Home Start Back Next End
  
9
bijiatau  tidak  mengalami  germinasi.  Kegagalan  ini  diduga  disebabkan  oleh
serbuk sari steril dan ketidak sesuaian diri. Karenanya, kedua jenis tanaman ini
berkembang biak secara vegetative melalui anakan.
2.1.2. Fungsi Lidah Buaya
Fungsi
lidah
buaya
bagi
kesehatan
yaitu sebagai
antiinflamasi,
antijamur,
antibakteri, membantu proses regenerasi sel, menurunkan kadar gula bagi penderita
diabetes,   mengontrol   tekanan   darah,   menstimulasi   kekebalan   tubuh   terhadap
serangan penyakit kanker,
mencegah rambut rontok, meremajakan sel kulit,
membantu pengobatan sembelit, batuk rejan, batuk, cacingan dan susah buang air
kecil,
luka
terpukul
dan
luka
dalam (muntah
darah),
kencing
darah,
wasir,
luka
terbakar
dan tersiram air
panas
(yang
ringan),
bisul,
panas
dalam,
mencegah
uban,
menyuburkan
rambut
serta
dapat
digunakan sebagai
nutrisi
pendukung
bagi
orang
yang menderita penyakit kanker dan penderita HIV/AIDS.
2.1.3. Perkembangan Lidah Buaya di Indonesia
Di Indonesia, lidah buaya yang banyak dibudidayakan adalah jenis Aloe
chinensis. Aloe
chinensis adalah jenis yang banyak dibudidayakan di Indonesia
khususnya
di
Kalimantan
Barat.
Aloe
chinensis
pertama
kali
dikembangkan
oleh
J.G. Baker pada tahun 1877. Meskipun namanya berbau China tetapi tanaman ini
berasal
dari
daerah
Afrika.
Di
Indonesia
awalnya
tanaman  
ini
ditanam di
perkarangan tanah gambut oleh petani keturunan China dengan skala yang sangat
terbatas.
Selanjutnya
Tanaman
ini
mulai
dikembangkan
dengan
skala
yang
lebih
luas pada tahun 1997 di
daerah Siantan Hulu, Pontianak. Kalimantan Barat
mempunyai potensi sumber daya lahan sebesar 14.680.700 ha, Disamping itu, di
Kalimantan
Barat
terdapat
lahan
yang
belum
dimanfaatkan
seluas
1.588.711
ha.
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter