BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Rekayasa Piranti Lunak
2.1.1 Pengertian Perancangan Piranti Lunak
Definisi dari perancangan piranti lunak adalah :
1. Pembuatan,
penerapan,
dan
penggunaan
dari
prisip
prinsip
perancangan yang baik untuk mendapatkan piranti lunak yang
ekonomis,
dapat
diandalkan
dan
dapat bekerja secara efisien pada
komputer / mesin yang sebenarnya (Pressman, 2005, p1).
2.   Perancangan piranti
lunak merupakan paduan dari teori, metode dan
alat yang diperlukan untuk mengembangkan piranti lunak yang
dibutuhkan komputer (Sommerville, 2000, p4).
2.1.2 Karakteristik Piranti Lunak
Untuk
mendapatkan pengertian dari piranti lunak, penting untuk
memperhatikan  karakteristik  dari  piranti  lunak  yang  membuatnya  berbeda  dari
benda
lain
yang
dibuat
oleh
manusia.
Piranti lunak lebih bersifat
logis daripada
sistem elemen fisik. Oleh karena itu piranti lunak memiliki karakteristik yang dapat
disimpulkan berbeda dari perangkat kerasnya.
Karakter piranti lunak pada dasarnya adalah sebagai berikut :
1. 
Piranti 
lunak 
dapat 
dkembangkan  dan 
direkayasa, 
piranti 
lunak  tidak
diproduksi dalam pengertian klasik.
2.  Piranti lunak tidak dapat menjadi usang.
3.  Pada umumnya piranti lunak dibuat menurut pesanan.
6
  
7
2.1.3 Proses Perancangan Piranti Lunak
Salah satu
model dalam
perancangan piranti lunak adalah model
Classic Life
Cycle (Waterfall Model) (Pressman, 2005, p79). Model ini menggambarkan
pendekatan sekuensial 6 tahap, yaitu:
Commun
ication
Planning
Modelling
Consruction
Deployment
Gambar 2.1 Model Air Terjun
1. Komunikasi (Communication)
Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan informasi dari apa saja yang dibutuhkan
dari piranti lunak yang akan dirancang.
2. Perencanaan (Planning)
Pada tahap ini, perancang harus menetapkan apa saja yang akan dibutuhkan dari
piranti  lunak  yang  akan  dirancang,  baik  memperkirakan  kinerja,  fungsi  dan
waktu pengerjaan.
3. Pemodelan (Modelling)
Pemodelan
piranti
lunak
merupakan langkah –
langkah yang dipusatkan pada
analisa
desain,
yang
terbagi
dalam empat atribut program yang berbeda, yaitu
  
8
struktur data, arsitektur piranti lunak, perincian prosedur dan karakteristik antar
muka.
4. Konstruksi (Construction)
Tahap ini merupakan tahap dimana perancang melakukan coding, yaitu
menterjemahkan   desain   ke   dalam   bentuk   coding  yang   dapat   dimengerti
komputer. Kemudian pada tahap ini jug dilakukan testing aplikasi dengan tujuan
memperbaiki kesalahan atau bug yang ada.
5. Peluncuran (Deployment)
Pada  tahap  yang  terakhir  ini  dilakukan  pengiriman  ,  support, dan  feedback
kepada pengguna. Tahap ini bisa dikatakan sebagai tahap pemeliharaan aplikasi
yang diluncurkan kepada pengguna.
2.2 Sistem
2.2.1 Definisi Sistem
Definisi
sistem adalah
kumpulan
bagian
bagian
yang
terintegrasi
untuk
melakukan dan mencapai suatu tujuan yang sama ( McLeod, 2004, p9).
Sistem adalah
kumpulan
komponen
yang saling
berhubungan
dan
bekerja
bersama
untuk
mencapai
tujuan tertentu
dengan
menerima
masukan
dan
menghasilkan
output
pada
proses transformasi
yang
terorganisasi (O'Brien, 2003,
p8).
2.2.2 Komponen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen
yang saling berinteraksi, artinya
saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen – komponen sistem atau
elemen
elemen
sistem
dapat
berupa
suatu
subsistem
atau
bagian
dari
sistem.
Setiap  sistem,  tidak  peduli  berapa  kecilnya,  selalu 
mengandung  komponen  –
  
