9
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Teori Umum
Berikut
merupakan
teori
teori
pendukung penulisan skripsi ini. Penulis
sertakan   beberapa   teori-teori   umum   diantaranya   istilah-istilah   jaringan   yang
berkaitan dalam penyusunan skripsi.
2.1.1 Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan  komputer  dapat  diartikan  sebagai  dua  atau  lebih  komputer
beserta
perangkat-perangkat
lain yang
dihubungkan
satu
dengan
lainnya
menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi atau media
transmisi
agar dapat saling berkomunikasi dan bertukar
informasi. ( Oetomo,
2003, p7 )
2.1.2 Jenis Jaringan Komputer
2.1.2.1 LAN ( Local Area Network )
Local
Area
Network biasa
disingkat
LAN
adalah
jaringan
komputer yang jaringannya hanya mencakup wilayah kecil; seperti
jaringan komputer kampus, gedung, kantor, dalam rumah, sekolah atau
  
10
yang lebih kecil. Saat ini, kebanyakan
LAN
berbasis
pada
teknologi
IEEE 802.3 Ethernet menggunakan perangkat switch, yang mempunyai
kecepatan 
transfer 
data  10,  100,  atau 
1000  Mbit/s 
(Anonymous,
2009a).
2.1.2.2 MAN ( Metropolitan Area Network )
Metropolitan
Area
Network
atau disingkat dengan MAN. Suatu
jaringan
dalam
suatu
kota
dengan
transfer
data
berkecepatan
tinggi,
yang menghubungkan berbagai lokasi seperti kampus, perkantoran,
pemerintahan, dan sebagainya. Jaringan MAN adalah gabungan dari
beberapa LAN. Jangkauan dari MAN ini antar 10 hingga 50 km, MAN
ini merupakan jaringan yang tepat untuk membangun jaringan antar
kantor-kantor dalam satu kota
antara
pabrik/instansi
dan
kantor
pusat
yang berada dalam jangkauannya (Anonymous, 2009b)
Metropolitan Area Network
( MAN ) pada dasarnya merupakan
versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi
yang sama
dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor –
kantor
perusahaan yang berdekatan dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan
pribadi ( Swasta ) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data
dan  suara,  dan  bahkan  dapat  berhubungan  dengan  jaringan  televisi
kabel.
MAN
hanya
memiliki
satu atau
dua
buah
kabel
dan
tidak
mempunyai elemen
switching,
yang
berfungsi
untuk
mengatur
paket
  
11
melalui  beberapa  output kabel.  Adanya  elemen  switching membuat
rancangan menjadi lebih sederhana.
Alasan utamanya memisahkan MAN sebagai kategori khusus
adalah telah ditentukannya standart untuk MAN, dan Standart ini
sekarang sedang diimplementasikan.
2.1.2.3 WAN ( Wide Area Network )
Wide  Area  Network 
merupakan 
jaringan 
komputer 
yang
mencakup  area  yang  besar  sebagai  contoh  yaitu  jaringan  komputer
antar wilayah, kota atau bahkan negara, atau dapat didefinisikan juga
sebagai
jaringan
komputer
yang
membutuhkan
router dan saluran
komunikasi publik. WAN digunakan
untuk
menghubungkan
jaringan
lokal
yang
satu dengan
jaringan
lokal
yang
lain,
sehingga
pengguna
atau komputer di lokasi yang satu dapat berkomunikasi dengan
pengguna dan komputer di lokasi yang lain ( Anonymous, 2009c ).
Jaringan
WAN
menghubungkan
beberapa WAN dari beberapa
kota
atau
negara
yang
berbeda.
WAN biasanya
terhubung via
satelit.
WAN
mempunyai
daerah
yang
sangat luas
dan
menggunakan
siklus
komunikasi
yang
menghubungkan node-node
intermediate. Kecepatan
transmisinya  beragam  dari  2  Mbps,  34  Mbps,  45  Mbps,  15  Mbps,
sampai 625 Mbps
(
atau   kadang-kadang
lebih ). Faktor khusus yang
  
12
mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus
komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit, atau komunikasi pembawa
lain yang digunakannya.
Ciri-ciri dari WAN adalah adanya penekanan pada fasilitas
transmisi sehingga komunikasi dapat berjalan efisien. Sangatlah penting
untuk
mengkontrol jumlah
lalu
lintas
data dan
mencegah delay
yang
berlebihan. Karena topologi WAN lebih komplek dari MAN maka
algoritma rute aliran data juga menjadi perhatian.
WAN melibatkan komunikasi melalui penggunaan yang luas dari
berbagai macam teknologi, diantaranya:
2.1.2.3.1 Circuit Switching
Circuit    switching     adalah    jaringan    yang    mengalokasikan
sebuah sirkuit (atau kanal)yang dedicated diantara nodes dan  terminal
untuk     
digunakan     
pengguna untuk     
berkomunikasi.     
Sirkuit
yang dedicated  tidak  dapat  digunakan  oleh  penelepon  lain  sampai
sirkuit itu dilepaskan, dan koneksi baru bisa disusun. Circuit switching
dikembangkan
untuk
mengendalikan
lalu
lintas
suara,
namun
dapat
juga
dipergunakan
untuk
mengendalikan data digital meskipun
pengunaannya tidak efisien ( Anonymous, 2009e ).
Untuk call setup dan pengendalian
dan
keperluan
administratif
lainnya dapat digunakan sebuahkanal pensinyalan yang dedicated dari
  
13
node terakhir  ke  jaringan. ISDN adalah  salah  satu  layanan  yang
menggunakan   sebuah   kanal
pensinyalan
terpisah.
TDM digunakan
untuk
transportasi data di sirkuit
tersebut. Circuit switching mungkin
relatif tidak efisien karena kapasitas jaringan bisa dihabiskan pada
koneksi yang sudah dibuat tapi tidak terus digunakan (walaupun hanya
sebentar). Disisi lain,
keuntungan
menggunakan  
circuit
switching
adalah   cepatnya   membuat   koneksi   baru,   dan   koneksi   ini   bisa
digunakan dengan leluasa selama dibutuhkan.
2.1.2.3.2 Packet Switching
Dimana station
mentransmisikan data dalam bentuk block-block
kecil yang disebut
packet. Masing-masing packet berisikan sebagian
data
pemakai
plus
informasi kontrol
yang
diperlukan
untuk
memfungsikan jaringan dengan
tepat. Jaringan packet switching tidak
membutuhkan   sebuah   sirkuit   khusus   untuk   melakukan   koneksi.
Dengan
tidak
adanya
koneksi
yang dedicated,
masing-masing
paket
yang 
diberikan 
akan  dilengkapi  dengan 
alamat 
tujuan, 
sehingga
jaringan dapat mengirimkan paket tersebut ke tujuan yang diinginkan.
Packet switching dirancang sedemikian rupa untuk menyediakan
fasilitas yang lebih efisien dibanding circuit switching untuk lalu lintas
data yang sangat banyak.
  
14
2.1.3 Arsitektur Jaringan
Sistem
operasi  jaringan  sangat  menentukan  bentuk  arsitektur  jaringan
yang
dibangun. Ada
tiga
macam arsitektur jaringan
,yaitu peer
to
peer,
file
server, dan client server.
2.1.3.1 Peer to Peer
Pada bentuk konektivitas peer to peer, setiap terminal memiliki peran
dan derajat
yang sama. Jaringan
lokal dengan konektivitas peer to peer ini
dibentuk
dengan
cara
menghubungkan
setiap terminal
secara
langsung
sehingga   masing   –   masing   terminal   dapat   berbagi   data,   aplikasidan
peripheral lainnya. ( Oetomo, 2003, p121 )
Namun, model arsitektur ini memiliki sejumla kelemahan, antara lain
pengelola jaringan atau pengakses akan mengalami kesulitan untuk melacak
keberadaan  data 
atau 
file  yang 
dibutuhkan,  karena 
masing 
masing
komputer dapat berfungsi sebagai server yang memberikan layanan bagi
komputer lainnya.
2.1.3.2 File Server
Pada sistem file server, terdapat terminal khusus yang disebut sebagai
server yang memiliki kapasitas harddisk yang sangat besar. Server tersebut
  
15
akan bertindak sebagai tempat penyimpanan ( file ) bersama, namun tidak
ada pelayanan komputasi. ( Oetomo, 2003, p123)
Meskipun hanya terbatas pada layanan file semata, namun arsitektur
ini memberikan keuntungan berupa perawatan file data dan aplikasi akan
mudah dan sederhana, karena seluruh file itu tersimpan pada satu tempat.
2.1.3.3 Client Server
Arsitektur jaringan client server merupakan pengembangn dari
arsitektur file server. Arsitektur ini adalah model konektivitas pada jaringan
yang 
mengenal  adanya 
server  dan 
client, 
dimana 
masing 
masing
memiliki fungsi yang berbeda satu sama lain.
Pada model arsitektur ini, computer client tidak dapat berfungsi
sebagai server. Sementara itu, meskipun server dapat berfungsi sebagai
client, namun sebaiknya dihindari, agar tidak berubah menjadi arsisitektur
peer to peer.
2.1.4 Topologi Jaringan
Topologi  jaringan  adalah,  hal  yang  menjelaskan  hubungan  geometris
antara  unsur-unsur  dasar  penyusun  jaringan,  yaitu  node,  link,  dan  station.
  
16
Topologi jaringan dapat dibagi menjadi 5 kategori utama seperti di bawah ini.(
Anonymous, 2009g)
2.1.4.1 Topologi Bintang
Merupakan  bentuk  topologi  jaringan  yang  berupa  konvergensi
dari
node
tengah
ke
setiap
node atau
pengguna.
Topologi
jaringan
bintang    termasuk    topologi    jaringan    dengan    biaya    menengah
( Anonymous, 2009h ).
Gambar 2.1 Topologi Jaringan Star
Keuntungan :
• 
Kerusakan   pada   satu   saluran   hanya   akan   mempengaruhi
jaringan pada saluran tersebut dan station yang terpaut.
• 
Tingkat keamanan termasuk tinggi.
• 
Tahan terhadap lalu lintas jaringan yang sibuk.
• 
Penambahan dan pengurangan station dapat dilakukan dengan
mudah.
  
17
Kekurangan :
• 
Jika
node tengah mengalami kerusakan, maka seluruhjaringan
akan terhenti.
2.1.4.2 Topologi Cincin
Adalah
topologi jaringan berbentuk rangkaian titik
yang
masing-
masing 
terhubung 
ke 
dua 
titik 
lainnya,  sedemikian  sehingga
membentuk jalur
melingkar
membentuk cincin.
Pada
topologi
cincin,
komunikasi data dapat terganggu jika
satu
titik
mengalami
gangguan.
Jaringan
FDDI
mengantisipasi
kelemahan
ini
dengan
mengirim data
searah
jarum
jam
dan
berlawanan
dengan
arah
jarum jam secara
bersamaan ( Anonymous, 2009i ).
Gambar 2.2 Topologi Jaringan Ring
  
18
2.1.4.3 Topologi Bus
Pada topologi Bus, kedua
unjung jaringan
harus diakhiri dengan
sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk
memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang
menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan
dapat 
mengkaitkan 
dirinya 
dengan 
mentap 
Ethernetnya 
sepanjang
kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel
utama
menghubungkan tiap simpul, ke saluran
tunggal komputer
yang
mengaksesnya  ujung  dengan 
ujung.  Masing-masing  simpul
dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung
kabel,
yang
masing-masing
hanya terhubung
ke satu
simpul
lainnya.
Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah
satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang
berarti bahwa
mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian
data 
dan 
biasanya  tidak 
digunakan 
untuk 
pemrosesan 
informasi.
Instalasi
jaringan
Bus
sangat
sederhana,
murah
dan
maksimal
terdiri
atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan
terjadinya tabrakan data karena mekanisme
jaringan
relatif
sederhana
dan
jika
salah
satu
node
putus
maka
akan
mengganggu
kinerja
dan
trafik seluruh jaringan ( Anonymous, 2009j ).
  
19
Gambar 2.3 Topologi Jaringan Bus
2.1.4.4 Topologi Jala atau Mesh
Adalah  sejenis  topologi  jaringan  yang  menerapkan  hubungan
antar sentral secara penuh. Jumlah saluran harus disediakan untuk
membentuk jaringan ini adalah jumlah sentral dikurangi 1 (n-1, n =
jumlah
sentral).
Tingkat
kerumitan jaringan sebanding dengan
meningkatnya  jumlah 
sentral 
yang 
terpasang.  Topologi 
ini  selain
kurang    ekonomis    juga    relatif    mahal    dalam  
pengoperasiannya
( Anonymous, 2009j ).
Gambar 2.4 Topologi Jaringan Mesh
  
20
2.1.4.5 Topologi Jaringan Pohon (Tree)
Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan
bertingkat.
Topologi
ini
biasanya digunakan
untuk
interkoneksi
antar
sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah
digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai
hirarki
semakin
tinggi.
Topologi
jaringan
jenis
ini
cocok
digunakan
pada sistem jaringan komputer  ( Anonymous, 2009l).
Gambar 2.5 Topologi Jaringan Tree
2.1.5  Perangkat Jaringan
2.1.5.1 NIC
Network
Interface
Card /
NIC
atau
LAN
card
adalah
sebuah
komputer
Circuit
Board atau
kartu
yang
terpasang
pada
sebuah
komputer sehingga komputer tersebut mampu terkoneksi pada jaringan.
NIC 
menyediakan 
antarmuka 
ke 
media. 
NIC 
bisa 
menggunakan
  
21
transceiver eksternal atau melalui transceiver internal terintegrasi yang
dipasang pada
Network
Inteface Card PCB. NIC
biasanya
dilengkapi
dengan
protocol
control
firmware dan
ethernet
controller
yang
dibutuhkan untuk mendukung protokol
data-link
Medium Access
Control (MAC) yang digunakan oleh ethernet.
Pada komputer personal dan workstation dalam suatu Local Area
Network
biasanya terpasang
Network
Interface
Card yang
didesain
khusus untuk transmisi data pada Local Area Network. Teknologi pada
Local Area Network card yang
umumnya digunakan adalah ethernet /
token ring.
2.1.5.2 Repeater
Repeater   adalah  perangkat  yang  beroperasi  di   layer   fisik.
Repeater
menerima
sinyal,
dan
sebelum sinyal
menjadi
lemah
atau
rusak,
maka
repeater
akan
membangkitkan
pola-pola
bit, kemudian
repeater akan meneruskan sinyal yang telah diperbaiki. Repeater dapat
meningkatkan
panjang LAN
secara
fisik dan
dapat
berfungsi
menghubungkan
bagian-bagian
dari
LAN.
Repeater juga
akan
meneruskan setiap frame yang dikirim, dan tidak memiliki kemampuan
untuk
menyaring
setiap
frame. Fungsi
repeater adalah sebagai
pembangkit ulang atau regenerator dan bukan penguat (amplifier).
  
22
2.1.5.3 Hub
Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima
data dan meneruskannya
menuju tempat yang
lainnya. Hub terdiri dari
port-port RJ-45 female sehingga kabel - kabel twisted pair yang sudah
terpasang konektor RJ-45 pada ujung -
ujungnya dapat dengan mudah
dihubungkan pada Hub.
Hub digunakan pada topologi star
dan
dapat
diparalel
hingga
maksimum tiga buah Hub. Port yang dimiliki Hub bervariasi mulai dari
5
Port, 10 Port, 12 Port, 16 Port, 24 Port, 32 Port dan yang terbanyak
64
Port.
Untuk
jaringan
komputer
yang
menggunakan Hub
yang
diparalel
lebih
dari
3 Hub,
maka
diperlukan
sebuah
Router
untuk
menghubungkan Hub yang keempat dan seterusnya.
Semua network
connections yang terhubung ke Hub secara
langsung akan
men-share sebuah single collision domain, dimana jika
sebuah
client
mengirim
data,
maka
semua
client
yang
terhubung
ke
Hub tersebut akan menerima data yang dikirim oleh pengirim.
2.1.5.4  Bridge
Bridge
adalah alat yang menghubungkan sebuah LAN dengan
LAN yang lain dengan teknologi yang sama ( misalkan pada dua LAN
yang  menggunakan  teknologi  ethernet 
yang  sama  ). 
Bridge  akan
  
23
memisahkan data mana yang harus dikirim pada LAN-nya sendiri atau
dengan LAN lain yang terhubung dengannya.
Bridge bekerja pada
level data-link layer ( physical network ) di
suatu
jaringan. Bridge mengkopi
frame
data dari suatu jaringan 
ke
jaringan 
yang 
lain  sepanjang 
jalur  komunikasi 
terjalin. 
Beberapa
produk
dari
bridge
dapat
berfungsi
juga
sebagaui router
sehingga
dikenal dengan istilah brouter ( bridge-router ).
2.1.5.5  Switch
Switch berada pada layer fisik dan data link. Switch adalah bridge
yang memungkinkan kinerja lebih
cepat. Perbedaan bridge
dengan
switch adalah
pada switch terdapat
banyak port
yang
spesifik
untuk
masing-masing node, sehingga tidak terjadi collision dalam jaringan.
2.1.5.6  Router
Pada jaringan yang besar, seperti internet, diperlukan adanya
router. Router dapat berupa suatu alat
( dedicated ) atau berupa suatu
aplikasi.
Aplikasi router
ter-install
di
sebuah
komputer
personal
sehingga
sering
dikenal
dengan
istilah
PC-router.
Router berfungsi
untuk  memutuskan  pada  titik
manakah  paket  data  harus
diteruskan.
  
24
Router dapat tersambung pada dua jaringan atau lebih dan dapat
memutuskan jaringan mana yang akan menerima paket data yang
diteruskan oleh router.
Router umumnya terletak pada gateway pada suatu jaringan.
Router memiliki apa yang dinamakan routing table, yaitu sebuah daftar
dari rute -
rute yang tersedia dan mampu memilih rute terbaik untuk
sebuah  paket  data.  Fungsi 
routing 
merupakan  standar  Layer 3  (
Network Layer )
pada
model OSI.
Pada
jaringan
yang
menggunakan
koneksi  internet berkecepatan  tinggi  seperti  DSL,  router berfungsi
ganda  sebagai  firewall.  Produsen  router yang  terkenal  antara  lain
adalah 3Com dan Cisco.
2.1.5.7  Access Point
Access Point adalah alat bantu pada jaringan wireless atau WLAN
(
Wireless-LAN ).
Access
Point
menerima
dan
memancarkan
kembali
data yang berupa gelombang. Access Point menghubungkan antara
komputer 
yang 
satu  dengan  yang 
lain 
pada  WLAN  dan 
kadang
berfungsi
pula
menjadi
jembatan
( Bridge
)
antara
WLAN
dengan
jaringan
yang
menggunakan kabel. Access Point memiliki fungsi
yang
sama
seperti hub
bagi
jaringan
yang
menggunakan
kabel.
WLAN
berukuran
kecil
cukup
menggunakan
satu Access
Point
saja,
namun
WLAN yang besar membutuhkan beberapa Access Point sekaligus.
  
25
2.1.6 Protokol
Protokol
adalah
sebuah
aturan atau
standar
yang
mengatur
atau
mengijinkan
terjadinya
hubungan,
komunikasi,
dan
perpindahan
data
antara
dua atau lebih titik komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras,
perangkat lunak atau kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah,
protokol mendefinisikan koneksi perangkat keras.
Protokol
perlu
diutamakan
pada penggunaan
standar
teknis,
untuk
menspesifikasi bagaimana membangun komputer atau
menghubungkan
peralatan perangkat keras. Protokol secara
umum digunakan pada komunikasi
real-time
dimana standar digunakan untuk mengatur struktur dari informasi
untuk penyimpanan jangka panjang. Kebanyakan protokol memiliki salah satu
atau beberapa dari hal berikut:
• 
Melakukan deteksi adanya koneksi
fisik atau ada
tidaknya komputer
atau mesin lainnya.
• 
Melakukan metode "jabat-tangan" (handshaking).
• 
Negosiasi berbagai macam karakteristik hubungan.
• 
Bagaimana mengawali dan mengakhiri suatu pesan.
• 
Bagaimana format pesan yang digunakan.
• 
Yang
harus
dilakukan
saat
terjadi
kerusakan pesan
atau
pesan
yang
tidak sempurna.
  
26
• 
Mendeteksi
rugi-rugi
pada
hubungan
jaringan
dan
langkah-langkah
yang dilakukan selanjutnya
Mengakhiri suatu koneksi.
Berikut mengenai penjelasan beberapa protokol yang sering digunakan:
2.1.6.1 Arsitektur Lapisan OSI
OSI ReferenceMode
for
open
networking atau
model
referensi
jaringan
yang
dikembangkan
oleh
badan
internasional
Organization
for Standarization (ISO) di eropa. OSI sendiri
merupakan
singkatan
Open System Interconnection. Model ini disebut juga dengan Model
tujuh
lapis OSI”.Model OSI dibuat untuk
mengatasi berbagai kendala
internetworking  akibat perbedaan arsitektur dan   protokol jaringan
( Sofana, 2008, p79 ).
Gambar 2.6 Tujuh layar OSI
  
27
Secara umum, fungsi dari masing – masing layer akan dijelaskan seperti
berikut:
1. Physical Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode
pensinyalan, 
sinkronisasi 
bit, 
arsitektur 
jaringan 
seperti 
halnya
Ethernet atau Token Ring ), topplogi jaringan, dan pengabelan. Selain
itu,
level
ini
juga mendefiniskan bagaiman 
Network Interface Carf 
(
NIC ) berinteraksi dengan  media wire atau wireless.
Layer
physical berkaitan langsung dengan besaran
fisik
seperti
listirk,magnet, gelombang. Data biner dikodekan berbentuk sinyal yang
dapat ditransmisikan melalui jaringan.
2.  Data Link Layer
Berfungsi
untuk
menentukan
bagaimana bit –
bit data
dikelompkkan menjadi format yang disebut frame. Pada level ini terjadi
error correction, flow control,
pengalamatan 
perangkat keras ( MAC
Address), dan menentukan bagaimana perangkat
perangkat jaringan
seperti bridge dan  switch layer 2 beroperasi. Menurut spesifikasi IEEE
802, layer ini dikelompokkan menjadi dua, yaitu Logical Link Control
(LLC) dan  Media Access Control
(MAC).
  
28
Contoh
protokolyang
digunakan
pada
layer ini
adalah
Ethernet
(802.2&802.3),
Tokenbus(802.4),
Tokenring
(802.5),
Demand
Priority
(802.12)
3. Network Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat
alamat
IP,
membuat
header
untuk
paket
paket,
dan
melakukan routing  
melalui
intenetwoeking dengan menggunakan router
dan switch
layer
3. Pada
layer ini juga dilakukan proses deteksi error dan transimsi ulang paket
paket yang error.
Contoh protocol yang digunakan seperti : IP
4. Transport Layer
Berfungsi
unutk
memecah data
menjadi paket – paket data serta
memberikan
nomor
urut
setiap
paket sehingga
dapat
disusun 
kembali
setelah diterima. Paket yang diterima dengan  sukses akan diberi tanda (
acknowledgement ). Sedangkan paket yang rusak atau hilang di tengah
jalan akan dikirim ulang.
Contoh protocol yang digunakan pada layer ini seperti : TCP dan UDP.
5. Session Layer
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dimulai,
dipelihara, dan diakhiri. Selain
itu, di level
ini juga dilakukan resolusi
  
29
nama.  Layer Session, sering  disalah  artikan  sebagai  prosedur  logon
pada network dan berkaitan dengan keamanan.
Beberapa protokol pada layer ini :
NETBIOS, protocol yang dikembangkan IBM, menyediakan layanan
ke layer presentation dan layer application.
NETBEUI   (NETBIOS   I      Extended  User  Interface),   protokol
pengembangan dari NETBIOS,
digunakan   
pada Microsoft
networking.
6. Presentation Layer
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang    
hendak
ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui
jaringan.
Protokol
yang
berbeda
pada level
ini
adalah
sejenis
redirector
software,
seperti
network
shell
(semacam Virtual
Network
Computing dan Remote Desktop Protocol). Kompresi data dan enkripsi
juga ditangani oleh layer ini.
7. Application Layer
Berfungsi sebagai antarmuka (penghubung) aplikasi dengan
fungsionalitas 
jaringan 
mengatrur  bagaimana  aplikasi  dapat
mengakses jaringan, dan kemudian
membuat pesan –pesan kesalahan.
Pada layer  inilah sesungguhnya user berinteraksi dengan jaringan.
  
30
Contoh  protokol  yang  berada  pada  lapisan  ini  :  FTP,  telnet,
SMTP, HTTP, dan POP3.
2.1.6.2 Arsitektur TCP/IP
Transmission 
Control 
Protocol/Internet 
Protocol  protokol
jaringan yang diusulkan oleh DoD( Department of Defense ) model ini
disebut juga Internet model. Pada mulanya TCP/IP digunakan pada
jaringan yang disebut ARPANET. Namun, saat ini telah menjadi
protokol standar bagi jaringa
yang
lebih umum yang disebut
internet (
Sofana, 2008, p88 ).
Gambar 2.7 TCP/IP Layer
  
31
1. Applicaton layer
Berfungsi
menyediakan
akses
aplikasi
terhadap jaringan
TCP/IP. Layer
ini menangani high
level protocol, masalah
representasi data, proses encoding, dan dialog control 
yang
emmungkinkan terjadinya komunikasi antar aplikasi jaringan.
Protokol – protokol aplikasi pada layer ini antara
lain :
telnet,
DHCP, DNS, HTTP, FTP, SMTP, SNMP, dll.
2. Transport Layer
Berfungsi
membuat
komunikasi
antardua
host.
Layer ini
menyediakan  layanan  pengiriman  dari  sumber  data  menuju   
ke
tujuan
data
dengan
cara
membuat logical
connection di
antara
keduanya. 
Layer ini juga bertugas memcah data dan menyatukan
kembali data
yang diterima dari application
layer   ke dalam aliran
data yang sama antara sumber dan pengirirm data.
Ada
dua
cara
pengiriman
data, connection
oriented
(menggunakan protokol TCP) atau  
connectionless –
oriented 
(
menggunkan  
protocol UDP). Protocol TCP memiliki orientasi
terhadap  reliabilitas  data. 
Sedangkan 
protokol 
UDP 
lebih
berorientasi
kepada
kecapatan
pengirim data.
Protokol
lapisan
ini
adalah : TCP dan UDP.
  
32
3. Internet Layer
Berfungsi
untuk
melakukan routing
dan
pembuatan
paket
IP
menggunakan
teknik encapsulation. Layer
ini
memilki
tugas utama
untuk
memilih
rute terbaik
yang akan dilewati
oleh sebuah   paket
data dalam sebuah jaringan. Selain itu, layer ini juga bertugas untuk
melakukan      packet   switching   untuk   mendukung   tugas   utama
tersebut.
Protocol yang digunakan pada layer ini yaitu : internet protocol
/
IP,
internet control
message
protocol
/ICMP,
address
resource
protocol
/
ARP, reverse address resolution protocol / RARP.
4. Network Access Layer
Berfungsi meletakan  frame frame data yang akan dikirim ke
media jaringan. Layer ini bertugas mengatur semua hal yang
diperlukan sebuah paket IP. Protokol yang berjalan dalam   lapisan
ini adalah beberapa arsitektur jaringan local seperti : Ethernet, Token
ring,  serta  layanan   teknologi  WAN  seperti  ISDN,  ATM,  frame
relay, dll.
  
33
2.1.6.3 DHCP
Dynamic Host Configuration Protocol adalah protokol yang
berbasis
arsitektur
client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian
alamat
IP
dalam
satu
jaringan.
Sebuah
jaringan
lokal
yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan alamat IP kepada
semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan lokal,
maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan
alamat IP secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter
jaringan
yang
dapat
diberikan
oleh
DHCP,
seperti default
gateway dan DNS server.
Internet
Protocol
(IP)
adalah protokol yang digunakan untuk
berkomunikasi di seluruh data
paket-switched internetwork
menggunakan
Internet
Protocol
Suite,
juga
disebut
sebagai
TCP /
IP
(
Anonymous, 2009m).
2.1.6.4 UDP
User
Datagram Protocol
adalah
salah
satu
layanan
inti
dari
Internet Protocol Suite, kumpulan protokol yang digunakan untuk
jaringan internet. Dengan UDP, aplikasi
komputer
dapat
mengirim
pesan,  dalam  hal  ini  disebut  sebagai  datagrams,  ke  host  lain  pada
  
34
Internet Protocol (IP) jaringan tanpa memerlukan sebelum komunikasi
mengatur transmisi saluran khusus atau jalur data.
UDP
menggunakan
transmisi
model sederhana tanpa implisit
dialog
hand-shaking untuk
menjamin
kehandalan,
pemesanan,
atau
integritas data. Dengan demikian, UDP menyediakan layanan tidak
dapat
diandalkan
dan
datagrams
dapat datang 
tetapi rusak, muncul
duplikasi, atau hilang tanpa pemberitahuan.
UDP
menganggap bahwa
memeriksa error dan koreksi yang baik atau tidak perlu dilakukan di
dalam aplikasi,
menghindari
overhead seperti
pengolahan
di
tingkat
jaringan. Waktu
yang benar sering menggunakan aplikasi UDP paket
menurun     karena     lebih     baik     menggunakan     paket     tertunda
( Anonymous,2009n).
2.1.6.5 TCP
Transmission  Control  Protocol  merupakan  salah  satu  layanan
dari protokol Internet Protocol Suite. TCP merupakan salah satu dari
dua komponen asli, dengan IP (Internet Protocol), sehingga seluruh
rangkaian umumnya disebut sebagai TCP / IP. Sedangkan IP
menangani
tingkat
transmisi
yang
lebih rendah dari komputer ke
komputer sebagai pesan membuat jalan di Internet, TCP beroperasi
pada tingkat
yang
lebih tinggi,
yang
memiliki
fokus
hanya
berakhir
dengan
dua
sistem,
misalnya, web
browser
dan
server web. Secara
  
35
khusus, TCP 
menyediakan kehandalan, memerintahkan pengiriman
yang
alirannya
byte
dari
sebuah
program pada
satu
komputer
ke
program lain
di
komputer
lain.
Selain
Web,
umum lainnya
termasuk
TCP aplikasi e-mail dan transfer file. Antar lainnya manajemen tugas,
TCP kontrol pesan ukuran, yang menilai pesan komunikasi dan
kemacetan lalu lintas jaringan ( Anonymous, 2009o).
2.1.6.6  Internet Protokol
Internet
Protokol
adalah
protokol lapisan jaringan
dunia.
atau
protokol lapisan
internetwork ang digunakan oleh
protokol
TCP/IP
untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host
di   jaringan   komputer   berbasis   TCP/IP.   Versi   IP   yang   banyak
digunakan
adalah
IP
versi
4,
tetapi akan
digantikan
oleh
IP
versi
6
pada beberapa waktu yang akan datang.
Protokol
IP
merupakan
salah satu
protokol
kunci
di
dalam
kumpulan protokol TCP/IP. Sebuah paket IP akan membawa data
aktual yang dikirimkan melalui jaringan dari satu titik ke titik lainnya.
Metode yang digunakannya adalah connectionless yang berarti ia tidak
perlu membuat dan memelihara sebuah sesi koneksi. Selain itu,
protokol ini juga tidak menjamin pen yakni protokol Transmission
Control 
Protoco 
yampaian 
data, 
tapi 
hal 
ini 
diserahkan 
kepada
protokol pada lapisan yang lebih tinggi
  
