19
2.5 Interaksi Manusia dan Komputer (IMK)
Ketika komputer pertama kali
diperkenalkan
secara komersial pada tahun 50-an,
mesin ini sangat sulit dipakai dan sangat tidak praktis. Hal demikian disebabkan karena
saat itu komputer merupakan mesin yang sangat mahal dan besar, hanya dipakai di
kalangan tertentu, misalnya para ilmuwan atau ahli-ahli teknik.
Setelah
komputer
pribadi
(Desktop PC) diperkenalkan
pada
tahun
70-an,
maka
berkembanglah
penggunaan
teknologi
ini
secara cepat
dan
mengagumkan
ke
berbagai
penjuru kehidupan (pendidikan, perdagangan, pertahanan, perusahaan, dan sebagainya).
Kemajuan-kemajuan teknologi tersebut akhirnya juga mempengaruhi rancangan sistem.
Sistem rancangan
dituntut
harus
bisa
memenuhi
kebutuhan
pemakai,
sistem harus
mempunyai kecocokan dengan kebutuhan pemakai atau suatu sistem yang dirancang
harus berorientasi kepada pemakai. Pada awal tahun 70-an ini, juga mulai muncul isu
teknik
antarmuka
pemakai
(user
interface)
yang
diketahui
sebagai Man-Machine
Interaction (MMI) atau Interaksi Manusia-Mesin.
Para peneliti akademis mengatakan suatu rancangan sistem yang berorientasi
kepada pemakai, yang memperhatikan kapabilitas dan kelemahan pemakai ataupun
sistem (komputer)
akan
memberi
kontribusi
kepada
interaksi
manusia-komputer
yang
lebih baik. Maka pada pertengahan tahun 80-an diperkenalkan istilah
Human-Computer
Interaction (HCI) atau Interaksi Manusia-Komputer.
Shneiderman mengemukakan 8 (delapan) aturan yang dapat digunakan sebagai
petunjuk
dasar
yang
baik
untuk
merancang
suatu user
interface. Delapan aturan ini
disebut dengan Eight Golden Rules of Interface Design, yaitu:
a. Konsistensi
|