9
komponen
atau subsistem.
Setiap
subsistem mempunyai
sifat –
sifat
dari
sistem
untuk
menjalankan
suatu
fungsi tertentu
dan
mempengaruhi proses
sistem secara
keseluruhan. Jadi dapat dibayangkan jika dalam suatu sistem, ada
subsistem yang
tidak
berjalan,
tentunya
sistem tersebut
kemungkinan
besar
tidak
akan
berjalan
sesuai yang diinginkan atau bisa juga disebut rusak sehingga tujuan sistem tersebut
tidak tercapai.
2.2.3 Batasan Sistem
Batasan
sistem
(boundary) merupakan
daerah
yang
membatasi
antara
suatu
sistem dengan sistem
yang
lainnya atau dengan
lingkungan
luarnya.
Batas sistem
ini  memungkinkan  suatu  sistem  dipandang  sebagai  satu  kesatuan.  Batas  suatu
sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
2.2.4 Lingkungan Luar Sistem
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi
operasi
sistem.
Lingkungan
luar
sistem dapat
bersifat
menguntungkan
dan
dapat
juga
bersifat
merugikan
sistem
tersebut.
Lingkungan
luar
yang menguntungkan
merupakan data dari sistem dan dengan demikian
harus
tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus
ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan menggangu kestabilan dari sistem.
2.2.5 Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya.
Melalui
penghubung
ini
memungkinkan
sumber-sumber
daya
mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem
akan  
menjadi  
masukan   (input)  
untuk  
subsistem   lainnya   dengan  
melalui
  
10
penghubung. 
Dengan 
penghubung 
satu 
subsistem  dapat 
berintegrasi 
dengan
subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan
2.2.6 Masukan Sistem (Input)
Masukan sistem adalah data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance
input
adalah
data
yang
dimasukkan
supaya
sistem tersebut
dapat
beroperasi.
Signal input
adalah
data
yang
diproses
untuk
didapatkan
keluaran.
Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang
digunakan untuk
mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk
diolah menjadi informasi.
2.2.7 Keluaran Sistem (Output)
Keluaran sistem adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna. Keluaran dapat
merupakan masukan
untuk subsistem yang
lain.
2.2.8 Pengolahan Sistem (Process)
Suatu
sistem dapat
mempunyai
suatu
bagian
pengolah
yang
akan
merubah
masukan
menjadi
keluaran.
Misalnya,
suatu
sistem produksi
akan
mengolah
masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa
barang yang berguna.
  
11
2.3 SIG (Sistem Informasi Geografis)
2.3.1 Definisi SIG
Sistem Informasi
Geografis
adalah
suatu
kesatuan
formal
yang
terdiri
dari
berbagai sumber daya fisik dan
logika yang berkenaan dengan objek – objek
yang
terdapat di permukaan bumi (Paryono, 1994, p1).
Sistem Informasi Geografis merupakan suatu kesatuan formal yang terdiri dari
berbagai sumber daya fisik dan logika yang berhubungan dengan objek di
permukaan bumi (Prahasta, 2002, p 49)
Sistem Informasi
Geografis
dapat
disimpulan
sebagai
sistem
yang
khusus
mengelola data yang memiliki informasi spasial atau geografis dimana data tersebut
dikategorikan sesuai lokasinya.
2.3.2 Sumber Informasi Geografi
Sumber informasi geografi berasal dari permukaan bumi. Seiring waktu,
permukaan  bumi  mengalami  perubahan  secara  alami  baik  gejala  alam  maupun
sosial. Geografi  
harus menunjukkan ciri spasial (keruangan) dan regional
(kewilayahan). Aspek spasial dan regional merupakan ciri
khas geografi, yang
membedakannya dengan ilmu-ilmu lain.
Berikut merupakan sumber informasi geografi sesuai sudut pandang spasial dan
regional:
1.   Litosfer
Litosfer merupakan kulit bumi atau bagian bumi yang paling luar. Perlu
diketahui  bahwa  kulit  bumi  terdiri  dari  beberapa  macam  batuan  dan  tanah.
  
