00 m Ukuran tempat tidur 2 (dua)
orang 2, 00 m x 1, 60 m
D
Perlengkapan Kamar Mandi :
-
Tersedia Bathup anti slip, Shower, Grabbar dan
tempat sabun
-
Wastafel
-
dan lain-lain
2) Hotel harus menyediakan restoran .
D
Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas
restoran dengan ketentuan 1,5 m2 per tempat duduk.
D
Tinggi restoran tidak boleh rendah dari tinggi ruang
tamu (2, 60 m).
3) Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah dari
restoran.
|
19
D
Jumlah tempat duduk sebanding dengan luas bar
dengan ketentuan 1,1 m2 per tempat duduk.
D
Lebar ruang kerja bar tender minimal 1 m.
D
Bar dilengkapi dengan tempat untuk mencuci
peralatan dan perlengkapan yang terdiri dari atas :
-
Wastafel dengan dua buah keran air panas dan air
dingin.
-
Mesin pencuci gelas.
-
Saluran pembuangan air.
4) Tersedianya Function Room yaitu ruang untuk acara-
acara tertentu (ruang serba guna).
5) Tersedianya Lobby dengan luas minimal 30 m2.
6) Hotel harus menyediakan Lounge.
7) Hotel menyediakan telepon umum di lobby.
8) Hotel menyediakan toilet umum di lobby.
D
Toilet Pria :
-
Urinoir 4 (empat) buah
-
WC 2 (dua) buah
-
Wastafel
D
Toilet Wanita :
-
WC 3 (tiga) buah
-
Wastafel
-
Ruang Rias dengan kaca rias
|
20
9) Hotel harus menyediakan koridor minimal 1.6m.
10) Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk
keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel minimal 3
ruangan untuk kegiatan yang berbeda.
a. Drugstore
b. Bank/money changer
c. Travel Agent
d. Airline agent
e. Souvenir shop
f. Perkantoran
g. Butik atau salon kecantikan
11) Hotel harus menyediakan ruangan poliklinik.
12) Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya
40 % dari luas restoran.
D
Ruang dapur terdiri dari :
-
Ruang Persiapan
-
Ruang Pengolahan
-
Ruang Penyimpanan Bahan Makanan
-
Ruang administrasi (Chef)
-
Ruang Pencucian dan penyimpanan
peralatan/perlengkapan
-
Ruang Penyimpanan bahan bakar gas/elpiji untuk
dapur
|
21
D
Lantai dapur tidak licin.
D
Dinding dapur dilapisi dengan tegel kedap air
setinggi
langit-langit.
D
Penerangan dapur minimal 200 lux.
13) Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari
Kantor Depan (Front Office) dan Kantor Pengelola
Hotel
14) Tersedianya area Tata Graha.
D
Ruang Seragam (Uniform Room)
D
Ruang Lena dengan luas minimal 30 m2 beserta
rak.
D
Ruang Jahit Menjahit
D
Room boy
-
Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1
(satu) buah untuk setiap 15 kamar
D
Ruang Binatu dengan luas minimal 40 m2
15) Tersedianya area dan ruang Operator
D
Tersedianya Gudang yang terdiri dari :
-
Gudang bahan makanan dan minuman
-
Gudang peralatan dan perlengkapan
-
Gudang untuk engineering
-
Gudang Botol Kosong
|
![]() 22
-
Gudang barang-barang bekas
D
Ruang penerimaan barang/bahan yang dapat
menampung minimal 1 (satu) truk.
D
Ruang Karyawan:
-
Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisah
untuk pria dan wanita.
-
Ruang Makan Karyawan.
-
Dapur Karyawan.
-
Ruang Ibadah Karyawan.
