6
2.4
Sejarah Pengarang
Novel Lupus dikarang oleh Hilman Hariwijaya,
yang
lahir di Bengkulu 25
Agustus 1964. Ia pernah bekerja sebagai
wartawan
magang
majalah Hai! Ketika
majalah tersebut mengadakan sayembara mengarang, Hilman mendapatkan
penghargaan juara dua pada tahun 1979, dengan karyanya
Bian Adikku yang Tak
Pernah Ada, yang mengisahkan kehidupan nyatanya. Sang adik yang wafat
bertepatan dengan saat kelahirannya. Pada saat
itu
ia
masih SMP.
Ia
tak
lahir di
lingkungan seniman. Dari pandangan Gusur, sahabatnya, ketika SMA, Hilman
adalah orang yang sangat cuek, pendiam, malu-malu, suka menyendiri, dan
selalu gagap kalau harus berbicara di depan orang banyak. Tak ada yang
menyangka kalau ia seorang penulis. Berawal dari sebuah karya puisinya yang
dimuat Hai!, Hilman lalu bergabung dengan Koma, Koran Remaja yang jadi
sisipan majalah
Hai! sekali sebulan. Di sanalah ia kenal Arswendo
Atmowiloto.
Di
sana
ia
mengasah
bakat
yang
tak
pernah
disadari
oleh
keluarganya. Novelet
perdananya,
Rhapsody Buat Irvan, lahir ketika ia duduk di kelas tiga SMP.
Kemudian, Bulan di Atas Rawa lalu Nyanyian Bisu. Itu dibuat ketika ia masih
SMA di SMA Negeri 16.
Diantara
anak-anaknya,
justru
sang
ayah paling khawatir pada Hilman. Sifat
Hilman yang sangat pasif, seperti setelah pulang sekolah ia selalu mengunci diri
dikamar,
membaca.
Sang
ayah
bertanya-tanya, akan
jadi
apa
dia
nanti?
Justru
Hilman-lah yang paling mencolok diantara kelima saudaranya. Ayahnya seorang
kolonel.
Dari
ayahnya
ia
mendapat
ketegaran
dalam bersikap
dengan
dididik
secara
militer,
meski bukan dari segi
fisik. Ketika sang bapak
wafat pada tahun
1985,
Hilman
tidak
menangis.
Meski
kelima
saudaranya
tahu,
ia
remuk-redam.
|