12
Dalam  geografi  perbedaan  jenis  secara  topografi  dan  relief,  serta  tanah  dan
batuan akan berbeda bentuk dan warnanya.
2.   Hidrosfer
Hidro
merupakan
air.
Namun
dalam hal
ini
berarti
lapisan
air
yang
menutupi 
bumi 
baik 
di 
perairan 
darat 
maupun 
perairan 
laut. 
Perbedaan
kedalaman yang ditutupi air membedakan warna dalam geografi.
3.   Atmosfer
Atmosfer
mempengaruhi
cuaca
dan
iklim suatu
daerah.
Dalam hal
ini
tentunya menjadikan warna yang berbeda – beda dalam ilmu geografi.
4.   Biosfer
Bio berarti kehidupan, disini arti
biosfer
sendiri
mencakup
kehidupan
secara luas baik itu manusia, tumbuhan maupun hewan. Jika persebaran hayati
berbeda maka akan ada perbedaan bentuk dan warna dalam geografi.
5.   Sosial dan Budaya
Sosial dan budaya mencakup kehidupan manusia di bumi. Perbedaan
sosial seperti tingkat kekayaan ataupun budaya seperti suku – suku di Indonesia
yang
beragam tentunya
membedakan
sumber
informasi
geografi
yang
berbeda
pula.
2.3.3 Komponen SIG
Komponen SIG ada 4 macam, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat  keras 
merupakan 
fisik  dari 
komputer, 
dengan 
dibedakan
dengan data atau perangkat lunak yang ada di dalamnya. Perangkat keras yang
digunakan dalam SIG adalah sebagai berikut :
  
13
a. Alat masuk (Input)
Sesuai
namanya,
alat
ini adalah
alat
untuk
memasukkan
data
ke
dalam sistem atau jaringan komputer
misalnya : Mouse, keyboard, cd-rom
b. Alat proses
Alat proses adalah sistem yang berada di dalam sebuah komputer
yang berfungsi sebagai pengolah data sesuai perintah yang diberikan
misalnya: Processor
c. Alat keluar (Output)
Yaitu sebagai alat keluaran data yang telah diproses oleh komputer
sehingga mampu menampilkan data yang kita inginkan.
misalnya : Monitor, printer, plotter.
2. Perangkat lunak (Software)
Perangkat
lunak adalah
aplikasi dalam sebuah komputer yang berfungsi
sebagai perantara
pengguna
komputer
dengan perangkat keras. Disini perangkat
lunak menterjemahkan perintah yang berasal dari pengguna yang kemudian
diterjemahkan menggunakan perangkat keras sehingga dapat diproses.
Perangkat lunak dalam SIG berfungsi untuk memasukkan, menganalisa
dan menampilkan informasi yang berkaitan dengan SIG.
Contoh perangkat lunak dalam SIG adalah sebagai berikut :
-
Arc View
-
Map info
-
Pathfinder office
3. Data
  
14
Data disini mewakili kumpulan informasi dan fakta mengenai SIG. Data
itu sendiri
merupakan
fakta, atau
bagian
dari
fakta
yang mengandung
arti
yang
dihubungkan dengan kenyataan,
simbol 
-
simbol,
gambar – gambar, kata – kata,
angka dan huruf dengan maksud tertentu. Data juga merupakan bentu jamak dari
informasi. Data dapat berupa apa saja dan dapat ditemukan dimana saja. Kegunaan
data disini adalah sebagai bahan dasar yang obyektif dalam proses atau sistem SIG.
4. Sumber daya manusia
Dalam hal
ini
manusia
merupakan
salah
satu pengguna dalam aplikasi
yang
menggunakan
SIG.
Manusia
dapat
mengubah
sistem tersebut
baik
secara
perangkat
keras
maupun
perangkat
lunaknya.
Mereka
juga
sebagai
pengoperasi
dan pengguna daripada SIG ini.
2.3.4 Manfaat SIG
Seiring dengan perkembangan teknologi dan
gaya
hidup
serta
menyongsong
pembangunan
masa
depan,
peran
SIG
sangatlah
berpengaruh
sebagai
informasi
ruang
dan
wilayah.
Informasi
tersebut
dapat
digunakan
yang
berkaitan
dengan
alam maupun transportasi yang merupakan salah satu kebutuhan esensial manusia.
Contoh aplikasi SIG yang dalam beberapa bidang sebagai berikut :
1.   Sumber daya alam
Perkembangan  budaya  dan  teknologi  serta  pertumbuhan  jumlah
penduduk
menjadikan
kebutuhan
masyarakat
akan
sumber
daya
alam pada
umumnya
meningkat.
Semakin
meningkatnya kebutuhan
sumber
daya
tersebut
endorong manusia untuk mencari serta menemukan sumber daya alam dengan
mudah
sehingga
mereka
dapat
memanfaatkanya.
Dalam hal
ini,
SIG
sangat
bermanfaat dalam beberapa hal, yaitu :
  