Struktur Organisasi Usaha Hotel
|
23
II.1.2. Kesimpulam Arti Kostel
Dikarenakan
tidak
adanya
pengertian dari kostel yang
disahkan,
berdasarkan
pengertian dari
kos
menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia dan pengertian dari
hotel
menurut Surat Keputusan
Menteri Perhubungan
R.I No. PM 10/PW 301/Phb. 77, tanggal 12
Desember 1977, maka kami berasumsi bahwa yang dimaksud dengan
kostel adalah bangunan bersusun yang diperuntukan sebagai tempat
penyewaan kamar yang bersifat sementara dengan jangka waktu
tertentu seperti layaknya kos-kosan dan dilengkapi dengan operasional
dan fasilitas serta pelayanan seperti hotel setaraf bintang 3.
Disesuaikan dengan persyaratan hotel bintang 3, karakteristik
kos
dan
hasil survey
lapangan, maka
saya berasumsi
untuk
karakteristik kostel yang terpenting adalah sebagai berikut :
o
Terdapat ruang komunal seperti layaknya kos-kosan.
o
Memiliki sistem pembayaran harian, mingguan, bulanan, atau
tahunan.
o
Mendapatkan
pelayanan
seperti
hotel,
misalnya
adanya
pelayanan
laundry (cuci pakaian) dan house keeping/room boy.
Selebihnya memiliki
fasilitas yang kami asumsikan dibutuhkan untuk
dimiliki oleh Kostel yang kami pertimbangkan dari kebutuhan konsep
Kostel itu sendiri yang kami ambil dari fasilitas kos-kosan maupun
hotel bintang yang setaraf bintang tiga, yaitu:
|
24
A.
Taman
B.
Tempat parkir
Tersedia tempat parkir kendaraan tamu hoteldan memiliki
Pos jaga.
D. Olah raga dan rekreasi
1. Hotel harus menyediakan sarana kolam renang umtuk
dewasa.
2. Hotel menyediakan 2 sarana olah raga dan rekreasi lainnya
yang merupakan pilihan dari:
a. fitness centre
b. tennis
E. Bangunan
1. Peralatan teknis bangunan terdiri dari:
a. Transportasi mekanis/ lift/ elevator
b. Utilitas
2. Fasilitas di dalam bangunan:
1) Kamar
D
Perlengkapan Kamar Tidur :
-
Tersedia tempat tidur dengan perlengkapan untuk 1
(satu) orang atau untuk 2 (dua) orang sesuai dengan
ukuran kamar standar : Ukuran tempat tidur 1 (satu)
orang 2, 00 m x 1, 00 m Ukuran tempat tidur 2 (dua)
orang 2, 00 m x 1, 60 m
|
25
2) Hotel harus menyediakan restoran .
3) Hotel harus menyediakan satu bar yang terpisah atau
tergabung restoran.
4) Tersedianya Lobby dengan luas minimal 30 m2.
5) Hotel menyediakan telepon umum di lobby.
6) Hotel menyediakan toilet umum di lobby.
7) Hotel harus menyediakan koridor minimal 1.6m.
8) Hotel menyediakan ruangan yang disewakan untuk
keperluan lain di luar kegiatan usaha hotel minimal 3
ruangan untuk kegiatan yang berbeda.
a. Drugstore
b. Bank/money changer
c. Travel Agent
d. Airline agent
e. Souvenir shop
f. Perkantoran
g. Butik atau salon kecantikan
9) Tersedianya Dapur dengan luas sekurang-kurangnya
30 % dari luas restoran.
10) Tersedianya area Administrasi yang terdiri dari
Kantor Depan (Front Office) dan Kantor Pengelola
Hotel.
12) Tersedianya area Tata Graha.
|
26
D
Room boy
-
Tersedia ruang pelayanan kamar tamu minimal 1
(satu) buah untuk setiap 15 kamar.
D
Ruang Binatu/ Laundry dengan luas minimal 40 m2
13) Tersedianya area dan ruang Operator
D
Tersedianya Gudang yang terdiri dari :
-
Gudang bahan makanan dan minuman
-
Gudang peralatan dan perlengkapan
-
Gudang Botol Kosong
D
Ruang penerimaan barang/bahan yang dapat
menampung minimal 1 (satu) truk.
