BAB 2
LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori
yang dapat mendukung dalam penyelesaian
skripsi
ini,
diantaranya adalah pengenalan jaringan komputer, model-model referensi jaringan,
arsitektur jaringan, peralatan yang digunakan untuk membangun suatu jaringan, serta
penjelasan mengenai backup dan restore secara otomatis menggunakan rsync.
2.1 Pengertian Jaringan (Network)
Menurut Norton(1995) jaringan komputer adalah kumpulan dua atau lebih
komputer
beserta
perangkat–perangkat lain
yang dihubungkan agar
dapat
saling
berkomunikasi
dan
bertukar
informasi,
sehingga
membantu
menciptakan
efisien
dan optimasi dalam bekerja. Dan menurut Turban (2003) jaringan komputer adalah
rangkaian yang terdiri dari media komunikasi, peralatan, dan perangkat lunak yang
dibutuhkan
untuk
menghubungkan
dua
atau
lebih
sistem komputer.
Tujuan dari
pembuatan jaringan komputer adalah :
1.   Dapat  menghemat  hardware  seperti  membagi
sumber  daya  :  pemakaian
harddisk, memori, CPU, printer
2.   Memperlancar komunikasi data : e-mail, instant messaging, chatting
3.   Akses informasi : web browsing
5
  
6
Setiap komputer, printer, atau peripheral yang terhubung dengan jaringan
disebut
dengan
node.
Dalam suatu
jaringan
komputer
dibutuhkan
sekurang-
kurangnya  2  unit  komputer  atau  lebih,  jumlah  komputer  yang  terhubung  bisa
sampai ratusan, ribuan, bahkan jutaan node yang saling terhubung. Hubungan antar
komputer tidak
terbatas
hanya berupa kabel
tembaga, namun dapat
melalui
fiber
optic, gelombang microwave, infrared,
bahkan
melalui
satelit.
Berdasarkan
jangkauan ruang lingkupnya
jaringan komputer dapat dibagi
menjadi tiga bagian,
yaitu :
LAN (Local Area Network)
MAN (Metropolitan Area Network)
WAN (Wide Area Network)
2.2
Klasifikasi Jaringan
2.2.1 Local Area Network
Local Area Network adalah jaringan komunikasi yang dapat
menghubungkan berbagai jenis perangkat dan menyediakan pertukaran data
antara perangkat-perangkat tersebut, jaringan komputernya memiliki
cakupannya terbatas pada suatu
lokasi kecil, misalnya dalam suatu rumah,
gedung, atau kantor. LAN merupakan jaringan yang paling sering digunakan
dalam suatu
perusahaan
terutama
perusahaan
kecil.
LAN dirancang
untuk
tujuan berikut :
  
7
•  Beroperasi dalam area geografis yang terbatas.
•  Memungkinkan  multi-access terhadap  media  dengan  bandwidth yang
besar.
•  Mengatur jaringan secara private dalam kendali administrasi lokal.
•  Menyediakan konektifitas fulltime pada service lokal.
•  Secara fisik menghubungkan device yang berdekatan.
Kecepatan pada
jaringan
lokal
relatif
tinggi,
mulai
dari
1,
10,
100
sampai 1.000 Mbps. Jika dilihat dari segi kecepatan ini, tidak hanya transfer
teks saja
yang didukungnya,
transfer data
berupa
grafis,
audio, dan
video
pun sangatlah memungkinkan. LAN yang umumnya menggunakan switch,
akan mengikuti prinsip kerja switch itu sendiri. Dalam hal ini adalah bahwa
switch
tidak
memiliki
pengetahuan
tentang alamat
tujuan
sehingga
penyampaian data dilakukan secara broadcast.
Gambar 2.1 Contoh Topologi Local Area Network
  
8
2.2.2 Metropolitan Area Network
Metropolitan Area Network ( MAN ) yaitu jaringan komputer yang
saling terkoneksi dalam satu kawasan kota yang jaraknya bisa lebih dari 1
Km, ini merupakan pilihan untuk membangun jaringan kantor dalam suatu
kota.
Gambar 2.2 Contoh Topologi Metropolitan Area Network
Metropolitan
Area
Network
(
MAN
)
pada
dasarnya
merupakan
versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya memakai teknologi
yang   sama   dengan   LAN.   MAN   dapat   mencakup   kantor   –   kantor
perusahaan yang berdekatan dan dapat
dimanfaatkan
untuk
keperluan
pribadi ( Swasta ) atau umum. MAN biasanya mampu menunjang data dan
suara,  dan  bahkan  dapat  berhubungan  dengan  jaringan  televisi  kabel.
Alasan utamanya memisahkan MAN sebagai kategori khusus adalah telah
  
9
ditentukannya
standart
untuk
MAN, dan
Standart
ini
sekarang
sedang
diimplementasikan.
2.2.3 Wide Area Network
WAN atau Wide Area Network merupakan
jaringan komputer
yang
mencakup area yang besar. Sebagai contoh yaitu jaringan komputer antar
wilayah,
kota
atau
bahkan
negara,
atau dapat didefinisikan juga sebagai
jaringan  komputer 
yang 
membutuhkan  router dan 
saluran  komunikasi
publik.  WAN  terdiri  dari  kumpulan 
device  yang  bertujuan  untuk
menjalankan program-program aplikasi.
WAN
digunakan
untuk
menghubungkan
jaringan lokal yang satu
dengan jaringan lokal yang lain, sehingga pengguna atau komputer di lokasi
yang satu dapat berkomunikasi dengan pengguna dan komputer di lokasi
yang lain.
Jaringan WAN menghubungkan beberapa LAN atau MAN dari
beberapa  kota  atau  negara  yang  berbeda.  WAN  biasanya  terhubung  via
satelit
atau fiber
optic.
WAN
mempunyai
daerah
yang
sangat
luas
dan
menggunakan siklus komunikasi yang menghubungkan
node-node
intermediate. Kecepatan
transmisinya beragam dari 2 Mbps, 34 Mbps, 45
Mbps, 15 Mbps, sampai 625 Mbps ( atau terkadang lebih ). Faktor khusus
yang mempengaruhi desain dan performance-nya terletak pada siklus
komunikasi, seperti jaringan telepon, satelit, atau komunikasi pembawa lain
yang digunakannya.
  