15
a.   Mengetahui persebaran sumber daya alam yang esensial seperti minyak,
batu bara, gas alam dan lainnya.
b.   Mengetahui persebaran kawasan lahan
Dengan  mengetahui  persebaran  kawasan  lahan,  maka  dapat  dketahui
beberapa hal sebagai berikut :
-
Kawasan
lahan
yang potensial
untuk
diambil
sumber
dayanya
dan kawasan yang kritis untuk diperbaiki untuk masa depan.
-
Kawasan
hutan
yang
bisa
dimanfaatkan
sumber
dayanya
dan
yang perlu direboisasi.
-
Kawasan yang dapat digunakan untuk pertanian atau berladang.
2.   Populasi dan pembangunan
SIG
juga
bermanfaat
dalam bidang
pembangunan
yang
kemudian
disesuaikan dari penyebaran populasi agar terjadi pembangunan yang merata
dalam suatu
area.
Pembangunan
tersebut
selain
bergantung
populasi
juga
bergantung terhadap kehidupan masyarakat
di area tersebut sesuai kebudayaan
dan sosial mereka.
3.   Informasi dan Transportasi
Aplikasi 
SIG 
sudah 
banyak 
digunakan 
dalam  sistem  informasi
transportasi
akhir
akhir ini. SIG
bermanfaat
misalnya
sebagai
penggambaran
objek dalam bentuk map yang menggambarkan suatu rute. Dengan mengetahui
rute tersebut, informasi baik untuk pengguna maupun pelaksana sarana
transportasi tentunya akan menjadi lebih jelas.
  
16
2.3.5 Tahapan dalam SIG
SIG memiliki beberapa tahap yang diperlukan agar aplikasi selesai dengan baik.
Berikut merupakan tahap - tahap dalam pembuatan aplikasi SIG :
1.   Perencanaan dan desain database
2.   Pengumpulan database
3.   Input data spasial
4.   Input atribut data / non spasial
5.   Mengelola database
6.   Analisa database
7.   Menyajikan data analisa.
2.3.6 ArcView
2.3.6.1 Pengertian ArcView
ArcView merupakan salah satu perangkat lunak desktop Sistem Informasi
Geografis
dan
pemetaan
yang
telah dikembangkan oleh ESRI (Environmental
Systems Research Institute). Dengan ArcView, pengguna dapat memiliki
kemampuan –
kemampuan untuk melakukan visualisasi, mengeksplorasi,
menjawab query
(baik
basis
data
spasial
maupun
non –
spasial),
menganalisa
data secara geografis, dan sebagainya (E. Prahasta, 2002, p1).
2.3.6.2 Penggunaan ArcView
Secara
umum,
kemampuan
perangkat
lunak
ArcView dapat
dijabarkan
sebagai berikut :
1.   Pertukaran data
Yaitu kemampuan
membaca dan menuliskan data dari dan ke dalam
format perangkat lunak SIG lainnya.
  
17
2.   Melakukan analisa statistik dan operasi – operasi matematis.
3.   Menampilkan informasi (basis data) spesial maupun atribut
ArcView dapat
menampilkan
informasi
atau data dalam bentuk view
(tampilan untuk di layar monitor), layout, tabel dan chart.
4.   Menjawab query spesial maupun atribut
Misalnya menggunakan SQL sebagai standar untuk melakukan query
terhadap basis datanya.
5.   Melakukan fungsi dasar SIG
Menyediakan
alat
bantu analitis spasial
sederhana,
misalnya
seperti
jumlah populasi di suatu daerah.
6.   Membuat peta tematik
Menyediakan pustaka simbol dan warna untuk pembuatan peta
tematik.
7.   Mengedit aplikasi dengan menggunakan bahasa skrip
Menyediakan bahasa pemograman sederhana atau skrip untuk
mengotomatisasikan pengoperasian rutin dan mengedit aplikasi SIG yang
dikembangkan dengan menggunakan perangkat lunak ArcView.
8.   Melakukan fungsi khusus SIG lainnya
Misalnya  3D
Analyst,  yaitu  modul  perangkat  lunak  yang
dipergunakan 
untuk 
membuat, 
menganalisa 
dan 
menampilkan 
data
spasial tiga dimensi.
  
