19
BAB 2
DATA DAN ANALISA
2.1
Sumber Data
Sumber data dan
informasi untuk
mendukung proyek Tugas Akhir
ini diperoleh
dari sumber-sumber sebagai berikut :
1. Literatur
Pencarian data didapat melalui buku, artikel, dan ensiklopedia, baik di majalah,
koran,
maupun
website yang berhubungan dengan
tema
yang diangkat,
yaitu
mengenai  pagelaran  musik  dan  sejarah  musik  rock  baik  di  dalam  negeri
maupun mancanegara, beserta definisi, dan
hal-hal
lain yang berkaitan dengan
tema.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan terhadap narasumber terkait,
yaitu pihak penyelenggara
event
Jakarta
Rock
Parade.
Data
yang diperoleh
dari
metode
wawancara
ini
merupakan data yang bersifat opini, dan pengalaman yang tidak bersifat ilmiah.
3. Kuesioner
Dilakukan  kuesioner  terhadap  masyarakat  di  Jakarta  dari  rentang  usia  17
sampai dengan 27
tahun untuk
melihat kecenderungan pola pikir
masyarakat
  
20
terhadap  topik  yang  diangkat.  Kuesioner 
yang  diajukan  berisi  pertanyaan
seputar musik rock dan pagelarannya .
Setelah data terkumpul, dilakukanlah pengolahan data melalui analisa dan seleksi.
Pada proses penyeleksian, data yang sudah terkumpul diperiksa untuk mendapatkan data
yang benar-benar
memiliki
relevansi dengan tema dan dapat
mendukung proyek Tugas
Akhir. Setelah itu, dilakukan proses analisa untuk memperoleh suatu kesimpulan yang
berkaitan dengan pokok permasalahan.
Hasil rangkuman pencarian data ialah sebagai berikut :
2.1.1
Pemahaman Tentang Musik Rock
Berdasarkan sumber, yaitu www.wikipedia.org,
musik Rock,
ialah
sebuah
genre
musik
yang
mulai
berkembang
pesat
di
awal
tahun
1960-an.
Genre
ini
berakar pada
musik blues, dan rockabilly yang populer di tahun 1950-an. Format sound paling
sederhana  dari  sebuah  musik  Rock  ialah  gitar  elektrik  atau  akustik  yang  dipadukan
dengan ritme dari bass elektrik, drum, dan instrumen keyboard. Kesemua harmonisasi
tersebut menyatu dalam tiga kord sederhana, melodi yang catchy, dan hentakan beat yang
konsisten.
Dalam perkembangannya
hingga
saat
ini,
genre
musik
rock
telah
mengalami
banyak
evolusi
menjadi
bermacam-macam subgenre,
diantaranya
ialah Blues
Rock,
Alternative Rock, Jazz Rock Fusion, Punk Rock, Grunge, Folk Rock, Hard Rock, Heavy
Metal, dan lain-lain. Perkembangan tersebut diantaranya terjadi karena adanya
penggabungan antar berbagai genre dan subgenre musik, contohnya ialah subgenre Jazz
  
21
Rock Fusion
yang merupakan penggabungan antara genre rock dan jazz. Selain itu,
munculnya bermacam subgenre baru dari
musik Rock juga dipicu oleh keadaan kondisi
sosial, politik, dan kemanusiaan. Contohnya ialah genre Psychedelic dan Punk Rock yang
merupakan  sebuah  gerakan  pemberontakan  dan  anti  kemapanan  yang  menyuarakan
protes terhadap kondisi sosial, politik, dan kemanusiaan saat itu.
Musik  merupakan  salah  satu  perwujudan  dari  kebudayaan  manusia,  dimana
budaya yang ada dalam suatu tempat dapat mempengaruhi jenis musik yang timbul, dan
juga sebaliknya. Terlihat dalam perkembangan musik Rock yang tidak hanya dipicu oleh
kondisi budaya dan sosial, tetapi juga memicu perkembangan budaya dan sosial.
Contohnya ialah dalam perkembangan tren busana, dan tingkah laku para pendengarnya.
Perkembangan teknologi informasi dan elektronika sangat memicu perkembangan
musik
Rock
hingga ke
seluruh dunia, salah satunya
ialah
negara Indonesia. Musik rock
yang berkembang di Indonesia hingga saat ini berawal dari lahirnya grup-grup legendaris
seperti Koes Plus yang terpengaruh oleh The Beatles, God Bless
yang terpengaruh oleh
Deep Purple, dan The Rollies yang terpengaruh oleh Pink Floyd dan Genesis.
2.1.2    Pemahaman Tentang Pagelaran Musik Rock
Pagelaran musik atau konser merupakan sebuah pertunjukkan musik secara
langsung  yang  dihadiri  oleh  penonton  sebagai  pengapresiasi.  Pagelaran  atau  konser
musik dapat dilakukan di bermacam-macam setting tempat, seperti di pub, klub
malam,
pusat
hiburan,
aula
atau
gedung
serbaguna, stadion olahraga, maupun
di
hall
yang
memang disediakan untuk menggelar konser. Pihak penyelenggara sebuah pagelaran atau
konser musik disebut Promotor.
  
