33
sedikit seratus ruas.
Hal
ini
memudahkan ular bergerak. Tulang
rusuk
ular tidak
melekat pada tulang dada dan tulang belakang seperti manusia. Akan tetapi,
dihubungkan ke tulang belakang dengan otot yang elastis. Hal ini memungkinkan
ular
untuk
mengembangkan
rongga
dadanya,
misalnya
pada
saat
menelan
mangsa
yang
besar.
Reptil
yang
memiliki
tungkai
bergerak dengan
tungkainya,
misalnya buaya. Akan tetapi ular tidak
memiliki
tungkai.
Ular
bergerak
dengan
merayap.
Caranya
adalah
dengan
membentuk tubuhnya berkelok
kelok
mengelilingi batu atau benda benda di tanah. Selanjutnya, tubuh ular menekan
batu batuan atau tanah dan menyebabkan ular dapat bergerak maju ke samping.
2.6.3.2 Sistem pencernaan pada reptil
Salah satu contoh reptil adalah buaya.
Saluran
pencernaan terdiri
dari
mulut, kerongkongan, lambung , usus, dan kloaka. Kelenjar
penceranaan terdiri
dari hati dan pankreas. Hati menghasilkan empedu.
Di
dalam mulut
buaya
terdapat
lidah
dan
kelenjar
ludah.
Kelenjar
ludah
menghasilkan lendir yang berfungsi untuk mempermudah menelan makanan.
Pada
proses
pencernaan,
makanan dari mulut menuju kerongkongan dan
selanjutnya
ke
lambung.
Dari
lambung,
makanan
menuju
usus.
Di
usus,
bermuara dua salauran kelenjar pencernaan, yaitu hati dan pankreas. Di usus
terjadi
pencernaan
kimiawi
oleh
enzim
enzim pencernaan
dan
terjadi
proses
penyerapan sari
sari makanan.
Sisa
sisa
makanan
yang
tidak
diserap
akan
dikeluarkan melalui kloaka.
2.6.3.3 Sistem pernafasan pada reptil
|