18
2.4 Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP  merupakan  bahasa  server
side  programming 
yang 
fleksibel 
untuk
membuat halaman web yang dinamis dan interaktif. Sintaks PHP mirip dengan bahasa
Perl dan C (Andi Sunyoto, 2007, p119).
PHP
pertama
kali
dikembangakan
pada tahun 1995 oleh
Rasmus
Lerdorf.
Dia
merupakan salah satu anggota Apache. PHP pertama kali didesain sebagai alat tracking
pengunjung website Lerdorf. Kemudian fungsinya diperluas dan dihubungkan dengan
Apache. PHP bersifat open source dan dapat digabungkan ke berbagai
server yang
berbeda.
Keuntungan server side programming :
1.   Cross platform
Yaitu kemampuan untuk tidak bergantung kepada browser karena
program dieksekusi pada server.
2.   Optimasi dan pemeliharaan dilakukan pada server
3.   Dapat dikembangkan menjadi aplikasi lain
Server side dapat mengakses file dan database
4.   Kode program aman
Client tidak dapat mengakses kode program.
Keuntungan PHP :
1.   Mudah didesain dan dijalankan
2.   PHP mampu berjalan pada bermacam - macam sistem operasi
3.   PHP dapat di embed, misalnya pada HTML
4.   PHP mampu berjalan pada server yang berbeda, misalnya Apache, IIS dan
lainnya.
  
19
2.5 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Ketika komputer pertama kali diperkenalkan secara komersial pada tahun 50-an,
mesin ini sangat sulit dipakai dan sangat tidak praktis. Hal demikian disebabkan karena
saat itu komputer merupakan mesin yang sangat mahal dan besar, hanya dipakai di
kalangan tertentu, misalnya para ilmuwan atau ahli-ahli teknik.
Setelah komputer pribadi (Desktop PC) diperkenalkan pada
tahun 70-an,
maka
berkembanglah penggunaan teknologi
ini secara cepat dan
mengagumkan ke berbagai
penjuru kehidupan (pendidikan, perdagangan, pertahanan, perusahaan, dan sebagainya).
Kemajuan-kemajuan teknologi tersebut akhirnya juga mempengaruhi rancangan sistem.
Sistem rancangan
dituntut
harus
bisa
memenuhi
kebutuhan
pemakai,
sistem harus
mempunyai kecocokan dengan kebutuhan pemakai atau suatu sistem yang dirancang
harus berorientasi kepada pemakai. Pada awal tahun 70-an ini, juga mulai muncul isu
teknik
antarmuka
pemakai
(user
interface)
yang
diketahui
sebagai Man-Machine
Interaction (MMI) atau Interaksi Manusia-Mesin.
Para peneliti akademis mengatakan suatu rancangan sistem yang berorientasi
kepada pemakai, yang memperhatikan kapabilitas dan kelemahan pemakai ataupun
sistem (komputer)
akan
memberi
kontribusi kepada
interaksi
manusia-komputer
yang
lebih baik. Maka pada pertengahan tahun 80-an diperkenalkan istilah Human-Computer
Interaction (HCI) atau Interaksi Manusia-Komputer.
Shneiderman mengemukakan 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai
petunjuk
dasar
yang
baik
untuk
merancang
suatu user
interface. Delapan aturan ini
disebut dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu:
a. Konsistensi
  
20
Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah yang
digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.
b. Memungkinkan pengguna untuk menggunakan shortcut
Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan
kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah
tersembunyi, dan fasilitas makro.
c. Memberikan umpan balik yang informatif
Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan
balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat
diberikan
umpan
balik
yang
sederhana.
Tetapi
ketika
tindakan
merupakan
hal
yang penting,
maka
umpan balik sebaiknya lebih substansial. Misalnya
muncul
suatu
suara
ketika
salah
menekan tombol
pada waktu
input
data
atau
muncul
pesan kesalahannya.
d. Merancang dialog untuk menghasilkan suatu penutupan
Urutan
tindakan
sebaiknya
diorganisir
dalam suatu
kelompok
dengan
bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan meberikan
indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan
kelompok tindakan berikutnya.
e. Memberikan penanganan kesalahan yang sederhana
Sedapat
mungkin
sistem dirancang
sehingga
pengguna
tidak
dapat
melakukan  kesalahan 
fatal.  Jika  kesalahan  terjadi,  sistem  dapat  mendeteksi
  