22
Hakikat dasar sebuah konser musik ialah untuk memberikan sebuah kesempatan
bagi para
musisi
untuk
tampil
memainkan karya-karya
musiknya
untuk
diapresiasikan
oleh
para
audiens
yang
hadir.
Dalam sebuah
konser
pula,
para
musisi
dapat
memperkenalkan dan mempromosikan karya-karya mereka.
Konser musik terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya ialah :
1. Konser Tunggal
Ialah  sebuah  Konser  yang  diadakan  dengan  satu  Artis  atau  Musisi  utama
dengan tujuan untuk mengapresiasikan dan memperkenalkan karya-karyanya
kepada para Audiens.
2. Konser Tur
Ialah rentetan konser-konser yang diselenggarakan
di
beberapa
lokasi
yang
berbeda untuk
mempromosikan
karya-karya dari sebuah
musisi.
Dalam
dunia
musik populer saat ini, sebuah konser tur yang diadakan untuk mempromosikan
karya sebuah musisi besar merupakan sebuah proyek konser skala besar yang
diselenggarakan  dalam  kurun  waktu  beberapa  bulan,  bahkan  tidak  jarang
sampai beberapa tahun.
3. Festival
Ialah sebuah Konser yang menampilkan banyak musisi, biasanya diselenggarakan
selama beberapa hari dalam satu lokasi. Contoh
festival
musik
yang terkenal di
dunia ialah Woodstock, Ozzfest, dan Glastonbury Festival. Dan di Indonesia kita
  
23
mengenal Festival jazz dan Rock tahunan seperti Java Jazz, JakJazz, dan Jakarta
Rock Parade.
Sebuah pagelaran musik sangat berkaitan erat dengan penataan panggung tempat
pagelaran
diselenggarakan.
Contohnya
ialah  
dalam menggelar
konser
untuk
sebuah
musisi
yang sangat terkenal dan memiliki
jutaan
fans
sejati,
dimana
unsur
seperti
efek
pencahayaan, efek visual, penataan suara, sangat berpengaruh untuk menciptakan sebuah
momen
yang
megah dan selalu
diingat
oleh siapapun yang datang menghadiri konser
tersebut.
Setiap  genre  musik  memiliki  ciri  khas  dalam  setiap  pagelarannya.  Pagelaran
musik
rock lebih
bersifat
bebas, dimana
interaksi
antara
penampil
dan
audiens
terlihat
sangat intens. Gerakan-gerakan bersifat tarian seperti headbanging mewarnai pagelaran
musik rock atau metal,
Teriakan-teriakan penonton, bahkan tidak jarang para penampil
mengajak penonton
untuk
menyanyi bersama dalam sebuah part dari
lagu
yang
mereka
bawakan.
Festival musik rock pertama kali marak digelar pada periode akhir tahun 1960.
Yang terkenal diantaranya
ialah Monterey Pop Festival (1967) dan Woodstock Festival
(1969) yang
melejitkan bintang seperti Janis Joplin dan Jimi Hendrix. Pada periode ini
sebuah
festival
musik
rock
merupakan sebuah
simbol
dari
keadaan
sosiokultural
pada
masa   itu.   Selain   itu,   festival   musik   juga   seringkali   bertujuan   sebagai   momen
penggalangan dana untuk tujuan sosial. Contohnya ialah Live Aid (1985) dan Live Earth
(2007).
  