10
Ciri-ciri dari WAN adalah adanya penekanan pada fasilitas transmisi
sehingga komunikasi dapat
berjalan
efisien.
Sangatlah
penting
untuk
mengkontrol jumlah lalu lintas data dan mencegah delay yang berlebihan.
Karena topologi WAN lebih komplek dari MAN maka algoritma rute aliran
data juga menjadi perhatian.
WAN 
menjadi 
sangat 
luas, 
membentang  ke  seluruh  dunia.
Organisasi yang mendukung WAN dikenal sebagai NSP ( Network Service
Provider).
NSP
merupakan
bagian
inti
dari internet.
WAN
yang
dikoneksikan melalui NSP bersama-sama terkoneksi membentuk suatu
jaringan
internet yang
bersifat global.
NSP
yang
ada
bervariasi
dalam
kecepatan transmisi data, transit delay, dan konektivitas yang diberikan.
WAN biasanya diimplementasikan menggunakan teknologi switching yaitu,
circuit switching dan  packet switching.
2.2.3.1  Circuit Switching
Circuit Switching membuat suatu koneksi
fisik
untuk data
dan
suara
antara
pengirim dan
penerima.
Circuit
Switching
memungkinkan hubungan data yang dapat diinisialisasikan ketika
dibutuhkan dan berakhir ketika komunikasi selesai. Saat kedua
jaringan terhubung dan sudah diautentikasi, maka sudah dapat
dilakukan pengiriman data. Circuit Switching memastikan adanya
kapasitas koneksi yang tetap tesedia untuk pelanggan. Jika sirkuit
ini
membawa
data
komputer,
pemakaian
kapasitas
yang
sudah
  
11
ditetapkan
ini menjadi tidak efisien karena adanya variasi dalam
pemakaian. Contoh : Analog Dial-Up, ISDN (Integrated Services
Digital Network), dll.
2.2.3.2 Packet Switching
Packet  Switching  merupakan  suatu  metode  yang
digunakan
untuk
memindahkan
data
dalam jaringan
internet.
Dalam  packet switching,  seluruh  paket  data  yang  dikirim  dari
suatu node akan dipecah menjadi beberapa bagian. Setiap bagian
memiliki keterangan mengenai asal
dan tujuan dari paket data
tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah besar potongan-
potongan data dari berbagai sumber dikirimkan secara bersamaan
melalui saluran yang sama, untuk kemudian diurutkan dan
diarahkan ke rute yang berbeda melalui router (telkom.net).
Tidak mempergunakan kapasitas transmisi yang melewati
jaringan.
Data
dikirim keluar
dengan
menggunakan
rangkaian
potongan-potongan kecil secara berurutan yang disebut paket.
Masing-masing paket melewati jaringan dari satu titik ke titik lain
dari
sumber
ke
tujuan
pada
setiap titik
seluruh
paket
diterima,
disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik berikutnya.
Fungsi  utama  dari  jaringan  packet-switched  adalah  menerima
paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun penerima.
  
12
Penggunaan
packet
switching
mempunyai
keuntungan
dibandingkan dengan penggunaan Circuit switching antara lain:
a.
Efisiensi  jalur  lebih  besar  karena  hubungan  antar  node
dapat menggunakan jalur yang dipakai bersama secara
dinamis tergantung banyaknya paket yang dikirim.
b.
Bisa 
mengatasi 
permasalahan 
data 
rate 
yang 
berbeda
antara dua jenis jaringan yang berbeda data rate-nya.
c.
Saat  beban  lalu 
lintas  meningkat,  pada 
model  circuit
switching, beberapa pesan yang akan ditransfer dikenai
pemblokiran.  Transmisi 
baru 
dapat 
dilakukan 
apabila
beban lalu lintas mulai menurun. Sedangkan pada model
packet switching, paket tetap bisa dikirimkan, tetapi akan
lambat sampai ke tujuan (delivery delay meningkat).
d.
Pengiriman  dapat  dilakukan  berdasarkan  prioritas  data.
Jadi
dalam suatu
antrian
paket
yang
akan
dikirim,
suatu
paket dapat diberi prioritas lebih tinggi untuk dikirim
dibanding
paket
yang
lain.
Dalam hal
ini,
prioritas
yang
lebih
tinggi
akan
mempunyai delivery
delay
yang lebih
kecil dibandingkan paket dengan prioritas yang lebih
rendah.
Contoh  aplikasi  packet switching  adalah  jaringan  ATM
(Asynchronous Transfer
Mode),
ATM 
melibatkan  pengiriman
  
13
data
dalam
bentuk
potongan-potongan
yang
memiliki
ciri
tersendiri.
2.3 Topologi Jaringan
Topologi   adalah   suatu   aturan   atau   rules  bagaimana   menghubungkan
komputer (node) satu sama lain secara fisik dan pola hubungan antara komponen-
komponen yang berkomunikasi melalui media/peralatan jaringan, seperti : server,
workstation, hub/switch, dan pengabelannya (media transmisi data).
Ada dua jenis topologi,
yaitu physical topology (topologi
fisik) dan
logical
topology (topologi logika). Topologi fisik berkaitan dengan layout atau bentuk
jaringan, susunan peletakan device pada suatu jaringan. Sedangkan topologi logika
berkaitan dengan bagaimana cara mengakses data pada jaringan.
2.3.1
Physical Topology
Physical
Topology
adalah gambaran secara fisik dari pola
hubungan antara komponen-komponen jaringan, yang meliputi server,
workstation, hub, switch, pengkabelan,
dll. Bentuk umum yang biasa
digunakan adalah Bus, Star, dan Ring.
1.   Topologi Bus
Pada  topologi  ini,  terdapat  suatu  kabel  tunggal  atau  kabel  pusat
dimana seluruh komputer dan server dihubungkan (Rizky, Microsoft
Windows Server 2003, p.18).
  
14
Gambar 2.3 Topologi Bus
2.   Topologi Star
Pada topologi ini, setiap komputer pada jaringan terhubung secara
langsung dengan server atau hub (Rizky, Microsoft Windows Server
2003, p.19).
Gambar 2.4 Topologi Star
3.   Topologi Ring
Pada topologi
ini, semua komputer dan server dihubungkan sehingga
terbentuk pola cincin atau loop tertutup (Rizky, Microsoft Windows
Server 2003,p.20).
  
15
Gambar 2.5 Topologi Ring
Tabel 2.1 Tabel Perbandingan Topologi Bus, Star, dan Ring
Topologi
Kelebihan
Kekurangan
Topologi
Bus
Pengembangan       jaringan
atau penambahan komputer
baru tidak mempengaruhi
komputer lain.
Bila                terjadi
gangguan
di
sepanjang
kabel
pusat,
maka  
akan
menggangu jaringan
secara keseluruhan.
Topologi
Star
• Bandwidth               
dapat
digunakan secara optimal,
karena 
setiap   
komputer
mempunyai kabel tersendiri
yang
terhubung    dengan
server.
• 
Bila   terjadi   gangguan   di
suatu
jalur  
kabel,  
tidak
akan menggangu jaringan
secara menyeluruh.
•  Dibutuhkan  banyak
kabel
  
16
Topologi
Ring
Tidak akan terjadi
collision
atau tabrakan pengiriman
data.
Bila suatu komputer
atau
kabel
mengalami
gangguan,maka
seluruh
jaringan
akan terganggu.
4.   Topologi Mesh
Jaringan dengan topologi mesh mempunyai jalur ganda dari setiap
perangkat pada jaringan seperti pada gambar di atas. Semakin banyak
jumlah  komputer  pada  jaringan,  semakin  sulit  cara  pemasangan
kabel-kabel pada jaringan tersebut karena
jumlah
kabel-kabel
yang
harus  di  pasang 
menjadi  berlipat  ganda.  Oleh  karena 
itu,  pada
jaringan
mesh
yang
murni,
setiap
perangkat
jaringan
dihubungkan
satu  sama  lain 
menggunakan 
jalur 
ganda 
untuk  hub-hub utama
sebagai jalur cadangan jika terjadi masalah di jalur utama.
Gambar 2.6 Topologi Mesh
  