21
kesalahan dengan cepat dan
memberikan mekanisme
yang sedehana dan mudah
dipahami untuk penanganan kesalahan.
f. Mudah kembali ke tindakan sebelumnya
Hal ini dapat mengurangi kekuatiran pengguna karena pengguna
mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan; sehingga pengguna tidak
takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang belum biasa digunakan.
g. Mendukung tempat pengendali internal (internal locus of control)
Pengguna
ingin
menjadi
pengontrol
sistem dan
sistem akan
merespon
tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem
mengontrol
pengguna.
Sebaiknya
sistem dirancang
sedemikan
rupa
sehingga
pengguna menjadi inisiator daripada responden.
h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek
Keterbatasan
ingatan
manusia  membutuhkan
tampilan
yang
sederhana
atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta diberikan cukup
waktu pelatihan untuk kode dan urutan tindakan. (Shneider, 2005)
2.6 Database
2.6.1 Pengertian Data
Menurut Inmon (2002, p388), data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau
instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian, dan
pemrosesan   secara   otomatis   dan   dapat   memberikan   informasi   yang   mudah
dimengerti oleh pemiliknya atau pihak yang bersangkutan.
  
22
Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah
yang
menjelaskan
aktifitas-aktifitas
yang
terjadi dalam organisasi atau
lingkungan
fisik,
sebelum terorganisir
dan
diubah
menjadi
bentuk
yang
dimengerti dan dapat
digunakan.
Berdasarkan definisi di atas, dapat dilihat bahwa data merupakan suatu bentuk
dasar dari rekaman fakta yang belum diolah atau dimanipulasi. Data yang didapatkan
pada
suatu
perusahaan
umumnya
diperoleh
dari
hasil
kegiatan
operasi
sehari-hari
atau
hasil
dari
transaksi
yang
dilakukan, yang
nantinya
dapat
digunakan
untuk
kepentingan perusahaan.
2.6.2 Pengertian Database
Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database merupakan kumpulan dari
data logical yang berhubungan dan deskripsi dari data tersebut yang dirancang untuk
kebutuhan informasi sebuah perusahaan.
Sedangkan
menurut
Inmon
(2002,
p388), database
adalah
sekumpulan
penyimpanan data yang berhubungan (sering dengan pengontrolan, redudansi yang
terbatas) yang berdasarkan suatu skema.
Berdasarkan hal
diatas,
dapat
disimpulkan
bahwa database
merupakan
kumpulan
dari
data
yang
saling
berhubungan dan terintegrasi
yang
mana
dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu organisasi.
Database terbagi dalam beberapa kategori umum, sebagai berikut:
1.
Paper-based, merupakan database yang paling sederhana yang disimpan dalam
bentuk kumpulan kertas dokumen yang terorganisasi.
  
23
2.
Legacy
Mainframe,
biasa
dikenal
dengan
database
VSAM
(Virtual
Storage
Access  Method). Legacy  Mainframe  menggunakan kemampuan  mainframe
untuk melakukan proses penyimpanan dan pengaksesan data.
3.
RDBMS 
(Relational
Database 
Management 
System),   merupakan   sistem
database untuk jumlah user yang besar dengan integritas data yang lebih baik.
RDBMS
memiliki
kemampuan
untuk
menjaga integritas data. Oleh sebab itu
skripsi
ini
memakai
sistem database
tersebut.
Struktur
perintahnya
disebut
dengan SQL (Structured Query Language).
4.
Object-oriented  Database, menggunakan sistem objek dalam penyimpanan
data. Data disimpan bukan dalam bentuk tabel melainkan dalam bentuk objek-
objek yang terpisah.
5.
DBase,  
mengandung   ISAM   (Index  Sequential  Access  Method)   yang
merupakan metode pengaksesan data secara berurutan yang memiliki indeks.
Pada umumnya menggunakan file yang terpisah untuk setiap tabelnya. Contoh
database yang
menggunakan sistem
ini antara lain
DBase, FoxPro, Microsoft
Access dan Paradox.
6.
SQL (Structured Query
Language)
merupakan
suatu
bahasa
akses
data atau
sub-bahasa data dan dalam pengertian itu SQL merupakan bahasa yang sangat
terbatas yang hanya mampu mengatur bagimana tabel data dapat dimanipulasi.
SQL terbagi menjadi tiga komponen utama, yaitu DDL (Data Definition
Language) yang mencakup perintah create, alter, dan drop. DML (Data
Manipulation
Language)
yang
mencakup
perintah
select, insert,
delete,
dan
update dan yang terakhir adalah DCL (Data Control Language) yang
mencakup perintah grant, revoke.
  
