anorganik bervariasi tegantung dari
kadar
zat
tersebut
di
dalam
plasma.
Setelah
reabsorpsi,
kadar
urea
menjadi lebih
tinggi
dan
zat-zat
yang
dibutuhkan tidak
ditemukan
lagi.
Urin
yang
dihasilkan setelah proses
reabsorpsi disebut
urin sekunder (filtrat
tubulus).
a. Reabsorpsi air
Pada
keadaan
normal,
hampir
99% dari
air
yang
menembus membran
filtrasi
akan
direabsorpsi
sebelum
mencapai ureter.
Reabsorpsi
di
tubulus
kotortus
proksimal
dilakukan dengan
proses
osmosis
yang
disebut
reabsorpsi
obligat. Sebaliknya, reabsorpsi
air
di
tubulus kontortus
distarl
disebut
reabsorpsi fakultatif, yaitu
reabsorpsi yang
terjadi
tergantung dari
kebutuhan. Jadi,
jika
tubuh
terlalu
banyak
mengandung
air,
tidak
terjadi
reabsorpsi.
Sedangkan
jika
tubuh
mengandung air
dalam
jumlah
yang
sedikit,
terjadiliah
reabsorpsi. Reabsorpsi air
di
tubulus
kontortus
distal
dipengaruhi oleh
hormon
antidiuretik (ADH)
yang
diekskresikan oleh
kelenjar
hipofisis.
Bila
sekresi
hormon
antidiuretik dari
kelenjar
hipofisis
sangat
berkurang
maka
reabsorpsi air
akan
dihambat.
Hal
tersebut
menyebabkan
jumlah
urin
yang
diekskresikan menjadi
banyak
dan
dapat
mencapai 20
L
selama
sehari semalam yang demikian disebut
diabetes insipidus.
b. Reabsorpsi zat tertentu
|