24
Selain diadakan di sebuah lokasi dalam waktu beberapa hari, festival musik rock
seringkali
dibuat
dengan
konsep berpindah dari lokasi
satu ke
lokasi
lainnya
layaknya
sebuah tur, Festival semacam ini
disebut juga Travelling
Festival. Contohnya ialah
Big
Day Out, Lollapalooza, Warped Tour, dan Gigantour.
Di
zaman
ini,
kebanyakan
dari
festival rock merupakan
sebuah
event
yang
diadakan berkesinambungan setiap tahun atau beberapa tahun sekali.
2.1.3
Serba-Serbi Jakarta Rock Parade
Jakarta Rock Parade ialah festival musik Rock akbar yang diselenggarakan di
Tennis Indoor dan Outdoor, Jakarta
selama tiga
hari
berturut-turut. Festival akbar ini
pertama kali diselenggarakan pada 11, 12, dan 13 Juli 2008 dan menampilkan line-up
sekitar
100 artis
baik
dari
dalam negeri
maupun
mancanegara.
Festival
semacam
ini
merupakan
yang pertama dalam rentetan perkembangan
genre
musik rock di
Indonesia,
dan
diharapkan
festival
ini
dapat
menjadi
event
yang
berlangsung setiap
tahun
sekali.
Oleh karena itu, event ini dengan percaya diri menganut tagline ”Let’s Make History”.
Event yang dipromotori oleh BIGanendra ini merupakan sebuah momen apresiasi
terhadap
musik
Rock
Indonesia
yang
kontribusinya
cukup
besar
dalam sejarah
perkembangan   musik   di   Indonesia.   Bahkan   menurut   fakta   yang   ada,   Indonesia
merupakan salah satu kantung rock terbesar di Asia setelah Jepang.
Jakarta
Rock
Parade
menyuguhkan
parade berbagai jenis aliran,
generasi,
dan
komunitas musik rock yang bermacam-macam di dalam satu acara dengan konsep Multi
Concert atau Multi Stage. Konsep ini tentunya memudahkan penonton untuk bebas
memilih aksi yang akan mereka tonton. ”Pada event ini, para antusias musik Rock akan
  
25
dapat
menikmati
penampilan
artis
musik
rock
pujaan
mereka
baik
dari
dalam negeri
maupun luar negeri, lintas aliran dan lintas generasi. ”Parade musik rock dari era 60-an,
70-an,
80-an,
90-an,
hingga
era 2000-an
akan
melaju seperti
gerbong kereta api
dan
terasa kental”,
mengutip
pernyataan
dari Jimmy
Johansyah, Direktur Program
Jakarta
Rock Parade.
Pada
event
Jakarta Rock Parade di
tahun
2008,
sekitar
100 line-up artis yang
menjadi
penampil
terbagi
menjadi
beberapa
kategori,
yaitu line-up
Lokal
yang
mengundang 
artis-artis
rock
lokal
dari
bermacam-macam
subgenre
rock
seperti Naif
(Retro),
Efek
Rumah
Kaca
(Alternative
Rock), The
Upstairs
(New
Wave),
Pendulum
(Progressive Rock), dan lain-lain. Line up Internasional yang mengundang artis-artis rock
mancanegara seperti Mono (Jepang), Dismember (Rusia), Young & Restless (Australia),
dan lain-lain. Line-up
Reuni yang menampilkan jajaran artis yang para personilnya
berkumpul kembali khusus untuk meramaikan event ini. Diantara mereka ialah musisi-
musisi legendaris seperti
Elpamas, Gypsi & Gang Pegangsaan,
Shark
Move,
Noor
Bersaudara, dan
lain-lain.
Dan
line-up
Tribut
yang
menampilkan
para
musisi
yang
membawakan
kembali
lagu-lagu
terkenal dari
musisi
legendaris,
seperti
Jiung yang
membawakan lagu-lagu dari Benyamin Su’eb, dan Acid Speed yang
membawakan
lagu-
lagu The Rolling Stone.
Tampaknya
Kenyataan
tak
seindah
apa
yang
diharapkan. Event
Jakarta Rock
Parade
pada
tahun 2008
yang
lalu
harus
mengalami
kegagalan.
Penonton
yang
hadir
hanya menyedot kisaran 200-an
penonton per harinya. Terlampau jauh dari ekspektasi
yang  diharapkan. 
Bahkan 
di  tengah-tengah 
festival, 
harga 
tiket 
yang 
sebelumnya
berharga Rp 200.000 per hari diturunkan menjadi Rp 50.000 per hari. Tetapi tampaknya
  