D
Ruang Karyawan:
-
Ruang Loker dan kamar mandi/WC yang terpisah
untuk pria dan wanita.
-
Ruang Makan Karyawan.
-
Dapur Karyawan.
|
![]() 27
II.2.1.2. Kondisi Tapak Dan Lingkungannya
II.2. T INJAUAN KHUS US
II.2.1. Tinjauan Tapak
II.2.1.1. Data Ta pak
Lokasi
:
Jalan Rawa Belon g, Palmerah, Jakar at Barat
Ukuran Lahan
:
7547,75 m2
KDB
80%
: 80%
KLB
:
3.5
GSB
:
6 dan 10
Ketinggian M ax. : 6 lantai
Peta 1. Tapak
|
![]() 28
Foto 1.De pan
Jal an
Rawa Belon g
Foto 2. De pan Jalan
Raya Ke bon
Jeruk
Foto 3.
Pe rtigaan Jalan
Situasi lin gkun gan di sekitar tap ak antara lain
:
1. Batas sebelah selatan
:
Jl. R ay a Kebon Jeruk, p ertokoaan.
2. Batas sebelah utara
:
Pemuk iman p enduduk.
3. Batas sebelah timur
:
Jl. Rawa B elon g, p ertokoan.
4. Batas sebelah barat
:
Pemuk iman p enduduk.
|
29
II.2.2. Tinjauan Khusus Topik (Perencanaan Dengan Konsep S ustainable
Building)
II.2.2.1. Lata r Belakang
Dibeberap a
Negara
maju p ada
tahun 2000 telah
men gelu arkan p eraturan tentan g
p
enerap an konsep sustainable
building y ang merup akan
bagian
dari p rogram
man agement
lin gkun gan kota. Dep artemen lingkun gan hidup
ditunjuk sebagai
p
embimbin g sekaligus sebagai salah
satu tim p engawas dalam
p
erencanaan d an p emban gunan p erkotaan tersebut. Hal ini dilakukan
dengan tujuan membantu men garahk an kebutuhan kota dengan tetap
memp erhatikan p eraturan lingkun gan, memb imbin g dep artemen lain
agar men guran gi kerusakan lin gkun gan dalam op erasi-op erasiny a
serta menin gkatkan kualitas lin gkun gan itu sendiri.
Kebijakan-k ebijakan
y
ang dap at
menin gkatkan
kualitas
lin gkun gan p erkotaan dikemb an gkan sedemikian rup a oleh team
tersendiri
y
ang dib entuk untuk mengemban gk an
keb ijaksan aan
sustainable building dan
mer encan akan
imp lementasiny a. Team
ini
juga berfun gsi sebagai komite antar dep artemen y ang berurusan
dengan teknik, kebijaksanaan dan program sustainable build ng.
ing.
Penerap an konsep
sustainable building sudah
selay akny a
diterap kan
di
Indonesia men gin gat
keadaan
p
embangun an
y
ang
sangat besar volumeny a
serta
semakin p arahny a
kerusakan
lin gkun gan y ang diak batkan oleh p emban gunan tersebut. Karena
ibatkan oleh p emban gunan tersebut. Karena
|
30
tanp a kita
sadari jika konsep sustainable building
tidak
d terap kan
iterap kan
dalam
setiap p embangunan mak a
suatu saat kita
akan mengalami
krisis
terhadap energy ,
air, sumber
day a alam
serta kerusakan
lin gkun gan y ang p arah .
II.2.2.2. Tujuan Kebijaksanaan Sustainable Building
Tujuan diterap kany a kebijaksanaan
tentang sustainab e
le
building ialah untuk:
M
eny elamatkan manusia
d
an lin gkun gan d ari
b
ahay a
y
ang
dihadap ny a.
iny a.