24
2.7 STD (State Transition Diagram)
State Transition Diagram adalah suatu model kegiatan
yang
tergantung definisi
suatu kumpulan dari state system. State adalah kumpulan model dari tingkah laku yang
dapat diobservasi. Setiap state mewakili model dari tingkah laku sistem. State Transition
Diagram 
menerangkan 
bagaimana 
sistem 
bergerak  dari 
satu 
state  ke
state  lain
(Pressman, 2005, p 217).
State Transition Diagram merupakan suatu modelling tool yang menggambarkan
sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem. STD adalah kumpulan keadaan atau
atribut
yang
mencirikan
seseorang
atau
suatu benda pada waktu tertentu, bentuk
keberadaan tertentu maupun kondisi tertentu, misalnya menunggu
user mengisi
password, menunggu nada panggilan, menunggu instruksi berikutnya, dan lainnya.
State biasanya
disimbolkan
dengan
segi
empat,
sedangkan
transisi
state
atau
perubahan state biasanya dilambangkan dengan anak panah.
Ada 2
macam state, yaitu state awal (initial state) dan state akhir (final state).
Final
state
bisa
berupa
beberapa
state,
tetapi initial
state tidak
bisa
lebih
dari
satu.
Transisi state
yang disimbolkan dengan anak panah
menunjukkan
kejadian atau event
yang menyebabkan transisi tersebut terjadi.
Untuk melengkapi STD diperlukan 2 hal lainnya, yaitu:
1.  Kondisi
Kondisi adalah suatu kejadian pada lingkunan luar yang dapat dideteksi oleh
sistem, misalnya sebuah sinyal atau interrupt, hal ini mengakibatkan perubahan state
satu ke state lain.
2.  Aksi
  
25
Aksi
adalah
sesuatu
yang dilakukan sistem
apabila
terjadi
perubahan
state
atau bisa dikatakan sebagai reaksi akan suatu kondisi.
Aksi
tersebut
tentunya
akan
menghasilkan suatu output.
2.8 Manajemen Transportasi
Dalam penggunaan sehari –
hari,
terdapat beberapa
istilah yang dapat diartikan
sebagai manajemen, yakni pengurusan, pengelolaan, ketaatlaksanaan, dan lainnya.
Menurut 
definisi 
yang 
umumnya 
berlaku, 
manajemen 
transportasi 
adalah
kegiatan yang dilaksanakan oleh bagian transportasi alat unit dalam organisasi
industri
atau perdagangan dan jasa lain untuk memindahkan
atau
mengangkut
barang
atau
penumpag
dari
suatu
lokasi ke
lokasi
lain secara efektif dan efisien (Nasution, 2003,
p104).
2.8.1 Fungsi Manajemen Transportasi
Fungsi 
manajemen  transportasi  dalam 
industri 
transportasi  adalah  sebagai
berikut :
1. Merencanakan,
mengatur, dan
mengkoordinasikan operasi serta administrasi
segala
bentuk
angkutan
di
seluruh
perusahaan sehingga dapat terlaksana
seefisien mungkin, baik untuk angkutan barang maupun penumpang.
2.
Menetapkan standar operasi dan perawatan semua bengkel, dan menentukan
persediaan bensin dan bahan – bahan suku cadang kendaraan transportasi.
3.
Menetapkan standar biaya operasional, penyusunan staff dan jasa penunjang
lainnya.
4.
Menentukan kendaraan yang paling cocok dan efisien
5. Membuat 
rencana 
penggantian 
dan 
penambahan 
kendaraan 
dengan
menganalisa secara cermat biaya operasional, kapasitas dan umur kendaraan.
  