36
Berikut ini adalah penjabaran kelas-kelas alamat IP di atas :
1.  Kelas A
Octet pertama
pada pengalamatan kelas A digunakan untuk
network; octet kedua, ketiga dan terakhir adalah untuk alamat host.
Jangkauan alamat kelas A adalah 0-127 ditandai dengan bit pertama
dari
octet
pertama yang harus bernilai 0 sedangkan yang lainnya
adalah bebas (0xxxxxxx). Kelas A digunakan pada jaringan dengan
network yang sedikit dengan jumlah host yang sangat banyak.
2. Kelas B
Pada
pengalamatan
kelas
B, octet pertama dan kedua
digunakan untuk
network,
sedangkan
octet
ketiga
dan
keempat
adalah untuk host. Jangkauan alamat kelas B adalah 128-191,
ditandai dengan bit pertama dan bit kedua dari octet pertama
yang
harus  bernilai  1  dan  0,  sedangkan  sisanya  bernilai  bebas
(10xxxxxx).
3. Kelas C
Pada pengalamatan kelas ini, octet pertama, kedua, dan ketiga
digunakan untuk
network,
sedangkan
octet
terakhir
untuk host.
Jangkauan alamat kelas C adalah 192-223, ditandai dengan bit
pertama, kedua, dan ketiga dari octet pertama yang harus bernilai 1,
  
37
1,
dan
0
(110xxxxx).
Kelas
C
digunakan
untuk
jumlah
network
yang banyak dan jumlah host yang sedikit.
4. Kelas D
Pengalamatan
kelas
D adalah
pengalamatan
yang
tidak
memiliki alokasi khusus untuk network maupun host. Pengalamatan
ini mempunyai jangkauan alamat dari 224 hingga 239, ditandai
dengan nilai bit pertama
sampai dengan bit keempat dari octet
pertama yang bernilai 1110, sedangkan bit-bit lainnya dapat bernilai
bebas (1110xxxx). Pengalamatan kelas D memiliki perbedaan
dengan pengalamatan kelas A, B, dan C. Hal ini disebabkan karena
28 bit terakhir dari pengalamatan
kelas
D
tidak
terstruktur.
Pengalamatan kelas D ini diperuntukkan untuk pengalamatan IP
multicast.
5.  Kelas E
Pengalamatan
kelas
E digunakan
untuk
penelitian
dan
mempunyai jangkauan alamat dari 240 sampai dengan 255.
Pengalamatan kelas ini ditandai dengan nilai bit pertama sampai
dengan
bit
keempat
dari
octet pertama
yang
memiliki
nilai
1
(1111xxxx).
  
38
2.1.7 Komunikasi Data
Prinsip
utama dari sistem komunikasi adalah pertukaran data antara dua
bagian. Dibawah ini merupakan ilustrasi dari komunikasi :
1.   Source
Alat  ini  membangkitkan  data  sehingga  dapat  ditransmisikan,  contoh  :
telepon dan PC (personal computer)
2.   Transmitter
Transmitter memindah
dan
menandai
informasi
dengan cara
yang sama
seperti menghasilkan sinyal –
sinyal elektromagnetik yang dapat
ditransmisikan melewati beberapa system transmisi berurutan.
3.   Transmission system
Berupa  jalur  transmisi  tunggal  atau  jaringan  kompleks  yang
menghubungkan antara sumber dengan destination
4.   Receiver
Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya ke
dalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan.
5.   Destination
Menagkap data yang dihasilkan oleh receiver.
  
39
2.1.8 Istilah – istilah komunikasi data
2.1.8.1 Sinyal
Sinyal adalah tampilan data elektrik atau elektromagnetik.
Dalam
system komunikasi,
data disebarkan
dari satu
titik
yang
lain
melalui
sebuah sinyal –
sinyal elektrik.suatu 
sinyal analoh merupakan aneka
ragam gelombang
elektromagnetik yang
berlangsung
terus
menerus
yang
kemungkinan
disebarkan
lewat berbgai
macam media,
contoh
media kabel, semacam  twisted pair dan coaxial cable, kabel fiber optic,
dan atmosfer atau ruang perambatan. Sinyal digital adalah suatu
rangkaian voltase  
pulsa yang bias ditransmisikan melalui melalui
sebuah media kabel, sebagai contoh level positif 
konstan ditunjukan
sebagai  biner  1  sedangkan  level  voltase  negative  konstan  dengan
biner 0(stallings, 2001, p84).
2.1.8.2 Gelombang pembawa
Gelombang  pembawa 
(bahasa 
Inggris: 
carrier 
wave)
adalah
bentuk gelombang (biasanya sinusoidal) yang dimodifikasi untuk
mewakili informasi yang disalurkan. Gelombang pembawa ini biasanya
mempunyai frekuensi yang jauh lebih tinggi daripada sinyal yang
mengandung informasinya. gelombang pembawa digunakan oleh
pesawat pengirim saat mengirimkan isyarat (signal) melalui ruangbebas
  
40
atau  bahan  tertentu  sehingga  isyarat  tersebut  dapat  dimengerti  pada
sebuah pesawat penerima ( Anonymous, 2009q).
2.1.8.3 Frekuensi
Frekuensi  adalah 
ukuran  jumlah  putaran  ulang  per  peristiwa
dalam  selang 
waktu 
yang 
diberikan. 
Untuk 
memperhitungkan
frekuensi, seseorang menetapkan jarak waktu, menghitung jumlah
kejadian peristiwa, dan membagi
hitungan ini dengan panjang jarak
waktu.
Hasil
perhitungan
ini
dinyatakan
dalam satuan
hertz
(Hz),
Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa yang terjadi satu kali per
detik ( Anonymous, 2009r).
2.1.8.4 Modulasi
Modulasi
adalah
proses
perubahan (varying) suatu gelombang
periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu
informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya
berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang
pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi.
Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu :
amplitudo,   fase   dan   frekuensi.   Ketiga   parameter   tersebut   dapat
  
41
dimodifikasi  sesuai  dengan 
sinyal 
informasi  (berfrekuensi 
rendah)
untuk membentuk sinyal yang termodulasi ( Anonymous, 2009s).
2.1.8.4.1 PCM
Pulse Code Modulation (PCM) adalah metode yang paling
umum digunakan
untuk sistem telephony sekarang
ini. Sinyal suara
manusia memiliki lebar frekuensi dari 20 Hz sampai 20 kHz. Namun
sistem telepon PSTN hanya
menggunakan jangkauan
frekuensi 300
Hz
-
3400
kHz
atau
bandwidth sekitar
4
kHz.
PCM
mengubah
gelombang   suara   (perubahan   tegangan   secara   analog)   menjadi
rentetan
pulsa
digital
(`0' dan
`1')
dengan
kecepatan
64
kbps.
Pemakaiannya
masih
standart
untuk
telepon digital
saat
ini.
Penggunaan yang nyata adalah untuk mendigitalkan suara di
handphone,
mendigitalkan suara
agar
dapat
dikirim
melalui
internet
(VoIP) dan banyak aplikasi lainnya. Sinyal suara yang telah
didigitalkan akan
menjadi
rentetan
sinyal
`0' dan
'1' yang
disebut
dengan sinyal baseband ( Anonymous, 2009).
2.1.8.4.2 QAM
Quadrature
amplitude
modulation
adalah sebuah skema
modulasi yang membawa data dengan mengubah (memodulasi)
amplitudo dari dua gelombang pembawa. Kedua gelombang tersebut,
biasanya sinusoid, berbeda fase dengan yang lainnya sebesar 90 ° dan
  
42
oleh karena itu disebut pembawa-quadrature. Seperti skema modulasi
lainnya, QAM membawa data dengan mengubah beberapa aspek dari
sinyal
pembawa,
atau gelombang
pembawa
(biasanya
sinusoid).
Dalam kasus
QAM,
amplitudo
dari
dua
gelombang, saling
berbeda
fase sebesar 90 derajat diubah (dimodulasi) untuk mewakili sinyal
data ( Anonymous, 2009s).
2.1.8.4.3 QPSK
Quadrature
phase-shift
keying Kadang-kadang dikenal sebagai
terdiri dr empat bagian atau quadriphase PSK, 4-PSK, atau 4-QAM,
QPSK menggunakan empat poin pada konstelasi diagram, sekitar
lingkaran. Dengan empat tahap, QPSK dapat menyandi dua bit per
simbol,
ditampilkan
dalam diagram dengan
Gray
coding
untuk
meminimalkan dua kali tingkat BPSK. Analisis menunjukkan bahwa
hal
ini
dapat
digunakan baik
untuk
double
data
rate dibandingkan
dengan sistem BPSK sambil
mempertahankan bandwidth sinyal atau
untuk
menjaga
data-rata
BPSK
tetapi
memperduakan bandwidth
diperlukan.
Walaupun QPSK dapat dilihat sebagai modulasi terdiri dari
empat bagian, lebih mudah untuk melihatnya sebagai dua quadrature
mandiri modulated operator. Dengan interpretasi ini, yang bahkan
(atau 
ganjil) 
bit 
digunakan 
untuk 
memodulasi 
di 
dalam 
tahap
  
43
komponen
dari
operator, sementara
yang aneh
(atau
bahkan)
adalah
bit yang digunakan untuk mengatur komponen quadrature-phase dari
operator. BPSK digunakan pada kedua carrier dan mereka bisa
mandiri demodulated       
( Anonymous, 2009u).
2.1.9 Bandwith dan Throughoutput
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang
digunakan oleh
sinyal
dalam medium transmisi.
Dalam kerangka
ini,
Bandwidth dapat diartikan sebagai perbedaan antara komponen sinyal
frekuensi tinggi dan sinyal frekuensi rendah. frekuensi sinyal diukur
dalam satuan
Hertz.
Bandwidth
diartikan
juga
sebagai
takaran
jarak
frekuensi.
Dalam bahasa
mudahnya,
adalah
sebuah
takaran
lalu
lintas
data yang masuk dan yang keluar. 
Dalam jaringan komputer dan ilmu
komputer, bandwidth digital, bandwidth jaringan atau bandwidth adalah
ukuran yang tersedia atau dikonsumsi komunikasi data tersebut
dinyatakan dalam bit / s atau Multiples of (kbit / s, Mbit / s dll).
.
Dalam perancangan
VoIP,
bandwidth
merupakan
suatu
yang
harus diperhitungkan agar dapat memenuhi kebutuhan pelanggan yang
dapat digunakan menjadi parameter untuk menghitung jumlah peralatan
yang
dibutuhkan
dalam suatu
jaringan.
Perhitungan
ini
juga
sangat
diperlukan
dalam efisiensi
jaringan dan biaya serta
acuan
pemenuhan
kebutuhan  Bandwidth adalah  nilai  kotor  kapasitas  maksimal  sebuah
  
44
jaringan. Sedangkan Throughput adalah nilai riil dari penggunaan
jaringan  yang  bisa  digunakan.  Throughput adalah  bandwidth  actual
yang diukur secara spesifik. Jadi nilai bandwidth selalu lebih besar dari
pada nilai Throughput. Throughput yang didapatkan kadang bisa sangat
jauh dari harapan. Penyebabnya banyak. Diantaranya adalah:
1.   Perangkat jaringan (misalnya, sudah
terlalu
tinggi loadnya, setting
yang kurang tepat, dll)
2. Tipe data yang ditransfer ( misalnya, umumnya web lebih cepat dari
ftp )
3. Topologi jaringan
4. Jumlah pengguna
5. Spesifikasi komputer pengguna / user /server
6. Interferensi (misalnya listrik, cuaca, dll.)
2.1.10 Transmisi data
Transmisi data terjadi di antara transmitter dan receiver melalui beberapa
media transimsi. Media transmisi dapat digolongkan sebagai guided atau
unguided.
Pada
kedua
hal
itu,
komunikasi
berada
dalam bentuk
gelombang
elektromagnetik.  Dengan  guided  media,  ujung  ke  ujung  bila  menyediakan
suatu
hubungan
langsung
diantara
dua
perangkat
dan
meembagi
dua
media
  
45
yang sama dan gelombang dikendalikan sepanjang jalur fisik, contoh – contoh
guided media adalah twisted pair, coaxial cable, serta fiber optic. Unguided
media menyediakan alat untuk menstransmisikan gelombang –gelombang
elektromagnetik namun tidak mengendalikannya, contoh adalah perambatan
(propagation) di udara, dan laut. (stallings, 2001, p69)
2.1.10.1 Transmisi Data Digital dan Analog
2.1.10.1.1 Transmisi Data Analog
Analog data menerima nilai yang terulang secara terus menerus
dan kontinu dalam beberapa interval. Sebagai contoh suara dan video
mengubah  pola  –  pola  intensitas  secara  terus  menerus.  Sebagian
besar data yang dikumpulkan oleh sensor seperti temperatur dan
tekanan, dinilai tanpa henti. (stallings, 2001, p80)
Sinyal
analog
adalah sinyal terus
untuk
waktu
yang berbeda-
beda fitur (variabel) dari sinyal adalah representasi dari beberapa
waktu bervariasi jumlah, yakni sejalan waktu ke sinyal bervariasi. Ia
berbeda dari sinyal digital yang kecil di dalam fluktuasi sinyal
yang
berarti.
Analog
biasanya
pemikiran
dalam konteks
listrik,
namun
mekanik,
pneumatic,
hidrolik,
dan sistem lain juga dapat
menyampaikan sinyal analog.
  
46
2.1.10.1.2 Transmisi data Digital
Istilah
digital
sinyal
yang
digunakan
untuk
merujuk
ke
lebih
dari satu konsep. Dapat merujuk kepada ciri-ciri-waktu sinyal yang
memiliki ciri-ciri jumlah tingkatan, misalnya sampel dan quantified
sinyal
analog, atau
untuk
waktu
yang
terus-waveform sinyal
dalam
sistem  digital,  mewakili  sedikit  streaming.  Pada  kasus  pertama,
sinyal
yang
dihasilkan
oleh
alat modulasi
digital
sebagai
metode
dikonversi
menjadi
sinyal
analog, sementara
itu
dianggap
sebagai
sinyal digital dalam kedua kasus.
2.1.11 Metode Transmisi Data
Terdapat berbagai metode dalam proses transmisi data, yakni broadcast,
unicast, dan multicast. Berikut merupakan penjelasan ketiga hal tersebut.
2.1.11.1 Broadcast
Broadcast
merupakan cara transmisi yang cukup banyak dikenal.
Contoh
transmisi
dengan
metode
ini adalah
penyiaran
televisi
yang
digunakan untuk mengirimkan siaran-siaran penting seperti berita dan
siarang
langsung.
Broadcast
mengirimkan
transmisi
file ke
seluruh
penerima
pada
waktu
yang
bersamaan, walaupun karakteristik media
yang tersedia untuk dikirimkan penerima biasanya bervariasi. Seluruh
user harus memproses setiap file yang diterimanya, walaupun mungkin
  
47
terdapat
beberapa user yang
tidak
meminta
untuk
dikirimkan,
dan
walaupun
pada
akhirnya file
yang
diterima
tersebut
tidak
diteruskan
untuk diproses
lebih
lanjut. Masalah
ini
akan
menjadi
besar
bila
file
yang dikirimkan mempunyai ukuran yang cukup besar, maka jalur yang
seharusnya dipakai untuk
lalu-lintas
data lain
menjadi terpakai
untuk
sesuatu
yang
mungkin
tidak
diinginkan
user
tersebut
(
Anonymous,
2009y).
Gambar 2.8 Metode Transmisi Broadcast
2.1.10.2 Unicast
Pada metode Unicast, sebuah server mengirimkan file multimedia
ke satu atau beberapa client penerima. Permasalahan pada metode
unicast
umumnya
terjadi ketika
beberapa
client
mengakses
suatu file
multimedia tersebut secara bersamaan. Ketika hal ini terjadi, maka copy
dari file tersebut akan direplikasi sebanyak jumlah client yang
mengakses.
Oleh
sebab
itu,
semakin
banyak
client
yang
mengakses
pada saat yang bersamaan, maka jalur jaringan menjadi padat oleh lalu-
lintas
data file
multimedia
yang
diminta
oleh
client-client
tersebut,
khususnya  untuk  file
video 
multimedia  yang 
umumnya  berukuran
cukup  besar.  Hal  ini  sering  kali  menyebabkan  permasalahan
keterbatasan
skalabilitas
pada
penerapan
metode unicast. Dua
faktor
  
48
yang akan mempengaruhi utilisasi bandwith bila melakukan transmisi
menggunakan
metode
ini
adalah
jumlah
koneksi client
dan
jumlah
replikasi  file yang  ditransmisikan  untuk  setiap  client (Anonymous,
2009v).
Gambar 2.9 Metode Transmisi Unicast
2.1.10.3   Multicast
Multicast bekerja dengan mengirimkan satu buah copy data untuk
setiap
grup
yang
terdiri
dari client-client
yang membutuhkan. Setiap
grup
ditandai
dengan
sebuah
alamat
IP,
yakni
IP Multicast. Pada
lingkungan
yang
menerapkan
metode
multicast, server akan
mengirimkan
satu
buah file
ke sebuah grup multicast, sehingga
pengiriman
ini
tidak
dipengaruhi
oleh
jumlah clien
yang
hendak
menerima
file
tersebut.
Metode
ini
memungkinkan client untuk
bergabung dan keluar dari suatu grup secara dinamis dan seorang client
bisa saja bergabung dengan lebih dari satu grup pada saat yang
bersamaan. Hal ini meningkatkan faktor skalabilitas transmisi
dibandingkan dengan transmisi secara unicast. ( Anonymous, 2009x).
  