M
enunjukkan
komitmen
kota terhadap lin gkun gan, ekonomi
dan
p
elay anan sosial.
M
enghasilkan p en ghematan dana bagi p emban gun an.
M eny ediakan
lin gkun gan k erja
y
ang
seh at bagi
staf dan
p
engunjun g.
M emp ercep at p encap aian
tujuan
kota dalam melindun gi,
men gkonservasi, d an menin gk atkan sumber-sumber
lin gkun gan
didaerah.
Dengan diterap kanny a kebijaksanaan
sustainable building
secara lan gsung maup un tidak langsun g ak an memb antu kota dalam
tumbuh dan berkemban g sesuai d en gan standar komunitas
y
ang
lay ak bagi kehidup an.
|
![]() 31
II.2.2.3. Pengertian Sustainable Building
Pemban gunan berkelanjutan sustainable building adalah
bentuk gabun gan d ari b erbagai disip lin ilmu y ang b ertanggun g jawab
soal
lin gkun gan
menjad i
suatu disip lin
y
an g selalu
men gacu p ada
efek lin gkun gan, sosial ekono mi d ari sebu ah b an gunan atau p roy ek
terbangun secara keseluruhan.
Dalam p emban guan berkelanjutan
p
enerap an kebijakan sustainable build ing secar a lan gsun g
berintegr asi den gan :
Lin gkun gan ( Environment Sustainability)
Ekonomi ( Economic Susta nability)
inability)
Sosial (Socia Sustainability)
l Sustainability)
Pada diagram 1 berikut
ini dap at dilihat bagaiman a integrasi
dari
nilai
lin gkun gan,
n
ilai ekonomi dan
n
ilai sosial
men ghasilkan
kehidup an y ang sejahtera bagi manusia.
Diagram 1 : Integrasi Lin gkun gan, Ekonomi dan Sosial
(Sumber : Sustainable
Architecture and Building Design)
|
32
Sedan gk an p okok-p okok
dari
p
roses diatas dalam
kebijaksan aan p emban gunan b erkelanjutan Sustainable
Building
M
elip uti:
M
anajemen y ang ef sien terhadap ener gi d an sumber air
isien terhadap ener gi d an sumber air
M
anajemen dar sumber material dan samp ah material
i sumber material dan samp ah material
Perlindun gan terhad ap kualitas lingkun gan
Perlindun gan terhad ap kualitas kesehatan komunitas
Dalam p embahasan
p
ap er
kami
ini, kami
lebih
menek ankan
p
embahasan sustainable
build in g
y
ang
hemat air
sehubungan
dengan tema y ang k ami ambil.
Jadi sustainability merup akan suatu p emikirin y an g seimban g
tentang p emban gunan, p erkemban gan manusia
serta
p
emik iran
tentang kehidup an
y
ang baik dimuk a bumi. Konsep dari p ada
p
embangunan
b
erkelanjutan
sustainable building
harus
dap at
dieksp ansikan agar tercakup isu-isu p ada komunitas dan
sosial,
kep ercay aan atau sp iritual
dan tindakan untuk meny elamatkan
kehidup an dimasa dep an. Segala aktifitas y ang berk enaan dan terjadi
dalam sustainab e building dap at digambark an secara gamblan g p ada
le building dap at digambark an secara gamblan g p ada
diagram 2 berikut ini.
|
![]() 33
Diagr am 2 : Sustainable Build in g Proses
(Sumber : Sustainable Architecture and Building Design)
|
34
II.2.3. Tinjauan Khusus Tema (Perencanaan Dengan Konsep Hemat Air)
II.2.3.1. Pengertian Hemat Air
Pada p okok p embahasan
top ik
ini,
kami
lebih menek ankan
p
embahasan sustainable arch tecture di bidan g h emat air.
itecture di bidan g h emat air.