17
5.   Topologi Hybrid
Gabungan dari beberapa topologi (bus,ring,star,atau mesh). Topologi
ini mengkombinasikan keunggulan-keunggulan
dari
setiap
topologi
dan menimimalisir kelemahan. Contoh dari topologi ini adalah
Topologi Pohon, yang merupakan gabungan antara topologi bus
dengan topologi star.
Gambar 2.7 Topologi Hybrid
2.3.2
Logical Topology
Logical
Topology adalah
gambaran
secara
maya
bagaimana
suatu
host dapat berkomunikasi melalui medium. Bentuk umum yang biasa
digunakan adalah Broadcast dan Token Passing.
1.   Broadcast
Topologi
ini
mengartikan
bahwa
setiap host
yang
mengirim packet
akan mengirimkan packetnya ke semua host.
  
18
2.   Token – Pasing
Mengendalikan akses jaringan dengan mempass-kan suatu token
elektronik 
yang 
secara 
sekuensial 
akan 
melalui 
masing-masing
anggota dari jaringan komputer. Ketika suatu komputer mendapatkan
token  tersebut,  berarti  komputer  tersebut  diperbolehkan  mengirim
data. Jika komputer tersebut
tidak memiliki data yang akan dikirim,
maka token akan dilewatkan ke komputer berikutnya.
2.4  Media Transmisi Komputer
Dalam membangun jaringan komputer, sangat penting untuk memnentukan
jenis
media
transmisi
yang
akan
digunakan. Media transmisi bekerja dengan
menghubungkan antar terminal satu dengan terminal lainnya, dengan cara
mengirimkan atau menerima sinyal atau gelombang elektromagnetik. Pemilihan
media transmisi
yang tepat diharapkan dapat memenuhi akses jaringan dalam hal
mentransmisi data dengan cepat. Media transmisi dapat dibedakan menjadi dua
jenis antara lain wire network dan wireless network.
2.4.1
Wire Network
Wire  Network  adalah  jaringan  komputer 
yang 
menggunakan
kabel sebagai media penghantar. Data mengalir pada kabel, bahan dasar
yang  biasa  digunakan  adalah  tembaga.  Ada  juga  kabel  yang
menggunakan bahan sejenis fiber optic atau serat optic. Bahan
tembaga
  
19
biasa   digunakan   pada   LAN.   Sedangkan   untuk   MAN   atau   WAN
menggunakan gabungan kabel tembaga dan serat optik.
2.4.1.1  Kabel Twisted Pair
Bahan kabel ini dibuat dari tembaga dan selubungnya
memiliki
beragam warna,
bentuk
kabel
twister
pair
ini
dipuntir/
dipilin. Pilinan
ini
berfungsi
untuk menjaga
interferensi
masing-
masing  kabel.  Kabel  twisted  pair  dibagi  menjadi  dua  macam
sebagai berikut:
1.   STP  (Shielded  Twisted  Pair),  yaitu  kabel  twisted
pair  yang
setiap pasangnya diberi perlindungan lagi.
2.   UTP (Unshielded Twisted Pair), yaitu kabel
twisted pair yang
tidak diberi perlindungan untuk setiap kabelnya.
2.4.1.2 Kabel Coaxial
Kabel   ini   lebih   sederhana,   berisikan   kawat   tembaga
sebagai   initnya   dan   di   sekelilingnya   dilapisi   dengan   bahan
penyekat, 
di 
luarnya 
dilapisi 
dengan 
bahan 
konduktor 
yang
dianyam atau dijalin. Ada dua tipe kabel coaxial sebagai berikut:
1.   Coaxial baseband, yang biasa digunakan untuk transmisi digital
dengan resistansi 50 ohm.
2.   Coaxial  broadband,  biasa  digunakan  untuk  transmisi  analog
dengan resistansi 75ohm.
Kabel
coaxial
memiliki daya
transmisi
yang
cukup jauh
sebagai
berikut;
  
20
1.   200meter dengan kecepatan 10Mbps (10base2-thin coaxial RG
58, RG 54 dengan impedansi 75ohm broadband ethernet)
2.   500meter dengan kecepatan 10Mbps (10base5-thick coaxial).
Akibat   perkembangan   teknologi   jaringan   yang   begitu   pesat,
teknologi  coaxial 
sudah 
jarang 
digunakan 
untuk 
membangun
jaringan  komputer.  Alasannya,  kecepatan  transmisi  data  lambat
dan keamanan jaringan komputer yang kurang aman.
2.4.1.3 Fiber Optik
Prinsip kerja serat optic adalah mentransformasikan data
dengan pulsa cahaya. Pulsa cahaya dapat digunakan untuk
mensinyalkan
bit
0(nol). Transmisi
menggunakan optic
memiliki
tiga komponen utama
penting sebagai berikut, yaitu media
transmisi, sumber cahaya, dan detector.
2.4.2
Wireless Network
Teknologi  wireless  merupakan  salah  satu  pilihan  yang  sangat
tepat untuk mengganti teknologi jairngan lama yang masih menggunakan
kabel.  Memakai  teknologi  wireless  akan  mendapatkan  banyak
keuntungan, penggunan tidak dibatasi ruang gerak, tetapi hanya dibatasi
jarak
akses jangakauan pemancar WiFi. Apabila ingin jangkauan yang
lebih
jauh,
dapat
memanfaatkan
perangkat
khusus
seperti
boster
yang
bisa berfungsi sebagai relay
dan
mampu
menjangkau
ratusan
meter,
bahkan
beberapa
kilometer
ke
satu
arah (directional).
Cara
lain
adalah
  
21
memanfaatkan
seperangkat
access point
yang
dapat
saling
me-relay
(bridge) kembali ke beberapa bagian atau titik, sehingga jarak jangkauan
akan semakin jauh.
2.5  Protokol Jaringan
Protokol
jaringan adalah suatu aturan
yang
mengatur cara-cara dalam suatu
jaringan   bertukar   informasi.   Model   yang   umum   dijadikan   referensi   untuk
mempelajari protokol jaringan adalah model referensi lapisan Open Sistem
Interconnection
(OSI Layers).
Sedangkan
Internet
Protocol
Suite (TCP/IP)
merupakan
protokol
jaringan
yang
saat
ini
sangat
umum digunakan
untuk
internetworking. Fungsi-fungsi protokol dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu :
Enkapsulasi
Segmentasi dan reassembling
Kontrol Koneksi (Connection Control)
Pengiriman sesuai order (Orderal Delivery)
Flow control
Error control
Pengalamatan (Addressing)
Multiplexing
Servis-servis Transmisi (Transmission services)
  
