Home Start Back Next End
  
25
d. 
Pertanyaan tidak mendua
Setiap pertanyaan dalam kuisioner jangan mendua (double-barreled) sehingga
menyulitkan
responden untuk
memberikan
jawaban.
Contoh:
bagaimana
pendapat 
anda 
tentang 
kualitas 
dan 
harga 
barang 
tersebut? 
Ini 
adalah
pertanyaan yang mendua, karena menanyakan dua hal sekaligus yaitu kualitas
dan harga. Sebaiknya pertanyaan tersebut dijadikan menjadi dua yaitu:
bagaimanakah kualitas barang tersebut? Bagaimanakah harga barang tersebut?.
e.   Tidak menanyakan yang sudah lupa
Setiap pertanyaan dalam kuisioner, sebaiknya juga tidak menanyakan hal-hal
yang sekiranya responden sudah lupa, atau pertanyaan yang memerlukan
jawaban yang berfikir berat.
f.
Pertanyaan tidak menggiring
Pertanyaan dalam kuisioner sebaiknya
juga
tidak
menggiring ke jawaban
yang
baik
saja
atau
ke
yang
jelek
saja.
Misalnya:
bagaimanakah
kalau
bonus
atas
jasa pemasaran di tingkatkan? Jawaban responden tentu cendrung akan setuju.
g.   Panjang pertanyaan
Pertanyaan dalam kuisioner
sebaiknya
tidak
terlalu
panjang,
sehingga
akan
membuat
jenuh
responden
dalam mengisi.
Disarankan
empirik
jumlah
pertanyaan yang memadai adalah antara 20 sampai dengan 30 pertanyaan.
h. 
Urutan pertanyaan
Urutan
pertanyaan
dalam kuisioner,
dimulai
dari
yang
umum
menuju
ke
hal
yang
spesifik,
atau
dari
yang
mudah
menuju
ke
hal
yang
sulit. Hal
ini
perlu
dipertimbangkan karena secara psikologis akan mempengaruhi semangat
responden untuk menjawab.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter