29
basis data adalah mengizinkan para pemakai untuk menggunakan
prototype
guna
menguji
apakah fitur-fitur
sistem
bekerja
dengan
baik
sesuai
dengan spesifikasi pengguna dan
jika
memungkinkan
memberikan
perbaikan-perbaikan
atau
mungkin
fitur-fitur baru
untuk
aplikasi basis data. Dengan cara
ini, dapat diperjelas kebutuhan pemakai
dan
pengembang
sistem
dalam mengevaluasi
kelayakan
perancangan
sistem tertentu.
Menurut Connolly dan Begg (2002, p292), ada dua strategi
membuat prototype
yaitu requirements
prototyping
dan
evolutionary
prototyping. Requirements
ptototyping digunakan
untuk
menentukan
kebutuhan suatu aplikasi basis data yang diusulkan dan ketika
kebutuhan dirasakan sudah lengkap, maka prototyping tersebut tidak
digunakan
lagi.
Evolutionary
prototyping digunakan
untuk
tujuan
yang
sama, perbedaannya adalah bahwa ketika kebutuhan sudah lengkap
prototype tidak dibuang tetapi dikembangkan lebih lanjut sehingga
menjadi aplikasi basis data tersebut.
8.
Implementasi (Implementation)
Menurut Connolly dan Begg (2002, p292), implementasi
merupakan perwujudan fisik dari basis data dan perancangan aplikasi.
Tahap implementasi basis data dan program aplikasi dilakukan setelah
menyelesaikan
tahap perancangan (dengan atau tanpa
prototype).
Implementasi
basis
data
dicapai
dengan
menggunakan Data
Definition
Language
(DDL)
dari
DBMS
yang
telah dipilih atau dengan
menggunakan
Graphical
User
Interface
(GUI),
yang
menyediakan
|