22
2.5.1
Model OSI Layer
Open Sistem Interconnection (OSI)
adalah
suatu
model
jaringan
yang
didesain
oleh
International
Organization
of
Standarization
(ISO).
ISO adalah Suatu Lembaga International pengembangan standar untuk
berbagai subyek. Organisasi ini bersifat sukarela. Tujuannya adalah untuk
meningkatkan pengembangan standarisasi dan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan
hal itu
untuk
memfasilitasi pertukaran barang dan jasa
di
lingkup
internasional
dan
mengembangkan
kerjasama
dalam
bidang
dan
kegiatan
intelektual,
ilmu pengetahuan,
teknologi
dan
ekonomi.
(Stallings,2001,p25)
OSI layer adalah model untuk arsitektur komunikasi komputer,
serta sebagai kerangka kerja bagi pengembangan standard-standard
protokol. (Stallings, Jaringan Komputer,p.21).
Lapisan pada Model OSI,
yaitu :
  
23
Gambar 2.8 OSI Layer
1.   Physical Layer
Meliputi interface fisik antara suatu perangkat transmisi
data (misalnya, workstation, komputer) dengan suatu media
transmisi atau jaringan. Layer ini berhubungan langsung dengan
hardware. Physical Layer mendefinisikan semua spesifikasi fisik
dan elektris untuk semua peralatan meliputi level tegangan,
spesifikasi kabel, tipe konektor dan timing. Physical layer
melakukan  dua 
hal: 
mengirim  dan 
menerima  bit. 
Bit 
hanya
  
24
mempunyai
dua
nilai,
1
dan
0. Physical
layer
berkomunikasi
langsung dengan berbagai jenis media komunikasi. Berbagai jenis
media yang berbeda merepresentasikan nilai bit ini dengan cara
yang  berbeda.  Beberapa  menggunakan  nada  audio,  sementara
yang lain menggunakan state transition
yaitu perubahan tegangan
listrik
dari
tinggi
ke
rendah
dan
sebaliknya
(Forouzan,
Behrouz
A., Data Communications And Networking, 2003, p32).
2.
Data Link Layer
Data Link Layer berfungsi menghasilkan
alamat
fisik
(physical
addressing),
pesan-pesan  kesalahan  (error
notifications), pemesanan pengiriman data (flow control). Switch
dan bridge merupakan peralatan yang bekerja yang bekerja pada
layer ini.
3.
Network Layer
Network Layer menyiapkan transfer informasi diantara
end-sistem lewat
jaringan
komunikasi.
Bertanggung
jawab
terhadap pengiriman paket data dari sumber awal ke tujuan akhir.
Network
Layer
bertanggung
jawab
dalam network
routing,
addressing,  dan  logical  protocol.  Peralatan  yang  bekerja  pada
layer ini adalah router.
  
25
4.
Transport Layer
Berfungsi untuk menyediakan suatu mekanisme perubahan
data
di
antara
ujung
sistem (memecah
informasi
menjadi
paket-
paket dan menyusun paket-paket menjadi informasi).
5.
Session Layer
Layer  ini  berfungsi  untuk  menyelenggarakan,  mengatur
dan
memutuskan
sesi komunikasi.
Session
Layer
menyediakan
layanan kepada layer presentation dan mengatur pertukaran.
6.
Presentation Layer
Presentation Layer merupakan
layer penerjemah, enkripsi,
dekripsi dan kompresi. Layer ini didesain untuk menangani syntax
dan semantic dari pertukaran informasi antara dua sistem.
(Forouzan, Behrouz A.,
Data Communications
And Networking,
2003,p40).
7.
Application Layer
Application
Layer
bertanggung
jawab
dalam hal
penyediaan
layanan
untuk
user. Layer ini menyediakan
user
interface  dan mendukung layanan seperti e-mail, remote  file
access dan transfer, internet dan lain-lain. (Forouzan, Behrouz A.,
Data Communications And Networking, 2003, p39).
  
26
2.5.2
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Model 
TCP/IP dikembangkan oleh 
ARPANET
yang disponsori
oleh  departemen  pertahanan  USA  (DoD)  dengan  tujuan  ingin
menciptakan
suatu
jaringan
yang
dapat
bertahan
dalam segala
kondisi
(Tanenbaum, 2003, p41).
Saat ini TCP/IP adalah protokol standar yang paling banyak
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk
membentuk suatu jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan suatu
standar jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme
transport jaringan fisik yang digunakan sehingga dapat digunakan dimana
saja.  Protokol  ini  menggunakan  skema  pengalamatan  yang  sederhana
yang
disebut
sebagai alamat
IP
(IP Address)
yang
mengizinkan
hingga
beberapa ratus juta komputer
untuk dapat saling berhubungan
satu sama
lainnya  di  Internet.  Protokol  ini  juga  bersifat  routable  yang  berarti
protokol
ini cocok
untuk
menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti
Microsoft  Windows  dan  keluarga  UNIX)  untuk  membentuk  jaringan
yang heterogen.
Sekumpulan protokol TCP/IP dimodelkan dengan empat layer
yaitu : Network Access Layer ( Ethernet, X.25,SLIP, PPP), Internet Layer
(IP,ICMP,ARP), Transport Layer (TCP,UDP)
dan Application Layer
(SMTP,FTP,HTTP,dll).
  
27
1.   Application Layer
Layer
ini
mengintegrasikan
berbagai macam
aktifitas
dan
tugas-tugas
yang
melibatkan
fokus
dari layer
OSI yaitu
Application,
Presentation
dan Session. Layer
ini juga mendefinisikan protokol untuk komunikasi
aplikasi
node-to-node
dan
juga
mengendalikan
spesifikasi
tatap muka
pengguna.
2.   Transport Layer
Layer ini sejalan
dengan
layer Transport
di
model OSI. Layer
ini mendefinisikan protokol untuk mengatur tingkat layanan transmisi
untuk aplikasi. Layer ini
juga menangani
masalah
seperti
menciptakan
komunikasi end-to-end yang
handal
dan
memastikan
data
bebas
dari
kesalahan saat pengiriman, serta menangani mengenai urutan paket dan
menjaga integritas data.
3.   Internet Layer
Layer
ini
setara
dengan
layer
Network dalam
OSI,
yaitu
mengalokasikan protokol yang berhubungan dengan transmisi logika
suatu paket ke seluruh
jaringan. Layer ini
menjaga pengalamatan host
dengan memberikan alamat
IP dan
menangani routing dari paket yang
melalui beberapa jaringan.
4.   Network Access Layer
Layer
ini
merupakan
gabungan
dari
layer
Physical dan
Data
Link  di OSI. Layer  ini memantau pertukaran data antara host  dan
  
28
jaringan, dan bertugas mengawasi pengalamatan secara hardware dan
mendefinisikan protokol untuk transmisi fisik data.
2.5.3
IETF (The Internet Engineering Task Force)
Internet 
Engineering 
Task 
Force(disingkat  IETF), 
merupakan
suatu
organisasi
internasional
yang menjaring
banyak
pihak
(baik
itu
individual
ataupun
organisasional) yang
tertarik
dalam
pengembangan
jaringan komputer dan Internet. Organisasi ini diatur oleh IESG (Internet
Engineering Steering Group), dan
diberi tugas untuk mempelajari
masalah-masalah teknik yang terjadi dalam jaringan komputer dan
internet,
dan
kemudian
mengusulkan
solusi
dari
masalah
tersebut
dari
IAB (Internet Architecture Board); IAB bertanggung jawab menentukan
keseluruhan arsitektur
internet,
memberikan
petunjuk
dan
bimbingan
umum kepada
IETF,
IETF
merupakan
pihak
yang
mempublikasikan
spesifikasi yang membuat standar protokol TCP/IP. (Stallings,2001, p23).
ITU-T (Internasional Telecommunication Union-Telecommunication
Standardization Sector) merupakan bagian dari agen spesialisasi Amerika
Serikat. Tujuan Utamanya adalah membuat standarisasi, menentukan apa
yang
diperlukan,
acuan
teknis,
dan
operasi
dalam telekomunikasi
internasional, tanpa memperhatikan pada negara asal dan tujuan.
(Stallings, 2001, p27).
  
29
2.6  Perangkat Jaringan
Perangkat yang terhubung langsung ke jaringan dapat dikelompokan menjadi
dua
bagian,
yaitu
perangkat
end-user
(host) dan
perangkat
jaringan.
Contoh
perangkat
end-user(host)
antara
lain
:
komputer,
printer,
scanner,
dan
perangkat
lain
yang
menghasilkan
layanan secara
langsung
kepada user.
Perangkat
jaringan
merupakan perangkat yang terhubung dengan perangkat lainnya sehingga
membentuk suatu jaringan komputer dimana pada perangkat tersebut mendukung
fungsi-fungsi  jaringan.  Adapun  beberapa  perangkat  jaringan  yang  umum
digunakan, yaitu:
1. Repeater
Repeater adalah
perangkat
yang beroperasi di
layer
fisik.
Repeater
menerima sinyal, dan sebelum sinyal menjadi lemah atau rusak, maka repeater
akan membangkitkan pola-pola bit, kemudian repeater akan meneruskan sinyal
yang telah diperbaiki.
Repeater dapat meningkatkan panjang
LAN secara
fisik
dan
dapat
berfungsi
menghubungkan
bagian-bagian
dari
LAN. Repeater
juga
akan
meneruskan
setiap frame
yang
dikirim,
dan
tidak
memiliki
kemampuan
untuk  menyaring  setiap  frame.  Fungsi  repeater adalah  sebagai  pembangkit
ulang atau regenerator dan bukan penguat (amplifier).
2. Hub
Hub adalah alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menerima data dan
meneruskannya
menuju
tempat
yang
lainnya. Hub
terdiri dari
port-port
RJ-45
female sehingga kabel - kabel twisted pair yang sudah terpasang konektor RJ-45
  
30
pada
ujung
-
ujungnya
dapat
dengan
mudah
dihubungkan
pada Hub.
Hub
digunakan pada topologi star dan dapat diparalel hingga maksimum tiga buah
Hub. Port yang dimiliki Hub bervariasi mulai dari 5 Port, 10 Port, 12 Port, 16
Port, 24 Port, 32 Port dan yang terbanyak 64 Port. Untuk jaringan komputer
yang menggunakan Hub yang diparalel lebih dari 3 Hub, maka diperlukan suatu
Router
untuk
menghubungkan
Hub yang keempat dan seterusnya. Semua
network connections yang
terhubung ke Hub secara
langsung akan
men-share
suatu
single collision
domain,
dimana
jika suatu client
mengirim data,
maka
semua client yang terhubung ke Hub tersebut akan menerima data yang dikirim
oleh pengirim.
3. Bridge
Bridge adalah alat
yang menghubungkan suatu LAN dengan LAN yang
lain dengan teknologi yang sama ( misalkan pada dua LAN yang menggunakan
teknologi ethernet yang sama ). Bridge akan memisahkan data mana yang harus
dikirim 
pada   LAN-nya   sendiri   atau   dengan   LAN   lain   yang   terhubung
dengannya.
Bridge
bekerja pada
level
data-link layer (
physical
network )
di
suatu
jaringan. Bridge menyalin frame data dari suatu jaringan  ke jaringan yang lain
sepanjang 
jalur 
komunikasi 
terjalin. 
Beberapa 
produk 
dari  bridge
dapat
berfungsi juga sebagai router sehingga dikenal dengan istilah brouter ( bridge-
router ).
  
31
4. Switch
Switch berada pada layer fisik dan data link. Switch adalah bridge
yang
memungkinkan  kinerja  lebih  cepat.  Perbedaan  bridge dengan  switch  adalah
pada
switch terdapat
banyak
port
yang
spesifik
untuk
masing-masing
node,
sehingga tidak terjadi collision dalam jaringan.
5. Router
Pada jaringan yang besar, seperti internet, diperlukan adanya router.
Router dapat berupa suatu alat ( dedicated ) atau berupa suatu aplikasi. Aplikasi
router ter-install di suatu komputer personal sehingga sering dikenal dengan
istilah PC-router. Router berfungsi untuk memutuskan pada titik manakah paket
data harus diteruskan. Router dapat tersambung pada dua jaringan atau lebih dan
dapat
memutuskan
jaringan
mana
yang akan
menerima
paket
data
yang
diteruskan oleh router.
Router umumnya terletak pada gateway pada suatu jaringan. Router
memiliki apa
yang dinamakan routing table, yaitu suatu daftar dari rute - rute
yang tersedia dan
mampu memilih rute terbaik untuk suatu paket data. Fungsi
routing merupakan standar Layer 3 ( Network Layer ) pada
model OSI. Pada
jaringan yang menggunakan koneksi internet berkecepatan tinggi seperti DSL,
router berfungsi
ganda
sebagai
firewall. Produsen
router yang terkenal antara
lain adalah 3Com dan Cisco.
6. Access Point
Access
Point
adalah
alat
bantu
pada
jaringan
wireless atau
WLAN
(Wireless-LAN).       Access      Point      menerima       dan       mengembalikan
  
32
data yang berupa gelombang. Access Point menghubungkan antara komputer
yang satu dengan yang lain pada WLAN dan kadang berfungsi pula menjadi
jembatan ( Bridge ) antara WLAN dengan jaringan
yang menggunakan kabel.
Access
Point
memiliki
fungsi
yang
sama
seperti hub
bagi
jaringan
yang
menggunakan kabel. WLAN berukuran kecil cukup menggunakan satu Access
Point,
namun 
WLAN 
yang 
besar 
membutuhkan 
beberapa 
Access 
Point
sekaligus.
2.7  IP Addressing
Menurut Wijaya (2004,p27) IP address adalah alamat
logika yang diberikan
ke peralatan jaringan
yang menggunakan protocol
TCP/IP. IP address terdiri dari
32 bit angka binary, yang ditulis dalam empat kelompok terdiri dari 8 bit (oktat)
yang dipisah oleh tanda titik. Contohnya :
11000000.00010000.00001010.00000001
Atau dapat ditulis dalam
bentuk
empat
kelompok
format
decimal
(0-255)
misalnya :
192.16.10.1
Baik  bilangan  binary dan  decimal merepresentasikan  nilai  yang  sama.
Namun
IP address
lebih mudah dimengerti
dalam
notasi
bilangan decimal. Salah
satu masalah dengan penggunaan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang
panjang akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.
  