49
Gambar 2.10 Metode Transmisi Multicast
2.1.12 Jenis – Jenis Media Transmisi
2.1.12.1 Copper Media
2.1.12.1.1 Coaxial
Kabel coaxial adalah kabel yang terdiri dari 2 buah
konduktor.Kabel ini terdiri dari konduktor yg berbentuk  silinder untuk
lapisan 
luar,
yang
mengelilingi konduktor
bagian
dalam.
Konduktor
bagian dalam dilapisi oleh bahan isolator, sedangkan konduktor bagian
luar
dilapisi
oleh
jaket
pelindung.
Kabel coaxial
dengan bantuan
repeater
dapat
menghantarkan
data
hingga
jarak
yang
jauh.
(Lukas,
2006, p61)
Gambar 2.11 Kabel Coaxial
  
50
2.1.12.1.2 Twisted Pair
Twisted pair adalah tipe yang terdiri dari dua kabel tembaga atau
lebih yang berukuran kecil. Kabel-kabel tembaga tersebut masing-
masing 
memiliki  pelindung 
tersendiri 
dan 
disusun 
dalam  bentuk
jalinan spiral. Sepasang kabel tersebut berfungsi sebagai satu aliran
komunikasi. Untuk jarak yang jauh, kabe tersebut dapat berisi ratusan
pasangan kabel, dan dapat menimbulkan crosstalk .( Lukas, 2006, p58
). Kabel twisted pair umumnya dijual di pasaran dengan dua macam
varian,
yaitu
UTP (
Unshielded
Twisted
Pair ) dan
STP
(
Shielded
Twisted Pair ). Perbedaan antara dua jenis varian ini adalah kabel STP
memiliki
pelindung
tambahan
berupa
alumunium
foil
sehingga noise
dan  induksi  elektromagnetik  dapat  lebih  diperkecil.  Namun,  harga
kabel STP jauh lebih mahal dibandingkan dengan kabel UTP sehingga
kabel
UTP
lebih
umum ditemui
pada
jaringan.
UTP
mempunyai
panjang  maksimum  100  meter  dan  mempunyai  kecepatan  4  –  100
Mbps. Adapun
STP juga
mempunyai panjang maksimum
100
meter,
kecepatan transmisi 16 – 155 Mbps  dan interferensi elektriknya lebih
rendah dibandingkan UTP.
Ada dua standar pengurutan kabel yang saat ini digunakan, yaitu
standar EIA ( Electronics Industrial Asosiation ) dan standar AT&T.
Perbedaan antara kedua standar tersebut ada pada urutan warna kabel
saja. Standar pengkabelan twisted pair yang sering digunakan adalah
  
51
standar
EIA. Kabel twisted
pair
digunakan untuk menghubungkan
antar-LAN Card maupun antara LAN Card dengan Hub atau Switch.
Pada
ujung
kabel-kabel
tersebut dipasang
konektor
RJ-45
sehingga
dapat dengan mudah ditancapkan pada LAN Card ataupun Hub.
Ada  dua  macam  cara  pemasangan  kabel  twisted pair.  Untuk
kabel yang menghubungkan antar-LAN Card
menggunakan
metode
Crossover, sedangkan untuk menghubungkan LAN Card dengan Hub
menggunakan 
metode 
Straight. Straight 
artinya  pin 
terhubung
dengan pin 1, pin 2 dengan pin 2, dan seterusnya. Sedangkan pada
crossover, pin 1 terhubung dengan pin 3, pin 2 terhubung dengan pin
6, dan pin yang  lainnya seperti pada straight.
Gambar 2.12 Kabel Twisted Pair
2.1.12.1.3 Fiber Optic
Kabel
fiber optik
menggunakan
serat
kaca
atau
plastik
untuk
mentransfer data. Kabel fiber optik terdiri dari sekumpulan serat kaca
  
52
yang  masing-masing  memiliki  kemampuan  untuk  mentransmisikan
data
dalam bentuk
gelombang
cahaya.
Pada
fiber
optic,
data
ditransmisikan melalui cahaya bukan elektron. Biasanya ada dua fiber,
satu   fiber   untuk   masing-masing   arah.   Panjang   kabel   sekitar   2
kilometer, kecepatan transmisi 2 – 10 Gbps. Keistimewaan kabel
ini
adalah tidak adanya interferensi. ( Lukas, 2006, p64 )
Gambar 2.13 Fiber Optic
2.1.12.2 Radio
Gelombang  radio  merupakan  salah  satu  alternatif  media  transmisi
pada jaringan. Gelombang radio cukup digemari, karena infrastruktur yang
diperlukan
tidak
terlalu
mahal
dan
cukup
mudah
dalam instalasinya.
Jaringan yang menggunakan gelombang radio cukup memiliki pemancar
pada jarak-jarak tertentu saja tanpa harus mengeluarkan biaya yang banyak
untuk membeli kabel.
  
53
2.1.12.2.1 Infrared
Infrared adalah gelombang yang panjangnya di bawah panjang
gelombang  cahaya.  Infrared  menggunakan  LED  (  Light Emitting
Diode
)
atau
laser
untuk
membangkitkannya. Gelombang ini tidak
mampu menembus benda sehingga jarak yang mampu ditempuh relatif
pendek dan berjalan pada satu garis lurus ( point to point ). Frekuensi
dari gelombang infrared berada pada 100 Ghz –
1000 Ghz. Dalam
pemanfaatannya, jaringan infrared digunakan untuk menghubungkan
komputer
pada
jarak
pendek
saja. Infrared
diterapkan
untuk
pengiriman
data
pada
jarak dekat
antara
perangkat
portabel (
laptop,
PDA,
dan
ponsel
)
dengan
komputer desktop. Koneksi infrared
dilakukan
melalui
port
infrared. Infrared
sangat
rentan
terhadap
gangguan dari gelombang lain yang lebih kuat seperti gelombang
cahaya tampak.
2.1.12.2.2 VSAT
VSAT  adalah  singkatan  dari  Very Small Aperture Terminal
adalah stasiun penerima sinyal dari
satelit dengan antena penerima
berbentuk piringan dengan diameter kurang dari tiga meter. Fungsi
utama  dari  VSAT  adalah  untuk  menerima  dan  mengirim  data  ke
satelit. Satelit berfungsi
sebagai
penerus sinyal
untuk
dikirimkan
ke
  
54
titik lainnya di atas bumi. Sebenarnya
piringan
VSAT
tersebut
menghadap ke sebuah satelit geostasioner. Satelit geostasioner berarti
satelit
tersebut
selalu berada di
tempat
yang
sama
sejalan
dengan
perputaran bumi pada sumbunya. Satelit geostasioner mengorbit selalu
pada titik yang sama di atas permukaan bumi, maka
dia akan selalu
berada
di atas
sana dan
mengikuti perputaran bumi
pada sumbunya.
jaringan yang terbentuk adalah jaringan bertopologi star dengan satelit
sebagai
hub. VSAT dapat mentransferkan data hingga 56 Kbps (
Anonymous, 2009w).
2.1.13 Gangguan Transmisi
2.1.13.1 Interferensi
Walaupun derau dan 
interferensi 
sama – sam didefiniskan sebagai
gangguan  
tranmisi, namun dapat dikatakan  
interferensi merupakan
gangguan   yang   lebih   terstruktur   dibanding   dengan   noise.   Hal   ini
disebabkan  pada umumnya  interferensi  timbul sebagai keridakseimbanga
rangkaian.
Interferensi
merupakan
sinyal 
intelligible,
maka 
intereferensi
disebut
juga
distraksi.
(    
Lukas,
2006,
p47).
Berikut
interferensi
yang
umum pada suatu saluran :
  
55
2.1.13.1.1 Echo
Echo adalah
suara yang kembali pada saat terjadinya suatu
hubungan
komunikasi.
Umumnya
echo
terjadi
pada
jarak
yang
jauh
dan
hal
ini
disebabkan
oleh karena keidak cocokan
impedansi
pada
rangkaian. Pengaruh echo yang terbesar adalah  
menambah atau
mengurangi amplitudo suatu sinyal  tergantung hubungan  phasa antara
echo dan sinyal.
2.1.13.1.2 Crosstalk
Dialami oleh siapapun yang saat ini menggunakan telepon,
terdengar percakapan
lain.
ini
merupakan hal yang tidak diharapkan
yang terjadi diantara path sinyal. Dapat pula terjadi di antara twisted
pair
yang
berdekatan,
atau,
namun
jarang
pada
jalur
coaxial
cable,
yang
membawa
sinyal –
sinyal
multipel.
crosstalk
dapat pula
terjadi
bila sinyal –sinyal yang tidak diharapkan tersebut disebarkan
melalui
antena
gelombang
mikro.
meskipun antena pengarah dipergunakan ,
namun antena pengarah dipergunakan, namun energi gelombang mikro
tersebar
luas
selama
proses
propagasi.
biasanya,
crosstalk memiliki
tingkat mangnitude yang sama atau lebih kurang dari derau suhu.
  
56
2.1.13.1.3 Derau
Peristiwa pada pentransmisian data, sinyal yang diterima akan
berisikan sinyal –
sinyal yang ditransmisikan, dimodifikasi oleh
berbagai
distorsi
yang
terjadi
melalui sistem transmisi,
plus
sinyal
sinyal tambahan yang tidak diinginkan yang diselipkan disuatu tempat
di antara transmisi dan penerimaan. berikutnya sinyal – sinyal yang
tidak  diharapakan  tersebut  disebut  sebagai  derau.  (stallings,  2001,
p89). Derau dibagi menjadi empat kategori yaitu:
1.   Derau suhu
Suatu gejolak thermal elektron. muncul di semua perangkat
elektronik dan media transmisi serta merupakan fungsi temperatur.
derau suhu tidak dapat dihilangkan dan karena itu menempatkan
suatu batas atas pada unuk kerja sistem komunikasi.
2.   Derau intermodulasi
Terjadi
bila terdapat
beberapa
sifat
tidak
linear
pada
transmitter,
receiver,
atau
sistem transmisi
yang
menghalangi.
normalnya
komponen  –  komponen  ini  berlaku  sebagai  sistem  linear.  Pada
suatu
sistem nonlinear,
output
merupakan
fungsi
yang
lebih
kompleks dibandingkan dengan input. sifat tidak linear semacam ini
disebabkan karena tidak berfungsinya komponen
atau
penggunaan
kekuatan sinyal yang terlalu berlebihan. dibawah kondisi seperti
itulah muncul istilah jumlah dan selisih.
  
57
3.   Derau Impuls
Umumnya
hanyalah
gangguan
kecil bagi
data
analog.
sebagai
contoh, transmisi suara dapat diganggu oleh bunyi klik dan
gemerisik tanpa
mengurangi kejelasnnya. bagaimanapu juga, derau
impuls juga merupakan sumber utama terjadinya error dalam
komunikasi data digital.
2.1.13.2 Distorsi
Jika mengirimkan suatu sinyal melalui suatu saluran   
yang
sempurna, maka ditempat tujuan kondisi sinyal yang diterima akan sama
pada saat sinyal dikirim. Namun sulitnya untuk memperoleh saluran yang
sempurna menyebabka n 
terjadinya cacat seperti perubahan bentuk pada
data, sinyal,  
bentuk gelombang sehingga sinyal yang diterima akan
berbeda dengan sinyal yang dikirim dapat disebut distorsi. ( Lukas, 2006,
p50 )
2.1.13.2.1
Distorsi tunda
Merupakan sebuah fenomena khas
pada media guided. distorsi
yang terjadi disebabkan oleh kenyataan bahwa kecepatan penyebaran
sebuah
sinyal
melewati
medium guided
berbeda
dengan
frekuensi.
untuk sebuah signal berbeda terbatasi, kecepatannya cenderung sangat
tinggi
didekat
pusat
frekuensi
dan
turun
mengarah
pada
kedua
sisi
band. 
sehingga 
berbagai 
komponen 
frekuensi 
suatu 
sinyal 
akan
  
58
mencapai  receiver  pada  waktu  yang  berlainan,  dan  mengakibatkan
fasenya berubah diantara frekuensi yang berbeda – beda.
2.1.13.3 Atenuasi / Redaman
Berkurangnya  kekuatan  sinyal  bila  jaraknya  terlalu  jauh  melalui
media transmisi. unutk guided media, penurunan dalam hal kekuatan, atau
atenuasi,
pada
umunya
mengukuti
fungsi logarithm. sehingga biasanya
dinyatakan sebagai
jumlah desibel konstan per unit jarak.
untuk
unguided
media,
atenuasi
adalah
fungsi
yang lebih
kompleks
dari
jarak.
atenuasi
membawakan tiga pertimbangan untuk membangun transmisi. Pertama,
sinyal
yang
diterima
harus
cukup
kuat
sehingga
arus elektronik
pada
receiver bisa mendeteksi sinyal. Kedua, sinyal harus mempertahankan level
yang lebih tinggi dibanding derau yang
diterima
tanpa
error.
Ketiga,
atenuasi
merupakan
fungsi
frekuensi
yang
meningkat.
.
(stallings, 2001,
p89)
2.1.13.4 Jitter
Pada umunya kita menggunakan dua buah frekuensi untuk
memancarkan suatu sinyal yang bersfat biner melalui saluran  komunikasi.
Dengan   demikian   kita   dapat   memberikan   suatu     
praduga   bahwa
  
59
karakteristik saluran   tersebut akan
memberikan   pengaruh
yang berbeda
pada kedua frekuensi tersebut.
Jika suatu sinyal mendapatkan distorsi, maka distorsi ini akan
memberikan  akibat  yang  berupa  distorsi  puncak    yang  dikenal  dengan
nama jitter. Secara umum jitter dapat didefinisikan sebagai variasi waktu
daripada  urutan  sinyal  ang  dterima  dibandingkan  dengan  urutan  waktu
pada      saat      sinyal      tersebut      dikirim.      (      Lukas,      2006,p53)
2.1.14 Multiplexing
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu informasi
melalui satu saluran. Tujuan utamanya adalah untuk menghemat jumlah
saluran  fisik  misalnya  kabel,  pemancar  dan  penerima,  atau  kabel  optik.
Teknik
multiplexing ini
pada
umumnya
digunakan pada
jaringan
transmisi
jarak jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media
udara. Berikut ini beberapa macam multiplexing yang ada.
2.1.14.1 Frequency Division Multiplexing
Frequency  Division  Multiplexing  atau disebut juga dengan FDM
yaitu merupakan multiplexing sinyal yang tidak tumpang tindih untuk
rentang frekuensi
yang berbeda untuk setiap sinyal 
dari
media. Sejumlah
sinyal secara simultan dibawa menuju media yang sama dengan cara
mengalokasikan band frekuensi yang berlainan ke masing-masing sinyal.
  
60
2.1.14.2 Time Division Multiplexing
Jenis digital atau analog multiplexing di
mana dua atau lebih
sinyal
atau bit stream ditransfer sekaligus sebagai sub-saluran dalam satu saluran
komunikasi
diperoleh
dari
spektrum
frekuensi
yang
diberikan.
Seperti bit
arus, atau dengan menyisipkan detakan-detakan yang mewakili bit dari
saluran
berbeda.
Dalam beberapa
TDM
sistem,
detakan
yang
berurutan
menghadirkan bit dari saluran yang berurutan seperti saluran suara. Pada
sistem yang
lainnya
saluran-saluran
yang
berbeda
secara
bergiliran
menggunakan saluran itu dengan membuat
sebuah kelompok yang
berdasarkan pada pulse-times (time slot) ( Anonymous, 2009z).
2.1.14.3 Orthogonal Frequency Division Multiplexing
OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing) adalah sebuah
teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi (multicarrier)
yang saling tegak lurus (orthogonal). Masing-masing sub-carrier tersebut
dimodulasikan dengan teknik modulasi konvensional pada rasio symbol
yang rendah. Prinsip kerja dari OFDM adalah deretan data informasi yang
akan dikirim
dikonversikan
kedalam bentuk
parallel,
modulasi
dilakukan
pada tiap-tiap sub-carrier. Modulasi ini
bisa
berupa
BPSK,
QPSK, QAM
atau yang lain, tapi ketiga teknik tersebut sering digunakan pada OFDM.
Kemudian sinyal
yang telah
termodulasi tersebut diaplikasikan lagi untuk
pembuatan
simbol
OFDM. Dimana pengalokasian
frekuensi
yang
sudah
  
61
diaplikasi tadi menjadi saling tegak lurus (orthogonal). Setelah simbol-
simbol
OFDM
dikonversikan
lagi
kedalam bentuk
serial,
dan
kemudian
sinyal dapat dikirim.
2.2 Teori Khusus
2.2.1 Sistem Telepon
Sistem Telepon ( Anonymous, 2006 ) merupakan sitem komunikasi yang
mampu
menyediakan komunikasi dua arah (
full-duplex ) antara dua ataupun
lebih
unit telepon. Sistem telepon
terdiri atas unit telepon,
yang
mana terdiri
dari unit penerima
suara
(
Receiver ) dan
unit pengirim suara ( transceiver ).
Unit telepon tersebut, bersama dengan unit telepon lainnya yang berdekatan,
tersambung ke suatu stasiun lokal selanjutnya stasiun – stasiun lokal tersebut
tersambung ke stasiun utama. Pada stasiun – stasiun tersebut terjadi mekanisme
switching yang memungkinkan seseorang untuk memanggil ( dial ) pihak yang
dituju,
di
mana
akan
tejadi
pemilihan
( switching
)
jalur
yang
akan
dilalui
sampai dengan tujuan.
2.2.2 Operasi Telepon ( Call Flow )
Operasi telepon dimulai ketika seseorang
mengangkat gagang telepon,
kemudian central office mendeteksi status on-hook ( telepon tertutup ) berubah
ke status off-hook ( telepon terangkat ). Kemudian central office megirimkan
  
62
nada
panggil
( dial
tone
)
ke
telepon
tersebut
dan sirkuit pada jaringan
digunakan
untuk
mengenali adanya nomor
yang ditekan ( baik pulse
maupun
DTMF ), segera setelah central
office
mendapatkan
nomor
pertama,
nada
panggil diberhentikan.
Setelah   semua   nomor   ditekan,   komponen   dalam   jaringan   telepon
membuat
koneksi
ke
pihak
yang
dituju
dan
ringing voltage
generator
dihubungkan untuk membuat telepon yang dituju berdering ( dengan asumsi
tidak
sibuk
).
Ketika
pihak
yang
dituju
mengangkat
telepon,
central
office
untuk telepon tersebut mendeteksinya dan memutuskan ringing voltage
generator. Lalu sirkuit
audio
untuk
kedua
telepon
yang
berpartisipasi
dihubungkan dan percakapan dapat dimulai. ( Schweber, 1991 )
2.2.3 PSTN ( Public Switched Telephone Network )
Sistem komuniaksi
konvensional
atau
yang
dikenal
dengan
Public
Switched Telephone Network ( PSTN ) telah berkembang sejak ditemukannya
transmisi suara
melalui kawat pada tahun 1878 oleh
Alexander
Graham Bell,
yang dikenal dengan ring - down circuit. Ring - down circuit berarti tidak ada
pemanggilan ( dialing ) nomor, namun menggunakan sebuah kawat fisik untuk
menghubungkan dua devices. Secara mendasar, seseorang mengangkat telepon
dan orang lain berada di ujung lainnya ( tidak ada ringing ).
  
63
Sistem ini kemudian berkembang dari transmisi suara satu arah, dimana
hanya
satu user dapat
berbicara,
menjadi
transmisi
suara
bidirectional
(
dua-
arah ), yang
memungkinkan kedua user dapat berbicara. Untuk
memindahkan
suara sepanjang kawat diperlukan kabel fisik diantara tiap lokasi dimana user
ingin melakukan panggilan.
Proses pemasngan kabel diantara perangkat yang memerlukan akses
telepon sangat tidak efisien, memerlukan biaya yang besar dan sulit untuk
diimplementasikan.
Karena
itu,
diperkenalkanlah penggunaan switch, dimana
tiap pengguna telepon hanya membutuhkan satu kabel yang terhubung secara
terpusat ke kantor
switch.
Pada
awalnya,
seorang
operator
telepon
berperan
sebagai switch. Operator ini bertanya kepada pemanggil mengenai lokasi
panggilan yang dituju kemudian secara manual menghubungkan kedua jalur
suara.
Sistem
telepon
terus
berkembang
dan
hingga
saat
ini, switch
dengan
operator manusia telah diganti dengan switch elektronik maupun softswitch.
2.2.4 PBX ( Private Branch eXchange )
PBX ( Private Branch eXchange ) atau biasa disebut phone switch adalah
perangkat yang
menghubungkan telepon –
telepon dalam suatu
jaringan
lokal
dengan jaringan telepon umum. Fungsi utama dari PBX adalah untuk mengatur
panggilan yang datang ke extention atau cabang tertentu sesuai sesuai dengan
yang dituju dalam jaringan lokal tersebut, dan untuk membagi saluran telepon
diantara  semua  extentionExtention adalah  sebuah  nama  atau  nomor  yang
  
64
merepresentasikan
user dari
pbx
ini.
Saat
ini,
telah
banyak
fitur
fitur
lain
yang dimiliki pbx, antara lain seperti automated greetings untuk pemanggil,
koneksi ke voice mail, automatic call distribution ( ACD ), telekonfrensi, dan
lainnya.
Salah
satu keuntungan
utama dari PBX adalah
mengurangi
local loops
yang  diperlukan dari central  office  switch  PSTN. Keuntungan lain dari
memiliki PBX sendiri adalah control seperti setup. Misalnya jika ingin
menambah user baru, mengubah fitur, atau memindahkan user ke lokasi baru,
maka tidak perlu
menghubungi carrier PSTN. Namun sistem PBX
menambah
level kompleksitas yang lain karena harus melakukan konfigurasi dan maintain
call routing pada PBX.
2.2.5 Voice over IP
Voice over Internet Protocol (juga disebut
VoIP, IP
Telephony, Internet
telephony  atau  Digital  Phone)  adalah
teknologi
yang 
memungkinkan
percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi
kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data,
dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa ( Anonymous, 2009a1). Teknik
dasar Voice
over Internet Protocol
atau
yang
biasa
dikenal
dengan
sebutan
VoIP  adalah  teknologi  yang  memungkinkan  kemampuan  melakukan
percakapan
telepon
denganmenggunakan jalur
komunikasi
data
pada
suatu
jaringan (networking). Sehingga teknologi inimemungkinkan komunikasi suara
  
65
menggunakan jaringan berbasis IP (internet protocol)
untukdijalankan
diatas
infrastruktur jaringan packet
network.
Jaringan
yang
digunakan
bisa
berupainternet atau intranet. Teknologi ini bekerja dengan jalan merubah suara
menjadi formatdigital tertentu yang dapat dikirimkan melalui jaringan IP.
Pada jaringan pesawat telepon suara konvensional langsung terhubung
dengan PABX ( Private Automated Branch eXchange ) atau jaringan telepon
yang terhubung langsung dengan STO ( Sentral telepon Otomatis ) terdekat.
Dalam STO ini ada daftar nomor-nomor telepon yang disusun secara bertingkat
sesuai dengan daerah cakupannya. Jika dari pesawat telepon tersebut mau
menghubungi
rekan
yang
lain
maka tuts pesawat
telepon
yang ditekan
akan
menginformasikan
lokasi
yang
dituju
melalui
nada-nada
DTMF
( Dual-tone
multi-frequency ), kemudian jaringan akan secara otomatis menghubungkan
kedua
titik tersebut.
Bentuk yang paling sederhana dalam sistem VoIP adalah
dua
buah
komputer
terhubung
dengan
jaringan
internet. Syarat-syarat
dasar
untuk
melakukan koneksi
VoIP adalah komputer
yang terhubung ke internet,
mempunyai kartu suara ( sound card ) yang dihubungkan dengan speaker dan
mikrofon.
Dengan
dukungan
perangkat
lunak
khusus
( software
),
kedua
pemakai komputer bisa saling terhubung dalam koneksi VoIP satu sama lain.
Tujuan pengimplementasian VoIP adalah untuk menekan biaya
operasional perusahaan maupun individu
dalam
melakukan
komunikasi
jarak
jauh seperti telepon sambungan langsung jarak jauh ( SLJJ ) atau internasional
(  SLI  ).  Penekanan  biaya  itu  dapat  dilakukan  dengan  cara  memanfaatkan
  
66
jaringan data yang sudah ada. Sehingga apabila
kita
ingin
membuat
jaringan
telekomunikasi VoIP tidak perlu membangun infrastruktur baru yang
mengeluarkan  biaya  yang  sangat  besar.  Denganmenggunakan  jaringan  data
yang
ada,
maka
kita
melakukan
percakapan interlokal maupuninternasional
hanya
dikenakan
biaya
lokal
melalui PSTN
,
dengan
VoIP
dapat
berbicara
selamanya dengan setiap orang yang diinginkan dimana pun berada serta pada
waktu yang bersamaan anda dapat saling bertukar data berupa gambar, grafik
metode presentasi dan video conference.
2.2.6 Cara Kerja VoIP
Pengiriman
sebuah
sinyal
ke remote
destination dapat
dilakukan
secara
digital, yaitu sebelum dikirim data
yang berupa sinyal
analog, diubah dulu ke
bentuk
data
digital
dengan
ADC (analog
to
digital
converter),
kemudian
ditransmisikan, dan dipenerima dipulihkankembali menjadi data analog dengan
DAC (digital to analog converter).
Begitu
juga denganVoIP,
digitalisasi
voice dalam bentuk packets
data,
dikirimkan
dan
dipulihkan
kembali dalambentuk voice dipenerima. Voice
diubah dulu kedalam format digital karena lebih mudah dikendaikan dalam hal
ini
dapat
dikompresi,
dan
dapat
diubah ke
format
yang
lebih
baik.dan
data
digital lebih tahanterhadap noise dari pada analog.
  
67
2.2.7 Format Paket VoIP
Tiap paket VoIP terdiri atas dua bagian, yakni header dan payload
(beban). Headerterdiri atas IP header, Real-time Transport Protocol (RTP)
header, User Datagram Protocolheader.IP header bertugas menyimpan
informasi
routing
untuk
mengirimkan
paket-paket
ketujuan.
Pada
tiap
header
IP disertakan tipe layanan atau type of service (ToS) yangmemungkinkan paket
tertentu seperti paket suara diperlakukan berbeda dengan paket yangnon real
time.
IP
header
bertugas
menyimpan
informasi routing
untuk
mengirimkan
paket-paket ke tujuan. Pada tiap header IP disediakan tipe layanan atau Type of
Service (ToS) yang memungkinkan paket tertentu seperti paket suara
diperlakukan berbeda dengan paket yang non real time. UDP header memiliki
ciri tertentu, yaitu tidak menjamin paket akan mencapai tujuan sehingga UDP
cocok digunakan pada aplikasi voice real time yang sangat peka terhadap delay
dan
Latency.
RTP
header
adalah header yang
dapat
dimanfaatkan untuk
melakukan
framing
dan
segmentasi
data
real
time.
Seperti
UDP,
RTP
juga
tidak mendukung realibilitas paket untuk sampai di tujuan. RTP menggunakan
protokol kendali yang disebut RTCP (Real time Transport Control Protocol)
yang
mengendalikan QoS (Quality of Service) dan sinkronisasi media stream
yang berbeda.
  
68
Seperti UDP, RTP juga mendukung realibilitas paket untuk sampai
ditujuan.  RTP  menggunakan  protocol  kendali  yang  mengendalikan  RTCP
(real-time  transportcontrol  protocol)  yang  mengendalikan  QoS  dan
sinkronisasi
media stream
yang berbeda.Link Header IP Header UDP Header
RTP Header Voice PayloadX Bytes 20 Bytes 8 Bytes 12 Bytes X BytesUntuk
link header, besarnya sangat bergantung pada media yang digunakan.
Gambar 2.14 Format Paket VoIP
2.2.8 Komponen VoIP
Komponen–komponen  VoIP  terdiri  dari  user  agent,  proxy,  protokol
VoIP, codec dan lain–lain. Komponen–komponen tersebut adalah komponen
yang dibutuhkan untukkomunikasi VoIP.
2.2.8.1 User Agent
User
agent
merupakan
system akhir
(end
system) yang
digunakan
untukberkomunikasi,     seperti  memulai  dan  menerima  sesi  komunikasi.
Dalam VoIP,
user
Agent
berupa
komponen
yang
melakukan
dial
nomor
telepon
VoIP dan atau
menerimanya. Komponen
ini
dapat
berupa
aplikasi
perangkat lunak (sof phone) berbasis perangkat keras (hardphone).
  
