Home Start Back Next End
  
11
3. Masa persiapan dewasa ( 18 – 21 tahun ) : pada masa ini kebanyakan kaum muda
masih belum dapat kepastian tentang
masa depannya. Diharapkan sudah tercapai
status kedewasaan dalam lingkungan keluarga.
Sedangkan
menurut Sarlito ( 2006
:
10 ),
remaja adalah
mereka
yang berusia antara
12 –
21 tahun, di mana
perkembangan fisik mereka begitu menonjol. Remaja sangat
cemas  akan  perkembangan  fisiknya,  sekaligus  bangga  bahwa  hal  itu  menunjukkan
bahwa ia memang bukan anak –
anak lagi. Pada usia remaja menandakan keterkaitan
emosional, 
pembelaan 
diri 
yang 
tinggi, 
bahkan 
fanatisme 
kuat 
terhadap 
teman
sebayanya, remaja akan marah besar bila keluarga / orang tua memberikan penilaian
negatif pada perilaku sahabat dan teman – temannya.
2.2 Konsep Remaja Jepang
Para remaja sering
menganggap diri mereka serba mampu, sehingga seringkali
mereka terlihat tidak memikirkan akibat dari perbuatan mereka. Remaja yang diberi
kesempatan untuk mempertanggung-jawabkan perbuatan
mereka,
akan
tumbuh
menjadi
orang
dewasa
yang
lebih
berhati
hati,
lebih
pecaya
diri,
dan
mampu
bertanggung
jawab. Rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab inilah yang sangat dibutuhkan sebagai
dasar pembentukan jati diri positif pada remaja. Bimbingan orang yang lebih tua sangat
dibutuhkan  oleh  remaja  sebagai  acuan  bagaimana 
menghadapi 
masalah 
itu  sebagai
seseorang
yang
baru
“.
Remaja
akan
membayangkan
apa
yang
akan
dilakukan
oleh
para “ idola “ – nya untuk menyelesaikan masalah seperti itu.
Kumagai ( 1996 : 73 ) menyatakan bahwa pada umumnya generasi Jepang yang lahir
sesudah
tahun
1960
-
an
memiliki
karakteristik
dan
tabiat
yang
kurang
lebih
mirip,
karena
sesudah
tahun
tersebut
penduduk
Jepang
sudah
tidak
lagi
merasakan
bencana
Word to PDF Converter | Word to HTML Converter