33
IP address yang terdiri atas 32 bit angka dikenal sebagai IP versi 4 (IPv4). IP
address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID
menentukan
alamat
jaringan
sedangkan host ID
menentukan
alamat host atau
komputer. Oleh karena itu, IP address memberikan alamat lengkap suatu komputer
berupa gabungan alamat jaringan dan alamat host. Berapa jumlah kelompok angka
yang
termasuk network ID
dan
berapa
yang
termasuk
host
ID
adalah bergantung
pada kelas IP address yang dipakai.
IP address dapat dibedakan menjadi lima kelas, yaitu A, B, C, D, dan E
(Mansfield,2002,p134). Dalam hal ini kelas A, B, C digunakan untuk address biasa.
Sedangkan kelas D untuk multicasting (224.0.0.0-239.255.255.255) dan kelas E
(240.0.0.0-255.255.255.255) dicadangkan dan belum digunakan.
•  Class A address
Class A didesain untuk mensupport network yang besar, dengan jumlah lebih
dari
16
juta  
host
address
yang
tersedia.
IP  
address
Class  
A hanya
menggunakan octet yang pertama untuk menunjukkan network address, dan tiga
oktet sisanya tersedia untuk host address.
Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama adalah 0 maka
angka
terendah yang dapat direpresentasikan adalah 00000000 dalam bilangan
biner
sedangkan
dalam bilangan
decimal
adalah
0.
Dan
angka
tertinggi
yang
dapat
direpresentasikan
adalah
01111111
dalam bilangan
biner
dan
dalam
bilangan desimal adalah 127. Angka 0 dan 127 tidak dapat digunakan, serta IP
address 127.0.0.0 tidak dapat digunakan karena dipakai untuk loopback testing,
  
34
maka
alamat
IP address
yang
octet
pertamanya
yang
dimulai
dengan
angka
antara 1 sampai 126 di dalam octet pertama adalah alamat Class A.
•  Class B address
Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan dengan ukuran
menengah sampai dengan ukuran besar. Suatu IP address Class B menggunakan
dua oktet pertama dari empat
oktet
untuk
menunjukkan network address, dan
sisanya menunjukkan host address.
Dua
bit pertama dari
oktet pertama Class
B
selalu
10. Sisa
dari
enam 
bit
berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang dapat
direpresentasikan
dalam bilangan
biner
adalah 10000000
dan
dalam bilangan
desimal   adalah   128,   sedangkan   angka   tertinggi   direpresentasikan   dalam
bilangan  biner  adalah  10111111  dan  dalam  bilangan  desimal  adalah  191.
Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka 128-191 adalah alamat
Class B.
•  Class C address
Class  C address  adalah  alamat  yang  umum  digunakan.  Alamat  ini
dimaksudakan untuk mensupport jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254
host.
Class C
address dimulai
dengan bilangan
binary 110.
Oleh
karena
itu,
angka
terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 dalam bilangan
binary dan dalam bilangan desimal adalah 192 sedangkan angka tertinggi yang
dapat
direpresentasikan
adalah
11011111
dalam bilangan
binary
dan
dalam
bilangan desimal adalah 223. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan
192 – 223 adalah alamat Class C.
  
35
•  Class D address
Class D address diciptakan
untuk
memungkinkan multicasting di dalam
suatu
IP address. Multicast address adalah network address unik yang menunjukkan
paket
dengan address
tujuan ke
group predefined
dari
suatu
IP
address,
oleh
karena  itu  single unit  
dapat  mentransmit aliran  tunggal  dari  data  secara
simultan ke penerima lebih dari satu.
Class D address dimulai dengan binary 1110. Oleh karena itu, angka terendah
yang  dapat  direpresentasikan  adalah  11100000  dalam  bilangan  binary  dan
dalam bilangan
desimal
adalah
224
sedangkan
angka
tertinggi
yang
dapat
direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan binary dan dalam bilangan
desimal adalah 239. Address IP yang oktet pertamanya dimulai dengan angka
224 – 239 adalah alamat Class D.
•  Class E address
Class  address  telah ditetapkan, namun Internet  Engineering  Task  Force
(IETF) menetapkan address ini untuk keperluan riset, oleh karena itu tidak ada
IP di Class E address yang dikeluarkan untuk digunakan dalam internet. Empat
bit
pertama
dari
Class E
address
selalu
diset menjadi
1111.
Oleh
karena
itu,
range oktet pertama untuk Class E address adalah 11110000 sampai 11111111
atau 240 sampai 255.
Agar
peralatan
dapat
mengetahui
kelas
suatu
IP
address,
maka
setiap
IP
harus
memiliki subnet mask.
Dengan
memperhatikan
default
subnet
mask
yang
diberikan, kelas
suatu
IP
address
dapat
diketahui.
Berikut
Tabel
2.2
dijelaskan
  
36
mengenai pengelompokkan kelas-kelas IP address
beserta denan jumlah jaringan
dan jumlah host per jaringan dapat digunakan beserta default sebnet mask-nya.
Tabel 2.2 Kelas – Kelas IP address
Kelas
ip
address
Kelompok
oktat
pertama
Network
ID
Host
ID
Jumlah
jaringan
Jumlah
host
perjaringan
Default subnet
mask
A
1 – 126
w.
x.y.z
127
16.777.216
255.0.0.0
B
128 – 191
w.x
y.z
16.384
65.536
255.255.0.0
C
192 - 223
w.x.y
Z
2.097.152
256
255.255.255.0
Dalam penggunaan
IP
address 
ada peraturan
tambahahan
yang
harus
diketahui,
yaitu:
-
Angka 127 pada oktat pertama digunakan untuk loopback.
-
Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
-
Host ID  tidak boleh semuanya terdiri atas angka 0 atau 1.
Jika host ID berupa angka binary 0, IP address ini merupakan network ID jaringan.
Jika Host ID semuanya berupa angaka binary 1, IP address ini biasanya digunakan
untuk broadcast ke semua host dalam jaringan local.
2.7.1 Public and Private IP addressing
Internet assigned number Authority (IANA) yang merupakan badan
internasional,
yang
mengatur
masalah
pemeberian
IP address
untuk
digunakan
dalam
internet,
menyediakan
kelompok-kelompok IP address
  
37
yang dapat dipakai tanpa pendaftaran yang disebut private IP address.
Private address atau non-routable ini dialokasikan untuk digunakan pada
jaringan
yang
tidak
terkoneksi
ke internet.
Berikut
ini
pada
Tabel
2.3
merupakan  kelompok  IP  address  yang  termasuk  ke  dalam  kelompok
private address.
Tabel 2.3 Private Ip Address
Class private Ip address
Kelompok private IP address
A
10.0.0.1 – 10.255.255.254
B
172.16.0.1 – 172.31.255.254
C
192.168.0.1 – 192.168.255.254
Sedangkan untuk public IP address, alamat yang digunakan diluar
dari
private
IP address tersebut. Setiap komputer
yang terhubung dengan
internet menggunakan public IP public sebagai alamatnya, oleh karena itu
tidak
boleh
ada
public IP
address
yang
sama
dalam internet.
Pembagian
public
IP
address  
juga
dilakukan
oleh
IANA.
Public IP
address bisa
didapatkan dengan membeli pada Internet Service Provider (ISP) terdekat.
  
38
2.8  Backup
Backup adalah suatu copy dari file sistem atau bagian dari file sistem (seperti
data dan file) yang disimpan pada media
penyimpanan
lain
yang
dapat digunakan
sewaktu-waktu
untuk
me-restore
data atau file tersebut 
jika
memang dibutuhkan.
Kerusakan
atau
gangguan pada
suatu sistem komputer
dapat
saja
terjadi
sewaktu-
waktu dan tidak dapat diduga kapan
hal tersebut terjadi. Gangguan-gangguan atau
kerusakan pada sistem dapat disebabkan oleh: kerusakan perangkat keras, gangguan
terhadap
sumber
listrik
sistem,
ataupun
kesalahan
dalam pengoperasian
(termasuk
kesalahan coding, dsb).
Hal tersebut merupakan hal yang alami, dimana gangguan-gangguan ataupun
kerusakan-kerusakan adalah hal yang pasti terjadi, hanya saja waktu terjadinya yang
tidak pasti. Semakin berat kerja suatu sistem,
maka kemungkinan untuk terjadinya
gangguan atau kerusakan akan semakin besar.
Linux
merupakan
sistem operasi
yang
bersifat multiuser
dan 
multitasking
dimana banyak data atau file dapat diakses oleh banyak user (yang memiliki hak
cukup)
pada suatu saat. Dalam
hitungan
militdetik, data
tersebut
akan dibaca
dan
ditulis berulang kali ke hard disk. Sebelum data tersebut ditulis ke hard disk, sistem
operasi (terutama Linux) akan menyimpan
mengenai status data saat ini dan status
data tersebut pada file sistem. Jika terjadi interupsi atau gangguan pada prosesor saat
data
tersebut
diproses,
status-status tersbut
akan
kacau
atau
bahkan
hilang
dari
memori
yang
kakan
mengakibatkan
terjadinya
data
corrupt”.
Maka,
data
harus
rutin ditulis ke dalam hard disk atau media penyimpanan lain.
  
39
Pengelola   jaringan   tidak   dapat   mengendalikan   100%   gangguan   atau
kerusakan
yang
terjadi.
Akan
tetapi
sudah merupakan tugas
seorang
pengelola
jaringan
untuk
menjamin
bahwa
data
dapat
di-restore
dalam waktu
sesingkat-
singkatnya
jika
terjadi
gangguan
pada
sistem.
Memiliki backup
merupakan
satu-
satunya kesempatan untuk dapat mengembalikan data yang “terganggu”, walaupun
proses melakukan backup dapat sangat melelahkan dan memakan waktu, akan tetapi
hasil dari backup tersebut mungkin saja dapat menyelamatkan perusahaan dari
kebangkrutan. Proses backup harus dilakukan secara berkala dan berulang kali,
karena data akan selalu berubah seiring dengan adanya proses terjadi.
Pemilihan
waktu
atau
penjadwalan proses
backup
juga
harus
disesuaikan
dengan
aktifitas
penggunaan
sistem.
Biasanya para pengelola jaringan akan
melakukan proses backup disaat pengaksesan terhadap sistem minimum, misalkan
pada malam hari setelah aktifitas selasai atau pagi
hari
setelah aktifitas selesai atau
pagi hari sebelum aktifitas dimulai.
2.8.1 Backup Data menggunakan rsync
Rsync
adalah
tool
untuk
transfer dan sinkronisasi file atau tree
(struktur direktori dan file) secara satu arah, baik transfer lokal (di sistem
yang
sama)
maupun
remote
(jaringan/internet). Rsync
merupakan
tools
kecil
yang powerfull karena bisa bertindak sebagai server sekaligus
sebagai klien. Berikut adalah beberapa keunggulan dari rsync :
  
40
1.   Hemat
bandwidth
dan
mendukung
resume:
Jika
di
sisi
penerima,
file
yang ingin dikirimkan sudah ada,
tapi
belum
tentu
sama
(misalnya
ukurannya lebih kecil/besar atau terdapat perbedaan karena versinya lebih
lama),
maka
rsync dapat
melakukan
serangkaian
pengecekan
perbandingan  checksum terhadap  blok-blok  dalam  file  di  kedua  sisi,
untuk meminimalisasi jumlah data yang harus ditransfer. Algoritma ini
disebut algoritma rsync. Jadi, sebagai contoh jika terdapat dua buah versi
file berukuran kurang lebih 100MB di dua tempat, dengan rsync sistem
membutuhkan transfer data sebesar 50MB, 10MB, atau bahkan di bawah
1MB untuk menyamakan kedua buah versi file ini, tergantung pada
seberapa  sama  kedua  file  tersebut  sebelumnya.  Saat  mentransfer  file
besar
dan
terjadi
gangguan
maka
dapat
menjalankan
kembali
rsync
dan
rsync   akan  melanjutkan  kembali  transfer   dari   posisi   putus   dan
memastikan hasil akhirnya akan sama.
2.   Cepat: Rsync dapat melakukan kompresi data saat transfer. Dibandingkan
FTP,
rsync
lebih
cepat
karena
dapat
melakukan pipelining,
sementara
transfer
menggunakan
FTP
menghabiskan jumlah koneksi yang banyak
dengan TCP/IP untuk setiap file yang ditransfer. Ini akan semakin tampak
saat
tree berisi
file kecil-kecil
yang jumlahnya
banyak
(sebagai
contoh
file-file website yang umumnya berisi banyak file HTML dan gambar), di
mana rsync dapat lebih cepat dari FTP.
3.
Fleksibel: Rsync tidak hanya bisa mentransfer file tunggal, tapi juga
direktori
dan
tree secara
rekursif. Sehingga
user dapat
memilih
untuk
  
41
menghapus
file/direktori
yang
sudah
tidak
ada
dari
sisi
pengirim tapi
masih ada di sisi penerima. Selain
itu dapat juga dilakukan proses
sinkronisasi  metadata file seperti permission, kepemilikan,
tanggal, dan
lain-lain.
Rsync
dapat
menangani
link
simbolik,
hardlink, device,
dan
sebagainya. Selain opsi tersebut, masih terdapat opsi-opsi
lainnya,
yang
sering dijumpai pada tool lain seperti tar, cp, dan lain-lain.
4. 
Kemudahan setup: Jika setup samba membutuhkan waktu yang cukup
panjang, rsync dapat disiapkan dalam waktu kurang dari 5 menit sehingga
sangat membantu jika akan melakukan penyalinan data tanpa harus
melakukan setup yang rumit.
2.8.2
SSH (Secure Shell)
SSH adalah singkatan dari Secure Shell. SSH awalnya
dikembangkan oleh Tatu Yi Nen di Helnski University of Technology.
SSH
merupakan
protocol
yang
memfasilitasi
sistem komunikasi
yang
aman  diantara  dua  sistem  yang  menggunakan  arsitektur  client/server,
serta
memungkinkan
seorang
user untuk
login
ke
server secara
remote.
Protokol SSH (Secure Shell ) dikembangkan untuk menggantikan Telnet
dalam
melakukan
remote
login dan
FTP.
SSH
merupakan
produk
serbaguna  yang  dirancang  untuk  melakukan  banyak  hal,  yang
kebanyakan berupa penciptaan tunnel
antar host. Dua hal penting SSH
adalah
console
login
(menggantikan telnet) dan secure filetransfer
(menggantikan   FTP),   tetapi   dengan   SSH   mempunyai   kemampuan
  
42
membentuk
source
tunnel
untuk
melewatkan
HTTP,
FTP,
POP3,
dan
apapun lainnya melalui SSH tunnel.
SSH
menggunakan
metode
public-key cryptography
untuk
mengenkripsi   komunikasi   antara   dua   host,   demikian   pula   untuk
autentikasi pemakai.
Dengan
metode ini,
kita
akan
memerlukan 2
buah
kunci berbeda yang digunakan baik untuk melakukan enkripsi dan
dekripsi. Dua buah kunci tersebut masing-masing disebut public key
(dipublikasikan ke publik/orang lain) dan private key (dirahasiakan/hanya
pemiliknya yang tahu). Masing-masing kunci di atas dapat digunakan
untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. SSH dapat digunakan untuk login
secara
aman
ke
remote
host
atau menyalin
data
antar
host,
sementara
mencegah   man-in-the-middle  attacks   (pembajakan   sesi)   dan   DNS
spoofing
atau
dapat
dikatakan
Secure
Shell
adalah
program yang
melakukan loging terhadap komputer
lain dalam jaringan,
mengeksekusi
perintah  lewat  mesin  secara  remote,  dan  memindahkan  file  dari  satu
mesin
ke
mesin
lainnya.
SSH
merupakan produk serbaguna yang
dirancang untuk melakukan banyak hal, yang kebanyakan berupa
penciptaan tunnel antar host.
Terdapat 
dua 
jenis  protokol 
SSH 
yaitu  SSH-1 
dan 
SSH-2.
Masing-masing protocol memiliki arsitektur yang berbeda dan
menggunakan algoritma kriptografi yang berbeda.
Protocol
SSH,
baik SSH-1
maupun
SSH-2
memiliki
fitur - fitur
sebagai berikut :
  
43
1.   Enkripsi
:
merupakan
proses
transformasi dari plaintext  ke
ciphertext.
Enkripsi digunakan untuk
menyediakan kerahasiaan, dapat menyediakan
authentication
dan
perlindungan
integritas. SSH
melindungi
data
saat
melewati
jaringan
dengan
cara
mengenkripsinya.
Saat
data
dikirim ke
jaringan,  SSH  secara  otomatis  melakukan     enkripsi     terhadap  data
tersebut, lalu setelah data tersebut sampai ke pihak penerima, SSH secara
otomatis
melakukan
dekripsi
terhadap data tersebut. SSH menyediakan
beberapa
algoritma
enkripsi,
yaitu
ARCFOUR,
Blowfish,
DES,
IDEA,
dan triple- DES (3DES).
2.   Integritas
:
berfungsi
untuk
melindungi
dari
perubahan
data
yang
tak
legal. Integritas
menjamin data
yang dikirim melalui jaringan sampai ke
penerima
dalam keadaan
utuh
dan
tidak
termodifikasi.Untuk
menjaga
integritas
data, Protocol SSH-2 menggunakan
algoritma
hash
MD5
dan
SHA-1, sedangkan protocol SSH-1 menggunakan metode yang lebih
lemah,  
yaitu 32 - bit   cyclic redudancy
check (CRC - 32)
dalam data
yang tidak terenkripsi pada setiap paket.
3. Autentifikasi 
terdapat 
dua 
jenis 
autentifikasi 
yaitu 
message
autentification
dan  
entity  
autentification Message  
autentification
merupakan keaslian pesan, bahwa pesan yang diterima sama seperti yang
dikirimkan. Sedangkan entity autentification merupakan keaslian entitas /
keaslian identitas pengiriman pesan. Semua koneksi-koneksi SSH
melibatkan
dua
autentifikasi,
yaitu
saat client
mengautentifikasi
server
SSH
(autentifikasi   
server)    dan    server   
mengautentifikasi   
user
  
44
(autentifikasi  user).  Autentifikasi  server  menjamin
bahwa  server  SSH
asli, dan melindungi dari serangan  
man in the middle.  
SSH-1
menggunakan RSA untuk autentifikasi server, sedangkan SSH-2
menggunakan DSA. Autentifikasi user pada SSH menggunakan dua cara,
yaitu dengan
menggunakan sistem public key dan sistem password
yang
terenkripsi.
Gambar 2.9 Proses encryption dan decryption
2.8.3
Scheduling
Penjadwalan
otomatis
merupakan
salah satu cara terbaik untuk
tetap
membuat sistem berjalan dengan baik. Penjadwalan bertujuan agar
suatu aplikasi atau perintah dapat dijalankan oleh sistem pada waktu yang
ditentukan tanpa harus melibatkan pengelola jaringan untuk menjalankan
aplikasi  atau  perintah  tersebut.  Adapun  utility yang  biasa  digunakan
untuk penjadwalan pada sistem operasi Linux adalah cron dan at.
  
45
2.8.3.1 Cron (Cronograph)
Pada umumnya, Linux akan me-load cron pada saat sistem
up sebagai clock daemon. Pada
saat beroperasi, cron akan
membaca   waktu   (hari   dan   jam)   suatu   aplikasi   yang   akan
dijalankan dari suatu file yang bernama crontab.
Setiap kali spesifikasi (dari suatu aplikasi) dari
isi crontab
cock dengan waktu sistem, maka cron akan menjalankan perintah
tersebut. Maka selama spesifikasi tersebut cocok, maka cron akan
menjalankannya  dan
akan  menjalankan  terus  sampai
spesifikasinya berubah, dihapus atau service cron dimatikan. Sifat
ini
akan
sangat
membantu
dalam proses yang membutuhkan
eksekusi
berkala,
seperti backup,
penyusunan
database
ataupun
penghapusan file-file yang sudah tidak terpakai lagi.
Perintah #crontab berfungsi untuk memberi tahu cron agar
memproses suatu perintah pada waktu yang ditentukan. Perintah
ini
akan
membuat
cron
membaca
file (default/etc/crontab) yang
berisi  jadwal  dan  perintah  yang  harus  dijalankan  pada  suatu
waktu.
  
46
Format penulisan file crontab adalah
Minute
Hour
Day of
Month
Month
Day of
Week
Command
0-59
0-23
1-31
1-12
0-6
Setiap bagian dipisahkan oleh spasi.