26
penurunan harga tiket yang drastis ini tak sanggup mendongkrak jumlah penonton secara
signifikan.
Kenyataan akan jumlah penonton yang tak sesuai harapan berimbas secara
langsung
pada
hal
pembayaran
artis.
Beberapa
band
seperti Naif,
Seringai,
Sore,
Burgerkill, membatalkan
aksinya
di
parade
rock
ini dikarenakan
pembayaran
yang tak
kunjung diselesaikan. Tetapi pagelaran ini masih terselamatkan oleh beberapa band yang
tampil maksimal seperti The Brandals atau Nymphea meskipun mereka harus merasakan
pahitnya menerima honor yang tak sesuai dengan perjanjian.
Menurut Andi Arlyn, salah satu panitia Jakarta Rock Parade,
gagalnya event
ini
bukan
karena
masalah
harga.
Terbukti pada saat
harga diturunkan
menjadi
Rp
50.000,
jumlah penonton pun tidak bertambah secara signifikan. Kegagalan event akbar ini lebih
karena  ketidaksiapan  panitia  untuk  menghandle  event  sebesar  ini,  serta  kurangnya
promosi yang terbentur oleh dana karena kurangnya sponsor yang mendukung acara ini.
Sesuai
dengan
tagline
”Let’s
Make History”,
Jakarta
Rock
Parade
tidak
akan
diadakan lagi pada tahun-tahun yang akan datang. Karena PT. Bagawanta Intra Ganendra
selaku Perusahaan promotor
telah
mengalami kebangkrutan dikarenakan kegagalan pada
event Jakarta Rock Parade ini.
Meskipun  demikian 
event  ini
tetap 
akan 
mewarnai 
catatan 
sejarah 
musik
Indonesia sebagai terobosan baru yang
mewarnai perhelatan
musik rock.
Dan
tentunya
pencinta
musik
Rock Indonesia akan selalu berharap diadakannya lagi event sebesar ini
dengan  profesionalisme  dan  kualitas  yang  lebih  baik,  sehingga  akan  mengharumkan
nama Indonesia sebagai kantung rock terbesar di Asia setelah Jepang.
  
27
2.1.4
Perilaku Masyarakat Jakarta terhadap musik Rock dan Pagelarannya
Salah satu cara survey yang penulis lakukan guna mencari data diantaranya ialah
dengan mengajukan kuesioner kepada sejumlah responden di kota Jakarta yang sebagian
besar  terdiri  dari  pelajar  SMA,  mahasiswa,  musisi,  dan  pekerja  kantoran,  baik  pria
maupun wanita dengan jangkauan usia antara 17 sampai dengan 26 tahun.
Data hasil survey yang didapatkan melalui kuesioner menyebutkan antara lain
sebagai berikut :
-
Hampir dari seluruh responden menyukai musik rock sebagai salah satu genre
musik favoritnya.
-
Hanya sedikit responden yang
mengaku
mengetahui keberadaan event Jakarta
Rock Parade di tahun 2008 yang lalu. Sebagian besar mengaku tidak pernah
mengetahui tentang keberadaan event tersebut.
-
Sebagian besar
responden beranggapan positif dan tertarik akan diadakannya
event dengan konsep seperti yang ditawarkan oleh Jakarta Rock Parade.
-
Sebagian besar responden menyebutkan bahwa Harga Tiket dan Artis pengisi
acara sebuah konser musik
merupakan
hal
yang paling dipertimbangkan atas
ketertarikannya untuk datang ke sebuah konser musik.
Dengan hasil data yang telah didapat, penulis berkesimpulan bahwa event Jakarta
Rock Parade tahun 2008 ini merupakan sebuah event yang sangat potensial, tetapi masih
kurang baik dalam hal strategi promosi. Untuk itu, dalam pagelaran selanjutnya di tahun
2009, strategi dan
materi promosi yang baik sangat dibutuhkan
untuk pagelaran akbar
semacam ini.
  
28
2..2
Data Event
Berikut ini adalah data event Jakarta Rock Parade 2009 :
2.2.1
Nama Event
Jakarta Rock Parade 2009
2.2.2
Slogan  Event
Let’s Make History
2.2.3
Penyelenggara
PT. Bagawanta Intra Ganendra (BIGanendra)
Alamat :
Menara Global Lt.17 Jl. Gatot Subroto Kav. 27
Jakarta, Indonesia http://
2.2.4
Visi & Misi
-
Visi :
o
Event parade Rock Jakarta
o
Event Rock tahunan Jakarta
o
Event Rock Regional Asia
o
Event Rock Internasional
  
29
-
Misi :
o
Apresiasi  terhadap  musik  rock indonesia  yang  sangat  dominan  dalam
sejarah perkembangan musik di Indonesia.
o
Menjadikan  Musik 
rock 
sebagai  sisi 
seni  yang  kontributif  terhadap
perkembangan musik di Indonesia.
o
Menjadikan event rock sebagai ajang yang penuh dengan pesan positif.
2.2.5
Direktur Program
Jimmy Johansyah
2.2.6
Sponsor
Pada pagelaran Jakarta Rock Parade 2008 yang lalu, kegagalan disebabkan karena
kurangnya sponsor, dan ketidaksiapan panitia. Untuk itu, pada Jakarta Rock Parade 2009,
Biganendra selaku promotor event manggandeng Djarum Super (PT Djarum Indonesia
Tbk)
yang
dikenal
sebagai
salah
satu brand
rokok terkemuka
untuk
menjadi
sponsor
utama event rock akbar ini.
2.2.7
Media Partner
o
Rolling Stone Magazine
o
Global TV
o
Trax FM
o
Hardrock FM
o
Trax Magazine
o
Global TV
o
Jak TV
o
O Channel
  
30
o
Prambors
o
o
Gitar Plus Magazine
o
Audio Pro Magazine
o
Kompas
o
o
FHM Magazine
o
Hai Magazine
2.2.8
Line-Up Artis
Menurut
Andi
Arlyn,
online
Public
Relations dari
event
ini,
kelayakan
sebuah
band atau musisi untuk tampil pada event ini didasarkan pada kelengkapan jenis musik
dari genre rock, dekade, jumlah fan base, serta kualitas band.
Atas
konsep
dasar
tersebut, penulis
mencoba
untuk
menyusun
siapa saja
artis
yang layak tampil dengan bantuan kuesioner dan data literature yang didapat dari media
cetak dan website. Setelah itu akan dilihat relevansi artis tersebut terhadap event ini.
Berikut ialah daftar Musisi atau Band Rock yang menjadi penampil pada event
Jakarta Rock Parade 2009 :
1.  Line-up Lokal
o
Sore
o
Efek Rumah Kaca
o
The SIGIT
o
The Brandals
o
Astrolab
o
Pee Wee Gaskins
o
Galagasi
o
Amazing in bed
o
Jibriel
o
Sajama Cut
o
Ghaust
o
Burgerkill
  
31
o
Holy City Rollers
o
Teenage Death Star
o
Navicula
o
Velvet Dogs Town
o
Seringai
o
Boomerang
o
BIP
o
Vincent Vega
o
Polyester Embassy
o
The Aftermiles
o
Zeke and the Popo
o
Nymphea
o
Shaggydog
o
Rocket Rockers
o
Alone At Last
o
Deadsquad
o
Agrikultur
o
Gugun & The Bluesbug
o
Monkey To Millionaire
o
Rock & Roll Mafia
o
Ballerina
o
Pendulum
o
Koil
o
Superman Is Dead
o
Superkid
o
Kotak
o
Anda
o
Drive
o
Float
o
The Hydrants
o
J - Rock
o
Funky Kopral
o
KLA Project
o
Nugie
o
Andra & The Backbone
o
Prisa
o
Garasi
o
Dead Vertical
o
The Milo
o
Saint Loco
o
Steven & The Coconut
Treez
o
Nicky Astria
o
Vox
o
Pas band
o
Netral
  