69
2.2.8.2 Proxy
Proxy
merupakan
komponen
penengah
antar
user
agent, bertindak
sebagai serveryang menerima
request message dari user
agent dan
menyampaikan
pada user
agent lainnya Agent
dan
bertugas
mengatur
penomoran dan call routing. Berbeda dengan Proxy server Internet, proxy
ini melainkan aplikasi server yang mengatur jaringan VoIP.
2.2.8.3 Protokol
Protokol
adalah
komponen
berupa seperangkat
aturan
komunikasi
antarUser   Agent,   antarProxy  atau   User  Agent  dengan   Proxy  dan
sebaliknya. Yang paling tua,
stabil, dan andal adalah protokol H.323. Ia
merupakan koleksi dari beberapa protokol
lain
yang
mengatur session dan
media transfer. Namun, H.323 memiliki kekurangan yang cukup fatal yaitu
tidak dapat dengan mudah menembus NAT atau Network Address
Translation.
Dengan
demikian
diperlukan gatekeeper yang harus
dioperasikan  di  setiap  node  jaringan  LAN  yang  menggunakan  fasilitas
NAT. Gatekeeper tersebut berfungsi sebagai
jembatan antara pengguna di
dalam jaringan dengan NAT tersebut dan dengan
mereka
yang berada di
luar jaringan LAN.
Selanjutnya, adalah protokol SIP atau Session Initiation Protocol. Ia
tugasnya
hanya
menciptakan,
menghapus, dan
memodifikasi
session atau
sesi komunikasi. Tidak seperti H.323, SIP bukanlah protokol koleksi. SIP
  
70
hanya
mengatur session
saja,
sedangkan
data
voice disalurkan
melalui
protokol lain yang bukan bagian dari SIP. SIP dapat dengan mudah
menembus NAT sehingga implementasinya dapat terpusat pada satu server
saja.
Bagi
Anda
yang
berada
dalam jaringan
dengan
NAT
tidak
perlu
khawatir tidak dapat terhubung dengan server.
Beda
halnya
jika
pada
jaringan Anda tersebut tidak hanya NAT saja yang terpasang tetapi juga
Firewall yang terkonfigurasi menutup komunikasi protokol SIP.
Protokol lain yang mulai sering digunakan adalah IAX2 atau Inter
Asterisk eXchange versi 2. Protokol ini sangat andal. Ia dapat menembus
NAT
dengan
mudah
dan
hanya
menggunakan satu port saja untuk
membentuk session dan media transfer. Protokol ini juga mempunyai
feature-feature yang dapat
mengurangi konsumsi bandwidth, seperti IAX-
trunking dan menjernihkan suara seperti jitter buffer. Namun, tidak seperti
dua protokol lainnya, SIP dan H.323 yang Open Standard,
IAX2
masih
dalam draft
menuju
Open
Standard.
Oleh
karena
itu
dukungan
vendor
perangkat
keras
yang
menerapkannya dalam perangkat-perangkat
mereka
masih
sangat
minim dibandingkan
dengan
SIP,
apalagi
H.323.
Kendati
demikian,
kode
program untuk
implementasi
IAX2
merupakan
Open
Source, sehingga
bisa
dipastikan
lambat laun
akan
banyak tersedia
pula
softphone dan perangkat keras berbasis protokol IAX2.
  
71
2.2.8.4 CODEC
Codec 
adalah 
kependekan 
dari  compression/decompression,
mengubah
signal
audio
dan
dimapatkan ke
bentuk
data
digital
untuk
ditransmisikan
kemudian
dikembalikan
lagi kebentuk
signal audio
seperti
data yang dikirim. Codec berfungsi untuk penghematan bandwidthdi
jaringan. Codec melakukan pengubahan dengan cara Sampling signal audio
sebanyak 1000kali per detik. Sebagai gambaran G.711 codec men-sample
signal audio 64.000 kali per detik.Kemudian merubahnya ke bentuk data
digital dan di mapatkan kemudian ditransmisikan.
Codec dengan bandwidth terboros adalah G.711, menghabiskan
bandwidth  sekitar  87  kbps.  Sebaliknya, codec  yang paling hemat dan
umum  digunakan  adalah  G.723.1,  menghabiskan  bandwidth sekitar  22
kbps. Codec lain yang umum digunakan karena suaranya yang lebih jernih
dari pada
G.723.1, tetapi bandwidth-nya jauh lebih kecil dibanding G.711
adalah G.729. Codec ini menghabiskan bandwidth sekitar 24 kbps. Adapun
yang
codec
lain
yang
umum dan
gratis
adalah
GSM
dan
iLBC
yang
menghabiskan bandwidth sekitar 29 – 31 kbps.
2.2.9 Asterisk
Asterisk adalah implementasi software dari PBX yang bersifat freeware
/
open source.
Asterisk
menyediakan
banyak
fitur
seperti
voice
mail,
call
conferencing, automatic call distribution, dan lainnya. Asterisk
mendukung
  
72
penggunaan 
teknologi  VoIP 
Voice  over  Internet  Protocol  )
melalui
beberapa protokol sebagai berikut :
1.   H323   : Protokol yang dikembangkan oleh komunitas telepon. Dijadikan
standar
oleh    ITU-T    (    International   Telecommunication   Union
Telecommunication Sector ).
2.   SIP      : 
Session 
Initiation 
Protocol, dikembangkan
oleh 
komunitas
internet
dan merupakan standar yang digunakan oleh IETF ( Internet
Engineering Task Force
). Semakin terkenal, mengalahkan protokol
pendahulunya, H323.
3.   IAX
:
Inter Asterisk’s eXchange. Salah satu protokol proprietary untuk
Voice over Internet Protocol antar server Asterisk.
Terdapat lebih dari 20 berkas konfigurasi yang terlibat dalam suatu call
center asterisk namun dalam keadaan sesungguhnya lebih ditekankan pada 5
berkas
konfigurasi
yaitu
4
berkas
pengatur channel
telepon
masuk
dan
1
berkas pengatur jalanya ( navigasi ) call center, 5 berkas tersebut adalah :
1.   Sip.conf          : 
Berisi  parameter  –  parameter 
yang 
mengatur 
akses
melalui  SIP  (  Session
Initiation  Protocol    )  terhadap  server  asterisk.
Client
juga   harus   di   konfigurasi   dalam   berkas   ini   agar   dapat
menghubungi atau menerima telepon menggunakan server asterisk.
2.   Zapata.conf   
:
Berisi parameter – parameter
yang berhubungan dengan
TDM channel
( perangkat keras ). Channel
harus didefinisikan pada
berkas ini sebelum mereka dapat digunakan oleh asterisk.
  
73
3.   H323.conf     
:
berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan
melalui protokol H323
4.   Iax.conf         
:
berkas ini mengatur konfigurasi client yang berhubungan
melalui protokol iax
5.   Extention.conf :   berkas   utama   yang   merupakan   implementasi   dari
dialplan.
Berkas
ini
mengatur
navigasi
jalannya call
center.
Berkas
ini
juga mengatur variable – variable global untuk asterisk.
2.2.10 SIP
2.2.10.1 Pengertian SIP
Session Initiation Protocol atau disingkat SIP adalah suatu protokol
yang dikeluarkanoleh group
yang tergabung dalam Multiparty Multimedia
Session
Control (MMUSIC)
yangberada
dalam organisasi
Internet
Engineering   Task   Force   (IETF)  yang  di  dokumentasikan  kedalam
dokumen request for command (RFC) 2543 pada bulan Maret 1999. SIP
merupakan protokol
yang berada pada layer aplikasi yang mendefinisikan
proses awal, pengubahan, dan pengakhiran
(pemutusan)
suatu
sesi
komunikasi 
multimedia. 
Sesi  komunikasi 
ini 
termasukhubungan
multimedia, distance learning, dan aplikasi
lainnya (Taufiq, Muhammad,
2009).
SIP (Raharja, 2004) adalah sebuah
signaling protocol ( application
layer control
)
untuk
menciptakan,
mengatur
dan
menghentikan
sesi
komunikasi multimedia antara dua atau lebih peserta. Sesi komunikasi ini
  
74
meliputi
internet
multimedia
conference, internet
telephone
calls
dan
distribusi
multimedia.
SIP
bukan
media
transfer protocol, sehingga SIP
tidak membawa
packet
suara
atau video.
SIP
memanfaatkan
RTP
(
Real
Time Protocol ) untuk media transfer.
2.2.10.2 Fungsi SIP
1. Call initiation
:
Membangun
sebuah
sesi
komunikasi
dan
mengundang user lain untuk bergabung di dalam sesi komunikasi.
2. Call modification
:
Bila
perlu,
SIP
dapat
memodifikasi
sesi
komunikasi.
3. Call termination :
Menutup sesi komunikasi
4. Presence
:
Mengetahui  status  user dan  mengumumkan
status user pada user lain,online atau offline, away atau busy (Raharja,
2004)
2.2.10.3 Komponen SIP
Dalam hubungannya dengan IP Telephony, ada dua komponen yang
ada dalam sistem SIP, yaitu:
1. User agent
User agent terdiri dari dua komponen utama yaitu:
  
75
User Agent Client (UAC)
User agent ini bertugas memulai sesi komunikasi.
User Agent Server (UAS)
User
agent
ini
bertugas
menerima
atau
menanggapi
sesi
komunikasi.
2. Network Server
Agar user pada jaringan SIP dapat memulai suatu panggilan dan dapat
pula di panggil,maka user terlebih dahulu harus melakukan registrasi agar
lokasinya  dapat  di  ketahui.Registrasi 
dapat 
dilakukan  dengan
mengirimkan pesan REGISTER ke server SIP. Lokasi user dapat berbeda-
beda sehingga untuk mendapatkan lokasi user yang aktualdiperlukan
location server. Pada jaringan SIP, ada tiga tipe network server, yaitu:
Proxy Server
Proxy Server adalah komponen penengah antar user agent, bertindak
sebagai
server
dan
client
yang
menerima request
message dari
user
agent dan menyampaikan pada user agent lainnya. Request dapat
dilayani sendiri atau disampaikan (forward) pada proxy server lain.
Proxy server bertugas menerjemahkan dan/atau menulis
ulang request
message
sebelum menyampaikan pada
user
agent
tujuan
atau
proxy
lain. Selain itu, proxy server bertugas menyimpan seluruh state sesi
komunikasi antara UAC dan UAS.
Redirect server
  
76
Komponen ini adalah komponen yang menerima request message dari
user agent, memetakan alamat SIP user agent atau proxy server tujuan
kemudian menyampaikan hasil pemetaan kembali pada user agent
pengirim (UAC).
Redirect
Server
tidak
menyimpan
state
sesi
komunikasi antara UAC dan UAS setelah pemetaan disampaikan pada
UAC. Redirect server berbeda dengan proxy server, yaitu tidak dapat
memulai  inisiasi  request message.  Selain  itu,  redirect  server  tidak
dapat menerima dan menutup sesi komunikasi.
Registar Server
Registar
server
adalah komponen
yang
menerima
request
message
REGISTER.Registar server menyimpan database user untuk otentikasi
dan lokasi sebenarnya (berupa IP dan port) agar user yang terdapat
dapat duhubungi oleh komponen SIP lainnya (berfungsi sebagai
Location Server juga). Registar server dapat dipasangkandengan Proxy
Server.
2.2.10.4 Media Gateway
Media Gateway adalah komponen SIP yang berfungsi untuk
menjembatani protokol
yang berbeda, dalam hal
ini
SIP dengan
protokol
lainnya seperti H.323, MGCP, maupun dengan telepon analog (PSTN).
Umumnya Media Gateway dipakai untuk menghubungkan antara SIP
dengan PSTN. Ada 2 tipe interface yang terdapat dalam media gateway:
  
77
1.   FXO  (  Foreign Exchange Office )  :  interface  yang  menggantikan
telepon analog untuk hubungan ke PSTN atau ke PBX.
2.   FXS (Foreign Exchange Office ) : interface yang menggantikan PSTN
un tuk hubungan ke peralatan seperti telepon analog, modem, fax, dan
lain – lain.
Proses perubahan format protokol adalah: ketika ada panggilan yang di-
route oleh SIP Proxy
server
untuk
menuju ke
saluran
PSTN,
maka data
tersebut  akan  melewati  media  gateway.  Pada  media  gateway  tersebut,
terjadi
penterjemahan
dari signaling
SIP
ke
signaling lainnya
dan
sebaliknya. Hal serupa terjadi pula ketika terjadi panggilan menuju jaringan
H.323 ataupun protokol lainnya. Media gateway akan mengubah signaling
dari    protokol   
SIP    menjadi   
protokol    tersebut   
dan   
sebaliknya
( Johnston,2004).
2.2.10.5 Cara Kerja Protokol SIP
Secara 
umum 
langkah 
demi 
langkah 
standar/prosedur 
interaksi
internet telephony yang normal, adalah:
1. Pemanggil akan mengirimkan sinyal INVITE ke proxy server.
2. Proxy server akan meneruskan message INVITE ke tujuan.
3. Bell akan berbunyi di komputer tujuan.
4.Jika
tujuan
ternyata
bersedia
menerima,
maka
tujuan
akan
mengirimkan
message OK
ke proxy server.
  
78
5. Proxy server akan meneruskan message OK ke pemanggil.
6.Telepon  pemanggil  akan  memberikan  message acknowledge (ACK)  ke
proxy server.
7. Proxy server akan meneruskannya ke mesin tujuan yang benar.
8.Setelah  proses  pembentukan  sambungan  ini  terbentuk  maka  hubungan
komunikassuara akan terjadi.
Gambar 2.15 Cara Kerja Protokol SIP
2.2.10.5.1 SIP Request
Setiap  kompnen  SIP  mempunyai  alamat  SIP,dengan  format  :
[sip:
]<username@host>.
Contohnya
:
sip: username
@binus.ac.id.
Cara kerja dari SIP adalah sebagai berikut :
1.
INVITE
Pesan ini digunakan untuk memulai suatu komunikasi atau
mengundang
user agent
lain
untuk bergabung dalam sesi komunikasi.
Message body pesan INVITE berisikan deskripsi media yang dapat
digunakan dalam komunikasi.
  
79
2. ACK
Pesan  ini  berfungsi  memberitahukan  bahwa  client  telah
menerima
tanggapan
terakhir
terhadap
INVITE. Message
body
pada
pesan ACK dapat membaca deskripsi media yang akan digunakan oleh
user yang dipanggil.
3. BYE
Pesan ini dikirim oleh client untuk mengakhiri komunikasi.
4. CANCEL
Pesan 
CANCEL 
dikirim 
untuk 
membatalkan 
pesan 
request
(INVITE).
5. OPTIONS
Pesan ini dikirimkan oleh client ke server untuk mengetahui
tentang informasi kemampuan server.
6. REGISTER
Client dapat melakukan registrasi lokasinya dengan mengirimkan
pesan REGISTER keserver SIP dimana server yang menerima pesan
REGISTER disebut SIP register.
2.2.10.5.2 SIP Response
Pesan respon di kirimkan setelah menerima pesan request yang
menunjukan
status
keberhasilan
server. Pesan respon didefinisikan
dengan tiga angka, angka pertama merupakan kelas respon (seluruhnya
  
80
ada
6
kelas
respon).
Angka
kedua
dan
ketiga
menunjukan
arti
dari
respon tersebut. Table berikut menunjukan arti kelas respon SIP.
Table 2.1 SIP Response
Pesan respon terbagi atas dua kategori, yakni:
1. Provisional response.
Respon
ini
merupakan
respon
yang
dikirim oleh
server
untuk
menunjukan proses sedang berlangsung, tapi tidak mengakhiri
transaksi SIP.
2. Final reponse
Respon ini merupakan respon yang mengakhiri transaksi SIP.
2.2.10.6 Susunan Protokol SIP
SIP adalah signalling protocol, bukan media transfer protocol,
sehingga SIP tidak membawa paket data voice atau video. Sehingga
protokol SIP didukung oleh beberapa
protokol lain, diantaranya RSVP
(Resource  Reservation  Protocol)   yang   bertugas   untuk  
melakukan
  
81
pemesanan pada jaringan, RTP (real-time transport protocol) dan RTCP
(real-time transport control protocol) yang bertugas mentransmisikan
media dan
mengetahui kualitas layanan, serta SDP (session description
protocol) bertugas untuk mendeskripsikan sesi media. Secara default SIP
menggunakan protokol UDP tetapi pada beberapa kasus dapat juga
menggunakan TCP sebagai protocol transport.
2.2.10.6.1 RSVP (Resource Reservation Protocol)
RSVP
bekerja
pada
layer
transport. Digunakan untuk
menyediakan bandwidth agar data suarayang dikirimkan tidak
mengalami
delay ataupun kerusakan saat mencapai alamat
tujuanunicast maupun multicast.
2.2.10.6.2 RTP (Real-time Transport Protocol)
Protokol RTP menyediakan transfer media secara real-time pada
jaringan paket. Protokol RTPmenggunakan protokol UDP dan header
RTP  mengandung  informasi  kode  bit  yang  spesifikpada  tiap  paket
yang dikirimkan, hal ini membantu si penerima untuk melakukan
antisipasi jika terjadi paket yang hilang.
2.2.10.6.3 RTCP (Real-time Transport Control Protocol)
Protokol RTCP
merupakan protokol yang megendalikan transfer
media.
Protokol
ini
bekerja
sama dengan
protokol
RTP.
Dalam
satu
  