26
6. Menjamin
bahwa
standar
perawatan,
pemeliharaan,
perbaikan
dan
jadwal
ditaati
sehingga
kendaraan perusahaan selalu
dalam kondisi
efektif
dilihat
dari segi perbaikan mekanismenya.
2.8.2 Perusahaan Transportasi
Bagi
perusahaan
perusahaan
transportasi
umum yang
menghasilkan
jasa
pelayanan transportasi kepada masyarakat pemakai jasa angkutan umum, maka pada
prinsipnya terdapat 4 fungsi produk jasa transportasi, yaitu :
1. Aman
2. Tertib dan teratur
3. Nyaman
4. Ekonomis
Untuk
mewujudkan
keempat
fungsi
produk jasa tersebut, maka
fungsi
manajemen transportasi bagi perusahaan transportasi adalah sebagai berikut :
1.  Merencanakan kapasitas dan jumlah armada.
2.
Merencanakan jaringan trayek dan menentukan jadwal keberangkatan
masing –
masing kendaraan.
3.
Mengatur pelaksaanaan operasi armada dan awak kendaraan.
4.
Memelihara dan memperbaiki armada.
5.
Melaksanakan promosi dan penjualan tiket.
6.
Merencanakan dan mengendalikan keuangan.
7.
Mengatur pembelian suku cadang dan logistik.
8.
Merencanakan
sistem
dan
prosedur
untuk
meningkatkan
efisiensi
dari
perusahaan.
9.
Melaksanakan penelitian dan pengembangan perusahaan.
  
27
10. Menjalin  hubungan  yang  erat, baik  sesama instansi maupun terhadap
instansi
lain seperti pemerintah.
2.8.3 Kriteria Kinerja Transportasi
Untuk
mengukur
tingkat
keberhasilan
atau
kinerja
dari
sistem operasi
transportasi, ada
beberapa
parameter
atau
indikator
yang bisa
dilihat,
yaitu
menyangkut   ukuran   kuantitatif   yang   dinyatakan   dengan   tingkat   pelayanan,
kemudian
yang
bersifat
kualitatif
yang
dinyatakan
dalam bentuk
mutu pelayanan
(Rudy, 2001, p55).
Faktor tingkat pelayanan tersebut diantaranya :
1.   Kapasitas
Kapasitas dinyatakan sebagai jumlah penumpang atau barang yang
dipindahkan dalam satuan
waktu tertentu, misalnya orang per
jam atau
ton
per  jam. 
Pada  dasarnya  pihak  perusahaan  transportasi  berusaha
meningkatkan kapasitas dengan ukuran,
mempercepat
perpindahan
penumpang,
merapatkan dan
memadatkan penumpang. Namun ada batasan
penting dalam
mengupayakan hal tersebut seperti keterbatasan runag
gerak,
keselamatan dan kenyamanan.
2.   Aksesibilitas
Aksesibilitas menyatakan tentang kemudahan orang dalam
menggunakan suatu sarana transportasi tertentu dan bisa berupa fungsi dari
jarak
maupun
waktu.
Suatu
sistem transportasi
sebaiknya
dapat
diakses
dengan mudah dari berbagai tempat dan dapat digunakan dengan mudah.
Kemudian faktor kualitas pelayanannya adalah :
1.
Keselamatan
  
28
Keselamatan erat hubungannya dengan masalah
kecelakaan. Suatu
sistem
transportasi
yang
ketat
dan
teratur
seperti  kereta  dan  Busway  biasanya  memiliki  tingkat
keamanan yang lebih baik.
2.   Keandalan
Keandalan  disini  adalah 
faktor  –  faktor  yang
berhubungan dengan ketetapan jadwal dan jaminan sampai di
tempat.
3.
Fleksibilitas
Fleksibilitas
merupakan
kemudahan
dalam mengubah
rencana apabila keadaan tidak sesuai dengan yang diharapkan.
4.
Kenyamanan
Kenyamanan yang menjadi salah satu tujuan penumpang
menggunakan
transportasi
umum adalah
hal
yang
sangat
penting. Misalnya kenyamanan tempat duduk, tempat tunggu
atau halte dan kenyamanan fasilitas lainnya.
5.
Kecepatan
Kecepatan disini
diartikan
sebagai
efisiensi
dari
operasional kendaraan terutama dalam waktu tempuh.
6.
Dampak
Dampak transportasi disini
misalnya dampak lingkungan
seperti
polusi,
bising,
getaran
dan
lainnya.
Untuk
mengatasi
hal tersebut misalnya dengan menggunakan kendaraan yang
konsumsi energinya relatif efisien dan aman bagi lingkungan.