Efisiensi Air dap at didefinisikan sep erti berikut:
Pemenuhan dar i satu fungsi, tugas, p roses, atau hasil den gan
memin imal air sed kit mun gkin;
ikit mun gkin;
Suatu indikator dari
hubun gan
antara jumlah kebutuhan air y ang
dibutuhkan untuk
satu p enggunaan tertentu dengan sejumlah air
y
ang dip ergunak an atau dihantarkan.
M
eskip un demikian kedua
p
engertian di
atas saling
melen gk ap i, terdap at sebuah p erbedaan di antara konservasi air
dan
efisiensi
air. Efisiensi
air berb eda
dar i
konservasi
air y ang
mana
hany a terfokuskan p ada p engurangan limb ah. Satu dalil kunci untuk
efisiensi air
adalah p en guran gan
limbah,
tetap tidak membatasi
p
enggun aanny a. Hal tersebut juga menekank an p engaruh konsumen
agar memilik i konsep
efisiensi air den gan membu at
perubahan
kecil perilaku
untuk menguran gi limbah
air
dan
den gan
lebih
memilih pro duk
yang
efisien
terhadap air.
Contoh
dari
tahap an
efisien
air
melip uti memp erbaiki kebo coran air,
lebih
memilih
|
![]() 35
shower ketimbang
mandi
di
dalam
b
athtub, atau memp ergunakan
mesin
p
encuci p iring dan
mesin
cuci den gan
kap asitas
semaksimal
mungk in. Ini adalah
hal-hal
y
ang p enting dari definisi efisiensi air,
sep erti p enggunaan untuk memp eroleh hasil
diin ginkan atau taraf
dari servis den gan p erlu p alin g sedik t air.
it air.
Proses p engambilan air dari dalam tanah, bila tidak diir in gi
dengan p engembalian air ke dalam tanah, maka
lama kelamaan akan
terjadi erosi, banjir, lon gsor y ang akan berdamp ak p ada konsidi
tanah y ang kering d an tandus sehingga akan
men ggan ggu ekosistem
y
ang berp engaruh p ada daur ulan g
hidrolo gi.
Adap un
skema daur
ulan g hidrolo gi dap at dilihat p ada gambar di b awah ini.
Foto 4. S kema Daur Ulang Hidrologi
Sumber : Panduan Sistem Bangunan Tinggi
|
36
Untuk mencegah terjadiny a hal diatas, sistem air di dalam
bangun an
seharusny a
men ggunak an
ekosistem
arsitektural
y
ang
mirip dengan p roses alam tersebut, y aitu dengan cara :
1. M enanam tanaman p enahan air
Dengan
menanam
tanaman
p
enahan
air
d
an
rump ut,
dap at
men guran gi
p
eny iraman tanaman atau p en gair an
dan biay a
p
emeliharaan
lansekap hin gga 85%. Den gan demikian, selain
mencegah terjad iny a erosi,
ju ga d ap at
mengur an gi debit p emakaian
air.
2. M enggunak an kemb ali air kotor
Pemakaian
air
bersih
setiap
hari untuk
hunian
adalah
sekitar
150
liter/oran g/h ari. Setelah digunakan, air tersebut akan menjadi air
kotor. Salah satuny a
cara
untuk mengur an gi
konsumsi
air adalah
dengan
men ggunakan k embali
air
y
an g sudah
dibu an g sebagai
air
abu-abu
y
ang tidak
bo leh
diminum, untuk
toilet
ataup un
temp at
cuci
y
ang
airny a
tidak digunak an untuk minum. Dalam
beber ap a
kasus, tanaman ataup un organisme
lain ju ga
digun akan untuk
merubah air kotor menjad i
air y ang
dap at diminum. Den gan
demikian, secara
teori, semua
air kotor
y
ang
dihasilk an oleh
bangun an dap at didaur ulan g.
|
![]() 37
3. M enamp ung air hujan
Penamp ungan air hu jan dap at mengur an gi
biay a
air untuk rumah
maup un bangunan.
