23
M
enurut
Eddy Prahasta
(2001,
p
146),
entitas
sp asial
raster
disimp an
dalam
lay er
secara
fun gsionalitas
direalisasikan
d
en gan
unsur-unsur
p
etany a.
Contoh
sumber entitas sp asial raster adalah citra satelit, citra radar d an model ketin ggian.
Kelebihan
format
raster y aitu dalam
memp eroleh data
raster
lebih
mudah dan
cep at serta
memiliki
struktur data
y
ang
lebih sederh ana. Kekur an ganny a
adalah
memer lukan memor i
y
ang b esar,
transfer
kordinat
dan
p
roy eksi
serta
rep resentasi
hubungan top ologi
lebih sulit dilakukan.
2.1.3.6 Mengintegrasikan Data (Map Overlay)
Kemamp uan men gintegrasik an data
dari
dua
sumb er men ggunak an
overlay
p
eta
(Map
Overlay)
mungkin
merup akan
fun gsi
kunci
dari
suatu
analisa
SIG.
SIG
memun gkink an dua
buah
lay er p eta
tematik berbeda
dari
area
y
ang
sama
salin g
dioverlay satu di
atas lainny a
untuk membentuk lay er baru.
Map Overlay
p
ada
awalny a merup akan h asil k erja M cHarg (1969) den gan bany akny a ap likasi termasuk
kemamp uan
membandin gk an
secara
visual
antar
lay er
data.
Untuk
lebih
jelasny a,
berikut
ini
contoh
integrasi d ata den gan
map overlay.
Untuk
men jawab p ertany aan
Hotel
mana
saja
y
ang berada
hotel 200
meter dari jalan
utama Kota Jakarta Barat
?
.
Langkah p ertama ad alah d en gan
melaku akan op erasi buffering untuk
men getahui
daerah d alam jan gk auan 200
meter d ari jalan
utama,
lalu
fun gsi overlay digun akan
untuk mengkomb inasikan daerah buffer den gan lay er data
hotel, sehin gga
dap at
diidentifikasik an hotel man a saja y an g berad a dalam daerah buffer.
Dengan semakin b erkemb an gny a
ap likasi
dan analisa
SIG, maka
akan ada
p
erbedaan
men ggun akan
map
overlay
antara raster atau vector. Dalam
sistem
y
ang
berbasis vector, map overlay
lebih bany ak
memakan waktu, lebih komp leks dan
|