![]() Pada saat
ini
orang
luar
yang
mengunjungi wilayah Kanekes semakin
meningkat sampai
dengan ratusan orang per
kali kunjungan, biasanya
merupakan
remaja dari
sekolah,
mahasiswa,
dan
juga para pengunjung dewasa
lainnya. Mereka
menerima para pengunjung tersebut, bahkan
untuk
menginap
satu
malam,
dengan
ketentuan
bahwa
pengunjung menuruti
adat-istiadat
yang
berlaku di
sana.
Aturan
adat
tersebut antara
lain
tidak
boleh
berfoto
di
wilayah Baduy Dalam,
tidak
menggunakan sabun atau
odol
di sungai. Namun
demikian,
wilayah Kanekes tetap
terlarang
bagi
orang
asing
(non-WNI).
Beberapa wartawan asing
yang
mencoba
masuk
sampai
sekarang selalu ditolak
masuk. Pada saat pekerjaan di
ladang tidak
terlalu banyak, orang Baduy
juga
senang
berkelana ke kota besar sekitar
wilayah
mereka
dengan
syarat
harus
berjalan
kaki.
Pada
umumnya
mereka
pergi
dalam
rombongan kecil
yang
terdiri
dari
3
sampai
5
orang,
berkunjung ke
rumah
kenalan
yang
pernah
datang
ke
Baduy
sambil
menjual
madu
dan
hasil
kerajinan
tangan.
Dalam
kunjungan
tersebut
biasanya
mereka
mendapatkan
tambahan
uang
untuk mencukupi kebutuhan hidup.
2.2.2.9 Busana Tradisional Suku Baduy
Ciri
khas
suku
Baduy
yang
tinggal
di
pegunungan
Kendeng,
desa
Kanekes,
kecamatan
Leuwidamar, Lebak, Banten Selatan adalah
masih kokohnya tradisi yang diwariskan oleh
karuhun
mereka.
Salah
satu
tradisi
yang
masih
bertahan
adalah
menenun
dan
cara
berbusana.
|