Selain
itu, air hujan ju ga d ap at digunakan untuk
meny ram toilet, air p emadan k ebakar an.
iram toilet, air p emadan k ebakar an.
Selain itu, p erancan gan
arsitektural di daerah p erkotaan ju ga
p
erlu dip ikirkan p erananny a. Untuk merancan g ban gun an hend akny a
memp erhatikan
asp ek
lingkun gan
den gan
baik
khususny a
lahan
terbuka
sebagai
daerah resap an air. Dari
segi
p
erancan gan ada
2
faktor y ang p erlu dip erhatikan, y aitu masalah masalah teknis sep erti
y
ang baru
saja d iuraik an
dan masalah
arsitektural.
M
asalah teknis
contohny a adalah alat-alat
hemat air, misalny a alat p encuci p akaian
sep erti
gambar dibawah. Alat ini
akan meny imp an air dari
bekas
cucian
dan
akan d ip akai kemb ali
untuk mencu ci. Dan
masalah
arsitektural sep erti bangunan di b awah
y
ang
memp ergunak an
atap
rump ut dengan sy stem y ang hemat air mendulan g air hujan kemb ali.
|
![]() 38
II.3. S TUDI B ANDING
II.3.1. S urvey La pangan
1.Panorama Kost Ex clusive and Town House
Foto 5. Panorama Kost Exclusive and Town House
Kos-kosan mewah ini terletak di jalan lebak bu lus 2 no. 08, Ciland ak,
Jakarta Selatan. Dan sudah berdiri sejak 10 tahun y ang lalu.
Fasilitasny a antara lain:
1. Cafetaria/ k antin
2. Swimmin g p ool
3. Tenis Court
4. Secur ty 24 jam
ity 24 jam
5. Lap angan p arkir lu as
6. M aid (Room
Services)
7. Pantry
8. Gated Buildin g
|
39
9. AC Sp lit
10. Water Heater
11. Furnished
12. Tv + Berlanggan an
13. Telep hone
14. Kulkas
15. Laundry
Konsep kos-kosanny a berup a Town
House,
y
aitu terdiri dari bany ak
bangun an
rumah sep erti di dalam komp leks
p
erumahan, dan
masing- masin g
rumah terdiri dar 9-16 kamar.
i 9-16 kamar.
Sistem p eny ewaanny a bisa p er 3 hari, p er minggu,
p
er bulan atau p er
tahun. Luas ban gunanny a
450-600 m2, sedan gk anny a
luas tanah p er
bangun anny a 200-350 m2. Luas
keseluruhan tap ak
kos
ini adalah
1800
m2.
Batas
orang y ang men ginap p er kamarny a hany a 2
orang.
Pemak ainy a dari
kalan gan masy arakat umum, misalny a p elajar, p ekerja/ p ebisnis, dan lain-lain.
Ada
2 alasan mengap a
p
emilikny a
mendirikan kos-kosan ini. Yan g
p
ertama, karena
bany ak orang y ang
hany a
sekadar berkunjun g
ke
Jakarta,
misalny a
untuk urusan bisnis, dan mer eka
h
any a
ingin sekadar men ginap
benberap a hari
saja, sehin gga
merek a lebih memilih kos
eksklusif ini
dikarenak an
biay any a
y
ang lebih murah
dar i
hotel
namun
f
asilitasny a tidak
kalah
b
erkualitas.
Alasan
kedua,
untuk
men ghindar i kemacetan
y
an g tin ggi
sehingga oran g lebih memilih untuk men gin ap di kos ini y ang d aerahny a lebih
dekat dengan areal ker a atau ar eal k amp usny a.
ja atau ar eal k amp usny a.
|
![]() 40
2. Parahyangan Hall
Foto 6. Parahyangan Hall
Fasilitasny a antara lain:
1. Kamar Tidur 3m x 3.5 m + Furnished + Internet + TV Kabel
2. Laundry
3. Kartu M asuk
4. Fitness Room
5. Parkir M obil dan M otor
6. M eeting Room
7. Pantry
8. House Keep ng
ing
|
![]() 41
4.