32
o
Superglad
o
Cozy Republic
o
Iwan Fals
o
Edane
o
Gigi
o
Rif
2.  Line-up Internasional
o
Sigur Ros (Islandia)
o
Mono (Jepang)
o
Dismember (Swedia)
o
Cynic (Amerika)
o
Freak Kitchen (Swedia)
o
Asian Kungfu generation
(Jepang)
o
Within Temptation
(Belanda)
o
Life Of Agony (Amerika)
o
Mars Volta (Amerika)
o
Bamboo (Filipina)
o
Vitalij Kuprij (Ukraina)
o
Nouvelle Vague
(Perancis)
o
Explosions In The Sky
(Amerika)
o
Paramore (Amerika)
o
Hinder (Amerika)
o
Selfish Cunt (Inggris)
o
Butterfingers (Malaysia)
o
Rotoscope (Amerika)
o
Tokio Hotel (Jerman)
o
The Envy (Kanada)
3.  Line-up Reuni
o
Slank (Old Formation)
o
God Bless
o
Dewa 19
o
Gypsi & Gang
Pegangsaan
o
Giant Step
o
Elpamas
  
33
o
Voodoo
o
The Rollies
o
Protonema
o
Jamrud
Powerslaves
4. Line-up Tribut
o
G-Pluck (The Beatles)
o
Acid Speed (The Rolling Stones)
o
Jiung (Benyamin Syu’aib)
o
Room V (The Cure)
o
Roxx (Metallica)
o
Rama Satria & The Electric Mojos (Jimi Hendrix)
2.2.9
Harga Tiket
Rp 250.000 per hari
2.2.10  Venue Map
Jakarta
Rock Parade 2009 diselenggarakan
di
Pantai
Karnaval Taman
Impian
Jaya  Ancol,  Jakarta Utara. Hal ini dikarenakan Pantai  Karnaval  merupakan sebuah
tempat yang dirasa dapat mengakomodir jumlah massa yang besar, karena jumlah
pengunjung yang
ditargetkan
di
event ini adalah 40.000 pengunjung.
Selain
itu,
Ancol
merupakan
sebuah
tempat
yang sudah
sangat
familiar
bagi
sebagian besar
masyarakat
Jakarta.
  
34
Berikut adalah Layout Venue event ini yang diselenggarakan di Pantai Karnaval
Taman Impian Jaya Ancol :
Gambar 2.1
2.2.11  Jadwal Acara
Jakarta
Rock
Parade
2009
diadakan
di
Pantai
Karnaval,
Taman
Impian
Jaya
Ancol. Acara ini digelar selama tiga hari berturut-turut, yaitu pada tanggal 9, 10, dan 11
Juli 2009.
  
35
Hari Pertama (Jumat, 9 Juli 2009)
Gerbang dibuka pukul 13.00
Park Stage
Beach Stage
14.00 – 14.20
14.50 – 15.10
15.40 – 16.00
16.30 – 17.00
17.30 – 18.00
18.30 – 19.00
19.30 – 19.55
20.25 – 20.45
21.00 – 21.30
21.45 – 22.15
22.30 – 23.15
Amazing In Bed
Polyester Embassy
Butterfingers
Prisa
Seringai
Pee Wee Gaskins
Shaggy Dog
Protonema
The Milo
Navicula
Pendulum
14.00 – 14.20
14.50 – 15.10
15.40 – 16.00
16.30 – 17.00
17.30 – 18.00
18.30 – 19.00
19.30 – 19.55
20.25 – 20.45
21.00 – 22.00
The Hydrants
Vincent Vega
Pas Band
Koil
Voodoo
Anda
Kotak
Agrikultur
Jamrud
Rock Lounge
Main Stage
15.00 – 15.30
15.45 – 16.30
16.45 – 17.15
17.30 – 18.00
18.55 – 19.45
20.00 – 20.30
20.45 – 21.30
Garasi
Monkey To
Millionaire
Roxx
Drive
Float
The Brandals
Sajama Cut
14.00 – 15.00
15.15 – 16.15
16.30 – 17.15
17.30 – 18.30
19.00 – 19.45
20.00 – 20.45
21.00 – 22.00
Selfish Cunt
Dewa 19
Giant Step
Mars Volta
Efek Rumah Kaca
Rotoscope
Gipsy & Gang
Pegangsaan
  
