8
Bab 2
Landasan Teori
2.1 Teori Hinshi
Sakakura (1992:317)
membagi hinshi
????
atau ‘kelas kata’ ke dalam beberapa
jenis, yaitu :
1. Doushi
????
(verba),
yaitu
salah
satu
jenis
kelas
kata
yang
dapat dipakai
untuk menyatakan aktivitas, maupun keberadaan. Doushi dapat mengalami
perubahan dan dengan sendirinya dapat
menjadi predikat. Contoh : aruku
‘berjalan’, taberu ‘makan’, shinjiru ‘percaya’.
2. Keiyoushi
?????
(adjektiva ~i), disebut juga kata sifat golongan satu. Setiap
kata yang termasuk keiyoushi selalu berakhiran ~i dalam bentuk kamusnya, dapat
menjadi predikat ,dan dapat menjadi kata keterangan yang menerangkan kata lain
dalam suatu kalimat. Keiyoushi
memiliki beberapa perubahan bentuk. Contoh
:
chisai ‘kecil’, atsui ‘panas’.
3. Keiyoudoushi
??????
(adjektiva ~na), yaitu kata yang dapat berdiri sendiri
dan merupakan kata sifat golongan dua, memiliki perubahan sendiri yang
berbeda
dengan
kata
sifat
golongan
satu
/ keiyoushi.
Contoh
:
kirei
‘cantik’,
jyouzu ‘pandai’.
4. Meishi
????
(nomina), kata-kata yang menunjukan nama suatu tempat, benda,
orang, peristiwa, keadaan, termasuk ke dalam meishi. Meishi dapat berdiri
sendiri dan bisa menjadi subjek. Meishi tidak memiliki perubahan bentuk.
Contoh : kaban ‘tas’, hikari ‘cahaya’, kyouto ‘Kyoto (kota kyoto)’.
|
9
5. Rentaishi?????(pronomina), yaitu kata yang termasuk kelompok jiritsugo
yang
tidak
mengenal
konjugasi
yang digunakan hanya untuk menerangkan
nomina. Rentaishi ini tidak bisa menjadi subjek atau predikat dan tidak memiliki
perubahan bentuk. Contoh : sono ‘itu’, kono ‘ini’.
6. Fukushi
????
(adverbia), yaitu kata-kata yang menerangkan verba, adjektiva,
dan adverbia yang lainnya, tidak dapat berubah bentuk, dan berfungsi
menyatakan
keadaan
atau
derajat
suatu aktivitas,
suasana,
atau
perasaan
pembicara. Contoh : Kanari ‘agak’, totemo ‘sangat’.
7. Kandoushi
?????
(interjeksi),
yaitu
kata
yang
dapat
berdiri
sendiri,
pada
umumnya
menyatakan ekspresi, perasaan, cara
memanggil,
cara menjawab dan
lain
sebagainya.
Kandoushi
tidak dapat
menjadi
subjek
dan
tidak
memiliki
perubahan bentuk. Contoh : aa, ara, hatena, are.
8. Setsuzokushi
?????
(konjungsi) adalah kata
yang dapat berdiri sendiri dan
berfungsi
untuk
menyatakan
hubungan
antar kalimat atau
bagian
kalimat atau
frase dengan frase. Setsuzokushi
tidak bisa menjadi subjek, objek, predikat,
ataupun kata yang menerangkan kata lain, dan tidak memiliki perubahan bentuk.
Contoh : Dakara ‘oleh sebab itu’, soshite ‘lalu’, tatoeba ‘misalnya’.
9. Jodoushi
?????
(verba
bantu)
yaitu
kata
yang
tidak
dapat
berdiri
sendiri,
dapat berubah
bentuk,
dan
banyak
melekat
pada
doushi,
keiyoushi
juga pada
jodoushi lain. Contoh : ~rareru (bentuk pasif), ~nai (bentuk negatif).
10. Jyoshi
????
(partikel),
yaitu kata
yang
tidak dapat berdiri
sendiri dan
tidak
memiliki
perubahan.
Bila
kata
ini
terpisah dari kata
lain, maka
kata
ini
tidak
mempunyai arti. Jyoshi
????
hanya berfungsi untuk menyambung kata-kata
|
10
jiritsugo dalam pembentukan kalimat bahasa Jepang dan juga
menentukan arti
kata tersebut. Contoh :
ga, wa, o, de, ni, dan no.
2.2 Teori Meishi
Sakakura (1992:143) mengatakan bahwa meishi
????
adalah kata-kata yang dapat
digunakan untuk :
?????
1. ??????????
‘Menunjukan hal yang bersifat kongkrit.’
Contoh
:
????
‘beras’
,
?????
‘batu
es’,
???
‘gunung’,
???
‘buku’.
????????
2.
?
?
?
????????
‘Menunjukan hal yang bersifat abstrak.’
????
????
Contoh :
???
‘dahulu’,
?? ??
‘keyakinan’,
?? ??
‘kontradiksi’.
????
????
3.