82
sesi komunikasi, protokol RTP
mengirimkan paket RTCP secara
periodik untuk memperoleh informasi transfer media dalam
memperbaiki kualitas layanan.
2.2.10.6.4 SDP (Session Description Protocol)
Protokol SDP merupakan protokol yang mendeskripsikan media
dalam suatu
komunikasi.Tujuan
protokol
SDP
adalah
untuk
memberikan
informasi
aliran
media
dalam satu
sesi
komunikasi
agar
penerima yang menerima informasi tersebut dapat berkomunikasi. Hal-
hal yang dicakup dalam protokol SDP, antara lain:
Nama sesi komunikasi dan tujuannya
Waktu sesi (jika aktif)
Media dalam sesi komunikasi
Informasi
bagaimana
cara
menerima
media
(misal:
port,
format,
dan sebagainya)
Bandwidth yang di gunakan dalam komunikasi
2.2.11 Pemrograman Web
2.2.11.1 Halaman Web
Halaman
web
adalah
dokumen
yang
berada
di internet, yang dapat
diakses dengan
mengetik
URL (
Uniform
Resource
Locator ).
Halaman
web  terbagi dua, yaitu statis dan dinamis. Perbedaannya adalah pada
  
83
halaman statis, halaman web tersebut tidak akan berubah, semua user akan
melihat halaman yang sama bagaimanapun cara mengaksesnya. Sedangkan
halaman   dinamis   adalah   halaman   web   yang   dapat   berubah   sesuai
permintaan 
user, perubahan tersebut
dikarenakan 
pada 
halaman 
web
tersebut
telah deprogram untuk
menghasilkan
halaman
sesuai
input
user.
Ekstensi file file tersebut umumnya adalah html, htm, asp, jsp, aspx, php,
dan sebagainya.
2.2.11.2 Client dan Server Side Scripting
Pemrograman web ( scripting ) terbagi atas dua jenis, yaitu client-side
scripting
dan
server-side
scripting.
Client-side scripting
adala
script
yang
pengolahannya
dilakukan pada
komputer client setelah mendownloadnya
dari web server dan menampilkannya pada browser. Sedangkan server-side
scripting adalah pemrograman
web dimana pengolahan script tersebut
dilakukan pada web server, dan mengirimkan hasil olahan tersebut berupa
halaman web kepada user. Contoh client-side scripting adalah vbscript da
javascript. Sedangkan
server-side
scripting
contohnya
adalah
ASP,
ASP.NET, PHP, dan JSP.
PHP :
Hypertext preprocessor ( PHP ) adalah bahasa scripting untuk
web
programming
yang
bersifat server-side
sepertinya
JSP dan ASP.
Sebagian besar perintahnya berasal dari C, Java, dan Perl dengan beberapa
tambahan
fungsi khusus PHP. PHP tidak perlu dikompilasi oleh user tapi
  
84
server
yang akan
melakukan
tugas
tersebut.
Berbeda
dengan
ASP,
PHP
merupakan open source, karenanya gratis dan bebas.
2.2.11.3 Web Server
Web serer (Wikipedia, 2008) adalah komputer yang berfungsi sebagai
penyedia
halaman
web.
Setiap web
server
mempunyai
alamat
IP,
dan
mungkin  memilki  suatu  nama  domain.
Pada  dasarnya,  setiap  komputer
dapat difungsikan sebagai web server dengan instalasi aplikasi web server,
dan  memiliki  koneksi  internet.  Beberapa  aplikasi  web server  tersebut
antara lain adalah Microsoft IIS, Apache HTTP server, dan Apache Tomcat
server.
2.2.11.4 Teori IMK
Dalam perancangan GUI (
Graphical User Interface ) suatu situs web
ataupun portal, perlu diperhatikan beberapa hal yang dapat mempengaruhi
user   dalam   menggunakan  web   tersebut.  Perancangan  GUI  tersebut
hendaknya memudahkan dalam mengaksesnya
dan
menarik
bagi
user.
Penggunaan
Delapan
Aturan
Emas
dalam perancangan
GUI,
sangat
perlu
diterapkan sebagai
pedoman dalam
perancangan
GUI (Shneiderman, Ben,
2009).
  
85
Adapun Delapan Aturan Emas tersebut adalah :
a. Berusaha Konsisten
Konsistensi
urutan
dari
proses
aksi
dibutuhkan
dalam situasi
yang
sama,terminologi identik dapat digunakan seperti menu dan tampilan
help dan konsistensi dari perintah juga perlu diperhatikan.
b. Memungkinkan frequent users menggunkan shortcuts.
Ketika
frekuensi penggunaan
meningkat,
maka user
ingin mengurangi
langkah
interaksi
dan meningkatkan
kecepatan
interaksi.  
Seperti
function keys, hidden commands dan
fasilitas makro sangat bermanfaat
digunakan sebagai shortcut  bagi user yang sudah mahir.
c. Memberikan umpan balik yang informatif.
Untuk setiap
proses
aksi,
seharusnya
ada
sistem feedback.
Bagi
user
yang mahir dan proses aksi minor, maka respon yang dihasilkan yang
sederhana, sedangkan untuk user yang belum mahir dan untuk proses
aksi major, maka respon yang dihasilkan harus lebih terarah.
d. Merancang dialog yang memberikan penutupan ( keadaan akhir ). Urutan
dari proses aksi harus diatur ke dalam sebuah group dengan urutan awal,
tengah dan akhir. Feedback yang memiliki informasi pada penyelesaian
dari group pada proses aksi dapat memberitahukan user bahwa proses
telah selesai.
e. Memberikan  pencegahan  kesalahan  dan  penanganan  kesalahan  yang
sederhana.
  
86
Bila
dimungkinkan,
desain
suatu
sistem sehingga
user
tidak
dapat
membuat kesalahn yang fatal, jika terjadi kesalahan, maka system harus
dapat mendeteksi kesalahan dan menawarkan mekanisme yang simple
untuk menangani kesalahan.
f.
Memungkinkan pembalikan aksi yang mudah.
Fungsi ini diperlukan, sejak user tahu bahwa kesalahan dapat dibatalkan
prosesnya, dan juga memberikan kepercayaan untuk melakukan
eksplorasi terhadap opsi yang tidak dikenal.
g. Mendukung pusat kendali internal ( internal locus of control ).
Bagi user yang sudah mahir sangat menginginkan bahwa mereka yang
memegang
kendali
system
dan
system merespon
terhadap
aksi
yang
dilakukan. Desain system yang
membuat user adalah
inisiator dari aksi
bukanlah yang memberikan respon.
h. Mengurangi beban ingatan jangka pendek.
Batasan yang dimiliki manusia untuk melakukan proses informasi dalam
memori   jangka   pendek   membutuhkan   tampilan   yang   sederhana,
halaman yang dimiliki harus diperhitungkan, frekuensi pergerakan layar
dapat dikurangi, dan waktu pelatihan yang memadai.
2.2.12 Basis Data
Basis Data ( Anonymous, 2009a2) adalah kumpulan informasi yang
disimpan di dalam komputer secara
sistematik sehingga dapat diperiksa
menggunakan  suatu  program  komputer  untuk  memperoleh  informasi  dari
  
87
basis data tersebut. Perangkat lunak
yang
digunakan
untuk
mengelola
dan
memanggil kueri ( query ) basis data disebut Database Management Sistem (
DBMS
)
atau
sistem manajemen
basis
data. Database
server
menggunakan
DBMS sebagai basis datanya untuk  
melayani
kebutuhan
penyimpanan
informasi. Beberapa DBMS yang sering digunakan antara lain MySQL, SQL
Server, PostgreSQL, Oracle.
MySQL adalah structured query language database server. Tata bahasa
pemrgraman
SQL di aplikasi MySQL
menggunakan
tata
bahasa
(
syntax
)
SQL
standar.
MySQL
digunakan
karena
memiliki
kecepatan
yang baik,
reliabilitas dan kemudahan. MySQL
mengimplementasikan konsep client-
server yang terdiri dari daemon mysqld dan beragam jenis aplikasi client dan
library.
2.2.13 State Transsition Diagram ( STD )
State
Transition
Diagram
(
STD
)
digunakan
untuk
menggambarkan
sifat dinamis dari suatu objek. STD mengilustrasikan berbagai keadaan ( state
) yang dimiliki suatu objek, event yang menyebabkan perubahan state, serta
aturan yang ada untuk transisi antar state pada suatu objek. Dengan kata lain
STD menjelaskan state apa dari objek yang dapat melakukan transisi ke state
lain.
Symbol – symbol STD antara lain :
  
88
1.   State, symbol :
Gambar 2.16 State
Merepresentasikan keadaan pada suatu waktu.
2.   Event / action, symbol :
Gambar 2.17 Action
Merepresentasikan hubungan antara keadaan ( state ) yang berbeda.
Pada
panah
tersebut
ditulis
dengan event
yang
menyebabkan
perubahan
tersebut dan akibat yang dihasilkan.
2.2.14 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Grady Booch(1998,p13), UML adalah bahasa standard untuk
melukiskan
software blueprints.
UML
digunakan
untuk
menggambarkan,
menspesifikasikan, merancang, dan dokumentasi dari artfacts of a software-
intensive sistem.
  
89
Unified
Modeling
Language
(UML)
adalah bahasa
spesifikasi standar
untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, menggambarkan, dan
membangun
sistem perangkat
lunak
seperti
halnya pada business
modelling
dan
sistem lainnya.
UML
tidak
berdasarkan
pada
bahasa
pemrograman
tertentu.
Standar
spesifikasi
UML
dijadikan standar defacto oleh OMG
(Object
Management
Group)
pada tahun
1997.UML
yang
berorientasikan
object mempunyai beberapa notasi standar.
Spesifikasi
ini
menjadi
populer
dan
standar
karena
sebelum adanya
UML, telah ada berbagai macam spesifikasi yang berbeda. Hal ini
menyulitkan
komunikasi
antar
pengembang
perangkat
lunak.
Untuk itu
beberapa pengembang spesifikasi yang sangat berpengaruh berkumpul untuk
membuat standar baru. UML dirintis oleh Grady Booch OOD (Object-
Oriented
Design),
Jim Rumbaugh
OMT
(Object Modeling
Technique),
dan
Ivar Jacobson OOSE (Object-Oriented Software Engineering).
UML
mendeskripsikan OOP
(Object Oriented Programming) dengan
beberapa diagram.
2.2.14.1 Use-case Diagram
Use-case   modeling   merupakan   proses   pemodelan   fungsi-fungsi
sistem dalam konteks peristiwa-peristiwa bisnis, siapa yang mengawalinya,
dan
bagaimana sistem itu
merespons
hal
tersebut.
Menurut
Grady
Booch
(1998,   p97)   diagram   use-case   adalah   diagram   yang  
menunjukkan
  
90
serangkaian
use
case
dan
aktor
dan
hubungannya.
Diagram use-case
digunakan untuk mengilustrasikan gambaran statis use case sebuah sistem.
Diagram 
use-case 
sangat 
penting 
dalam 
pengaturan 
dan 
pemodelan
behavior sistem. Diagram use-case menggambarkan interaksi antara sistem
dengan
sistem eksternal
dan
pengguna.
Dengan
kata
lain,
secara
grafis
menggambarkan
siapa
yang
menggunakan
sistem dan
dengan
cara
apa
pengguna mengharapkan untuk berinteraksi dengan sistem. Salah satu
tantangan bagi semua tim pengembangan sistem informasi, dan khususnya
analis sistem, adalah kemampuan untuk memperoleh persyaratan sistem
yang  benar  dan  yang  diperlukan  para  stakeholder dan  menetapkannya
dalam sebuah cara yang dapat dipahami para stakeholder agar persyaratan-
persyaratan itu dapat di validasi dan di verifikasi. Industri pengembangan
perangkat
lunak  
telah  
mempelajari  
bahwa  
untuk  
meraih  
sukses
perencanaan, analisis, design, konstruksi, dan penyebaran sistem informasi,
analisis sistem pertama-tama harus memahami kebutuhan para stakeholder
dan
mengapa
sistem harus
dikembangkan-
konsep
yang
disebut
user-
centered  development/  pengembangan  berpusatkan 
pengguna. 
Dengan
fokus
kepada   pengguna   sistem,   analis   dapat   berkonsentrasi   untuk
mengembangkan bagaimana sistem akan digunakan dan bukan bagaimana
sistem dibangun.
Pemodelan use-case awalnya disusun oleh Dr. Ivar Jacobson pada
tahun 1986 dan menjadi populer setelah beliau menerbitkan buku, Object-
Oriented  
Software  
Engineering
pada  
tahun  
1992.  
Dr  
Jacobson
  
91
menggunakan  pemodelan  use-case  sebagai  kerangka  kerja  untuk
metodologi objectory-nya dengan sukses digunakannya untuk
mengembangkan
sistem informasi
berorientasi-objek.
Penggunaan
pemodelan use-case memfasilitasi dan mendorong keterlibatan pengguna,
yang merupakan faktor sukses kritis untuk memastikan sukses proyek.
Ada dua alat utama yang digunakan saat menyajikan pemodelan use-
case. Pertama adalah use-case diagram, yang secara grafis menggambarkan
sistem  sebagai 
sebuah 
kumpulan 
use-case, 
pelaku(pengguna), 
dan
hubungan
keduanya.
Diagram ini
mengkomunikasikan
lingkup
kejadian
bisnis
yang harus
diproses
oleh
sistem.
Detil
setiap
kejadian
bisnis
dan
bagaimana pengguna dapat berinteraksi dengan sistem digambarkan dalam
artifak   kedua   yang   dinamakan   use-case   narrative,   yang   merupakan
deskripsi tekstual
tentang kejadian bisnis
dan
bagaimana
pengguna akan
berinteraksi dengan sistem untuk menyelesaikan tugas.
Sistem
Use case 1
Use case 2
Actor 1
Actor 2
Use case 3
Gambar 2.18 Diagram Use Case
  
92
2.2.14.2 Sequence Diagram
Menurut Grady Booch (1998, p97) diagram sequence adalah diagram
interaksi
yang
menekankan
urutan
waktu
dalam pengiriman
pesan.
Sequence
diagram menunjukan
interaksi
objek
dengan
waktu
yang
direpresentasikan dalam
grafik dua dimensi. Dimensi
vertical
menunjukan
waktu,  digambarkan  melintang  kebawah.  Dimensi  Horizontal
menunjukkan jenis peranan yang menggambarkan individu objek dalam
diagram  collaboration.  Durasi  aktivitas  objek  ditunjukkan  oleh  lifeline
yang
berupa
garis
putus-putus.
Message
ditampilkan
sebagai
panah
dari
satu lifeline sebuah objek ke lifeline objek yang lainnya.
Gambar 2.19 Sequence Diagram
  
93
2.2.15 Wireless LAN
Wireles Local Area Network  atau Wireless LAN merupakan salah satu
jaringan
komputer
bersifat
lokal  
yang memanfaatkan gelombang radio
sebagai media transfer data. WLAN menggunakan teknologi spread-spectrum
atau teknologi modulasi OFDM Informasi data elektronik ditransfer dari
satu komputer ke komputer
lain
melalui
gelombang   radio ( Sofana, 2008,
p345 )
Gambar 2.20 Wireless Lan Network
CSMA/CD 
adalah 
sebuah 
metode 
media 
access  control 
(MAC),
metode
untuk
mentransmisikan
sinyal
yang
dimiliki
oleh node-node
yang
terhubung ke jaringan tanpa terjadi konflik, yang digunakan oleh teknologi
jaringan
Ethernet.
Dengan
metode
ini,
sebuah node
jaringan
yang
akan
mengirim 
data 
ke  node
tujuan 
pertama-tama 
akan 
memastikan 
bahwa
jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh node lainnya. Jika
pada tahap pengecekan
ditemukan
transmisi
data
lain
dan
terjadi
tabrakan
  
94
(collision), maka node tersebut diharuskan mengulang permohonan (request)
pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak
(random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara
bergantian.  
CSMA/CD  
didefinisikan  
dalam  
spesifikasi  
IEEE  
802.3
( Anonymous, 2009a3).
Carrier
Sense
Multiple Access
dengan
Collision
Avoidance.
Dalam
CSMA, sebuah stasiun yang ingin mengirimkan paket,  
pertama harus
mendengarkan
saluran
untuk
ditentukan jumlah waktu sehingga untuk
memeriksa aktivitas apapun pada saluran. Jika saluran sensed "idle" maka
diperbolehkan 
untuk 
mengirim.  Jika 
saluran  dinyatakan  sebagai 
"busy"
stasiun harus menunda transmisi. Ini adalah kedua  inti dari CSMA / CA dan
CSMA / CD. Dalam CSMA
/
CA (LocalTalk), setelah saluran
jelas, stasiun
mengirim sinyal
memberitahu semua
stasiun
lainnya
untuk
tidak
menyebarkan,
kemudian
mengirimkan paket-nya.
Dalam Ethernet
802,3,
stasiun terus menunggu waktu, dan memeriksa untuk melihat apakah saluran
masih  bebas.  Jika  bebas,  stasiun  mengirim,  dan  menunggu  untuk
mendapatkan pengakuan sinyal bahwa paket telah diterima.
CSMA/CA  didefinisikan  dalam  spesifikasi  IEEE  802.3,  sementara
untuk      jaringan     
nirkabel      didefinisikan      dalam      IEEE      802.11
( Anonymous,2009f ).
  