36
21.45 – 22.15
KLA Project
Hari Kedua (Sabtu, 11 Juli 2009)
Gerbang dibuka pukul 11.00
Park Stage
Beach Stage
14.00 – 14.20
14.50 – 15.10
15.40 – 16.00
16.30 – 17.00
17.30 – 18.15
18.30 – 19.00
19.30 – 19.55
20.25 – 20.45
21.00 – 21.30
Saint Loco
Vox
Astrolab
Jiung
Bamboo
Funky Kopral
Deadsquad
Nugie
Nymphea
14.00 – 14.30
14.50 – 15.10
15.40 – 16.00
16.30 – 17.00
17.30 – 18.00
18.30 – 19.30
19.45 – 20.15
20.30 – 21.00
21.15 – 22.15
Superman Is Dead
Ballerina
Elpamas
Superglad
Gigi
Life Of Agony
The Aftermiles
Alone At Last
Dismember
Rock Lounge
Main Stage
15.00 – 15.30
15.45 – 16.15
16.30 – 17.00
17.30 – 18.00
18.55 – 19.55
20.10 – 20.40
20.55 – 21.25
21.45 – 22.15
J-Rocks
Rock & Roll Mafia
Room V
Velvet Dogs Town
Asian Kungfu
generation
Dead Vertical
Jibriel
Boomerang
14.00 – 15.00
15.15 – 16.15
16.30 – 17.15
17.30-18.30
18.30-19.30
Gugun & The
Bluesbug
Explosions In The Sky
Rif
Mono
The Rollies
  
37
22.30 – 23.30
The Envy
Hari Ketiga (Minggu, 12 Juli 2009)
Gerbang dibuka pukul 11.00
Park Stage
Beach Stage
14.00 – 14.20
14.50 – 15.10
15.40 – 16.00
16.30 – 17.00
17.30 – 18.30
19.00 – 19.30
19.45 – 20.15
20.25 – 20.45
21.00 – 21.30
The SIGIT
Sore
Ghaust
Holy City
Rollers
Paramore
Powerslaves
Acid Speed
Netral
Edane
14.00 – 15.00
15.15 – 15.45
16.00 – 16.30
16.45 – 17.15
17.30 – 18.00
18.30 – 19.30
19.45 – 20.15
20.30 – 21.30
21.45 – 22.15
Tokio Hotel
Teenage Death Star
BIP
Rama & the Electric
Mojos
Zeke & The Popo
Superkid
Rocket Rockers
Freak Kitchen
Steven & The Coconut
treez
Rock Lounge
Main Stage
15.00 – 15.30
15.45 – 16.15
16.30 – 17.00
17.30 – 18.00
18.55 – 19.55
21.25 – 21.55
22.10 – 23.10
23.25 – 00.15
Nicky Astria
G-Pluck
Galagasi
Burgerkill
Hinder
Cozy Republic
Nouvelle Vague
Andra & The
14.00 – 15.00
15.15 – 16.15
16.30 – 17.15
17.30 – 18.30
19.00 – 19.45
20.00 – 21.00
21.00 – 22.00
God Bless
Cynic
Within Temptation
Slank (Old)
Sigur Ros
Iwan Fals
Vitalij Kuprij
  
38
22.30 – 23.30
The Envy
2.3
Target Audiens
2.3.1
Sasaran Primer
1.   Demografi
o
Kalangan Muda
o
Laki-laki dan Perempuan
o
Jangkauan usia diantara 18 – 25 tahun
o
kelas ekonomi B (menengah keatas)
2.   Geografi
o
Kota-kota   besar   di   pulau   Jawa   (Jakarta   dan   sekitarnya,   Bandung,
Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya)
3.   Psikografi
o
Pencinta dan pengapresiasi musik, khususnya musik Rock
o
Menggemari (fans) salah satu atau beberapa musisi Rock
o
Menggemari salah satu atau beberapa subgenre musik Rock
o
Gemar membaca majalah baik musik, lifestyle, seni, dan lain-lain
o
Gemar atau dapat
memainkan salah satu atau beberapa alat
musik
Rock
seperti gitar, drum, dan bass
o
Gemar bermain band
o
Membuka diri terhadap perkembangan dunia hiburan
o
Membuka diri terhadap perkembangan fashion dan lifestyle
  