?????
·? ?
·??????????
‘Menunjukan nama daerah yang spesifik, zaman, nama orang.’
Contoh
:
????
‘Kyoto (kota)’,
????
‘Shouwa
(zaman)’,
??????
‘tuan Tanaka’.
2.2.1 Jenis-jenis Meishi
Sakakura (1992:146) membagi meishi
????
menjadi empat jenis. Pembagian
meishi
????
tersebut
yaitu
futsuu
meishi,
keishiki
meishi,
suushi,
dan
daimeishi.
|
11
Untuk lebih jelasnya mengenai pembagian jenis meishi
????
dapat dilihat di bawah
ini :
1. Futsuu meishi
??????
,
yaitu nomina yang menyatakan nama-nama benda,
barang, peristiwa, dan sebagainya yang bersifat umum, misalnya :
Kaban, kutsu, terebi, hon.
2. Keishiki meishi
??????
, yaitu nomina yang menerangkan fungsinya
secara
formalitas
tanpa memiliki
hakekat
atau
arti
yang sebenarnya sebagai
nomina, misalnya :
Koto, mono, wake, bakari, hodo, gurai.
3. Suushi
????
,
yaitu
nomina
yang
menyatakan
bilangan,
jumlah, kuantitas,
dan urutan, misalnya :
Hitotsu, niban, sanbon, niban, daiyonshoo, ni, yottsu, rokko, daiichi, sangoo.
4. Daimeishi
?????
,
yaitu kata-kata
yang
dipakai sebagai
pengganti
nama
orang, benda, barang, perkara, arah, tempat, dan sebagainya. Misalnya :
Watakushi, anata, kore, soko, achira, kare.
2.3 Teori Keishiki Meishi
Izumi dalam Yoshikawa (2006), mendefinisikan keishiki meishi
??????
sebagai
kata
yang
kehilangan
makna
yang
sebenarnya
dan
menjadi
kata
benda
yang
hanya
memiliki
peranan
secara
formalitas
dengan
syarat,
jika
dipadukan
dengan
kata
lain,
maka
akan
memiliki
fungsi
yang
sangat
penting
dalam tata
bahasa.
Selain
itu
Sakakura (1992:146) juga memberikan penjelasan bahwa keishiki meishi
??????
|
12
merupakan bagian dari meishi
????
dimana keishiki meishi
??????
tidak
seperti
meishi
????
lain
yang bisa
berdiri
sendiri.
Keishiki
meishi
??????
harus dipadukan dengan kata lain untuk dapat menerangkan fungsinya.
2.3.1 Jenis-jenis Keishiki Meishi
Nagara,
et
al.
(1989)
membagi
keishiki
meishi
??????
menjadi
empat
puluh
tiga jenis. Pembagian tersebut yakni : aida/aida ni, atari, ue/ ue ni/ ue de, uchi/ uchi ni/
uchi de/ uchi wa, oki/ oki ni, ori/ ori ni, kata, gachi/ gachi ni/ gachi na, kuse ni, gurai
(kurai), koto, shidai, jou, sei, sou/ sou na, dake, tabi ni, tame/ tame ni, dan, tsumori, tei,
ten, toori, toki/ toki ni, tokoro, nagara, nado/ nante ( nanzo), no, hazu, bakari, fushi, bun,
hou, hodo, ma, mama/ mama ni/ mama de, mitai, muki, mono, yue/ yue ni, you/you ni/
you na, yoshi, wake.
Dari sekian banyaknya pembagian keishiki meishi
??????
di atas, pada sub bab
ini penulis
hanya akan
menjelaskan salah satu jenis keishiki meishi
??????
saja,
yaitu koto
????
yang nantinya akan digunakan untuk mendukung analisis pada bab
tiga.
2.4 Tinjauan Umum Terhadap Koto
Sebelum
memaparkan
lebih
jauh
mengenai
beberapa
teori tentang
koto
????
penulis terlebih dahulu akan membahas pengertian koto
????
.
Kuno dalam Kanshima dan Nitta (1995:64)
menyatakan bahwa keishiki meishi
??
??
dipakai
untuk
menyatakan
konsep
atau
hal
atau
keadaan
yang
bersifat
abstrak.
|
13
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:4), yang selanjutnya akan disingkat menjadi
KBBI,
memberi
pengertian
abstrak sebagai sesuatu yang bersifat
tidak
konkrit,
tidak
dapat dilihat, dan tidak berwujud.
Sebagai contoh :
1.
??????????????????
‘Yamada san wa Aya san no koto ga suki desu.’
Jika di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, kalimat di atas tidak dapat di artikan
bahwa
Yamada
menyukai
hal
mengenai
Aya,
ataupun
Yamada
menyukai
fakta
mengenai Aya. Kalimat di atas cukup diterjemahkan ‘Yamada menyukai Aya’ saja. Jadi
dalam kalimat diatas
????
tidak dapat diartikan apa-apa. Keishiki meishi
????
dalam kalimat tersebut hanya dapat dimaknai saja, yaitu dimaknai sebagai ‘hal-hal yang
terdapat
mengenai
Aya’. Untuk lebih jelasnya,
mengenai teori keishiki meishi
????
akan dijelaskan di sub bab selanjutnya.
