35
membantunya
terbang. Untuk
membuat
tubuhnya
ringan,
burung
memiliki
kantung
udara
di
dalam
tubuhnya
dan
tulang
tulangnya
berongga.
Bulu
ekor
sangat berperan dalam mempertahankan keseimbangan.
2.6.4.2 Sistem pencernaan pada burung
Saluran pencernaan burung terdiri dari paruh, rongga mulut,
kerongkongan,
tembolok,
lambung
kelenjar,
lambung
pengunyah,
usus
halus,
usus besar, dan kloaka.
Di
dalam
rongga
mulut
burung
tidak
terdapat
gigi
sehingga
makanan
tidak dikunyah dan langsung masuk menuju kerongkongan. Tembolok
merupakan pelebaran ujung bawah kerongkongan. Tembolok berfungsi sebagai
tempat penyimpanan makanan sementara. Lambung kelenjar memiliki dinding
otot yang tipis dan mengandung banyak kelenjar pencernaan. Kelenjar
pencernaan untuk
mencerna
makanan
secara
kimiawi.
Lambung
pengunyah
(lambung otot atau empedal) sering pula disebut ampela. Kontraksi otot
lambung
pengunyah ini mencerna makanan secara mekanik. Di dalam lambung
pengunyah burung pemakan biji bijian,
sering
terdapat batu batu
kecil atau
pasir yang sengaja ditelan untuk membantu proses pencernaan.
Dari lambung, makanan hasil pencernaan menuju usus halus. Di dalam
usus
halus
terjadi
pencernaan
kimiawi
oleh
enzim
enzim
pencernaan
yang
dihasilkan oleh pankreas, dan empedu yang dihasilkan oleh hati. Sari
sari
makanan
hasil
pencernaan
diserap
oleh
pembuluh
pembuluh
darah
di
usus
halus. Selanjutnya, sari
sari makanan diedarkan
ke
seluruh
tubuh
oleh
darah.
Sisa sisa
makanan
yang
tidak diserap akan
masuk ke
usus besar
menjadi feses
|