Villa Ravi
Foto 7. Villa Ravi
Fasilitasny a antara lain:
1. Kamar 4m x 4 m + Furnished + Internet + Air Panas
2. Laundry
3. Fitness Centre
4. Sauna
5. Gazeebo
6. Kantin
7. M ni Bar
ini Bar
8. Lap angan Park r
ir
|
![]() 42
II.3.2. S urvey Literatur
Foto 8. GREEN B UILD ING 101: Water Efficiency
Glen Murcutts South Wales house collects and funnels water through the
roofs central groove.
Orang-oran g Amerik a
rata-rata memp ergunak an
80
-
100 galon air p er
hari;
dip ergunakan untuk berbagai
hal
termasuk memasak makanan, d an air- air
tersebut adalah air y ang terawat, y aitu air y ang dap at diminum dar i p eny edia
air kotap raja/ p emerintah. Orang-oran g tidak meny adari bahwa san gat
mudah
untuk menerap kan sy stem
y
ang
sederh ana
untuk mendaur ulan g dan
men ggunakan ulan g air dari ban gunan sendiri, secar a drastis akan man gur an gi
p
ermintaan p ada
p
erusahaan air minum, d an p ada giliranny a, men gur an gi
tagihan air.
Penggunaan atap y ang demikian, akan membuat laju air semak in ef ektif untuk
dap at didaur ulan g. Air dap at dengan
mudah tertamp ung dan
kemud ian
dialirk an ke dalam water treatment. Hasilny a dap at digunakan kembali untuk
kep erluan op erasional gedun g atau untuk p emakaian air minum.
|
43
II.3.3. KES IMPULAN S TUDI BANDING
Kostel adalah gabun gan antara kos-kosan dan hotel, baik d ari segi f sik
isik
bangun an maup un dari sy stem manajemen p engelolaan y ang ber laku p ada
keduany a.
Fasilitasny a antara lain:
1.Cafetaria/ k antin
2.Swimmin g p ool
3.Tenis Court
4.Secur ty 24 jam
ity 24 jam
5.Lap angan p arkir lu as
6.M aid (Room
Services)
7.Pantry
8.Gated Buildin g
9.AC Sp lit
10.Water Heater
11.Furnished
12.Tv + Berlanggan an
13.Telep hone
14.Kulkas
15.Laundry
Konsep kos-kosanny a bisa berup a
Town House, y aitu terdiri dari
bany ak bangunan rumah sep erti di dalam ko mp leks p erumahan, dan
masin g-
|
44
masin g
rumah terdiri
dar i
bany ak kamar, atau berup a
konsep dengan satu
massa ban gunan saja.
Sistem p eny ewaanny a bisa p er 3 hari, p er minggu, p er bulan atau p er
tahun. Batas orang y ang men gin ap p er kamarny a hany a 2 orang. Pemakainy a
dari kalan gan masy arakat umum, misalny a p elajar, p ekerja/ p ebisnis, dan lain-
lain.
Sistem ban gunan
hemat air y ang sed erhana untuk mend aur ulan g dan
men ggunakan ulan g air dari ban gunan sendiri, secar a drastis akan man gur an gi
p
ermintaan p ada
p
erusahaan air minum, d an p ada giliranny a, men gur an gi
tagihan air.
Penggunaan atap
miring, akan
membuat laju air semakin efektif
untuk
dap at didaur ulan g. Air dap at dengan
mudah tertamp ung dan
kemud ian
dialirk an ke dalam water treatment. Hasilny a dap at digunakan kembali untuk
kep erluan op erasional gedun g atau untuk p emakaian air minum.
|