39
o
Memiliki ketertarikan terhadap seni, fotografi, dan kebudayaan
2.3.2
Sasaran Sekunder
1.
Demografi
o
Praktisi
Musik
(Musisi,
Sound
Engineering,
Kolektor,
Pengamat,
Produser, dan lain lain)
o
Pria (80%), Wanita (20%)
o
Jangkauan usia diantara 25 – 30 tahun
o
kelas ekonomi B (menengah keatas)
2.   Geografi
o
Kota-kota   besar   di   pulau   Jawa   (Jakarta   dan   sekitarnya,   Bandung,
Yogyakarta, Semarang, dan Surabaya)
3.   Psikografi
o
Pencinta dan pengapresiasi musik, khususnya musik Rock dan mengetahui
sejarah dan perkembangannya
o
Menggemari (fans) salah satu atau beberapa musisi Rock
o
Menggemari salah satu atau beberapa subgenre musik Rock
o
Gemar mengkoleksi cd atau kaset musik, khususnya musik Rock
o
Mengetahui
teknis
industri
musik
(recording,
selling,
konser,
dan
lain-
lain)
  
40
2.4
Event Pembanding
Berikut ialah beberapa event konser rock
lain
yang dirasa cukup relevan untuk
dijadikan acuan pembanding dari event Jakarta Rock Parade ini :
1. Jakarta Jam
Sebuah konser
musik
yang digelar selama dua
hari. Line-up artis terdiri
dari sekitar 8 artis dari dalam negeri dan mancanegara. Acara ini dipromotori oleh
Java Musikindo yang notabene ialah salah satu promotor konser musik terkemuka
di Indonesia.
Gambar 2.2
2. Soundrenaline
Merupakan  festival  musik  yang  diselenggarakan  dengan  konsep
Travelling Tour, yaitu diselenggarakan di beberapa kota besar di Indonesia. Event
yang memuat cukup banyak artis Pop dan Rock dalam negeri ini merupakan salah
satu event yang berhasil menunjukkan eksistensinya dengan baik, karena acara ini
  
41
berhasil
terselenggara
secara
rutin dari
tahun ke
tahun
dengan
menggunakan
konsep
yang
berbeda
tiap
tahunnya.
Acara
ini
dipromotori
oleh Deteksi
Production.
Gambar 2.3
Dari
segi
desain
grafis
dari
materi
promosi
kedua
event
ini,
tampaknya
gaya
desain lebih mengacu pada gaya yang modern dan
mencerminkan kegarangan karakter
musik rock dengan dominannya penggunaan warna merah dan hitam.
2.5
Analisis SWOT
Strength
-
Event musik rock berskala besar pertama di Indonesia.
-
Line-up Artis cukup banyak (100 band).
-
Artis tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari mancanegara.
-
Artis tidak hanya berasal dari
zaman
ini, tetapi juga artis-artis legendaris
di pergumulan musik Rock Indonesia.
-
Subgenre dari musik Rock yang ditampilkan cukup beragam.
Weakness
-
Kredibilitas
BIGanendra
sebagai
promotor
penyelenggara
masih
diragukan.
  
42
Opportunity
-
Indonesia
merupakan salah satu
negara
dengan
fans dan
industri
musik
Rock terbesar di Asia setelah Jepang.
Threat
-
Penilaian sebagian khalayak sasaran cenderung
negatif, karena kegagalan
event ini di tahun 2008 yang lalu.
-
Image  konser  musik  rock  di  masyarakat  cenderung  negatif  (“rusuh”,
“urakan”).
-
Adanya  event konser  musik  lannya  yang  menjadi  kompetitor  dengan
promotor penyelenggara yang lebih terpercaya, seperti Jakarta Jam (Java
Musikindo), dan Soundrenaline (Deteksi Production).