95
2.2.16 WiMax
Broadband wireless access (BWA) standar yang saat ini umum diterima
secara
luas
digunakan
adalah
standar
yang dikeluarkan oleh institute
of
electrical and electronics
engineering
(IEEE),
seperti
standar
802.15
untuk
personal area network (PAN), 802.11 untuk jaringan wireless fidelity (WiFi),
dan world wide interoperability microwave access (WiMax).
Wimax merupakan standar internasional tentang broadband wireless
access
yang mengacu
pada
standar
IEEE
802.16.
standar
ini
kemudan
dikembangkan lebih lanjut olehforum gabungan antar perusahaan –
perusahaan dunia
terkait
(produsen produk
produk
wireless, produsen
produsen chip, operator –
operator wireless), atau disebut dengan Wimax
forum. Dengan kemampuan untuk menyalurkan data kekcepatan tinggi,
banyak kemampuan yang lebih yang ditawarkan oleh teknologi WiMax
disbanding 
teknologi 
sebelumnya 
seperti  kemampuan 
diterapkan  dalam
kondsi NLOS, aplikasinya baik untuk fixed, nomadik, portable maupun
mobile.
  
96
Table 2.2 Perbandingan Wimax
2.2.16.1 QoS pada WiMax
Dengan
lahirnya teknologi baru di jaringan
wireless seperti wimax
tentunya diiriringi dengan kemampuan yang lebih bila dibandingkan
dengan teknologi generasi sebelumnya.
Disamping
mengusung
isu
interoperability,
security,
avaiblity,
capability (mampu
memberikan
layanan broadband),
non
line
of
sight(NLOS),
jarak
jangkau
yang
luas
dan mobility, maka wimax tak kalah penting juga menewarkan quality of
service.
  
97
Berdasarkan kondisi tersebut fitur Qos sanagtalah penting dan dapat
dijadiakan suatu nilai tambah dari teknologi wimax, terdapat 4 fitur yang
disediakan oleh wimax. Berikut 4 fitur yang dimaksud meliputi :
1. UGS (Unsolicited Grant Service)
UGS digunakan
untuk layanan yang membutuhkan jaminan transfer
data dengan prioritas paling utama. Dengan demikian service criteria
UGS ini memiliki karakteristik :
Seperti
halnya
layanan
CBR
(constant
bit
rate)
pada
ATM,
UGS
dapat
memberikan
transfer
data secara
periodic
dalam ukuran
yang
sama.
Untuk layanan – layana yang membutuhkan jaminan  realtime.
Digunakan   untuk  
layanan   yang  
sensitf  
terhadap  
throughput,
latency,dan   jitter   seperti   layanan   pada   TDM   maksimum   dan
minimum bandwith yang sama.
Contohnya untuk aplikasi VoIP, T1/E1, atau ATM CBR
2. RTPS (Realtime Polling Service)
Digunakan
untuk
layanan
yang
sensitive
terhadap
throughput
dan
latency namun dengan toleransi yang lebih longgar bila dibandingkan
dengan UGS.
Garansi rate dan syarat delay yang telah ditentukan
Contohnya MPEG video, VoIP, video conferencing.
3. NRTPS (Non Realtime Polling Service)
  
98
Digunakan 
untuk  aplikasi 
yang 
membutuhkan 
throughput 
yang
intensif dengan garansi minimal pada latencynya.
Layanan non realtime dengan regular variable size burst.
Layanan  mungkin  dapat  diekspand  sampai  full  bandwith  namun
dibatasi pada kecepatan maksimum yang telah ditentukan.
Garansi  rate  diperlukan  namun  delay  tidak  digaransi.  Contohnya
aplikasi seperti video dan audio streaming.
4. BE(Best Effort)
Untuk trafik
yang tidak membutuhkan jaminan kecepatan data (best
effort).
Tidak ada jaminan pada rate atau delaynya
Contohnya aplikasi internet (web browsing), email dan ftp.
2.2.16.2 Perangkat pada wimax
Perangkat pada wimax secara umum terdiri dari BS di sisi pusat dan
CPE di sisi pelanggan. Namun demikian masih ada perangkat tambahan
seperti
antenna,
kabel
dan
aksesoris lainnya.
Beberapa
perangkat
yang
digunakan di teknologi wimax dapat diuraikan secara berikut :
Base Station
Base station merupakan perangkat transceiver (transmitter dan receiver
)
yang biasanya dipasang satu lokasi dengan jaringan internet protocol.
  
99
Dari base station ini akan disambungkan ke beberapa CPE dengan
media interface gelombang radio (RF) yang mengikuti standar wimax.
Antena
Antenna yang dipakai base station dapat berupa sector 60, 90 atau 120
tergantung dari area yang akan dilayani.
Remote station
Secara
umum remote
station
atau CPE
terdiri dari
outdoor
unit
dan
indoor unit, perangkat radionya ada yang terpisah dan ada yang
terintegrasi dengan antenna.
2.2.16.3 Sistem pada WiMax
2.2.16.3.1 FDD dan TDD
Penggunaan dua profile seperti duplex, yaitu TDD dan FDD,
memberikan pilihan pada wimax untuk dapat menerapkan QoS yang
sesuai.  Masing  –  masing  memiliki  keunggulan  dan  konsekuensi
dalam penerapannya.
Sistem FDD,
seperti
banyak
digunakan
pada
telepon selular memerlukan pasangan alokasi kanal frekuensi masing
-
masing untuk download dan upload. Terdapat dua tipe FDD yang
digunakan,  yaitu  continous  FDD  dan  burst  FDD.  Pada  continoud
FDD
semua
SS
dapat
mengirim dan
menerima
secara
bersamaan.
Karena
download
selalu dalam kondisi
on
dan
mengirimkan
trafik
secara
broadcast
dengan
metode
time  division
multipleks
(TDM).
  
100
Sedangkan kanal upload menggunakan time division
multiple access
(TDMA) yang digunakan secara bersamaan oleh semua SS dan BS
akan menanggapinya dengan mengalokasikan bandwith kepada SS
yang bersesuaian. Pada burst FDD, tidak semua dapat melakukan
pengiriman dan penerimaan secara bersamaan, melainkan SS yang
hanya full duplex.
Sistem TDD
dapat
mengalokasikan
bandwith
secara
dinamis
sesuai dengan kebutuhan trafik. Pengalokasian terdapat pada frame
TDD yang memiliki panjang waktu tetap. Salah satu kelebihan TDD
dalam penerapan
QoS
adalah
penentuan
profile
dari
burst
single
carrier modulation sperti pemilihan parameter transmisi, tipe
modulasi, dan coding, dapat dilakukan sendiri – sendiri pada masing
masing QoS.
2.2.16.3.2 LOS  dan NLOS
Pada system komunikasi wireless telah umu dikenal kondisi LOS
dan NLOShal ini berkaitan dengan daerah pancar antara BS dan SS
yang 
lebih 
dikenal 
dengan 
Fresnel 
zone. 
Daerah 
Fresnel 
zone
clearance tergantung pada frekuensi kerja dan jarak antara BS dan SS.
  
101
Gambar 2.21 LOS
Pada 
kondisi 
LOS, 
antara 
pengirim 
dan 
penerima 
tembus
pandang secara langsung tanpa ada rintangan(first Fresnel zone).
Apabila criteria ini tidak terpenuhi maka penerimaan sinyal akan turun
secara drastis. Pada kondisi NLOS, sinyal yang sampai pada penerima
telah melalui
pemantulan
(reflections),
pemecaran
(scattering), dan
pembiasan (diffractions). Sinyal yang akan diterima merupakan
gabungan
dari
direct
path,
multiple
reflected
path,
scattered
energy,
dan
propagation
path. Kondisi
multipath ini
akan
memberikan
perbedaan polarisasi, redaman, delay, pancaran, dan ketidakstabilan
dibandingkan
dengan
sinyal
yang
diterima
secara langsung melalui
direct path.
  
102
Gambar 2.22 NLOS
2.2.16.4 Topologi Jaringan Wimax
Topologi
jaringan
wimax
dapat
dibagi
menjadi
dalam 2
kategori besar yaitu point to multi point dan point to point.
Topologi point to multi point biasanya digunakan untuk
melayani akses langsung ke pelanggan. Dalam topologi ini BS
wimax digunakan mengatur beberapa SS. Kemampuan dari jumlah
subscriber tergantung dari tipe Qos yang ditawarkan oleh operator.
Bila tiap SS mendapatkan bandwith
yang cukup besar maka dapat
disimpulkan bahwa kapasitas jumlah user juga akan semakin
berkurang dan sebaliknya bila bandwith yang dialokasikan semakin
sedikit maka kapasitasnya akan semakin besar.
  
103
Topologi point to point dapat digunakan untuk backhaul
maupun dapat juga digunakan untuk komunikasi antar BS wimax
dengan single SS.
2.2.16.5 Aplikasi WiMax
Wimax merupakan evolusi dari teknologi broadband wireless access
sebelumnya,   dengan   fitur   –   fitur   yang   lebih   menarik.   Disamping
kecepatan data yang tinggi
mampu diberikan, wimax juga
membawa
isu
open standar.  Dengan kecepatan data yang besar sampai 70MBps, wimax
layak
diaplikasikan
untuk
”last
mile”
broadband
connections,
backhaul
dan high speed enterprise.
Gambar 2.23 Aplikasi Wimax
  
104
2.2.16.5.1 Aplikasi backhaul
Untuk aplikasi backhaul, wimax dapat dimanfaatkan untuk
backhaul wimax itu sendiri, backhaul hotspot dan backhaul teknologi
lain.
Dalam aplikasinya
ini agar dapat dipakai
secara
maksimal
maka
biasanya dilakukan konfigurasi point to point.
Backhaul wimax
Dalam konteks
wimax
sebagai
backhaul
dari
wimax
aplikasinya
mirip
dengan
fungsi
bts
sebagai
repeater dalam system selular.
Tujuannya untuk memperluas jangkauan dari wimax.
Backhaul hotspot
Sebagian besar jaringan
hotspot banyak menggunakan saluran adsl
sebagai backhauknya. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka
wimax juga bias dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.
Backhaul teknologi lain
Wimax dapat digunakan sebagai backhaul teknologi lain seperti
backhaul selular.
2.2.17 Wireless Fidelity
Wireless Fidelity  atau
WiFi   
merupakan kependekan dari Wireless
Fidelitymemiliki  pengertian  yaitu  sekumpulan  standar  yang  digunakan
untuk
Wireless
Local Area Networks yang
didasari
pada
spesifikasi
IEEE
  
105
802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat
ini  sedang  dalam  penyusunan,  spesifikasi 
terbaru  tersebut 
menawarkan
banyak  peningkatan 
mulai  dari 
luas 
cakupan 
yang 
lebih 
jauh 
hingga
kecepatan transfernya.
Awalnya
Wi-Fi
ditujukan
untuk
pengunaan
perangkat wireless dan
Jaringan AreaLAN, namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses
internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan wireless
card atau personal digital assistant  untuk terhubung dengan internet dengan
menggunakan access point ( Anonymous, 2009d).
2.2.17.1 Channel
Channel   atau
kanal
dapat
dianalogikan   seperti
jalur
jalur
jalan.
Yang   memiliki   fungsi   sebagai   jalur   pemisah   pada   frekuensi   yang
digunakan. Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini
(berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai
2.483,50  MHz.  Dengan  begitu  mengijinkan  operasi  dalam  11  channel
(masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
Channel 1 - 2,412 MHz;
Channel 2 - 2,417 MHz;
Channel 3 - 2,422 MHz;
Channel 4 - 2,427 MHz;
Channel 5 - 2,432 MHz;
  
106
Channel 6 - 2,437 MHz;
Channel 7 - 2,442 MHz;
Channel 8 - 2,447 MHz;
Channel 9 - 2,452 MHz;
Channel 10 - 2,457 MHz;
Channel 11 - 2,462 MHz
2.2.17.2 Sistem keamanan pada WiFi
Security atau keamanan merupakan hal yang penting.baik itu pada
wired 
LAN
ataupun
pada
Wireless
LAN.
Namun
didalam WiFi
sudah
terdapat fitur – fitur keamanan yang dapat digunakan seperti berikut :
2.2.17.2.1 Network Keys
Network
keys
digunakan dalam proses
enkripsi
dan
dekripsi
data,
terutama perangkat wireless telah mendukung WEP atau WPA.  Network
keys  dapat ditentukan sendiri atau disedeiakan dari perangkat, penentuan
panjang key yaitu antara 40 bit hingga 104 bit , format  key ( ASCII atau
heksadesimal
)
dan 
key index (
lokasi dimana key disimpan) .
semakin
panjang  jumlah bit key walau hanya penambahan 1 bit key menyebabkan
peningkatan keamanan dua kali lipat.
  
107
2.2.17.2.2 WEP
WEP atau Wirelss Equivalent Privacy 
merupakan sebuah fitur
keamanan standar unutk peralatan  
Wireless. Gelombang radio yang
dipancarkan oleh WiFi   sebelumnya dilakukan
enkripsi
terlebih dahulu,
ada beberapa
tingkatan enkripsi dimulai dari 40 bit, 64 bit, 128 bit, 256
bit. Penggunaan WEP akan menigkatkan keamanan data yang ditransfer
meskipun konsekuensinya adalah penurunan throughput  data.
2.2.17. 2.3 WPA
WPA
atau
WiFi
Protected
Access menggunakan
protokol
enkripsi
yang lebih baik dibandingkan dengan WEP. Dengan WPA, netwoek key
akan diubah otomatis dan kemudian diotentifikasi secara teratur.
2.2.17. 2.4 WPA2
WPA2 atau
WiFi Protected Access 2 atau dikenal sebagai 802.11i.
Protokol  pada WPA2 ini lebih baik dibandingkan dengan WEP ataupun
WPA   
karena WPA2 mnggunakan algoritma
enkrpsi AES dan
ontentikasi802.1X. sehingga menjamin control akses jaringan lebih baik.
2.2.17.2.5 EAP
EAP
atau
Extensible
Authentication
Protocol  
adalah protokol
otentikasi  yang  digunakan  pada  jaringan  wireless .  EAP  disebut  juga
  
108
802.1x
authentication. Dimana pengguna
wireless
harus
mengetikkan
login 
dan  password  sebelum     
mengkases 
wireless 
network.
Pengembangan protokol otentikasi yang banyak digunakan  diantaranya :
EAP – TLS, protected EAP (PEAP) dengan EAP – TLS, dan Microsoft
Challenge Handshake Authentcation Protocol version 2 (MS - CHAP 2)