13
Kecepatan
dan
hambatan
akan
meningkatkan lambat
laun
sampai terjadi keseimbangan antara hambatan dengan gaya-gaya
berat. Pada keadaan ini dan selanjutnya aliran menjadi seragam.
Bagian
lurus
di
hulu
yang
diperlukan
untuk
membentuk
aliran
seragam dikenal sebagai zona peralihan (transitory zone). Dalam
zona
ini
aliran dipercepat dan berubah. Bila saluran
lebih pendek daripada
panjang peralihan yang diperlukan untuk kondisi yang ditetapkan,
maka tidak dapat terjadi aliran seragam. Pada bagian hilir saluran,
hambatan
mungkin
akan
terjadi
lebih kecil dari gaya berat, sehingga
aliran menjadi tidak seragam lagi atau berubah.
Untuk menjelaskan hal ini, diperlihatkan suatu saluran
panjang dengan tiga
jenis kemiringan; subkritis, kritis dan superkritis
(Gambar 2.4). Pada kemiringan subkritis (Gambar 2.4.(a)) permukaan
air di zona peralihan tampak bergelombang.
Aliran
dibagian
tengah
saluran
bersifat
seragam namum
kedua
ujungnya
bersifat
berubah.
Pada kemiringan kritis (Gambar 2.4.(b)) permukaan air dari aliran
kritis ini tidak stabil. Dibagian tengah dapat terjadi gelombang tetapi
kedalaman rata-ratanya konstan dan alirannya dapat dianggap
seragam. Pada kemiringan subkritis (Gambar 2.4.(c)) permukaan air
beralih dari keadaan subkritis menjadi superkritis setelah melalui
terjunan hidrolik lambat laun. Di hilir zona peralihan aliran mendekati
seragam.
Kedalaman
aliran
seragam disebut
kedalaman
normal
(normal
depth).
Pada
gambar
2.4
tersebut,
garis
panjang terputus-
putus
menyatakan garis kedalaman
normal, disingkat dengan G.K.N.,
|