2.4.1 Teori Koto
Sebelum
masuk ke
dalam
teori koto
????
terlebih
dahulu
penulis akan
memasukan
tabel perubahan (konjugasi) kata kerja, kata sifat i/na, dan kata benda
jika
diikuti oleh koto
????
menurut Maruyama (1995).
|
![]() 14
Tabel 2.1
Konjugasi Kata Kerja, Kata Sifat dan Kata Benda
yang Diikuti Oleh Koto
????
????
?? ?
??
(? ?/??)
????
?? ?
??(? ?/??)
??
(??)
????/ ????
??
?????/ ?????
??
????(??)
????/ ????
??
??????/ ???
?????
????(??)
?????/ ?????
???
???????/ ??
????????
??
(??)
???????/ ??
??????
????????(??
?)??/
??????
????
????
Keterangan :
??:
bentuk positif
?? ?
??:
bentuk negatif
Nagara, et al.(1989:24-25)
menjelaskan fungsi, dan cara pakai dari keishiki meishi
koto
????
, yaitu sebagai berikut :
|
![]() 15
????????
????
????
1.
????????? ? ? ? ?? ??? ?????
‘Membendakan kalimat dan frase, lalu menyatakan sebagai konsep dan keadaan yang
bersifat abstrak’.
KBBI (2008:4) memberi pengertian abstrak itu sendiri adalah sesuatu yang bersifat tidak
konkrit, tidak dapat dilihat, dan tidak berwujud.
Pola Kalimat :
??+?·???+??
Kata benda + no/datta + koto
Contoh :
1.
??????????????
‘Ano hito no koto ga wasurerarenai.’
‘Saya tidak dapat melupakan (hal-hal yang mengenai) orang itu.’
2.
??????????????
‘Kanojyo no koto wa yoku shitteiru.’
‘Saya mengetahui (hal-hal mengenai) dia dengan baik.’
Pola Kalimat :
?·????(??·???)+??
Kata sifat i/na (bentuk sekarang/bentuk lampau) + koto
Contoh :
1.
?????????????????
|
![]() 16
‘Nagai koto omeni kakarimasen deshita.’
‘Sudah lama tidak berjumpa.’
2.
????????????????????
‘Nihon wa bukka ga takai koto wa yoku shirareteiru.’
‘Sudah diketahui bahwa harga komoditas di Jepang mahal.’
Pola Kalimat :
??(??·??·?+???)+??
Kata kerja (bentuk sekarang/bentuk lampau/bentuk teiru) + koto
Contoh :
???
????????
1.
?
?? ? ??????????????
‘Kujira ga honyuu doubutsu dearu koto wo shiteiru.’
‘Saya tahu kalau paus itu hewan mamalia.’
2.
?????????????????
‘Gakusei toshite benkyou suru koto ga hitsuyou desu.’
‘Bagi seorang mahasiswa, belajar itu penting.’
????
?????
?? ?
????
?????
2.
?????????·? ?·? ? ??????????????????
??????????
‘Apabila
muncul
kata
yang
menyatakan
pertimbangan,
perasaan,
penilaian,
benar
atau salah, atau kemungkinan yang berkedudukan sebagai predikat, maka subjeknya
dapat diikuti oleh koto.’
|
![]() 17
????
????
Misalnya :
?? ?
‘wajar’,
?? ?
‘benar’,
???
‘benar’,
???
‘bohong’ ,
??
‘tidak suka’,
????
‘senang’,
???
‘sedih’.
Contoh :
1.
???????????????
‘Shinbun ni kaitearu koto wa shinjitsu da.’
‘Hal yang ditulis di koran adalah benar.’
??
2.
?????????????
‘Kono hito no itta koto wa uso da.’
‘Apa yang dikatakan orang itu adalah bohong.’
????
?????
?????
3.
?
X
?
Y
???? ???
X
·
Y
?? ? ???????????????
Y
????????????????
‘Dalam
struktur
kalimat
‘X
adalah
Y’,
jika keduanya,
yaitu
X
dan
Y
sama-sama
dibendakan, maka koto dapat dipakai mengikuti Y.’
Contoh :
??
??????????????????
‘Tsune ni shinjitsu wo kataru koto wa taisetsuna koto desu.’
‘Selalu mengatakan kebenaran adalah hal yang penting.’
|
![]() 18
?????
????
?????
4.
?
?
·? ???? ? ? ????
‘Menyatakan peringatan atau saran, perintah, dan permintaan.’
Contoh :
?????
1.
???????????
‘Shikichi nai ni hairanai koto.’
‘Dilarang masuk ke lokasi.’
????
2.
??? ?????????
‘Hito no kageguchi wa iwanai koto.’
‘Jangan membicarakan kejelekan orang lain.’
|